Anda di halaman 1dari 14

Review Modul

7-12
ADELIA REFANI
GUNAWAN
RIRIN IRAWATI
ROHIMATUS
SHOLEHA
BASHORI ALWI
KB 1
PENDEKATAN PEMBELAJARAN HOLISTIK DAN
KONSTRUKTIVISME

KB 2
PENDEKATAN BELAJAR EXPERIENTAL LEARNING
DAN MULTIPLE INTELLIGENCE
PENGEMBANGAN DAN INOVASI PENDIDIKAN diKB 7
SEKOLAH DASAR

Inovasi ialah suatu upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki


praktik Pendidikan dengan sungguh-sungguh. 11 komponen dari miles
dalam Ibrahim (1988) : Personalia, Personal dan wilayah kerja, Fasilitas
fisik, Penggunaan waktu, Perumusan Tujuan, Prosedur pembelajaran,
peran yang diperlukan, wawasan dan perasaan, bentuk hubungan
Sarwono SW ( 1987 ) Muhammad Surya ( 2004 )
Fungsi deskripsi berarti suatu teori itu harus Memberikan garis-garis rujukan atau
menggambarkan sesuatu yang terjadi dalam perancangan pembelajaran
lingkungan apa adanya tanpa dibuat-buat.
Menilai hasil hasil pembelajaran yang telah
Fungsi eksplanasi artinya suatu teori itu harus
memberikan penjelasan tentang suatu dicapai
fenomena yang kompleks menjadi penjelasan
yang rasional sistematis dan mudah dipahami Mendiagnosis masalah-masalah belajar yang

Fungsi prediksi adalah bahwa suatu teori itu


harus dapat memprediksi memperkirakan atau Menilai hasil penelitian dan pengembangan
meramalkan terjadinya sesuatu atas dasar yang telah dilaksanakan
peristiwa sebelumnya
Fungsi pengujian adalah bahwa suatu teori itu Dantes 1996
harus menguji fenomena terkini dan
mengembangkan teori yang baru. Suatu pendekatan pembelajaran biasanya dibangun atas
dasar posisi pemahaman tertentu tentang apa akibat fokus
yang dipentingkan bagaimana cara-cara utama
pencapaian Nya serta asumsi asumsi penerapannya.
B. Pendekatan pembelajaran holistik dan konstruktivisme
1. Pendekatan holistik

WOOLFOLK 1993
● Wawasan pengetahuan yang
mendalam
● Pembelajaran yang bermakna
● Perilaku bertujuan
● Prinsip ruang hidup
● Transfer dalam pembelajaran
DEPDIKBUD 1988
● Pembelajaran dapat berfungsi secara penuh untuk memahami perkembangan
individual anak seutuhnya.
● Pembelajaran sebagai aktivitas membelajarkan anak untuk pemerolehan pengalaman
menempatkan anak sebagai pusat segala-galanya
● Pembelajaran dalam hal ini lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang
memungkinkan keterlibatan anak secara aktif dan intensif.
● Pembelajaran menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana
kebersamaan di dalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya.
● Pembelajaran sebagai proses terpadu harus mendorong dan memfasilitasi setiap anak
untuk terus-menerus belajar.
LANJUTAN
● Pembelajaran sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan secara efektif
apabila dapat diciptakan lingkungan belajar tidak hanya menyangkut sana untuk
sarana fisik melainkan juga suasana belajar yang kondusif bagi pengembangan
semua aspek individu.
● Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak
harus secara terpisah melainkan dilaksanakan secara terpadu.
● Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antara
sekolah dan keluarga.
2. Pendekatan pembelajaran konstruktivisme

Pengalaman menunjukkan tidak jarang anak salah paham atau salah


mengerti ketika menyimak penjelasan guru pada saat mengikuti proses
pembelajaran. Para penganut konstruktivisme berpendapat bahwa
pengetahuan itu dikonstruksi oleh kita yang sedang belajar. Kaum
konstruktivis menyatakan bahwa manusia dapat mengetahui sesuatu
dengan Indra nya. Dengan berinteraksi terhadap objek dan lingkungannya
melalui proses melihat mendengar menjamah membawa dan merasakan
orang dapat mengetahui sesuatu. Kemampuan mengingat dan
mengungkapkan kembali pengalaman sangat penting karena pengetahuan
dibentuk oleh interaksi dengan pengalaman-pengalaman tersebut.
Secara lebih terperinci cara pembelajaran anak yang diharapkan dideskripsikan sebagai berikut
1. Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik. Kegiatan mengajar tidak sekedar
diarahkan untuk membuat anak menguasai sejumlah konsep pengetahuan dan atau keterampilan.
2. Untuk membuat pelajaran bermakna bagi anak topik-topik yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada
pengalaman-pengalaman anak yang relevan
3. Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlihat dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat
bermain yang menyenangkan
4. Dalam proses belajar kesempatan anak untuk bermain dan bekerja sama dengan orang lain juga perlu
diprioritaskan
5. Bahan-bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan-bahan yang konkrit dan kalau mungkin ini
bahkan yang sebenarnya
6. Dalam menilai hasil belajar anak para guru tidak hanya menekankan aspek kognitif dengan menggunakan
tes tulis tetapi harus pulang mencakup semua domain perilaku anak yang relevan dengan melibatkan
sejumlah alat penilaian
7. Ida di atas akhirnya mengimplikasikan perlunya para guru menampilkan peran utama sebagai guru dalam
proses pembelajaran anak dan bukannya sebagai transmitter pengetahuan kepada anak.mereka perlu
memiliki kemauan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan mengubah sikap
dan strategi mereka dalam mengajar.
A. Pendekatan belajar berdasarkan pengalaman KB 2
(experiental learning)

Pernah mendengar pribahasa “pengalaman adalah guru yang paling


berharga”. Menurut keeton and tate (siti julaeha, 2007), pendekatan
experiental learning mengacu pada proses pembelajaran dimana
pembelajar (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitas yang
dipelajarinya.
4 siklus proses pembelajaran
 Anak mengalami pengalaman konkret

 Anak melakukan observasi dan refleksi terhadap pengalaman

 Anak membentuk konsep abstrak dan generalisasi

 Anak melakukan eksperimentasiatau pengujian konsep dalam


situasi baru
B. Pendekatan pembelajaran kecerdasan jamak
(Multiple Intelligence)
1. Konsep dasar multiple intelligence
Menurut gardner ( armsrong, 1994 ) telah melakukan pemetaan
kemampuan manusia kedalam tujuh kategori kecerdasan yang lebih
komprehensif yaitu :
a. Kecerdasan bahasa
b. Kecerdasan matematika
c. Kecerdasan pemahaman ruang
d. Kecerdasan kinestetik
e. Kecerdasan musical
f. Kecerdasan interpersonal
Lanjutan
2. Pendekatan multiple intelligence dan pemeblajaran
Pada dasarnya menekankan hal terbaik yang dapat dilakukan guru
dikelas selain mengunakan buku teks dan papan tulis guna
membangkitkan pikiran anak.

3. Strategi pembelajaran
Pendekatan pembelajaran jamak memberi peluang kepada guru untuk
mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dalam
pendidikan
Lanjutan
4. Multiple intelligence dan menejemen kelas
Kelas merupakan miniaturlingkungan sosial yang dipenuhi oleh anakl
dengan kebutuhan dan minat yang berbeda beda, pendekatan Multiple
intelligence memberikan perspektif baru kepada guru menajemen di
kelas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai