Anda di halaman 1dari 13

MODUL-1, PENADAHULUAN MANAJEMEN

PERSEDIAAN

FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK


INDUSTRI

HARWAN AHYADI
CPMK5 Mahasiswa Mampu merumuskan solusi untuk masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi (S6, S9, S10, Ku 1, KU2, KU3).

Diskripsi Singkat MK Mata kuliah ini mengajarkan tentang berbagai metode analisis persediaan. Mahasiswa juga diberikan penjelasan mengenai kapan penerapan dari masing-masing
metode. Diajarkan pula mengenai metode pengukuran, perbaikan, serta pengendalian persediaan di lapangan
Bahan Kajian / 1. Metode Penggolongan Persediaan
Materi 2. Metode Penempatan Persediaan
Pembelajaran
3. Perencanaan Persediaan tanpa Permintaan Terikat
4. Economic Order Quantity (EOQ)
5. Perencanaan Persediaan dengan Variasi Permintaan
6. Materials Requirements Planning (MRP)
7. Perencanaan Persediaan dalam Sistem Produksi Tepat Waktu
8. Sistem Pengukuran Tingkat Persediaan
9. Metode Perbaikan Tingkat Persediaan

Daftar Referensi Utama:


(1) Principles of Inventory Management. Muckstadt, J.A. & Sapra, A. Springer. 2010.
(2) Essentials of Inventory Management. Max Muller. AMACOM. 2003.
(3) JIT Implementation Manual - The Complete Guide to Just-in-Time Manufacturing (Volume 2). Second Edition. Hiroyuki Hirano. CRC Press.
2009.
(4) JIT Implementation Manual - The Complete Guide to Just-in-Time Manufacturing (Volume 3). Second Edition. Hiroyuki Hirano. CRC Press.
2009.
(5) Production planning and inventory control. Seetharama L. Narasimhan, Dennis W. McLeavey, Peter Billington. Prentice Hall. 1995.

Pendukung:
‘-
Media Pembelajaran Perangkat lunak: Perangkat keras :
Notebook danLCDProjector
Nama Dosen
Pengampu

Matakuliah prasyarat
(Jika ada)
Minggu Penilaian
Sub-CPMK Bahan Kajian Bentuk dan
Ke- Estimas Pengalaman Kriteria Indikator Bobot (%)
(Kemampuan (Materi Metode
i Belajar &
akhir yg Pembelajaran) Pembelajara
Waktu Mahasiswa
(1) direncanakan)
(2) (3) n (4) (5) (6) Bentuk (7) (8)
(9)
1 Mahasiswa a. Definisi Persediaan ceramah, diskusi, TM: Penjelasan tentang Kriteria: Ketepatan 5
memahami definisi b. Biaya Persediaan 2x(2x50”) persediaan serta - menjelaskan
persediaan serta c. Tujuan Diadakan tujuan diadakannya tentang
tujuan diadakannya Persediaan persediaan Bentuk non- persediaan serta
persediaan d. Peran Persediaan test: tujuan
dalam Sistem
e. Tipe Persediaan
diadakannya
f. Penghitungan
Produksi
Nilai Persediaan persediaan
g. Rasio Persediaan
2 Mahasiswa a. Stratifikasi ceramah, diskusi, TM: Penjelasan tentang Kriteria: Ketepatan 10
memahami Persediaan 2x(2x50”) berbagai metode - menjelaskan
berbagai metode b. Kategori A- penggolongan tentang
penggolongan B-C persediaan Bentuk berbagai
persediaan c. Matriks non- test: metode
Persediaan -
penggolonga
d. Family
n persediaan
Grouping
3 Mahasiswa mampu e.
a. Bar Coding
Konsep Dasar ceramah, diskusi, TM: Penerapan metode Kriteria: Ketepatan 10
menerapkan Pengaturan 1x(2x50”) penempatan menerapkan
metode Persediaan persediaan pada - metode
penempatan b. Sistem kondisi yang tepat Bentuk penempatan
persediaan pada Memori non- test: persediaan pada
kondisi yang tepat c. Sistem Lokasi - kondisi yang
Tetap
tepat
d. Sistem Zona
4 Mahasiswa e.
a. Sistem Lokasi
Parameter ceramah, diskusi, TM: Menganalisispersedia Kriteria: Ketepatan 10
mampu melakukan Acak
Perencanaan 1x(2x50”) an tanpa permintaan - melakukan
f. Sistem
Persediaan
analisis persediaan analisis
Kombinasi
tanpa
permintaan terikat b. Konsep Min-Max BT: terikat Bentuk non- persediaan
Inventory System 1x(2x60”) test: tanpa
c. Perhitungan Reorder Point permintaan
d. Perhitungan Reorder BM: terikat
Interval 1x(2x60”)

5 Mahasiswa mampu a. Model EOQ ceramah, diskusi, TM: Menganalisispersedia an Kriteria: Ketepatan 10
melakukan analisis b. Keunggulan EOQ 1x(2x50”) dengan metode EOQ melakukan analisis
persediaan dengan c. Perhitungan Dasar EOQ - persediaan dengan
metode EOQ d. EOQ dengan Quantity Bentuk non- metode EOQ
Discount BT: 1x(2x60”)
test:
e. Power-of-Two (PO2) Order -
Policy BM:
1x(2x60”)

6 Mahasiswa mampu  Model EOQ ceramah, diskusi, TM: Menganalisispersedia an Kriteria: Ketepatanmelak 10
melakukan analisis  Keunggulan EOQ 1x(2x50”) dengan metode EOQ ukan analisis
persediaan dengan  Perhitungan Dasar EOQ BT: - persediaan dengan
metode EOQ  EOQ dengan Quantity 1x(2x60”) Bentuk non- metode EOQ
Discount test:
 Power-of-Two (PO2) Order -
Policy

7 Mahasiswa mampu a. Konsep Dasar ceramah, diskusi, TM: Menganalisispersedia an Kriteria: Ketepatanmelak 10
melakukan analisis b. Algoritma Silver- Meal 1x(2x50”) dengan variasi permintaan - ukan analisis
persediaan dengan dan Metode Bentuk non- persediaan dengan
variasi permintaan Perhitungan Biaya test: variasi permintaan
Terkecil BT: 1x(2x60”)

BM:
1x(2x60”)

8 UJIAN TENGAH
SEMESTER
9 Mahasiswa mampu  Konsep Persediaan ceramah, diskusi, TM: Menganalisis persediaan Kriteria: Ketepatanmelak 20
melakukan analisis dengan Permintaan 1x(2x50”) dengan ukan analisis
persediaan dengan Terikat BT: metode MRP - persediaan dengan
metode MRP  Konsep Dasar MRP 1x(2x60”) Bentuk non- metode MRP
 Parameter MRP test:
 Algoritma MRP -

10 Mahasiswa mampu  Konsep Persediaan ceramah, diskusi, TM: Menganalisis Kriteria: Ketepatanmelak 10
melakukan analisis dengan Permintaan 1x(2x50”) persediaan dengan ukan analisis
persediaan dengan Terikat metode MRP - persediaan dengan
metode MRP  Konsep Dasar MRP Bentuk non- metode MRP
BT:
 Parameter MRP 1x(2x60”) test:
 Algoritma MRP -

11 Mahasiswa mampu a. Latar Belakang ceramah, diskusi, TM: Penjelasan memahami Kriteria: Ketepatanmema 10
memahami konsep Lahirnya Sistem 1x(2x50”) konsep Kanban hami konsep Kanban
Kanban Persediaan Tepat -
Waktu
b. Pengertian Sampah BT: Bentuk non-
(Waste) dalam Sistem 1x(2x60”) test:
Persediaan Tepat Waktu -
c. Konsep KANBAN dan Lot
Size Reduction

12 Mahasiswa mampu  Macam Ukuran Tingkat ceramah, diskusi, TM: Penerapan berbagai Kriteria: Ketepatanmene 10
menerapkan berbagai Persediaan 1x(2x50”) metode pengukuran - rapkan berbagai
metode pengukuran  Test Counting tingkat persediaan sesuai metode pengukuran
tingkat persediaan  Tolerances BT: keadaan yang diperlukan Bentuk non- tingkat persediaan
sesuai keadaan yang  Fill Rates 1x(2x60”) test: sesuai keadaan yang
diperlukan - diperlukan
BM:
1x(2x60”)

13 Mahasiswa mampu  Macam Ukuran Tingkat ceramah, diskusi, TM: Penerapan berbagai Kriteria: Ketepatanmene 10
menerapkan berbagai Persediaan 1x(2x50”) metode pengukuran rapkan berbagai
metode pengukuran  Test Counting tingkat persediaan sesuai - metode pengukuran
tingkat persediaan  Tolerances BT: keadaan yang Bentuk non- tingkat
sesuai  Fill Rates 1x(2x60”) test:
keadaan yang diperlukan - persediaan sesuai
diperlukan keadaan yang
diperlukan

14 Mahasiswa mampu  Run Charts ceramah, diskusi, TM: melakukan perhitungan Kriteria: Ketepatanmelak 15
melakukan perhitungan  Flow Charts 1x(2x50”) analitis untuk melakukan - ukan perhitungan
analitis untuk  Logic Charts perbaikan tingkat analitis untuk
melakukan perbaikan  Variance Reports BT: 1x(2x60”) persediaan Bentuk non- melakukan
tingkat persediaan  Cycle Counting test: perbaikan tingkat
 Diminishing - persediaan
Population BM:
Technique 1x(2x60”)
 A-B-C Analysis

15 Mahasiswa mampu  Run Charts ceramah, diskusi, TM: melakukan perhitungan Kriteria: Ketepatanmelak 15
melakukan perhitungan  Flow Charts 1x(2x50”) analitis untuk melakukan ukan perhitungan
analitis untuk  Logic Charts perbaikan tingkat - analitis untuk
melakukan perbaikan  Variance Reports BT: 1x(2x60”) persediaan Bentuk non- melakukan
tingkat persediaan  Cycle Counting test: perbaikan tingkat
 Diminishing - persediaan
Population
Technique
 A-B-C Analysis
PENGERTIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PENGERTIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU serta Faktor yang


Mempengaruhinya.
Persediaan bahan baku bertujuan untuk memperlancar kegiatan
produksi, sedangkan persediaan barang jadi yang merupakan
produk keluaran (product output) dimaksudkan untuk memenuhi
permintaan pasar.
DIFINISI MANAJEMEN PERSEDIAAN

 Menurut Sofjan Assauri (2004: 171) yakni : ”persediaan bahan baku merupakan
persediaan dari barang – barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi,
dapat diperoleh dari sumber–sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau dari
perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang
menggunakannya”.

Pengertian persediaan bahan baku menurut Handoko (2000:234), merupakan sumber


daya organisasi yang disimpan yang berupa bahan mentah dan berwujud seperti baja,
kayu dan komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

• Perkiraan pemakaiaan bahan baku Sebelum perusahaan mengadakan pembelian bahan


baku, terlebih dahulu manajemen perusahaan mengadakan penyusunan perkiraan pemakaian
bahan baku untuk keperluan proseproduksi dalam peruahaan. Dengan memperkirakan
pemakaian bahan baku, maka manajemen perusahaan akan mempunyai gambaran tentang
pemakaian bahan baku untuk pelaksanaan proses produksi baik dalam hal jenis maupun
jumlah bahan baku.
• Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang akan dipergunakan didalam perusahaan akan
menjadi factor penentu besarnya dana yang harus disediakan oleh perusahaan dalam
menyelenggarakan persediaan bahan baku. Semakin tinggi harga bahan baku yang
dipergunakan oleh perusahaan, maka semakin besar pula dana untuk pengadaan bahan baku.
• Biaya-biaya persediaan Dalam menyelenggarakan persediaan bahan baku, perusahaan
akan menanggung biaya-biaya persediaan. Biaya-biaya persediaan tersebut meliputi biaya
penyimpanan dan biaya pemesanan.
• Kebijakan Pembelanjaan Kebijakan Pembelanjaan dalam perusahaan akan
mempengaruhi kebijaksanaan pembelian dalam perusahaan, dalam hal ini termasuk
penyelenggaraan persediaan bahan baku. Seberapa besar dana yang dapat dipergunakan
untuk investasi dalam persediaan bahan baku akan dipengaruhi oleh kebijaksanaan
pembelanjaan yang dilaksanakan perusahaan.
• Pemakaian Bahan. Pemakaian bahan baku dari perusahaan dalam tahun-tahun
sebelumnya untuk keperluan produksi akan dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam penyelenggaraan bahan baku. Hubungan antara perkiraan
pemakaian bahan baku dengan pemakaian bahan baku sesungguhnya harus dianalisis
secara baik, sehingga akan membantu penyelenggara persediaan bahan baku dalam
perusahaan.
• Waktu Tunggu (Load Time) Waktu Tunggu merupakan tenggang waktu
antara saat pemesanan bahan baku dengan datangnya bahan baku yang
dipesan tersebut. Waktu tunggu akan berhubungan langsung dengan
penggunaan bahan baku pada saat pemesanan bahan baku sampai dengan
datangnya bahan baku. Apabila pemesanan bahan baku yang akan
dipergunakan tidak memperhitungkan waktu tunggu, maka kemungkinan akan
terjadi kekurangan bahan baku yang akan menghambat proses produksi.
• Model Pembelian Bahan (Method) Model pembelian bahan yang
dipergunakan oleh perusahaan akan menentukan besar kecilnya persediaan
bahan baku yang diselenggarakan perusahaan. Model pembelian bahan yang
berbeda akan dapat menghasilkan jumlah pembelian optimal yang berbeda
pula.
• Persediaan Pengaman (Safetystock) Dengan tersedianya
persediaan pengaman, maka proses produksi didalam perusahaan
akan dapat berjalan dengan lancer tanpa adanya gangguan
kehabisan bahan baku. Persediaan pengaman akan diselenggarakan
dalam suatu jumlah tertentu yang tetap dalam suatu periode yang
telah ditentukan sebelumnya.
• Pembelian Kembali (ReOrderPoint) Perusahaan akan mengadakan
pembelian kembali terhadap bahan baku secara berkala dalam
menjalankan operasi perusahaan. Pembelian kembali ini akan
mempertimbangkan panjangnya waktu tunggu yang diperlukan,
sehingga akan mendatangkan bahan baku yang tepat pada
waktunya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai