02
PASAL 63
PASAL 63
PENGGUNAAN
ASESMEN
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menggunakan
teknik asesmen psikologi, (wawancara atau
observasi, pemberian satu atau seperangkat
instrumen tes) dengan cara tepat mulai dari proses
adaptasi, administrasi, penilaian atau skor,
menginterpretasi untuk tujuan yang jelas baik dari
sisi kewenangan sesuai dengan taraf jenjang
pendidikan, kategori dan kompetensi yang
disyaratkan, penelitian, manfaat dan teknik
Untuk mencegah asesmen psikologi oleh orang yang
tidak kompeten antara lain yaitu :
Seorang Ilmuan Psikologi lulusan S2 Magister Sains yang direkrut menjadi seorang dosen
disebuah sekolah tinggi. Suatu hari Ilmuan psikolog ini diminta untuk melakukan tes
psikologi yang bertujuan untuk melihat kemampuan minat bakat dan penjurusan kelas.
Masyarakat & pihak sekolah tidak mengetahui program studi atau latar belakang pendidikan
secara detail dari ilmuan psikologi ini. Ilmuan psikologi ini melakukan tes dibantu oleh
seorang psikolog yang merupakan teman akrab sejak mengenyam pendidikan di S2. Yang
memegang peran utama dalam tes ini ialah ilmuan psikologi bukan seorang psikolog tersebut
dan psikolog ini hanya sebatas mendampingi mulai dari pemberian tes hingga penyampaian
data serta hasil asesmen.
03
PASAL 64
PASAL 64
Informed consent adalah prosedur yang harus dilalui oleh setiap pengguna jasa psikologi
sebelum memulai setiap jasa psikologi. Dalam hal asesmen, informed consent
dimungkinkan tidak dilakukan sepenuhnya, apabila assesmen berkaitan dengan
penyelasian suatu masalah yang berkaitan dengan hukum, misal kasus kriminal, dimana
pelaksanaannya telah diatur oleh peraturan perundang-undangan. Proses asesmen dapat
dijalankan tanpa prosedur informed consent sebelumnya, dalam hal ini, asesmen
ditujukan untuk kepentingan tertentu misal penyeleksian dalam Psikolog dalam
menginterprestasi hasil asesmen psikologi harus mempertimbangkanberbagai faktor dari
instrumen yang digunakan, karakteristik peserta asesmen sepertikeadaan situasional yang
bersangkutan, bahasa dan perbedaan budaya yang mungkin kesemua ini dapat
mempengaruhi ketepatan interpretasi sehingga dapat mempengaruhi keputusan.
04
PASAL 65
Interpretasi Hasil
Asesmen
PASAL 65
Interpretasi Hasil
Asesmen
Seorang ibu membawa anaknya yang masih duduk di kelas 3 SD untuk berkonsultasi kepada
psikolog. Ia meminta psikolog tersebut melakukan asesmen terhadap anaknya untuk
mengetahui apakah anaknya memiliki gejala autisme atau tidak? Setelah dilakukan asesmen
ternyata sang anak bukan mengalami gejala autisme melainkan gangguan temper-tantrum.
Psikolog tersebut memberikan hasil asesmen terhadap Ibu tersebut. Karena banyak kalimat
dan istilah yang sulit dipahami, psikolog tersebut kemudian memberikan hasil asesemen
menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami, dan ia menjelaskan beberapa istilah yang
tidak dimengerti oleh ibu tersebut.
06
PASAL 67
a. Ayat 1
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi wajib menjaga kelengkapan dan keamanan
instrumen/alat tes psikologi, data asesmen psikologi dan hasil asesmen psikologi sesuai
dengan kewenangan dan sistem pendidikan yang berlaku, aturan hukum dan kewajiban
yang telah tertuang dalam kode etik ini.
b. Ayat 2
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi wajib menjaga kelengkapan dan keamanan data
hasil asesmen psikologi sesuai dengan kewenangan dan sistem pendidikan yang berlaku
yang telah tertuang dalam kode etik ini.
c. Ayat 3
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi mempunyai hak kepemilikan sesuai dengan
kewenangan dan sistem pendidikan yang berlaku serta bertanggungjawab terhadap alat
asesmen psikologi yang ada di instansi/ organisasi tempat dia bekerja.
Contoh Kasus
Psikolog A sedang melakukan tes asesmen rekruitmen terhadap calon
karyawan di sebuah perusahaan. Karena banyaknya pelamar dan keterbatasan
waktu. Ia menaruh alat dan hasil tes disembarang tempat. Alhasil, setelah ia
usai mengadakan tes dan pulang ke biro layanan ia bekerja, banyak alat dan
hasil asesmen yang hilang.
Dalam hal ini, psikolog tersebut dianggap telah melanggar kode etik pasal 67
tentang menjaga alat, data, dan hasil asesmen karena ia lalai terhaadap
kelengkapan dan keamanan data dan hasil asesmen.