Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 2 PRESENTASI MODUL 6

PENDIDIKAN ANAK DI SD

NAMA :
NURHAMNAH
DEA KRISTIANTI A
NARMAH
RIZKY IRAWAN
Kegiatan belajar 1

PENDEKATAN PEMBELAJARAN HOLISTIK DAN


KONSTRUKTIVISME
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PENDEKATAN
PEMBELAJARAN BAGI GURU

 Tugas atau karakteristik suatu teori yaitu :


 Memberikan suatu kerangka kerja konseptual mengenai sesuatu yang dapat
dijadikan sebagai dasar bagi suatu penelitian.
 Memberikan prinsip-prinsip yang dapat diuji kecocokkannya dengan kondisi
nyata.
 Sarwono, S.W (1987) menjelaskan beberapa fungsi teori yaitu :
1. Fungsi deskripsi
2. Fungsi eksplanasi
3. Fungsi prediksi
4. Fungsi penelitian dan pengembangan
 Dantes (1996) mengemukakan fungsi pendekatan pembelajaran adalah memberikan suatu pemahaman tentang
sesuatu atau cara pembelajaran yang di anggap efektif.
 Mohammad surya (2004)
1. Memberikan garis –garis rujukan untuk perancangan pembelajaran
2. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai
3. Mendiagnosis masalah-masalah belajar yang timbul
4. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan
B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN HOLISTIK DAN
KONSTRUKTIVISME

1. PENDEKATAN HOLISTIK
A. Menurut Woolfolk, A.(1993)
 Wawasan pengetahuan yang mendalam(insight)
 Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning)
 Perilaku bertujuan (purposive behaviour)
 Prinsip ruang hidup (life space)
 Transfer dalam pembelajaran
B. Menurut Depdikbud, (1988) proses belajar terpadu adalah:
 Pembelajaran dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individual anak seutuhnya.
 Pembelajaran sebagai aktifitas membelajarkan anak untuk pemerolehan pengalaman menempatkan anak
sebagai pusat segala-galanya.
 Pembelajaran dalam hal ini lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktifitas yang memungkinkan
keterlibatan anak secara aktif dan intensif.
 Pembelajaran menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana kebersamaan didalam
penyelesaian persoalan yang dihadapinya.
 Pembelajaran sebagai proses terpadu harus mendorong dan memfasilitasi setiap anak untuk terus menerus
belajar.
 Pembelajaran sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan secara efektif apabila dapat diciptakan
lingkungan belajar.
 Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus secara terpisah.
 Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubugan antara sekolah dan keluarga.
2. PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
VON GLASERFELD membedakan tiga level pengetahuan dan kenyataan yaitu:
A. Kontruktivisme radikal
B. Realisme hipotetik
C. Kontruktivisme yang biasa
Cara pembelajaran anak yang diharapkan dideskripsikan menurut Conny R.S. (1999)
D. Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik
E. Membuat pelajaran bermakna bagi anak dan dipelajari didasarkan pengalaman anak yang relevan
F. Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktifitas langsung
G. Dalam proses belajar kesempatan anak untuk bermain dan bekerjasama dengan orang lain perlu
diprioritaskan
H. Bahan-bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan-bahan yang konkret
I. Dalam menilai hasil belajar anak para guru tidak hanya menekankan aspek kognitif dengan
menggunakan tes tulis
J. Para guru menampilkan peran utama sebagai guru dalam proses pembelajaran anak
Kegiatan belajar 2

PENDEKATAN BELAJAR EXPERIENTIAL


LEARNING DAN MULTIPLE INTELLIGENCE
A. Pendekatan Belajar Berdasarkan Pengalaman
(Experiental learning)
Menurut Keeton and Tate( Siti Julaeha, 2007), pendekatan experiental learning
mengacu pada proses pembelajaran dimana pembelajaran berinteraksi secara
langsung dengan realitas yang dipelajarinya.
Proses belajar merupakan siklus dari empat kegiatan yaitu:
1. Anak mengalami pengalaman konkret
2 .Anak melakukan observasi dan refleksi terhadap pengalaman
3. Anak membentuk konsep abstrak dan generalisasi
4. Anak melakukan eksperimentasi atau pengujian konsep dlam situasi baru
B. Pendekatan Pembelajaran Kecerdasan Jamak( MULTIPLE
INELLIGENCE)

1. Konsep Dasar Multiple Intelegence


Gardner (Armstrong, 1994) melakukan pemetaan kemampuan manusia kedalam tujuh kategoriyaitu:
1.Kecerdasan bahasa
2.Kecerdasan matematika-logika
3.Kecerdasan pemahaman ruang
4.Kecerdasan kinestetik
5.Kecerdasan musical
6.Kecerdasan interpersonal
7.Kecerdasan intrapersonal
2. Pendekatan Multiple Intelegence Pembelajaran
7 cara yang harus ditempuh dalam mengembangkan kurikulum yang berbasis
pendekatan multiple intelligence, yaitu brrikut:
a. Fokuskan topic atau tujuan khusus
b. Munculkan pertanyaan multiple intelligence
c. Pertimbangkan segala kemungkinan
d. Curah pendapat
e. Pilihlah aktifitas yang cocok
f. Kembangkan urutan tindakan
g. Implementasikan rencana
3. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran berdasarkan kecerdasan jamak yang dapat anda adaptasi
1. Strategi pembelajaran untuk kecerdasan bahasa ada 5:
a. Bercerita
b. Curah pendapat
c. Mendengarkan kembali rekaman perkataan sendiri
d. Menulis jurnal
e. Publikasi
2. Strategi pembelajaran untuk kecerdasan matematika atau logika
f. Kalkulasi dan kuantifikasi
g. Klasifikasi dan kategorisasi
h. Pertanyaan sokratik
i. Heuristik
j. Berfikir sains
3. Strategi pembelajaran kecerdasan pemahaman ruang
a. Visualisasi
b. Isyarat warna
c. Gambar metafora
d. Skestsa ide
e. Simbol grafis
4. Stretegi pembelajaran untuk kecerdasan kinestetik
f. Jawaban tubuh
g. Teater kelas
h. Konsep kinestetik
i. Pengalaman sendiri
j. Peta badan
5. Strategi pembelajaran untuk kecerdasan musical
a. irama, lagu, nyanyian, ketukan
b. Diskografis
c. Musik super memori
d. Konsep music
e. Musik suasana hati
6. Strategi pembelajaran kecerdasan interpersonal
f. Berbagi dengan rakan sebaya
g. Patung
h. Kelompol kooperatif
i. permainan
7. Stretagi pembelajaran untuk kecerdasan intrapersonal
a. Refleksi satu menit
b. Koneksi personal
c. Simulasi
d. Waktu memilih
e. Momen perasaan nada
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai