Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

PRIMARY ANGLE CLOSURE GLAUCOMA


Oleh(PACG)
:
1. Nur Azisah C0141810
2. Irma Rahmayani C014181003
3. Fitriani C014181011

Residen Pembimbing :
dr. Rachmawati Samad

Supervisor :
dr. Ririn Nislawati, Sp. M, M.Kes

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin | Makassar 2019
LAPORAN KASUS
PEMBAHASAN
Definisi
Glaukoma adalah sekumpulan kelainan yang ditandai dengan :
 Neuropati optik glaucomatous / gambaran penggaungan
“cupping” diskus optik
 Defek lapang pandangan
 Peningkatan tekanan intaokular (TIO)

Primary Angle Closure Glaucoma (PACG) terjadii ketika


adanya peningkatan TIO karena sumbatan aliran keluar
humor aquos akibat oklusi trabekular meshwork oleh
iris perifer.

■ Ilyas S. Glaukoma. Dalam : Ilyas S, Editor. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta : Balai penerbit FKUI; 2008. Hal. 212-
17.
Epidemiologi

 Penyebab kebutaan kedua setelah katarak


 WHO 2010 : 3,2 juta orang buta akibat glaukoma
 Laki-laki = perempuan
 Banyak pada usia > 40 tahun
 Ras asia & afrika> kaukasian

■ Vaughan D, Eva PR. Glaukoma. Dalam : Suyono YJ, Editor. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika; 2000.
Hal. 220-39.
Faktor Risiko dan Predisposisi

■ Herediter
■ Usia
■ Ras
■ Miop.
■ Penyakit metabolik: DM, Hipertensi, penyakit
kardiovaskuler, merokok, oklusi vena retina, dan penderita
tirotoksikosis.

■ Ming ALS, Constable IJ. Lens and Glaukoma. In : Color Atlas of Ophtalmology. 3th Ed. New York : World Science; 2006. p 51-60.
■ The Eye M.D. Association. Glaukoma. In: Basic and Clinical Science Course American Academy of Ophthalmology. Section 10.
Singapore : LEO; 2008
Anatomi Corpus Ciliaris

■ Crick RP, Khaw PT. Practical Anatomy and Physiology of The Eye and Orbit. In: A Textbook of Clinical Ophtalmology.
3thEd. Singapore : FuIsland Offset Printing (S) Pte Ltd; 2003. p 5-7.
Fisiologi Humor Aquous
 Merupakan cairan jernih yang mengisi bilik mata anterior dan
posterior.
 Diproduksi di korpus siliaris.
 Produksi normalnya 2-3 μl/menit mengisi bilik mata depan 0,25
ml dan bilik mata belakang 0,06 ml
 Komposisi : 99,9% air dan 0,1% nya berupa askorbat, protein,
sodium bikarbonat dan glukosa.
 Fungsinya : sebagai media refraksi, mempertahan tekanan
intraokular, memberi nutrisi kornea dan lensa serta membuang
hasil metabolik kornea dan lensa.
 Indeks bias 1,336
■ Vaughan D, Eva PR. Glaukoma. Dalam : Suyono YJ, Editor. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika; 2000. Hal. 220-39.
■ The Eye M.D. Association. Fundamentals and Principles of ophthalmology. In: Basic and Clinical Science Course American Academy of Ophthalmology. Section 2. Singapore : LEO; 2008.
Tekanan Intraokular
(TIO)
Faktor lokal Faktor umum

 Adalah tekanan yang diberikan oleh Produksi humor aquos Keturunan


cairan intraokular.
Aliran keluar humor aquos Usia
 TIO normal bervariasi antara 10-21
mm Hg (rata-rata 16±2,5mmHg). Peningkatan tekanan vena episklera Variasi diurnal

Dilatasi pupil Variasi postural

Tekanan darah

Tekanan osmotik darah

■ Vaughan D, Eva PR. Glaukoma. Dalam : Suyono YJ, Editor. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika; 2000.
Hal. 220-39.
Drainase Humor Aquous

■ Weinreb RN, Aung T, Medeiros FA. The pathophysiology and treatment of glaucoma: a review. JAMA.
2014;311(18):1901–1911. doi: 10.1001/jama. 2014.3192
Patofisiologi

■ Weinreb RN, Aung T, Medeiros FA. The pathophysiology and treatment of glaucoma: a review. JAMA.
2014;311(18):1901–1911. doi: 10.1001/jama. 2014.3192
Perubahan Neurodegeneratif pada Glaukoma

■ Weinreb RN, Aung T, Medeiros FA. The pathophysiology and treatment of glaucoma: a review. JAMA.
2014;311(18):1901–1911. doi: 10.1001/jama. 2014.3192
Klasifikasi Glaukoma Vaughan D, Eva PR. Glaukoma. Dalam : Suyono YJ, Editor. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika; 2000. Hal. 220-39.

berdasarkan Etiologi True Congenital


Glaucoma
Primary Congenital Infantile
Glaucoma Glaucoma
Glaukoma
Kongenital Development Juvenile
Glaucoma Glaucoma

Primary Open Angle


Glaukoma Glaucoma
Glaukoma
Primer Primary Close
Angle Glaucoma
Neovascular Glaucoma
Ciliary Block Glaucoma
Lens-Induced (NVG)
(Phacogenic) Glaucoma Glaucoma Associated With
Traumatic Glaucoma
Glaukoma Intraocular Tumours
Glaucoma Due to Uveitis
Sekunder
Glaucoma Associated with
Steroid Induced Glaucoma Intraocular Haemorrhages
Pigmentary Glaucoma Glaucoma Associated With
Pseudoexfoliative Glaucoma
Corneal Endothelial
(Glaucoma Capsulare)
Klasifikasi Glaukoma berdasarkan
Sudut Iridokornea

Vaughan D, Eva PR. Glaukoma. Dalam : Suyono YJ, Editor. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika; 2000.
Diagnosis
1. Anamnesis
• Didapatkan keluhan mata kabur
• Lapang pandang yang menyempit sampai kebutaan total
• Pasien umumnya datang sudah dalam stadium lanjut dengan kerusakan
lapang pandang luas
• Pasien mengeluh sering menabrak benda-benda di sekitarnya ketika
berjalan
• Keluhan nyeri kepala kadang-kadang dikeluhkan pasien.
Diagnosis

2. Pemeriksaan Fisis
• Pencitraan saraf optik.
• Respon refleks pupil.
• Pemeriksaan retina.
• Pemeriksaan slit lamp.
• Pemeriksaan lapang pandang.
• Pemeriksaan tajam penglihatan
Diagnosis

3. Pemeriksaan Penunjang
• Tonometri : mengetahui tekanan intraokular
• Optical coherence tomography (OCT) :
• Funduskopi :
• Gonioskopi : melihat sudut iridokorneal dan kontak iridotrabekular
• Perimetri melihat progresivitas penurunan lapang pandang
Tatalaksana
Prognosis
Prognosis yang lebih buruk dimiliki pasien dengan:
• Usia tua
• Derajat kerusakan saraf optik
• TIO ↑
• Kerapuhan jaringan disc papil saraf optik
• Adanya penyakit sistemik lain,
• Kecepatan dan ketepatan mendapat pengobatan, serta
• Kepatuhan penderita terhadap pengobatan yang diberikan..
TERIMA KASIH...
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai