TINJAUAN UMUM
■ Obat-obatan
■ Keadaan
■ Variasi diurnal
■ Takut dan cemas
■ Aktivitas meningkat
7/186
● Alat pengukur tekanan darah : sfignomanometer.
● Ukuran manset disesuaikan dengan diameter lengan
● Jenis manometer : aneroid dan air raksa
● Kriteria pengobatan hipertensi didasarkan pada
pembacaan tekanan darah yang diukur setelah
beristirahat selama 15 menit
● Pasien dalam posisi duduk atau berbaring, lengan di
atur sedemikian rupa sehingga A.brachialis terletak
setinggi jantung. Lengan posisi abduksi, rotasi
eksterna, sedikit fleksi. Lilitkan manset dengan ketat
pada lengan atas sehingga batas manset kira-kira 1
inchi di atas fosa antecubiti.
02/19/16 vital sign 6
TEKNIK MENGUKUR TEKANAN DARAH :
● Mula-mula TD diukur dengan palpasi agar
kesenjangan auskultasi masih dapat
di deteksi.
● Rabalah denyut A. radialis dan
pompalah manset sampai denyut tak
teraba lagi
● Perlahan
– lahan kempiskanlah manset
dengan kecepatan 2 mmHg dan catatlah
02/19/16 vital sign 7
BUNYI KOROTKOFF :
● Fase 1 :
Dimulai saat bunyi terdengar disebut tekanan
sistolik. Tekanan sistolik hanya untuk membuka
pembuluh darah untuk sementara waktu dan
menimbulkan suara nyaring
● Fase 2
Jika tekanan manset diturunkan, aliran yang
melewati pembuluh darah meningkat, menimbulkan
bunyi mendesir.
● Fase 3
Bunyi pada fase 2 menjadi lebih keras dan nyaring
● Fase 4
Bunyi tiba – tiba menjadi redup, lemah dan meniup
● Fase 5
Saat dimana bunyi sama sekali tak terdengar, dan
7
d i s s e e but dengan tekanan
02 / 1 19/ 1 6
INTREPRETASI TD
NILAI KOMENTAR
● 140 – 90 / 90 – 60 mmHg Batas normal
● Tek diastolik ±90 mmHg Hipertensi perbatasan/labil.
10-25% akan menderita
hipertensi
● Diastolik 90-105 mmHg Hipertensi ringan
● Diastolik 105 – 115 mmHg Hipertensi sedang
● Diastolik 115 – 125 Hipertensi berat
mmHg Gawat darurat Hipertensi
● Diastolik ≥125 mmHg Batas syok
● 90/60 mmHg
1. OBAT-OBATAN
2. AKTIVITAS
3. HIPOKSIA
4. DEMAM
5. KETAKUTAN
6. NYERI AKUT
7. PERDARAHAN
x/menit.