Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULAN

PADA KELUARGA Tn.A. D DENGAN PENYAKIT


HIPERTENSI DI RSUD MAREN KOTA TUAL

Di Susun Oleh :

Kiky Rizkyah Serang

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIkes
MALUKU HUSADA
2023/2024
KONSEP PENYKIT HIPERTENSI
A. PENGRTIAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arteri yang berlanjut dan menetap. Dalam istilah
kedokteran disebut hipertensi yang artinya tekanan dalam arteri.
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg dan tekanan darh diastolik ≥ 90 mmHg.
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Menurut WHO
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normotensi <140 < 90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan berat >180 >105
Hipertensi sistolik terisolasi >140 <90
Hipertensi sistolik perbatasan 140-160 <90
Klasifikasi berdasarkan the sixth report of the joint national committee on prevention,
detection, evaluation, and treatment of hightblood pressure,1997
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <130 < 85
Perbatasan 130-139 85
Hipertensi tingkat I 140-159 90-99
Hipertensi tingkat II 160-179 100-109
Hipertensi tingkat III ≥ 180 ≥ 110

B. PENYEBAB
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut juga
hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti
genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek
dalam eksresi Na, peningkatan Na dan Ca intraselular,dan faktor-faktor yang meningkatkan
resiko seperti obesitas, alkohol, merokok serta polisitencia.
2) Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 52 kasus. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal,
hiperaldosteronisme primer dan sindrom cushing, feokromositomo, koarktasio aorta,
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

C. FAKTOR RESIKO TERJADINYA HIPERTENSI


a. Faktor Fisik
1. Obesitas (Kegemukan)
Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi
dari penderita yang tidak obesitas. Pada obesitas tahanan perifer pembuluh darah
berkurang atau normal, sedangkan aktivitas saraf simpatis meninggi dengan aktivitas
renin plasma yang rendah.
2. Keturunan (Herediter)
Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti dengan ditemukannya
kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada orang kembar. Seorang penderita yang
mempunyai sifat genetik hipertensi primer (esensial) apabila dibiarkan secara alamiah
bersama lingkungannya akan menyebabkan hipertensinya berkembang dan dalam waktu
sekitar 30-50 tahun akan timbul gejala-gejala.
3. Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada wanita.
Hipertensi berdasarkan kelamin ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis.

b. Faktor Lingkungan
1. Pola Konsumsi
Asupan garam merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme timbulnya
hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi melalui peningkatan volume
plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan
ekskresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik
yang normal.
2. Gaya hidup yang kurang sehat
Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol dan sedikitnya aktivitas tubuh
akibat pola hidup modern mempengaruhi kemunculan hipertensi
c. Pengaruh Stress
Stres meningkatkan aktivitas saraf simpatis, peningkatan ini mempengaruhi meningkatnya
tekanan darah secara bertahap. Apabila stress menjadi berkepanjangan dan berakibat tekanan
darah menjadi tetap tinggi.

D. PATOFISIOLOGI
Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara :
 Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya.
 Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat mengembang
pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut karena itu darah pada setiap
denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
 Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokontriksi, yaitu
jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau
hormon di dalam darah
 Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal
ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan
darah juga meningkat.
E. TANDA DAN GEJALA
o Sakit kepala
o Epistaksis
o Pusing atau migren
o Limbung
o Mudah marah
o Telinga berdengung
o Sukar tidur
o Rasa berat di tengkuk
o Mudah lelah
o Mata berkunang-kunang
F. KOMPLIKASI
Tempat-tempat utama yang paling dipengaruhi hipertensi adalah : pembuluh arteri, jantung, otak,
ginjal dan mata.
 Sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
Arteriosklerosis (pengerasan dinding arteri)
Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
Aneurisma
Penyakit Arteri Koronaria
Hipertrofi ventrikel Kiri
Gagal jantung
 Otak
- Stroke, merupakan sejenis cedera otak yang disebabkan tersumbatnya atau pecahnya
pembuluh darah dalam otak sehingga pasokan darah ke otak terganggu.
 Stroke iskemik
 Stroke hemoragis
- Demensia yaitu kehilangan daya ingat dan kemampuan mental yang lain.
 Ginjal
- Penurunan aliran darah ke ginjal
- Ginjal akan mengecil dan berhenti berfungsi, sehingga hasur dilakukan cuci darah dan
cangkok ginjal. (Nefropati – gagal ginjal)
 Mata
- Mempercepat penuaan pembuluh darah halus dalam mata, bahkan bisa menyebabkan
kematian.

G. PENATALAKSANA
Golongan obat-obatan yang digunakan untuk mengendalikan hipertensi meliputi :
 Diuretik, contoh : Lasix, Uresix, Impugen
 Beta blocker, contoh : Lopresor, Propanolol
 mengurangi denyut jantung dan keluaran total darah dari jantung

 Angiotensin II Receptor blocker, contoh : diovan, Aprovel


 menghambat kerja angiostensin II

 ACE inhibitor, contoh : Captopril, Capoten, Tensicap


 menghambat kerja enzim angiotensin
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
Tn.A.D DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI
RSUD MAREN KOTA TUAL

Di Susun Oleh :

Kiky Rizkyah Serang

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIkes
MALUKU HUSADA
2023/2024
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. A.D
Umur : 70 Thn
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Protestan
Suku : Kei
Alamat : Desa Taar

b. Komposisi keluarga

No Nama Umur L/P Ag Pend Pek IMUNISASI Ket


BC POLI DP DP HE CAM
G O T T P P
1 Tn. A.D 70 T L K/P SD Petani - - - - - - KK
2 Ny. H.D 65 T P K/P SD Petani - - - - - - Istri
3 Tn. P.D 40 T L K/P SLB Petani - - - - - - Anak
4 Ny. B.D 39 T P K/P SMA Petani - - - - - - Anak
5 Tn. T.D 28 T L K/P SMA Petani - - - - - - Anak
6 Tn. H.D 26 T L K/P SMA Petani - - - - - - Anak
7 Ny. 24 T P K/P SMA Petani - - - - - - Anak
M.D
8 Tn. D.D 22 T L K/P SMA Wirausaha - - - - - - Anak

c. Genogram

65 T 70

40 39 28 26 24 22

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Garis keturunan

: Meninggal dunia
: Klien

d. Tipe / Bentuk keluarga


Keluarga Tn. A.D Merupakan keluarga besar yang terdiri dari, ayah, ibu, anak,
menantu serta cucu dari keturunannya.

e. Latar belakang kebudayaan / suku bangsa


Tn. A.D mengatakan bahwa keluarganya merupakan suku kei dan hidup
dilingkungan etnis kei. Tn. A.D dan Ny. H.Dsama – sama berasal dari desa kei besar.
Keluarga Tn.A.D dan Ny. H.D berkomunikasi dengan Bahasa daerah kei dan Bahasa
Indonesia baik antara anggota keluarga maupun di masyarakat sekitar.

f. Kegiatan keagamaan
Keluarga Tn.A.D memeluk Agama Kristen Protestan, Tn. A.D merupakan anggota
keagamaan PRPI, dan selalu mengikuti ibadah minggu maupun ibadah unit.

g. Situasi sosial ekonomi


Penghasilan keluarga Tn. A.D tidak menentu dari hasil sebagai petani ± Rp.
300.000,- per bulan dan Ny H.D berjual pasar malam dengan penghasilan tidak
menentu pada satu malam Ny.H.Dbisa mendapatkan penghasilan uang sebesar Rp.
30.000,- sampai 35.000,-

h. Kegiatan waktu luang/rekreasi


Tn A.D biasanya mengisi waktu luang bersamaNy. H.D, mereka duduk di samping
rumah, dibawah pohon bersama cucu-cucunya sambil bercerita

i. Kebiasaan hidup sehari-hari


Keluarga Tn. A.D bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah, dan Ny. H.D bisanya
membantu Tn. A.D di kebun,Ny. H.D bisanya membuat pasar malam dan menjual
makanan seperti sayur sir-sir, ikan, dan embaluntuk membantu suami mencari nafkah.
Tn. A.D dan Ny. H.D Bisanya bermain bersama cucu – cucunya di waktu luang.

2. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A.D. pada saat ini adalah keluarga yang sudah
melepaskan anak – anaknya yang sudah menikah dan beberapa ( 2 orang ) telah
mempunayi rumah sendiri, namun beberapa ( 4 orang ) yang masih tinggal bersama
keluarga Tn. A.D

b. Jangkauan pencapaian tahap perkembangan keluarga.


Menurut Tn. A.D semua harapannya untuk keluarganya sudah terpenuhi dari melihat
anak – anaknya menikah hingga mempunyai cucu – cucu.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti


 Tn. A.D. Mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan, dan tidak
mempunyai keluhan apa – apa.
 Istri Tn A.D ( Ny. H.D ) Mengatakan 1 tahun yang lalu Ny. H.D memiliki
riwayat hipertensi dan mempunyai keluhan saat ini :agak pusing, terasa kram
pada kepala, mulut serta ekstremitas atas bagian kiri.
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah.
Rumah Tn A.D merupakan rumah semi parmanen dengan ukuran panjang ± 11 meter
dan lebar ± 9 meter dan dirumah tersebut terdapat :
 Kamar tidur sebanyak 3 ( 2 kamar didepan dan 1 kamar dibelakang )
 Kamar depan berhadapan dengan ruang tamu dan 2 kamar lainnya berhadapan
dengan ruang makan.
 Ruangan makan berhadapan dengan dapur.
 Ada kamar mandi darurat dan wc darurat.
Lantai rumah Tn. A.D Terbuat dari semen.Untuk sarana penerangan keluarga Tn.
A.D menggunakan tenaga listrik.
b. Gambar denah rumah.

jalan raya

Jalan setapak

Kamar 1 Kamar 2
R. tamu

R. makan

Kamar 3

R. dapur R. mandi @
wc
c. Karakteristik lingkunagn rumah ( tetangga dan komunikasi RT/RW )
Rumah Tn. A.D berada diwilayah desa taar yang mayoritas penduduk disekitarnya ada
yang petani dan PNS.Sarana jalan di daerah tersebut sudah di Aspal.Tetangga Tn. A.D
merupakan adik kandung Tn. A.D yang tinggal di samping mereka dan mayoritas
penduduknya beragama Kristen protestan serta memiliki sifat kebersamaan, serta
menganut adat kei, misalnya gotong – royong, bersih desa, ibadah Unit dan lain – lain.

d. Mobilitas Geografis keluarga


Tn. A.D sudah tinggal bertahun-tahun di sini bersama Istri Ny. H.D dan 4 orang anak
sedangkan 2 orang anak, yang laki-laki bernama Tn. D.D sudah kawin dan sekarang
berada di Timika sedangkan anak yang perempuan sudah kawin lagi dan sekarang berada
di Kei Besar.
Tn. A.D dan Ny. H.D sering memeriksakan kondisi kesehatannya di Puskesmas.
e. Asosiasi dan transaksi keluarga dengan komunitas
Hubungan Tn A.D dan Istrinya Ny H.D dengan komunitas baik, mereka mengenal baik
lingkungan komunitas di sekitarnya

f. Jaringan dukungan sosial keluarga


Tn.A.D mempunyai keluarga yang sewaktu-waktu dapat diminta bantuan bila
dibutuhkan.Keluarga Tn.A.D biasanya berobat di puskesmas
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola dan proses komunikasi
Komunikasi keluarga Tn.A.D menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa
kei.Komunikasi Antara anggota keluarga lancar dan komunikasi bisa berlangsung
satu arah(mis Tn.A.D menasehati anak-anak dan cucu-cucunya). Komunikasi dalam
keluarga Tn.A.D bisa terjadi secara formal(mis musyawarah untuk menyelesaikan
suatu masalah) maupun informal (mis bergurau untuk mengisi waktu luang)
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn.A.D yang berpengaruh adalah Tn.A.D bila ada suatu konflik yang
tidak bisa diselesaikan secara demokrasi maka penentu keputusan adalah Tn.A.D
sebagai orang yangtertua dan sebagai kepala keluarga.Untuk anak-anaknya yang telah
menikah keputusan diserahkan kepada keluarga mereka,tetapi kadang mereka
meminta kepadakeluarga Tn.A.D.
c. Struktur peran
 Tn.A.D berperan sebagai kepala keluarga,seorang suami bagi Istri,bapak bagi
anak-anak,kakek bagi cucu-cucu, dan sebagai pencari nafkah bagi keluarga.
 Ny. H.D berperan sebagai istri bagi suami,ibu bagi anak-anak, nenek bagi cucu-
cucu, dan kadang membantu suami mencari nafkah dengan berjual pasar malam.
 Ny. B.D berperan sebagai anak,istri dan ibu bagi anak-anaknya
 Tn.T.D berperan sebagai anak,suami dan bapak bagi anak-anaknya
 Tn.H.D berperan sebagai anak,suami dan bapak bagi anak-anaknya
 Ny.M.D berperan sebagai anak,istri dan ibu bagi anak-anaknya
 Tn.D.D berperan sebagai anak,suami dan bapak bagi anak-anaknya
 Tn.R.D berperan sebagai anak,suami dan bapak bagi anak-anaknya

d. Fungsi-fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A.D mengatakan berusaha memelihara hubungan baik Antara anggota
keluarga saling menyayangi dan menghormati satu sama lain
2. Fungsi sosialisai
Tn.A.D mengatakan interaksi Antara anggota keluarga dapat berjalan dengan
baik.Hal ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha untuk mematuhi
aturan yang ada, misalnya saling menghormati dan menghargai. Keluarga juga
mengatakan berusaha untuk mengikuti aturan atau norma yang ada di masyarakat
sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat disekitarnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan.
Tn. A.D mengatakan Mengetahui Penyakit Istri (Ny. H.D) yang menurut Tn.
A.D Disebabkan Karena Memikirkan Kedua Anaknya Yang Sudah Menikah
Lagi Dan Meninggalkan Menantu Dan anak-anak mereka Yang Tinggal
Bersama Keluarga Tn. A.D.
b. Kemampuan menggambil keputusan tindakan kesehatan
Ny H.D mengatakan kram – kram pada kepala, mulut dan ekstremitas atas
bagian kiri. Dan Ny. H.D hanya berobat di puskesmas terdekat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga Tn. A.D mengatakan setiap anggota keluarga yang sakit hanya berobat
di puskesmas.

d. Kemampuan keluarga memilihara / memodivikasi lingkungan yang sehat.


Keluarga mengatakan pembuangan sampah di lakukan di tempat pembuangan
sampa sementara, dan pembuangan selanjutnya di buang di belakang rumah.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. A.D mengatakan jika ada keluarga yang sakit akan berobat di
puskesmas terdekat atau mantri / bidan terdekat.
4. Fungsi Reproduksi
Ny. H.Dberumur 64 tahun, mempunyai 6 orang anak yang sudah berkeluarga. Dan
Ny H.D tidak menggunakan alat kontrasepsi karena sudah mengalami menopause
sekitar 20 tahun yang lalu.
5. Fungsi Sosial Ekonomi.
Status Ekonomi Keluarga Tn A.D Bersifat Tidak Menentu Dari Hasil Sebagai
Petani± Rp. 300.000 Perbulan Dan Ny. H.D Berjual Pasar Malam Dengan
Penghasilan tidak menentu ± Rp.30.000,- sampai 35.000,-. Tn. A.D Mengatakan
Dengan Penghasilan Ini Sudah Lumayan Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari –
Hari.
6. Koping keluarga
1. Stressor jangka panjang dan jangkah pendek
a. Jangka panjang :
Keluarga Tn A.D mengatakan masalah kedua anaknya yang sudah menikah
lagi dan menggalkan menantu dan cucu – cucunya yang tinggal serumah.
b. Jangka pendek :
Keluarga Tn. A.D Mengatakan Memikirkan Kebutuhan Sehari – Hari Cucu –
Cucunya Yang Tinggal Serumah
2. Respon keluarga terhadap stressor
Keluarga tidak memberikan dorongan dan semangat terhadap masalah yang di
pikirkan Tn. A.D dan Istri Ny. H.D

3. Penggunaan strategi koping.


Bilaada keluarga yang sakit diantar ke pelayanan kesehatan terdekat
(puskesmas).
4. Koping yang tidak berhasil
Tn. A.D mengatakan tidak dapat menghilakan stress yang di alami istrinyaNy.
H.D

5. Strategi koping disfungsional


Bila salah satu anggota keluarga yang melakukan kesalahan maka Tn. A.D
Selalu menegornya.
7. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Kk Istri Tn. P.D Ny. B.D Tn. T.D Tn. H.D Ny. M.D Tn. D.D
fisik anak Anak anak anak anak anak
Kepala Tidak adanya oedem, Tidak adanya oedem, tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
tidak adanya nyeri adanya nyeri tekan dan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
tekan, pertumbuhan pertumbuhan rambut merat,
rambut tidak merata. beruban putih, kulit kepala besih
dan kepala bagian kiri terasa
keram.
Mata Penglihatan baik. Mata sebelah kiri terasa keram,
penglihatan baik dan tidak
adanya nyeri tekan, conjung tiva
tidak anemis
Hidung Penciuman baik. Penciuman baik.

Mulut Mulut bersih. Gigi Mulut bersih. Gigi utuh dan


utuh mulut sebelah kiri terasa keram.
Leher Tidak ada Tidak ada pembengkakan
pembengkaka kelenjar kelenjar tiroid.
tiroid
Dada Semetris Antara kiri & Semestris kiri & kanan. Tidak
kanan, tidak adanya adanya nyeri tekan,
nyeri tekan dan perkembangan dada merata
perkembangan dada
merata.
Jantung Daya pompa jantung Daya pompa jantung cepat,
normal TD : 160/100
TD : 130/80 N : 80 X/m
N : 60
Abdomen Tidak adanya nyeri Tidak adanya nyeri tekan.
tekan.

Kulit Warna kulit saung Warna kulit saung matang, kulit


matang, kulit keriput keriput dan kering
dan kering
Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas atas bagian kiri
semetris Antara kiri & terasa kram-kram, ekstremitas
kanan, ekstremitas bawah tidak ada kelainan,
bawah semetris Antara kekuatan otot.
kiri & kanan, kekuatan 52
otot. 55
5 5
5 5
TTV TD : 130/80 TD : 160/100
N : 80 P : N : 90 P:
BB. TB, IMT TB : 150 BB : 52 BB : 40 Kg, TB : 143 dan IMT :
IMT : 23,11 20
Keadaan Baik Baik
umu
8. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. A.D Sangat mengharapkan agar penyakit hipertensi yang dialami oleh istrinya Ny.
H.D tidak kambuh atau terulang lagi dan keluarga berharap tidak ada anggota keluarga yang sakit
yang sama pada istrinya Ny. H.D

B. ANALISA DATA

N Data Penunjang Masalah Penyebab


o
1 DS :
 Ny. H.D mengatakan merasa kram – kram Gangguan perfusi Ketidakmampuan
pada daerah kepala sebelah kiri hingga jaringan cerebral keluarga dalam
mulut dan tangan sebelah kiri melakukan
 Ny. H.D mengatakan terasa pusing perawatan kesehatan

DO :
 Wajah, mulut dan tangan tampak kaku
 TTV
TD:160/100 mmHg
N : 80 x/m
S : 37,5Oc
RR:16 x/m
 Kekuatan otot 5 2
55

2 DS :
 Ny. H.D Mengatakan merasa kram – kram Resiko komplikasi Ketidakmampuan
pada daerah kepala sebelah kiri hingga penyakit keluarga dalam
mulut dan tangan sebelah kiri melakukan
DO : perawatan kesehatan
 TTV
TD:160/100 mmHg
N : 80 x/m
S : 37,5Oc
RR:16 x/m
 Kekuatan otot 5 2
55

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ganggaguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
dalam melakukan perawatan kesehatan pada pasien hipertensi terutama pada Ny H.D.
2. Resiko tinggi komplikasi penyakit pada keluarga Tn. A.D. Khususnya pada Ny. H.D
berhubungann dengan ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi.

D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Skoring prioritas diagnose keperawatan keluarga
1. Ganggaguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
dalam melakukan perawatan kesehatan pada pasien hipertensi terutama pada Ny H.D.
Kriteria Skoring Pembenaran
3
Sifat masalah (bobot 1) /3 x 1=1 Tn. A.D mengatakan Mengetahui Penyakit
3 : actual Istri (Ny. H.D) yang menurut Tn. A.D
2 : resiko Disebabkan Karena Memikirkan Kedua
1 : sejahtera Anaknya Yang Sudah Menikah Lagi Dan
Meninggalkan Menantu Dan anak-anak
mereka Yang Tinggal Bersama Keluarga Tn.
A.D.
Kemungkinan masalah dapat ½ x 2=1 Keluarga Tn. A.D mengatakan jika ada
diubah (bobot 2) keluarga yang sakit akan berobat di puskesmas
2 : mudah terdekat atau antra / bidan terdekat.
1 : sebagian
0 : tidak dapat
2
Potensial masalah untuk di /3 x Keluarga mengatakan apa bilah Ny H.D tidak
cegah (bobot 1) 1=2/3 memikirkan kedua anaknya, Ny H.D tidak
3 : tinggi akan sakit.
2 : cukup
1 : rendah
2
Menonjolnya masalah (bobot 1) /2 X Tn. A.D mengatakan penyakit istrinya ( Ny
2 : berat, segerah di tangani 1=1 H.D. ) harus di atasi karena hal itu sangat
1: tidak perlu segerah di tangani menggagu aktifitas Ny H.D. Sehari – hari.
0 : masalah tidak dirasakan
Total 3 2/3

2. Resiko tinggi komplukasi penyakit pada keluarga Tn. A.D. Khususnya pada Ny. H.D
berhubungann dengan ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi.

Kriteria skoring Pembenara


2
Sifat masalah (bobot 1) /3 x 1=2/3 Sifat masalah resiko jika Ny H.D masih tetap
3 : actual memikirkan kedua anaknya maka Ny H.D
2 : resiko beresiko mengalami komplikasi penyakit.
1 : sejahtera Dan Ny. D.H mengatakan merasa kram pada
kepala sebelah kiri, mulut sebelah kiri dan
ekstremitas atas sebelah kiri.
1
Kemungkinan masalah dapat /2 x 2=1 Ny H.D mengatakan jika sakit selalu
diubah (bobot 2) memeriksa keadaannya di puskesmas terdekat.
2 : mudah TD : 160/100 mmHg
1 : sebagian N : 90 x/m
0 : tidak dapat
2
Potensial masalah untuk dicegah /3 x 1=2/3 Ny D.H selalu memeriksa keadaannya di
(bobot 1) puskesmas terdekat jika merasa sakit.
3 : tinggi
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya masalah (bobot 1) ½X1:½ Keluarga Tn A.D mengatakan kedua anaknya
2 : berat, segerah di tangani yang sudah menika lagi, sudah mengetahui
1: tidak perlu segerah di tangani penyakit Ny. H.D
0 : masalah tidak di rasakan
Total 15/8
3. PERENCANAAN

TUJUAN KRITERIA &STANDAR EVALUASI


DIAGNOSA
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN
(TUM) (TUK) EVALUASI EVALUASI
1. Gangguan perfusi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat 1. Memberikan penkes
jaringan serebral b/d tindakan keperawatan tindakan keperawatan pengetahuan menjelaskan penyakit tentang penyakit
ketidakmampuan selama 2 x seminggu selama 2x15 menit hipertensi hipertensi.
keluarga dalam diharapkan tidak terjadi keluarga mampu : 2. Kaji tanda – tanda vital.
melakukan perawatan gangguan pada perfusi 1. Mengenal masalah 3. Anjurkan klien dan
kesehatan pada jaringan serebral hipertensi keluarga diet rendah
hipertensi terutama 2. Mengenal penyebab garam, lemak dan
pada Ny H.D. penyakit hipertensi kolestrol
3. Mengenal tanda dan 4. Kolaborasi dalam
gejalah penyakit pemberian obat
hipertensi Captopril.
4. Mengenal cara
pengobatan penyakit
hipertensi
5. Mengenal cara
pencegahan penyakit
hipertensi
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal 1. Jelaskan cara
komplikasi penyakit tindakan keperawatan tindakan keperawatan pengetahuan dan mengantisipasi
pada keluarga Tn. selama 2 x seminggu selama 2 x 15 menit Demontrasi terjadinya komplikasi
A.D khususnya pada diharapkan tidak terjadi keluarga mampu : penyakit dengan
Ny. H.D komplikasi penyakit 1. Mengenal resiko masalah hipertensi
berhubungann dengan komplikasi penyakit 2. Kaji kemampuan
ketidakmampuan dengan masalah keluarga mengantisipasi
keluarga dalam hipertensi terjadinya komplikasi
mengenal masalah 2. Mengambil keputusan
penyakit dengan
hipertensi. yang bijak/baik untuk
masalah hipertensi
mengatasi komplikasi
3. Ajarkan teknik ROM
penyakit dengan
masalah hipertensi pada keluarga dan klien
3. Merawat anggota
keluarga terhadap
komplikasi penyakit
dengan masalah
hipertensi
4. Memodifikasi
lingkungan untuk
mengatasi komplikasi
penyakit dengan
masalah hipertensi
( Teknik ROM )
5. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
untuk mengatasi
komplikasi penyakit
dengan masalah
hipertensi
4. CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Evaluasi Waktu / paraf


1 Gangguan perfusi jaringan TUK I :
serebral b/d ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit keluarga mampu mengenal
keluarga dalam melakukan masalah hipertensi
perawatan kesehatan pada Evaluasi
hipertensi terutama pada Ny
Tanggal, 27 /03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
H.D.
S: S:
 Klien dan keluarga  Klien dan keluarga mengatakan setelah
mengatakan tidak mengenal mendengarkan penjelasan, klien dan
masalah hipertensi keluarga sudah bisa mengenal masalah
O: hipertensi
 Klien dan keluarga tampak O:
bingung  Klien tampak paham & keluarga dapat
 TD:160/100 mmHg, N:80 menjelaskan penyakit hipertensi
x/m, S:37,5Oc, RR:16 x/m  TD :140/90 mmHg, N:78 x/m, S:37,5Oc,
A : Masalah belum teratasi RR:20 x/m
P : intervensi dilanjutkan A : Masalah teratasi
P : TUK I Di Hentikan
I:
1. Memberikan penkes tentang penyakit hipertensi
2. Mengkaji tanda – tanda vital.
3. Menganjurkan klien dan keluarga diet rendah garam, lemak dan kolesterol
4. Mengkolaborasi dalam pemberian obat Catropil.

TUK II :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit keluarga mengetahui
penyebab penyakit hipertensi
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
Klien dan keluarga mengatakan Klien dan keluarga mengatakan setelah
tidak mengetahui penyebab mendengarkan penjelasan, keluarga
penyakit hipertensi mengetahui penyebab penyakit hipertensi
O: O:
 Klien dan keluarga tampak  Klien tampak paham dan keluarga dapat
bingung menyebutkan penyebab penyakit
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m, hipertensi
S:37,5Oc, RR:16 x/m  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m, S:37,5Oc,
A : Masalah belum teratasi RR:20 x/m
P : Intervensi dilanjutkan A : Masalah teratasi
P : TUK II Di Hentikan

I:
1. Memberikan penkes tentang penyakit hipetensi
2. mengkaji tanda – tanda vital.
3. menganjurkan klien dan keluarga diet rendah garam, lemak dan kolestrol
4. mengkolaborasi dalam pemberian obat Catropil.

TUK III :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit keluarga mampu mengetahui
tanda dan gejala penyakit hipertensi
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
 Keluarga mengatakan tidak tauh  Keluarga mengatakan setelah
tanda dan gejala penyakit mendengarkan penjelasan, keluarga
hipertensi mengetahui tanda dan gejala penyakit
O: hipertensi
 Keluarga tampak bingung O:
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m,  Klien tampak paham dan kelaurga
S:37,5Oc, RR:16 x/m dapat menyebutkan cara pengobatan
A : Masalah belum teratasi penyakit hipertensi
P : Intervensi dilanjutkan  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m, S:37,5 Oc,
RR:20 x/m
A : Masalah teratasi
P : TUK III di hentikan

I:
1. Memberikan penkes tentang penyakit hipetensi
2. mengkaji tanda – tanda vital.
3. menganjurkan klien dan keluarga diet rendah garam, lemak dan kolestrol
4. mengkolaborasi dalam pemberian obat Catropil.

TUK IV :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit keluarga mampu mengenal
cara pengobatan dan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
 Klien dan keluarga mengatakan  Klien dan keluarga mengatakan
tidak paham cara perawatan Ny setelah mendengarkan penjelasan,
H.D klien dan keluarga sudah bisa merawat
O: Ny. H.D dengan hipertensi
 Klien dan keluarga tampak O:
bingung  Klien tampak mengerti dan keluarga
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m, mengetahui cara merawat Ny. H.D
S:37,5Oc, RR:16 x/m  TD:140/90 mmHg, : 78 x/m, S :
A : Masalah belum teratasi 37,5Oc, RR:20 x/m
P : Intervensi dilanjutkan A : Masalah teratasi
P : TUK IV di hentikan
I:
1. Memberikan penkes tentang penyakit hipetensi
2. mengkaji tanda – tanda vital.
3. menganjurkan klien dan keluarga diet rendah garam, lemak dan kolestrol
4. mengkolaborasi dalam pemberian obat Catropil.

TUK V :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit Keluarga mampu melakukan
pencegahan penyakit hipertensi
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 /03 / 2024
S: S:
 Klien dan keluarga  Keluarga mengatakan setelah
mengatakan tidak tauh cara mendengarkan penjelasan, klien dan
pencegahan penyakit keluarga mengetahui cara pencegahan
hipertensi penyakit hipertensi
O: O:
 Klien dan keluarga tampak  Klien dan keluarga tampak paham
bingung  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m, S:37,5Oc,
 TD:160/100 mmHg, N:80 RR:20 x/m
x/m, S:37,5Oc, RR:16 x/m A : Masalah teratasi
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dihentikan
P : Intervensi dilanjutkan

I:
1. Memberikan penkes tentang penyakit hipetensi
2. mengkaji tanda – tanda vital.
3. menganjurkan klien dan keluarga diet rendah garam, lemak dan kolestrol
4. mengkolaborasi dalam pemberian obat Catropil.

2 Resiko tinggi komplikasi TUK : I


penyakit pada keluarga Tn. A.D Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit keluarga mampu mengenal
Khususnya pada Ny. H.D resiko komplikasi penyakit dengan masalah hipertensi
berhubungann dengan Evaluasi
ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
hipertensi.
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
 Klien dan keluarga mengatakan  Klien dan keluarga mengatakan
tidak mengenal resiko komplikasi setelah mendengarkan penjelasan,
penyakit dengan masalah klien dan keluarga sudah bisa
hipertensi mengenal resiko komplikasi penyakit
O: dengan masalah hipertensi
 Klien dan keluarga tampak O:
bingung  Klien dan keluarga tampak paham
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m,  Klien dan keluarga dapat
S:37,5Oc, RR:16 x/m menyebutkan salah satu resiko
 Kekuatan otot 5 2 komplikasi hipertensi
55  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m,
A : Masalah belum teratasi S:37,5Oc, RR:20 x/m
P : Intervensi dilanjutkan A : Masalah teratasi
P :TUK I di hentikan

I:
1. Mengajarkan teknik ROM pada keluarga dan klien
2. Menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi penyakit
3. Mengkaji kemampuan keluarga mengantisipasi masalah yang dihadapi
anggota keluarga yang sakit
TUK : II
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit keluarga mampumengambil
keputusan yang bijak/baik untuk mengatasi komplikasi penyakit dengan masalah
hipertensi
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
 Klien dan keluarga mengatakan  Klien dan keluarga mengatakan setelah
tidak mampu mengambil mendengarkan penjelasan, klien dan
keputusan yang bijak/baik keluarga sudah bisa mengambil
untuk mengatasi komplikasi keputusan yang bijak/baik untuk
penyakit dengan masalah mengatasi komplikasi penyakit dengan
hipertensi masalah hipertensi
O: O:
 Klien dan keluarga tampak  Klien dan keluarga tampak paham
bingung  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m, S:37,5Oc,
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m, RR:20 x/m
S:37,5Oc, RR:16 x/m A : Masalah teratasi
 Kekuatan otot 5 2 P :TUK II di hentikan
55
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

I:
1. Mengajarkan teknik ROM pada keluarga dan klien
2. Menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi penyakit
3. mengkaji kemampuan keluarga mengantisipasi masalah yang dihadapi
anggota keluarga yang sakit

TUK III
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 15 menit keluarga mampu merawat
anggota keluarga terhadap komplikasi penyakit dengan masalah hipertensi
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
 Keluarga mengatakan tidak  Keluarga mengatakan setelah
mampumerawat anggota mendengarkan penjelasan, keluarga
keluarga terhadap komplikasi sudah bisa merawat anggota keluarga
penyakit dengan masalah terhadap komplikasi penyakit dengan
hipertensi masalah hipertensi
O: O:
 Keluarga tampak bingung  Keluarga tampak paham
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m,  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m, S:37,5Oc,
S:37,5Oc, RR:16 x/m RR:20 x/m
 Kekuatan otot 5 2 A : Masalah teratasi
55 P :TUK III di hentikan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

I:
1. Mengajarkan teknik ROM pada keluarga dan klien
2. Menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi penyakit
3. mengkaji kemampuan keluarga mengantisipasi masalah yang dihadapi
anggota keluarga yang sakit

TUK : IV
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan untuk mengatasi komplikasi penyakit dengan masalah
hipertensi (teknik ROM )

Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
 Klien dan keluarga mengatakan Klien dan keluarga mengatakan setelah
tidak paham cara memodifikasi mendengarkan penjelasan, klien dan
lingkungan untuk mengatasi keluarga sudah bisamemodifikasi
komplikasi penyakit dengan lingkungan untuk mengatasi komplikasi
masalah hipertensi penyakit dengan masalah hipertensi
O: O:
 Klien dan keluarga tampak bingung  Klien dan keluarga tampak paham
 TD:160/100 mmHg, N:80 x/m,  TD:140/90 mmHg, N:78 x/m,
S:37,5Oc, RR:16 x/m S:37,5Oc, RR:20 x/m
 Kekuatan otot 5 2  Kekuatan otot 5 3
55 55
A : Masalah belum teratasi A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan P : TUK IV dilanjutkan
I : Mengajarkan teknik ROM

I:
1. Mengajarkan teknik ROM pada keluarga dan klien
2. Menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi penyakit
3. mengkaji kemampuan keluarga mengantisipasi masalah yang dihadapi
anggota keluarga yang sakit

TUK : V
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x15 menit Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi komplikasi penyakit dengan
masalah hipertensi
Evaluasi
Tanggal, 27 / 03 / 2024 Tanggal, 28 / 03 / 2024
S: S:
Klien dan keluarga mengatakan kurang  Klien dan keluarga mengatakan
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang setelah mendengarkan penjelasan,
baik dan benar klien dan keluarga sudah bisa
O : Klien dan keluarga tampak bingung memanfaatkan fasilitas kesehatan
A : Masalah belum teratasi yang baik dan benar
P : Intervensi dilanjutkan O :Klien dan keluarga tampak paham
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I:
1. Mengajarkan teknik ROM pada keluarga dan klien
2. Menjelaskan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi penyakit
3. mengkaji kemampuan keluarga mengantisipasi masalah yang dihadapi
anggota keluarga yang sakit

Anda mungkin juga menyukai