Pembelajaran
menurut
Joyce dan Weil
(1986)
Komang Elik Mahayani - 2129071021
Model pembelajaran menurut Joyce dan Weil (1986)
yaitu:
1.Model Interaksi Sosial
2.Model Pengolahan Informasi
3.Model Personal
4.Model Sistem Prilaku
1.Model Interaksi Sosial
Advanced organizer
Joseph J. Schwab
David Ausubel
07 06
Inquary Traning
Pengembangan Intelek Richard Suchman
Jean PiagetIrving Sigel
Edmund Sulivand,dkk
Delapan Fase Pembelajaran Menurut Robert M. Gagne
2. Pemahaman 3.
Pemerolehan
1.
Motivasi
5. 7.
Ingatan Perlakuan
4.
Kembali
Penahanan
6. 8.
Generalisasi Umpan Balik
Berpikir Induktif
Ditujukan secara khusus untuk pembentukan kemampuan
berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan
akademik meskipun diperlukan juga untuk kehidupan pada
umumnya. Model ini memiliki keunggulan melatihkan
kemampuan menganalisis informasi dan membangun
konsep yang berhubungan dengan kecakapan berpikir.
Pengembangan Intelek
Dirancang untuk meningkatkan perkembangan
intelektual, terutama penalaran logis, tetapi dapat
diterapkan pada perkembangan sosial.
Latihan Inkuari
Pemecahan masalah sosial, terutama melalui
penemuan sosial dan penalaran logis
Advanced organizer
Dirancang untuk meningkatkan kemampuan
mengolah informasi melalui penyajian materi
beragam (ceramah, membaca, dan media lainnya)
dan menghubungkan pengetahuan baru dengan
struktur kognitif yang telah ada.
Inquiry Training
Dirancang untuk pembelajaran sistem penelitian dari
suatu disiplin, tetapi juga diharapkan untuk memiliki
efek dalam kawasan lain (metode-metode sosial
mungkin diajarkan dalam upaya meningkatkan
pemahaman sosial dan pemecahan sosial).
Inquiry Ilmiah
Dirancang untuk membelajarkan murid dalam
menghadapi penalaran kausal, dan untuk lebih fasih
dan tepat dalam mengajukan pertanyaan,membentuk
konsep dan hipotesis. Model ini pad mulanya digunakan
dalan Sains, tetapi kemampuan-kemampuan ini
berguna untuk tujuan-tujuan pribadi dan sosial.
3. Kelompok Model Personal
Ada empat fase dalam model modifikasi tingkah laku ini, yaitu:
a. Fase mesin pengajaran.
b. Penggunaan media.
c. Pengajaran berprograman (linier dan branching)
d. Operant conditioning, dan operant reinforcement.
4. Model Sistem Prilaku
01 02
Manajemen Kontrol Diri
Kontingensi B.F. Skinner 03
B.F. Skinner
Relaksasi (santai)
Rimm &
05
04 Assertive Training
Masters Wolpe
(Latihan berekspresi)
Pengurangan Ketegangan
Wolpe, lazarus,
Salter
06
Rimm & Masters Latihan Langsung
Gagne
Smith & Smith
Model Sistem Prilaku
1. Manajemen Kontingensi (manajemen dari akibat/hasil perlakuan) : Model ini
dirancang untuk mengajak peserta didik mempelajari fakta-fakta, konsep-
konsep dan keterampilan sebagai akibat dari suatu perlakuan tertentu.
2. Kontrol Diri : Model ini dirancang untuk mengajak peserta didik untuk
memiliki keterampilan mengendalikan perilaku sosial/keterampilan-
keterampilan sosial
3. Relaksasi (santai) : Model ini dirancang untuk mengajak peserta didik
menemukan tujuan-tujuan pribadi.
4. Pengurangan Ketegangan : Model ini ditujukan untuk membelajarkan
peserta didik dalam cara relaksasi dalam mengatasi kecemasan dalam situasi
sosial
5. Assertive Training (Latihan berekspresi) : Menyatakan perasaan secara
langsung dan spontan dalam situasi sosial
6. Latihan Langsung : Pola tingkah laku, keterampilan-keterampilan.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Prilaku
1. 2.
Orientasi Penyajian
5.
3. Praktik Bebas
strukturisasi
latihan
4.
Praktik