Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS FAKTOR

• Analisis Faktor digunakan untuk memeriksa pola atau


hubungan yang mendasari sejumlah besar variabel dan
untuk menentukan apakah informasi dapat diringkas
dalam serangkaian faktor atau komponen yang lebih kecil
• Sehingga variabel-variabel dalam satu faktor mempunyai
korelasi yang tinggi, sedangkan korelasi dengan variabel-
variabel pada faktor lain relatif rendah
Tujuan Analisis Faktor
1. Mereduksi sejumlah variabel yang memiliki jumlah yang
banyak menjadi sejumlah variabel baru yang jumlahnya
lebih sedikit dari variable asal. Variabel baru disebut
variable bentukan
2. Mengidentifikasi hubungan antar variabel penyusun
faktor atau dimensi dengan faktor yang terbentuk
(Confirmatory Factor Analysis)
3. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen
4. Validasi data untuk mengetahui apakah hasil analisis
faktor tersebut dapat digeneralisasi ke dalam populasinya

Sumber : https://www.statistikian.com/2014/03/analisis-faktor.html
PCA / EFA VS CFA

PCA = principle component CFA-Confirmatory Factor


analysis Analysis
 PCA atau EFA (Exploratory  Digunakan untuk menguji
Factor Analysis) digunakan apakah indikator-indikator yang
dalam kondisi apabila peneliti sudah dikelompokkan
belum atau tidak memiliki berdasarkan konstrak tertentu
informasi awal atau teori atau konsisten berada dalam
hipotesis yang mana konstruknya tersebut atau
sekumpulan indikator harus tidak. Dengan kata lain, pada
dikelompokkan kedalam CFA  peneliti hendak melakukan
konstrak yang mana saja pengujian apakah data fit
dengan model yang terlah
dibentuk sebelumnya
• Untuk meningkatkan daya interpretasi faktor,
maka dilakukan rotasi.
• Berbagai metode rotasi :
 Varimax Method: Adalah metode rotasi
orthogonal untuk meminimalisasi jumlah
indikator yang mempunyai factor loading tinggi
pada tiap faktor.
 Quartimax Method: Merupakan metode rotasi
untuk meminimalisasi jumlah faktor yang
digunakan untuk menjelaskan indikator.
 Equamax Method: Merupakan metode gabungan
antara varimax method yang meminimalkan
indikator dan quartimax method yang
meminimalkan faktor.
Contoh EFA
• Seorang peneliti hendak mencari tahu factor apa yang menyebabkan
tawuran pelajar
• Peneliti terbebut meneliti di beberapa Polres di Indonesia yang menangkap
pelajar yang terlibat tawuran
• Berdasarkan data yang terkumpul sebanyak 206 pelajar diketahui ciri dari
mereka yang terlibat tawuran, yakni :
1. Berasal dari keluarga miskin
2. Potensi agresif tinggi
3. Kurang perhatian orang tua
4. Konformis
5. Harga diri rendah
6. Lingkungan Buruk
• Melalui analisis faktor (EFA) Polisi tersebut hendak mengetahui faktor apa
saja penyebab tawuran pelajar
Contoh CFA
Dalam validitas kostrak

• Validitas Konstrak merupakan pendekatan validitas yang menunjukkan


sejauh mana instrumen mengungkap konstrak yang di ukur
• Blue Print :
– Aspek 1  Item 1 & Item 2
– Aspek 2  Item 3 & Item 4

ASPEK 1 ASPEK 2

1 2

3
4
• Convergent Validity. Sejauh mana dua konstruk yang secara teoritis saling
terkait berkorespondensi satu sama lain
• Convergen validity dilihat dari nillai loading factor. Rule of Thumb yang
umumya digunakan loading factor harus > 0.5 atau 0.7

Variabel Aspek Item


X1 X1.1 1, 2
0.8 i1
X1.2 3, 4
X1.1
i2

0.3
X1.1 X1.2 X1
I1 0.8 0.3
i3
I2 0.9 0.2
X1.2
I3 0.1 0.7
i4 0.3 0.8 i4
• Seorang peneliti mengembangkan skala psikologis
X1 berdasarkan tiga aspek X1.1, X1.2, X1.3
• Uji validitas konstrak skala tersebut
Referensi

1. Hair J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson, R.E. (2014)


Multivariate Data Analysis. Pearson
2. Hidayat, A. (2014). Penjelasan Analisis Faktor-PCA dan CFA.
https://www.statistikian.com/2014/03/analisis-faktor.html
3. Huang, A.H. Perbedaan analisis faktor eksploratori dan
konfirmatori dengan SPSS.
https://www.en.globalstatistik.com/perbedaan-analisis-fakt
or-eksploratori-dan-konfirmatori-dengan-spss/

Anda mungkin juga menyukai