Anda di halaman 1dari 13

Silikosis

By: Fadhillah Isa Habibi


Definisi

Apa itu silikosis?

Silikosis adalah kondisi berlebihnya silika di dalam tubuh akibat, misalnya, terlalu
banyak menghirup debu silika dalam jangka waktu yang lama. Silika merupakan
mineral seperti kristal yang ditemukan di pasir, batu, dan kuarsa. Silika berpotensi
mematikan bagi orang dengan pekerjaan yang melibatkan batu, beton, kaca, atau
jenis batu lainnya. Paparan partikel silika yang terjadi setiap hari dapat
menyebabkan luka pada paru-paru sehingga mengganggu kemampuan untuk
bernapas.
Ada tiga jenis dari silikosis:

01 02
Silikosis akut Silikosis kronis
muncul 10-30 tahun setelah paparan silika.
dapat menyebabkan batuk, penurunan Paru-paru bagian atas bisa terpengaruh dan
berat badan, dan lemas dalam beberapa kadang menyebabkan luka
minggu atau tahun paparan terhadap silika. berkepanjangan.

03
Accelerated silicosis
(silikosis terakselerasi), terjadi
dalam 10 tahun paparan tingkat
tinggi.
Seberapa umum
kondisi ini terjadi?
Kondisi ini sangat umum dan biasanya lebih
sering menyerang pria dibandingkan dengan
wanita. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien
dengan usia berapa pun. Silikosis dapat ditangani
dengan mengurangi faktor-faktor risiko.
Tanda-Tanda dan Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala silikosis?


Beberapa tanda-tanda atau gejala silikosis adalah:
1. Batuk merupakan gejala awal dan berkembang seiringnya waktu dengan paparan silika
yang terhirup.
2. Pada silikosis akut, demam dan nyeri dada yang terasa menusuk serta kesulitan bernapas
akan muncul. Gejala tersebut dapat muncul tiba-tiba.
3. Kemungkinan gejala lain meliputi:
o Nyeri dada
o Demam
o Keringat pada malam hari
o Penurunan berat badan
o Gangguan pernapasan
Tanda-Tanda dan Gejala

Gejala silikosis bisa terjadi dari beberapa minggu hingga tahunan setelah paparan terhadap debu
silika. Gejala akan memburuk seiring berjalannya waktu, terutama begitu luka muncul pada paru-paru.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Penyebab
Apa penyebab silikosis?

Paparan terhadap crystalline silica merupakan penyebab utama penyakit ini. Debu silika berasal dari memotong,
mengebor atau menggiling tanah, pasir, granit atau mineral lainnya. Daftar pekerjaan yang bisa membuat pekerja
menghirup paparan crystalline silica, antara lain:

● Pekerja berbagai pertambangan, seperti batu bara dan batu keras


● Pekerjaan konstruksi bangunan
● Pekerjaan terowongan
● Pertukangan batu
● Pasir
● Pabrik kaca
● Pekerjaan keramik
● Pekerjaan baja
● Penggalian
● Pemotongan batu
Faktor Pemicu

Apa yang membuat lebih berisiko terkena silikosis?

Pekerja pabrik, tambang, dan perbatuan memiliki risiko paling tinggi terhadap penyakit ini karena berhadapan
langsung dengan silika. Berikut Orang-Orang yang bekerja dalam industri yang memiliki risiko paling tinggi:
● Pabrik aspal
● Produksi beton
● Menghancurkan batu dan beton
● Pekerjaan penghancuran
● Pabrik kaca
● Perbatuan
● Pertambangan
● Penggalian
● Sandblasting
● Pemotongan batu
Obat dan Pengobatan
Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Dokter akan menyarankan rontgen dada untuk mendiagnosis jenis dari penyakit ini. Selain itu, pasien dapat
melakukan pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan paru-paru. Hasil rontgen dada yang dihasilkan bisa jadi
menunjukkan bahwa pasien memiliki banyak luka di paru-paru atau justru malah normal. Beberapa rangkaian tes
yang dapat berguna untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit ini adalah:

● Tes pernapasan
● CT scan resolusi tinggi pada dada
● Bronkoskopi untuk mengevaluasi bagian dalam paru-paru. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan
tabung tipis dan lentur ke dalam tenggorokan. Tabung akan menempel dengan kamera untuk membantu
dokter melihat jaringan paru-paru. Sampel jaringan dan cairan juga dapat diambil selama bronkoskopi.
● Biopsi paru-paru
Bagaimana cara mengobati penyakit ini?

Penyembuhan penyakit ini tidak memiliki satu perawatan medis yang khusus. Sebab, tujuan dilakukannya
perawatan adalah untuk mengurangi gejala yang muncul pada silikosis.

1. Obat batuk dapat mengurangi gejala batuk dan antibiotik juga bisa membantu mengatasi infeksi pernapasan.
2. Inhaler dapat digunakan untuk membuka saluran pernapasan.
3. Beberapa pasien juga mengenakan masker oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen pada darah.
4. Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk melindungi paru-paru dari kerusakan lebih lanjut.
5. Pasien dengan silikosis parah mungkin memerlukan transplantasi (cangkok) paru-paru.

Orang dengan kondisi ini juga memiliki risiko tuberkulosis (TB atau TBC) yang lebih tinggi
Pencegahan

Apa yang bisa dilakukan saat berada dirumah untuk mencegah atau mengatasi silikosis?

Beberapa hal yang dapat dilakukan saat berada dirumah untuk mencegah dan mengatasi sekaligus sebagai upaya
pencegahan terhadap penyakit ini, antara lain:
● Untuk pekerja, kenakan masker khusus yang disebut respirator untuk menghindari terhirupnya silika. Masker
dapat ditandai untuk penggunaan “abrasive blasting”.
● Semprotan air dan metode pemotongan basah dapat mengurangi risiko paparan silika.
● Tempat kerja dan lingkungan harus memenuhi standar Occupational Safety and Health Administration (OSHA),
termasuk ventilasi yang tepat. Pengelola dapat mengawasi kualitas udara pada tempat kerja untuk memastikan
tidak ada silika berlebih di udara dan wajib langsung melaporkan semua insiden silikosis.
● Dengan debu yang mengandung silika, pekerja harus makan, minum atau merokok jauh dari area tersebut.
● Cuci tangan sebelum melakukan aktivitas untuk membersihkan tangan dari debu.
● Lakukan imunisasi tahunan, seperti pneumococcal dan influenza.
● Waspadalah terhadap berkembangnya TB atau infeksi lain.
● Cari informasi lengkap seputar silikosis dan paparan debu silika.
● Buat rencana untuk mengatasi kambuhnya penyakit ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai