(PEMERINTAHAN)
C
• Di akhirat kelak, setiap dari kita akan dipersoalkan dengan apa yang
kita pimpin.
1. NIAT YANG BAIK
• Setiap pekerjaan adalah dengan niat.
• “kamu akan bercita-cita untuk menjadi penguasa sementara hal itu akan
membuat kamu menyesal dan rugi di akhirat kelak. Sungguh, yang
demikian itu umpama sebaik-baik penyusuan, dan seburuk-buruk
penyapihan (bercerai susu)” (Al-Bukhari)
• Nabi SAW juga pernah berpesan kepada Abu Dzarr RA,
mengenai bahaya memegang pemerintahan serta besar
tanggungjawab yang akan dipikulnya.
َ اس َأ ْن تَحْ ُك ُموا بِ ْال َع ْد ِل ۚ ِإ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم ِب ِه ۗ ِإ َّن هَّللا َ َك
• ان ِ ِإ َّن هَّللا َ يَْأ ُم ُر ُك ْم َأ ْن تَُؤ ُّدوا اَأْل َمانَا
ِ َّت ِإلَ ٰى َأ ْهلِهَا َوِإ َذا َح َك ْمتُ ْم بَي َْن الن
صيرًا
ِ ََس ِميعًا ب
• Tidak ada Nabi yang Allah utus dan tidak pula ada seorang pemimpin
yang Dia angkat kecuali mereka mempunyai dua jenis teman dekat:
teman yang menyuruhnya untuk berbuat baik serta selalu membantunya
dalam berbuat baik dan teman yang menyuruhnya berbuat jahat serta
selalu mendorongnya untuk melakukan tindak kejahatan. Orang yang
selamat adalah orang yang dijaga Allah.” (HR Muslim dari Aisyah).
9. Bersikap ramah terhadap rakyat
• Kata ulama Salaf, “seorang pemimpin hendaknya bersikap sebagai
anak terhadap orang tua, sebagai saudara untuk yang sebaya, dan
sebagai yang tua terhadap anak”