Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 4

Audit Manajemen Pembelian

Dr. Netty Herawaty, SE,M.Si,Ak,CA


Anggota Kelompok 4

● Ahmad Amri Firdaus (C1C020087)


● Vivi Indah Sari (C1C020099)
● M Alif Al Ghifari P (C1C020102)
● Inggrit Syahla Octalin (C1C020126)
● Siti Sarra (C1C020134)
● Dea Putri Anggraini (C1C020135)
● Alvin Andika Putra (C1C020141)
01. 02. 03.
Pengertian Audit Tujuan Dari Audit Sasaran Stratejik pada
Fungsi Pembelian Fungsi Pembelian Fungsi Pembelian

04. 05. 06.


Tanggug Jawab Satuan
Rencana Induk Satuan Sasaran Audit Fungsi
Kerja Pada Bidang
Kerja Yang Menangani Pembelian Pembelian
Pembelian
07. Review Jurnal
01.
Pengertian Audit
Fungsi Pembelian
Pengertian
Menurut praktisi manajemen bisnis, diantara sekian banyak
fungsi yang diselenggarakan oleh satuan kerja operasional, fungsi
pembelian merupakan fungsi yang paling penting dan sangat
berpengaruh. Hal ini karena dalam proses produksi barang
tertentu, perusahaan memerlukan bahan mentah dan atau
bahan baku.
02.
Tujuan Dari Audit Fungsi
Pembelian
Tujuan
Tujuan utama dalam audit manajmen fungsi
pembelian adalah untuk menentukan efisiensi,
efektivitas dan ekonomis perusahaan dalam
membelanjakan sumber daya keuangan
perusahaan. Sebuah audit manajemen
dilakukan karena terdapat tanda - tanda
bahaya yang ditemukan perusahaan.
03.
Sasaran Stratejik pada Fungsi
Pembelian
Sasaran Stratejik pada Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian diselenggarakan dengan maksud menjamin
Pertama kesinambungan suplai bahan mentah, bahan baku, dan bahan lain yang
diperlukan sehingga proses produksi berlangsung dengan lancar.

Satuan kerja yang menangani pembelian untuk perusahaan harus mampu


meyakinkan manajemen puncak tentang perlunya perusahaan membuat
Kedua
investasi dalam jumlah yang menjamin tersedianya persediaan bahan dan
suku cadang pada tingkat yang aman

Peralatan dan bahan yang diperlukan harus memenuhi standar mutu dan
Ketiga
ketepatan penggunaannya.

Pengadaan bahan, suku cadang dan jasa pemeliharaan sesuai dengan


Keempat persyaratan proses produksi dan dengan biaya yang serendah mungkin
merupakan salah satu sasaran stratejik yang harus tercapai.
Sasaran Stratejik pada Fungsi Pembelian
Satuan kerja yang bertanggung jawab menyelenggarakan fungsi
pembelian harus mengembangkan suatu sistem pemantauan melalui nilai
Kelima dan biaya pengadaan bahan dan suku cadang benar benar seimbang
dengan tetap mengupayakan pengurangan biaya pembelian yang
dilakukan.

Keenam Fungsi pembelian memerlukan berlangsungnya manajemen puncak.

Dalam konstalasi kehidupan organisasi modern, tidak ada satu satuan


kerja atau bidang fungsional dalam perusahaan yang dapat
Ketujuh
menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa bekerja sama dengan satuan kerja
atau bidang-bidang fungsional yang lain.
04.
Rencana Induk Satuan Kerja
Yang Menangani Pembelian
Sasaran Stratejik pada Fungsi Pembelian
Dalam rencana induk dicantumkan langkah-langkah yang perlu diambil
guna menjamin kesinambungan suplai yang diperlukan, baik bahan
Pertama mentah, bahan baku dan suku cadang peralatan produksi yang
diperkirakan akan diperlukan untuk satu kurun waktu tertentu di masa
depan.

Apakah satuan pembelian memperoleh komitmen dari pemasok lama


atau dari pemasok baru, hal lain yang penting terlihat dalam rencana
Kedua adalah pembelian yang memerlukan investasi yang paling rendah.
Manajer pembelian, dalam negosiasinya dengan pemasok, harus
berupaya untuk memperoleh diskonto atau rabat yang sebesar mungkin.

Dalam rencana induk harus dinyatakan dengan jelas standar mutu bahan
Ketiga
dan jasa pemeliharaan sarana produksi yang harus terpenuhi.

Pengadaan bahan dengan harga yang paling rendah tanpa mengorbankan


Keempat
mutu.
Sasaran Stratejik pada Fungsi Pembelian

Dalam rencana induk, manajer pembelian menggambarkan dengan jelas


program pemantauan apa yang akan dilaksanakan untuk menjamin
Kelima
bahwa pembelian bahan dilakukan dengan efisien dengan tetap
menjamin bahan dan jasa pemeliharaan suku cadang bermutu tinggi.

Dalam rencana induk perlu dinyatakan dengan jelas bentuk-bentuk


komunikasi apa yang akan dipelihara dengan manajemen puncak dan
Keenam
pesan apa yang disampaikan oleh manajer pembelian dalam komunikasi
itu.
05. Sasaran Audit Fungsi
Pembelian
Sasaran Audit Fungsi Pembelian

Rumusan sasaran Rencana induk satuan Tipe dan struktur organisasi


pembelian pembelian satuan kerja pembelian

Sistem pengendalian yang diberlakukan dalam lingkungan


perusahaan sebagai objeknya.
Tanggug Jawab

06. Satuan Kerja Pada


Bidang Pembelian
Tanggug Jawab Satuan Kerja Pada Bidang Pembelian

Penanganan
Pengadaan Penelitian
Informasi
07.
Review Jurnal
AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBELIAN GUNA
MENILAI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT
JUDUL JAYA CIPTA ANUGERAH

JURNAL Jurnal Riset dan Akuntansi Bisnis

Vol 3 No 1 (2017): JRAK – Januari 2017


VOLUME DAN HALANAN
-

TAHUN 2017

PENULIS Sekar Prabandari

REVIEWER Kelompok 4

TANGGAL 05 November 2022


TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan audit
PENELITIAN operasional PT.Jaya Cipta Anugrah dalam pengelolan pembelian.

SUBJEK
PENELITIAN PT.Jaya Cipta Anugrah

METODE
PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan metode Kualitatif

JENIS PENELITIAN Komperatif


Perbandingan antara Prosedur Pembelian Perusahaan dengan
Realisasi Pelaksanaan di Lapangan.
 Dari perhitungan terlihat bahwa PT Jaya Cipta Anugerah telah
memiliki sistem dan prosedur dalam pelaksanaan fungsi
pembelian yang dinilai penulis sudah cukup baik meskipun
HASIL PENELITIAN belum efisien. Namun meskipun demikian, apabila dilihat dari
kenyataannya atau realisasinya dilapangan banyak ditemukan
kelemahan-kelemahan maupun penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi, antara lain adalah kelengkapan dokumen
pendukung pembelian pada saat proses yang seringkali kurang
sehingga tidak dilaksanakan sesuai prosedur yang ada.
Evaluasi Terhadap Efisiensi dan Efektivitas Fungsi Pembelian dan
Pengendalian Persediaan.
 Dalam melaksanakan fungsi pembelian, dapat dinilai bahwa
perusahaan belum cukup efisien dan efektif di dalamnya,
dikarenakan masih terdapatnya kelemahan-kelemahan maupun
penyimpangan-penyimpangan yang seharusnya tidak terjadi.
 Dalam hal pengendalian persediaan penulis mendapati bahwa
perusahaan telah memikirkan batas minimum untuk persediaanya,
HASIL PENELITIAN tetapi tidak menentukan batas maksimumnya.
 Pada saat melakukan observasi lapangan khususnya pada
saat_kontrol penerimaan parts material, didapati bahwa ada sistem
First in First Out (FIFO) tetapi ada permasalahan dalam pelaksanaan
seperti tidak semua proses melakukan FIFO, disamping itu pula
ditemukan adanya penumpukan persediaan barang yang tidak sesuai
dengan jenis barangnya.
 Berdasarkan analisa yang telah di lakukan ditarik kesimpulan bahwa
pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan tidak memadai
sehingga biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan tidak efisien.
Audit Operasional atas Fungsi Pembelian dan Pengendalian
Persediaan di PT. Jaya Cipta Anugerah.
 Kondisi
1. Dokumen yang hilang (missed) di salah satu departemen
dalam fungsi pembelian.
2. Tidak adanya blind copy SJ supplier
3. Adanya form stok barang yang belum terdaftar
HASIL PENELITIAN 4. Suport dokumen master list untuk inventory control masih
tercampur dengan material control
5. Terdapat dokumen yang tidak di approv oleh pimpinan
terkait
 Kriteria
1. Penyimpanan dokumen (filling) terdaftar pada dokumen
master list dan dilaksanakan
2. Copy SJ supplier terdokumentasi)
3. Form stok barang telah terdaftar pada Managemen Review (MR)
4. Antara inventory control dan material control harus terpisah
5. Semua dokumen yang harus diketahui atau di otorisasi oleh
pimpinan harus di approv oleh pimpinan
 Sebab
1. Staff ataupun personel yang lalai dalam pengerjaan (human error)
HASIL PENELITIAN
2. Saat selesai menerima barang dari supplier copy SJ tidak langsung
didistribusikan dan disimpan
3. Operator kurang paham mengenai form
4. Kurang adanya control yang intensif dari atasan
5. Operator kurang memahami fungsi dari approval
 Akibat
1. Saat dokumen tersebut dibutuhkan, sulit untuk ditelusuri.
2. Saat dokumen tersebut dibutuhkan, sulit untuk ditelusuri.
3. Sistem dokumentasinya kurang terkendali dengan baik
4. Pada saat membutuhkan salah satu dokumen sulit ditemukan
5. Pimpinan tidak mengetahui adanya transaksi/problem yang terjadi
di lapangan
 Rekomendasi
HASIL PENELITIAN 1. Sebaiknya pimpinan perusahaan melakukan pengawasan lebih
ketat lagi terhadap staff dan personel yang melakukan aktifitas
pembelian
2. Petugas control penerimaan barang segera mendistribusikan SJ
tersebut
3. Segera dilaporkan ke MR untuk dilakukan perbaikan
4. Suport dokumen masterlist disesuaikan dengan kebutuhan
5. Pemahaman pada operator tentang fungsi approval (edukasi oleh
pimpinan)
 Pelaksanaan prosedur pembelian terhadap pembelian yang
dilakukan PT. Jaya Cipta Anugerah dalam hal efisiensi dan
efektifitas yang penulis nilai ialah :
a. Dari segi efisiensi penulis berpendapat bahwa kegiatan prosedur
pembelian telah dilaksanakan secara efisien. Hal ini dapat dilihat
dari para staf bagian pembelian melaksanakan prosedur sesuai
KESIMPULAN SOP.
b. Dari segi efektivitas penulis menilai bahwa prosedur pembelian
yang dilaksanakan belum efektif.
 Penulis berkesimpulan bahwa telah terjadi penimbunan
persediaan bahan baku secara berlebihan yang mengakibatkan
idle stock dalam kegiatan mengisi persediaan. Hal ini didasarkan
dari pengamatan fisik yang penulis lakukan.
1. Pada bagian landasan teori di muat teori-teori yang
mendukung penelitian
KEKUATAN
PENELITIAN 2. Pengetikan dinilai rapi dan tidak di temukan kesalahan(typo)
3. Terdapat saran yang membangun untuk perusahaan
1. Abstrak hanya di sajikan dalam satu bahasa saja yaitu bahasa
indonesia,dan tidak menyertakan abstrak dalam bahasa
KELEMAHAN inggris.
PENELITIAN
2. Peneliti tidak menjabarkan secara jelas metode penelitian apa
yang di gunakan dan teknik pengumpulan serta pengolahan
data apa yang di gunakan.
Terimakasih!!!

Anda mungkin juga menyukai