Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 11 :

Hukum Administrasi Negara

Nama Anggota :
1. Annisa Primaharani (4266)
2. Ignatius Layola (4281)
3. Maulana Akbar Al Hakim(4288)
4. Nina Dayana (4296)
PENDAHULUAN
Negara Indonesia adalah negara hukum.
Pengertian itu tertuang dalam Pasal 1 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Repubik Indonesia tahun 1945. Negara hukum
yang dimaksudkan adalah negara yang di
dalamnya terdapat berbagai aspek-aspek
peraturan yang bersifat memaksa serta
mempunyai sanksi hukum tegas apabila
dilanggar.
Hukum memiliki sifat mengatur dan memaksa
serta di dalamnya terdapat larrangan dalam
melakukan sesuatu tertentu dan apabila
dilanggar maka ada anksi atau hukuman yang
dijatuhkan kepada pelanggar tersebut. Sanksi
merupakan hal yang penting di dalam Undang
– Undang karena bertujuan agar segala
peraturan atau ketentuan yang telah dibuat
tidak dilanggar sehingga kehidupan dapat
berjalan dengan damai dan tertib.
RUMUSAN MASALAH

01 Apa yang dimaksud dengan sanksi administratif yang berlaku di Indonesia ?

02 Apa saja jenis sanksi administratif yang berlaku di Indonesia ?

03 Apa tujuan pemberian sanksi administratif di Indonesia ?


TUJUAN

Untuk mengetahui peranan sanksi


adminitratif dalam upaya
penegakkan hukum di Indonesia;

Untuk mengetahui pengertian


mengenai sanksi administratif seta
seluk – beluk dan pengenaan Untuk memahami tujuan dari
sanksi administrative di Indonesia; pemberian sanksi administratif
sehingga dapat memotivasi
masyarakat dalam mematuhi
peraturan yang berlaku.
PEMBAHASAN
Pengertian Sanksi

Sanksi merupakan hukuman atau tindakan


yang diberikan secara paksa kepada
seseorang yang telah melakukan
pelanggaran terhadap hukum, peraturan,
kode etik yang berlaku. Sanksi yang
berlaku di Indonesia ada tiga, yaitu sanksi
adminitratif, sanksi perdata, dan sanksi
pidana.
Tujuan dalam Pemberian Sanksi Administratif di Indonesia

Dalam penerapan peraturan peraturan


tentunya ada sanksi yang diberlakukan agar
masyarakat dapat mentaati peraturan
tersebut. Tetapi, sering kali masyarakat
melanggar aturan yang berlaku ehingga
penegakkan hukum menjadi lemah.
Sebagai upaya penegakkan Memberikan efek jera kepada
Peraturan Perundang – pelanggar aturan.
Undangan.

Sebagai pemberian hukuman Mencegah pihak lain untuk


bagi yang melakukan melakukan pelanggaran.
pelanggaran norma.
Jenis – Jenis Sanksi Administatif yang
Berlaku di Indonesia
Ada beberapa tujuan pencantuman dan penerapan
ketentuan sanksi dalam peraturan perundang-
undangan, termasuk sanksi administratif. Pertama,
sebagai upaya penegakan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Kedua, memberikan hukuman
bagi siapapun yang melakukan pelanggaran atas
suatu norma peraturan perundang-undangan. Ketiga,
membuat jera seseorang untuk melakukan kembali
pelanggaran hukum. Keempat, mencegah pihak lain
untuk melakukan pelanggaran hukum.
Jenis – Jenis Sanksi Administatif yang
Berlaku di Indonesia

Jenis sanksi administratif dapat berawal dari jenis


yang paling ringan sampai dengan yang terberat.
Sanksi administratif yang terberat kemungkinan akan
lebih efektif apabila dibandingkan dengan
penjatuhan sanksi pidana. Sesuai dengan lingkup
substansinya, suatu peraturan perundang-undangan
tidak perlu dipaksakan untuk mengatur mengenai
sanksi karena belum tentu akan lebih efektif.
Paksaan Pemerintahan (Bestuursdwang)

Paksaan pemerintahan merupakan tindakan nyata yang dilakukan


organ pemerintah atau atas nama pemerintah untuk
memindahkan, mengosongkan, menghalang-halangi,
memperbaiki pada keadaan semula apa yang telah dilakukan atau
sedang dilakukan yang bertentangan dengan kewajiban-
kewajiban yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan. Contoh Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun 1961
tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa ijin yang Berhak atau
Kuasanya.
Penarikan kembali keputusan (ketetapan)

Penarikan kembali Ketetapan Tata Usaha Negara yang


menguntungkan dilakukan dengan mengeluarkan suatu
ketetapan baru yang isinya menarik kembali dan/atau
menyatakan tidak berlaku lagi ketetapan yang terdahulu.
Pengenaan Uang Paksa (Dwangsom)

Menurut pendapat N.E. Algra, tentang pengenaan uang paksa ini,


menurutnya, bahwa uang paksa sebagai hukuman atau denda,
jumlahnya berdasarkan syarat dalam perjanjian, yang harus
dibayar karena tidak menunaikan, tidak sempurna melaksanakan
atau tidak sesuai waktu yang ditentukan, dalam hal ini berbeda
dengan biaya ganti kerugian, kerusakan, dan pembayaran bunga.
Pengenaan Denda Administratif

Menurut pendapat P de Haan DKK menyatakan bahwa,


terdapat perbedaan dalam hal pengenaan denda
administratif ini
Penerapan Sanksi Administrasi Terhadap Pelanggaran Perizinan

Pelanggaran di bidang perizinan bentuknya bermacam-


macam yang pada umumnya sudah secara definitif
tercantum dalam peraturan perundang- undangan yang
menjadidasarnya.
Pada prinsipnya, pelaksanaan bestuursdwang
berbeda dengan pengenaan pidana.
Bestuursdwang terkait dengan tindakan paksa
untuk melaksanakan peraturan
perundangundangan, bukan penindakan pada
pelanggar. Sedangkan pengenaan pidana
dikandung maksud untuk menambah
penderitaan, tidak demikian halnya dengan
bestuursdwang.
Sanksi administratif lainnya adalah denda
administratif. Sanksi denda administratif banyak
ditemukan dalam hukum perpajakan. Pengenaan
sanksi ini hampir menyerupai pengenaan sanksi
pidana dan harus ada dasar hukum yang tegas dalam
peraturan perundang-undangan. Dalam
perkembangan sekarang ada kecenderungan pada
beberapa kasus terbatas dengan berbagai
pertimbangan pejabat administrasi negara beralih
pada pengenaan denda administratif.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai