Anda di halaman 1dari 20

4.

Musculoskeletal (2022) 1
4. Musculoskeletal (2022) 2
Uaduuh2…
boyokku !!!

4. Musculoskeletal (2022) 3
4. Musculoskeletal (2022) 4
4. Musculoskeletal (2022) 5
4. Musculoskeletal (2022) 6
Di California sakit pada otot skeletal meningkat,
hampir pada seluruh industri, pekerja dengan
sikap kerja duduk ( menggunakan keybord )
14,5% sakit pada pergelanan tangan, anggota
gerak atas, dan leher akibat dari gangguan
muskuloskeletal (Anonim, 2005)

Sebagian besar karyawan bagian giling SKT salah


satu pabrik rokok di Jawa Timur mengeluh sakit
pada leher, bahu, punggung, anggota gerak atas,
dan pinggang akibat gangguan muskuloskeletal
(Sajiyo, 2006)

4. Musculoskeletal (2022) 7
Otot Skeletal
Secara garis besar otot skeletal terdiri dari :
1. Kelompok otot kepala
2. Kelompok otot leher
3. Kelompok otot bahu
4. Kelompok oata dada
5. Kelompok otot perut
6. Kelompok otot punggung
7. Kelompok otot
8. Kelompok otot anggota gerak atas
9. Kelompok otot panggul, dan
10. Kelompok otot anggota gerak bawah

4. Musculoskeletal (2022) 8
AKTIVITAS OTOT
1. Sekitar 54% dari berat tubuh adalah otot
2. Otot bekerja dalam kelompok
3. Otot yang kerjanya berlawanan dengan
otot lain (antagonis)
4. Otot yang bekerjanya searah dengan
otot lain (sinergis)
5. Otot hanya mempunyai kemampuan
aktivitas berkontraksi dan relaksasi

4. Musculoskeletal (2022) 9
6. Besarnya tenaga otot sangat dipengaruhi
oleh kemampuannya untuk berkontraksi
7. Kemampuan berkontraksi otot hingga
mencapai separuh dari panjang asalnya
8. Hasil tenaga akibat berkontraksi otot pada
kaum laki-laki maksimal 4 kg/Cm panjang
otot
9. Tenaga uang paling besar paa saat mulai
berkontraksi

4. Musculoskeletal (2022) 10
SUMBER ENERGI OTOT
1. Sumber utama energi otot adalah dari pemecahan
senyawa Phosphate kaya energi (Energy Rich Phosphate
Compounds) dari kondisi energi tinggi yang disebut
Adenosine Tri Phosphate (ATP) diubah menjadi kondisi
energi rendah yang disebut Adenosine Di Phosphate
(ADP)
2. Pada saat perubahan dari ATP menjadi ADP tersebut
menghasilan muatan Electro-Statics
3. Muatan Electro-Statics tersebut menyebabkan gerakan
relatif dari molekul Aktin dan Myosin
4. Gerakan relatif dari molkul Actin dan Myosin dilanjutkan
dengan proses mensintesis ulang ATP dengan bahan
bakar dari sumber lain, yaitu proses Aerobic atau
Anaerobic

4. Musculoskeletal (2022) 11
PROSES AEROBIC
Proses Aerobic merupakan proses perubahan ATP
menjadi ADP dengan bantuan oksigen yang cukup
1. Asam laktat yang dihasilkan oleh kontraksi otot
dioksidasi dengan cepat menjadi karbon dioksida
(CO2) dan H2O dalam kondisi Aerobic
2. Kondisi tersebut beban kerja yang tidak terlalu
melelahkan dapat dapat bertahan lebih lama
3. Aliran darah cukup untuk mensuplai lemaj,
karbohidrat, dan oksigen ke dalam otot.
4. Kondisi kerja berat yang terlalu lama menyebabkan
kadar glikogen dalam darah menurun dratstis di
bawah normal, dan asam laktat meningkat drastis
4. Musculoskeletal (2022) 12
PROSES ANAEROBIC
Proses Anaerobic merupakan proses perubahan
ATP menjadi ADP dengan tanpa oksigen. Glikogen
yang terdapat dalam otot terpecah menjadi energi
dan membentuk asam laktat

1. Dalam proses seperti ini suplai darah dari jantung


berkurang, sehingga terjadi kekurangan oksigen,
dan meningkatkan asam laktat
2. Menimbulkan kelelahan otot lokal, yang ditandai
oleh meningkatnya asam laktat
3. Beban otot statik menyebabkan lambatnya aliran
darah yang mengandung oksigen

4. Musculoskeletal (2022) 13
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DAN DIHINDARI !

1. Beban otot statik


2. Penyumbatan aliran darah karena
tekanan akibat sikap kerja paksa
3. Bekerja dengan lengan berada di atas,
yang menyebabkan sirkulasi darah
bekerja berlawanan dengan arah gravitasi

4. Musculoskeletal (2022) 14
FUNGSI MUSCULOSKELETAL
1. Menyelenggarakn pergerakan yang meliputi
gerak berjalan, dan gerakan baigian-bagian
tubuh
2. Menghasilkan panas karena proses-proses
kimia dalam otot, panas tersebut dapat
dipergunakan untuk mempertahankan suhu
tubuh
3. Mempertahankan sikap tubuh tertentu,
karena adanya kontraksi otot lokal ( jongkok,
berdiri, duduk dan lain sebagainya)

4. Musculoskeletal (2022) 15
YANG PERLU DIPERHATIKAN !

1. Sikap kerja yang tidak alamiah (sikap


paksa) dalam waktu lama akan
menimbulkan kelelahan otot skeletal
2. Kelelahan otot akibat dari kerja otot statik
akan menyebabkan gangguan fungsi otot,
bahkan bisa menghilangkan fungsi otot
yang menyebabkan cedra pada otot, dan
atau gangguan muskuloskeletal

4. Musculoskeletal (2022) 16
PENGUKURAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL

1. Pengukuran secara objektif : secara objektif


gangguan muskuloskeletal dapat diukur
berdasarkan banyaknya gerak yang menyimpang
pada saat melakukan aktivitas, semakin banyak
gerak yang menyimpang menunjukkan semakin
tinggi ganguan terhadap muskuloskeletal
2. Pengukuran secara subjektif : secara subjektif
gangguan muskuloskeletal dapat diukur dengan
kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang
dimodifikasi dengan 4 skala likert

4. Musculoskeletal (2022) 17
PENGISIAN KUESIONER NBM

1. Pengisian kuesioner NBM dilakukan pada


awal dan akhir kerja
2. Jawaban kuesioner berbentuk pilihan
tunggal (a,b,c, atau d) yang merepukan
implementasi dari 4 skala rikter
3. Pilihan jawaban a = 1 berarti tidak
terganggu, b = 2 berarti agak terganggu,
c = 3 berarti terganggu, dan d = 4 berarti
sangat terganggu

4. Musculoskeletal (2022) 18
INDIKATOR TINGKAT GANGGUAN
MUSCULOSKELETAL

Nilai Rerata Skor Tingkat Gangguan

1,0 – 1,5 Tidak Terganggu


> 1,5 – 2,0 Agak Tergangu
> 2,0 – 3,0 Terganggu
> 3,0 – 4,0 Sangat Terganggu

4. Musculoskeletal (2022) 19
4. Musculoskeletal (2022) 20

Anda mungkin juga menyukai