Anda di halaman 1dari 9

RESUME

AUDIT MANAJEMEN PEMBELIAN, PENGADAAN ATAU LOGISTIC

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Audit Manajemen

Oleh :

Dwita Ninzi Maiviza

NPM : 51622220013

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2024
AUDIT MANAJEMEN PEMBELIAN, PENGADAAN ATAU LOGISTIC

1. Pengertian Audit Fungsi Pembelian


Fungsi pembelian sering dianggap fungsi yang paling penting dan berpengaruh
pada unit-unit operasi yang ada di perusahaan. Pada banyak perusahaan, fungsi
pembelian merupakan awal dari sebuah proses bisnis. Dengan tujuan memenuhi
permintaan pelanggan, perusahaan harus membeli barang-barang kebutuhan dan
bahan baku yang diminta, untuk mengumpulkan atau memproduksi produkproduk
perusahaan. Ini adalah proses dalam mendapatkan barang-barang, bahan baku,
komponen dan layanan yang merupakan tugas utana dn tanggung jawab
departemen pembelian. Dalam sebuah perusahaan dimana terdapat sistem
pembelian yang efektif pembelian material dapat menghemat biaya bagi
perusahaan.
Tujuan utama dalam audit manajemen fungsi pembelian adalah untuk menentukan
efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam membelanjakan sumber daya keuangan
mereka.
Pada beberapa perusahaan, pembelian utama dilakukan oleh masing-masing
departemen. Sebagai contohnya, fungsi kontrol persediaan membeli bahan-bahan
kebutuhan dan bahan baku untuk memenuhi permintaan pelanggan langsung dari
pemasok. Sebuah audit manajemen dilakukan karena terdapat tandatanda bahaya
yang ditemukan di perusahaan.
2. Tujuan Audit Pembelian
Tujuan utama dalam audit manajemen fungsi pembelian adalah untuk
menentukan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam membelanjakan sumber
daya keuangan mereka. Pada beberapa perusahaan sedang, pembelian utama
dilakukan oleh masing-masing departemen. Sebagai contohnya, fungsi kontrol
persediaan membeli bahan-bahan kebutuhan dan bahan baku untuk memenuhi
permintaan pelanggan langsung dari pemasok.
Sebuah audit manajemen dilakukan karena terdapat tanda-tanda bahaya
yang ditemukan di perusahaan. Sebagai contoh, manajemen tingkat atas seharusnya
menyadari adanya peningkatan biaya dalam proses bisnis, meskipun tak satupun

8
kompetitor mengalami pengurangan yang sama pada marjin laba. Tanda-tanda
bahaya tersebut mungkin mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami
“ketidakefisienan biaya” dalam aktivitas pembeliannya sehari-hari Proses audit
manajemen menggambarkan bahwa fungsi pembelian dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan yang benar-benar memiliki fungsi pembelian (departemen pembelian).
Asumsinya, bahwa semua peerusahaan, tidak peduli sebesar apa,
seharusnya memiliki departemen pembelian (atau seseorang) yang terpusat dan
independen untuk mengontrol pengeluaran perusahaan.
3. Tahap-tahap Audit Fungsi Pembelian
Pemeriksaan dilakukan pada setiap tahap pembelian :
a. Penentuan kebutuhan
Aspek – aspek pengendalian ini pada dasranya diperlukan untuk menjawab
pertanyaan apakah penentuan kebutuhan dibuat atas dasar yang layak dan
dikomuniksikan secara tepat kepada bagian pembelian. Penentuan itu dapat
didasarkan pada :
 Jadwal Produksi
 Sistem Persediaan minimum/maksimum
 Sistem Just In Time
 Proyek – proek perusahaan
 Rencana Kebutuhan Operasional lainnya
 Tanggung Jawab Penentuan Kebutuhan
 Prosedur penentuan Kebutuhan
Tujuan Pemeriksaan :
Untuk menilai kelengkapan dan keandalan rencana kebutuhan barang/ jasa.
Untuk memastikan apakah rencana kebutuhan sesuai dengan tujuan
menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan secara menyeluruh.
Untuk mengetahui apakah rencana kebutuhan tersebut disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
b. Otorisasi pembelian
Dalam Otorisasi Pembelian terlibat sejumlah pertimbangan yang bukan
menjadi tanggung jawab dari pihak yang menentukan kebutuan, melainkan

9
tanggung jawab dari bagian pembelian. Pertimbangan – pertimbangan yang
dimaksud antara lain didasrakan factor – factor sebagai berikut :
 Apakah barang yang dibutuhkan tersebut tersedia di perusahaan?
 Apakah barang – barang yang dimaksud lebih baik dibuat sendri atau
harus dibeli?
 Apakah pembelian bisa dilakukan?
 Apakah anggaranya mengizinkan?
 Apakah konsekuensi – konskuensi keuangan?
Yang terpenting adalah ada persetujuan yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang dan bagian pembelian telah menginformasikan semua persoalan
yang terkait dalam peleksanaan pembelian kepada pejabat tersebut.

Tujuan pemeriksaan :
Untuk menilai kelayakan prosedur otorisasi pembelian.
Menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur yang telah ditetapkan
c. Pelaksanaan pembelian
Mendapatkan rekanan dan membuat persetujuan akhir untuk pembeian yang
akan dilaksanakan, merupakan inti dari aktivitas pembelian. Dalam memilih
rekanan harus mempertimbangkan :
 Luasnya Usaha pencarian rekanan
 Luasnya kontak langganan dengan rekanan
 Kendala masing – masing rekanan
 Penawaran yang diajukan rekanan
 Kesesuaian dengan kebijaksanaan perusahaan atau pemerintah.
Tujuan pemeriksaan :
Untuk memastikan ditaatinya kebijaksanaan dan prosedur pelaksanaan
pembelian yang ditetapkan baik intern perusahaan maupun peraturan pada
umumnya.
Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap kepentingan perusahaan.
Untuk menilai apakah telah dilakukan usaha untuk meningkatkan efisiensi
kegiatan pembelian.

10
d. Tindak lanjut proses pembelian
Prosedur Tindak lanjut yang diperlukan bervariasi sesuai dengan jenis
pembeliannya dan panjangnya periode dari jadwal pengiriman atau
penyerahannya.
Tujuan pemeriksaan :
Untuk mengetahui apakah tedapat langkah - langkah untuk memastikan agar
produk - produk yang dipesan benar - benar dikerjakan sesuai dangan
persetujuan pesanan pembelian.
e. Penerimaan barang
Pengiriman pengiriman rekanan harus dipantau untuk melihat kesesuaian
dengan perjanjian, atau bila tidak, tuntutan ganti rugi apa yang harus diajukan.
Tujuan pemeriksaan :
Untuk memastikan apakah petugas atau bagian yang menerima barang secara
organisatoris bebas dari petugas atau bagian pembelian.
Untuk memastikan apakah petugas yang bertanggung jawab telah
melaksanakan kewajibannya dengan memeriksa barang - barang yang diterima
sesuai prosedur yang ditentukan.
f. Penyelesaian keuangan
Penyelesaian ini dilaksanakan oleh bagian hutang dagang, bekerja sama
dengan begian keuangan. Yang perlu diperhatikan adalah kecepatan
penyampaian dokumen – dokumen sehubungan dengan pembelian ini,
sehingga pembayaran kepada rekanan dapat dilakukan dengan pembelian ini,
sehingga pelaksanaan pembayaran kepada rekanan dapat dilakukan tepat
waktu untuk dapat memanfaatkan potongan – potongan pembelian.
Tujuan pemeriksaan
Untuk mengetahui apakah telah dilakukan langkah - langkah pengendalian
yang perlu sebelum pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan.
Untuk mengetahui apakah terjalin kerja sama yang baik antara bagian
pembelian dangan keuangan.

11
4. Pengertian Audit Fungsi Pengadaan
Fungsi pengadaan merupakan fungsi yang paling depan pengadaan merupakan
fungsi yang paling depan dalam penentuan ekonomisasi suatu organisasi.
Ekonomisasi dalam perolehan input merupakan bagian dari strategi keunggulan
bersaing perusahaan. Kemampuan memperoleh input dengan pengorbanan terkecil
dari berbagai alternatif yang ada tanpa mengabaikan standar kualitas yang telah
ditetapkan, mencerminkan inovasi perusahaan dalam proses pengadaan.
5. Tujuan dan Manfaat Audit
a. Untuk mencapai tujuan, sesuai dengan visi dan misi organisasi.
b. Menilai ekonomisasi , efisiensi, dan efektivitas pengadaan; serta melindungi
aset (dana) perusahaan dari pemborosan , kesalahan pengelolaan,
penuyalahgunaan, dan berbagai bentuk penyimpangan lainnya.
c. Mendorong pengembangan dan pemiliharaan manajemen informasi pengadaan
yang dapat diandalkan serta pengungkapan informasi tersebut dalam laporan
periodik, termasuk pemenuhan kewajiban akuntabilitas.
d. Memastikan bahwa aktifitas pengadaan telah sesuai dengnan ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
6. Langkah-langkah Audit
Audit atas fungsi pengadaan adalah untuk menilai apakah proses pengadaan telah
sesuai dengan prisnsip-prinsip tata kelola yang baik. Secara umum, proses audit
pengadaan barang atau jasa meliputi beberapa langkah yang meliputi hal-hal
berikut :
a. Perencanaan audit.
b. Pengumpulan dan evaluasi temuan audit.
c. Pelaporan.
d. Tidak lanjut hasil audit.
7. Ruang Lingkup Audit
Secara terperinci ruang lingkup audit fungsi pengadaaan meliputi:
a. Organisasi pengadaan

12
Proses pengadaan barang atau jasa harus mencerminkan keinginan organisasi
untuk mendapatkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya secara
ekonomis, efisien, dan efektif.
b. Proses pengadaan yang terdiri atas :
 Perencanaan pengadaan
Mencakup penentuan kebutuhan atas barang atau jasa (input) dalam
operasional perusahaan , baik tingkat kualitas, kuantitas, dan penentuan
waktu kapan barang atau jasa tersebut.
 Pelaksanaan pengadaan
Metode yang secara umum digunakan dalam pengadaan adalah pembelian
langsung, pertunjukan langsung, tender terbatas dan tender terbuka.
Kompetisi adalah dasar dari pengadaan yang memastikan bahwa
perusahaan mendapatkan barang atau jasa terbaik melalui.persaingan
dalam tender. Disamping itu, pengadaan melaui tender terbuka juga dapat
menimbulkan kesan positif bagi perusahaan karena menunjukkan nilai
integritas, keadilan dan profesionalisme dalam pengadaan barang atau
jasa.
 Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran adalah bagian terakhir dari proses pengadaan. Pembayaran
baru bisa dilakukan jika serah terima atas barang/jasa tersebut telah
dinyatakan tidak mengandung masalah dan telah disahkan oleh pihak-
pihak berwenang. Setiap pembayaran harus didukung bukti tagihan dan
dokumen pendukung yang lengkap dan tagihan telah jatuh tempo.
8. Kecurangan Dalam Pengadaan
Pengadaan melibatkan pembeli dan penjual, di mana masing-masing pihak
memiliki berbagai cara untuk melakukan korupsi pada setiap tahapan proses
pengadaan. Pihak pemasok berkepentingan dengan penjualan produknya dan
mengharapkan keuntungan dari penjualan tersebut. Untuk mencapai tujuan
tersebut, berbagai perilaku menyimpang berikut ini mungkin dilakukan:
a. Berkolusi dengan pihak pembeli dalam menentukan harga penawaran.

13
b. Secara diskriminatif meningkatkan standar teknis, sehingga pemasok lain sulit
untuk memenuhinya.
c. Mencampuri secara tidak beretika pekerjaan evaluator baik dalam proses
tender maupun dalam serah terima barang/jasa.
d. Memberikan sogokan

14
DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara, IBK. Manajemen Audit Prosedur dan Implementasi. Salemba Empat.


2010
Hamilton, Alexander,Ph.D.”Manajemen Auditing, meningkatkan efektivitas dan
efisiensi, penerbit Modern Business New York,1986.”
B.Sawyer, Lawrence.”Audit Internal Sawyer, penerbit Salemba Empat,2003.”

15

Anda mungkin juga menyukai