Anda di halaman 1dari 16

MEMPERSIAPKAN PERKAWINAN

KOKOH MENUJU KELUARGA


SAKINAH
TUJUAN
Merumuskan cita-cita tertinggi hidup,
Mengaitkannya dengan tujuan jangka panjang
dan jangka pendek perkawinan
 Mewujudkannya selaras dengan status sebagai
hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
“SUNGAI
KEHIDUPAN”
‫ْاليَ ْو َم نَ ْختِ ُم َعلَى َأ ْف َوا ِه ِه ْم َوتُ َكلِّ ُمنَا َأ ْي ِدي ِه ْم َوتَ ْشهَ ُد َأ ْر ُجلُهُ ْم‬
َ ‫بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسب‬
‫ُون‬
“Pada hari ini Kami kunci mulut mereka dan
berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap
apa yang dahulu mereka lakukan .... “
Pemaknaan hamba Allah dan Khalifah dalam Konteks
Perkawinan dan Keluarga

• Kedudukan sebagai hamba Allah: setiap manusia


dilarang memperhamba dan diperhamba oleh
manusia dan makhluk lainnya, baik dalam pergaulan
sosial di masyarakat maupun di dalam perkawinan
dan keluarga. Suami-istri dan orangtua-anak dilarang
memperhamba dan diperhamba satu sama lain dan
diperhamba oleh harta, tahta, lawan jenis, dan
kenikmatan duniawi lainnya.
• Kedudukan sebagai Khalifah fil Ardl:
Sejak di dalam rumah suami-istri mesti membiasakan diri
bekerjasama dalam kebaikan.
Keluarga menjadi tempat belajar untuk saling
mendukung agar potensi suami-isteri berkembang
maksimal, bermusyawarah dalam mengambil keputusan,
dan menghormati keputusan yang berbeda dengan
keinginan pribadi karena pertimbangan kemaslahatan
bersama yang lebih besar.
Setiap pihak dalam keluarga perlu bekerja sama agar
dapat memberi kemaslahatan pada diri sendiri, keluarga,
masyarakat, negara, dan semesta raya.
• Dimensi Ilahi Perkawinan:
Kedudukan sebagai hamba Allah dan khalifah ini juga
menyebabkan setiap perbuatan orang yang beriman
mesti bisa dipertanggungjawabkan kemaslahatannya,
baik di hadapan Allah maupun manusia.
Al-Hujurat/49:13:

‫يَاَأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل ِلتَ َعا َرفُوا ِإ َّن‬
‫َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬
Rasulullah SAW. Dalam khutbah Haji Wada’ menegaskan
bahwa perilaku seseorang dalam perkawinan dan keluarga
terkait langsung dengan ketaqwaan yang menjadi ukuran
kemuliaan
seseorang di hadapan Allah :

‫َفا َّتقُواهَّللا َ ِفي ال ِّن َسا ِء َفِإ َّن ُك ْم َأ َخ ْذ ُتمُوهُنَّ ِبَأ َمان ِة هَّللا ِ َواسْ َتحْ َل ْل ُت ْم‬
... ِ ‫ُوجهُنَّ ِب َكلِ َم ِةهَّللا‬ َ ‫فُر‬
“Bertaqwalah kalian semua kepada Allah dalam
memperlakukan para istri. Sesungguhnya kalian telah
meminang mereka dengan amanah dari Allah dan
menghalalkan farji mereka dengan kalimat Allah.” (HR.
Muslim)
KELUARGA SAKINAH
• ‫ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا‬
‫إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن فى ذلك ألية لقوم‬
‫يتفكرون‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untuk kalian pasangan dari jenis kalian sendiri, supaya kalian
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya di antara kalian rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum : 21)
KELUARGA SAKINAH
1 2
(POSITIF) (NEGATIF)
Sifat Sikap Materi Sifat Sikap Materi

           
   
   
   
 
 
SAKINAH : disebutkan sebanyak 6 kali dalam Al-
Qur’an, yang semuanya menjelaskan bahwa sakinah
Alloh datangkan ke dalam hati para Nabi dan orang-
orang yang beriman agar tabah dan tidak gentar
menghadapi aneka masalah.

• Atas dasar itu maka keluarga sakinah dapat


dipahami sebagai keluarga yang tetap tenang
(harmonis) meskipun ketika menghadapi masalah
sebesar dan sebanyak apapun.
MAWADDAH adalah perasaan cinta yang melahirkan
keinginan untuk mebahagiakan dirinya.

• Rasa ini tidak cukup karena orang yang mencintai


hanya peduli pada kebahagiaan dirinya sehingga
mungkin abai pada kebahagian orang yang
dicintainya.
• Seseorang yang hanya mempunyai mawaddah
mampu mencintai sekaligus menyakiti, misalnya
ketika dia memperoleh kebahagiaan dengan cara
menyakiti pasangannya.
ROHMAH
adalah perasaan cinta yang melahirkan keinginan
untuk membahagiakan orang yang dicintainya.

• Rohmah inipun tidak cukup karena rasa cinta ini bisa


disalahgunakan oleh orang yang dicintai untuk
kebahagiaan dirinya secara sepihak tanpa peduli pada
kebahagiaan orang yang mencintainya.
OLEH KARENA ITU PASANGAN SUAMI – ISTRI
MEMERLUKAN MAWADDAH DAN ROHMAH
SEKALIGUS, YAKNI PERASAAN CINTA YANG
MELAHIRKAN KEINGINAN UNTUK
MEMBAHAGIAKAN DIRINYA SENDIRI
SEKALIGUS PASANGANNYA DALAM SUKA
MAUPUN DUKA.
‫‪PERKAWINAN YANG KOKOH‬‬
‫‪• Diskusi Kelompok: menggambar rumah indah dengan jalan mulus dan‬‬
‫‪rumah indah dengan jalan berkelok-kelok.‬‬
‫‪• Empat pilar perkawinan, yaitu:‬‬
‫)‪1. Berpasangan (zawaj‬‬
‫ثلـَى ِنــ َسـاـِئ ك ُْم ُهَّن ِلـــ َب ٌاس َلـــك ُْم َوـَأنـْتُ ْم ِلـــ َب ٌاس َلـــ ُه َّن[‪[187‬‬‫حـل َلـــك ُْم َلـــيْلَ َة اــل ِّص َياـ ِم اـلَّرـ َُف ِإ‬ ‫اــلبقرـة‪ُ /‬أ ِ َّ‬
‫)‪2. Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalizhan‬‬
‫يظا [النساء‪]21/‬‬ ‫غلِ ً‬ ‫خ ُذون َ ُه َوق َْد َأف َْضى بَ ْع ُضك ُْم ِإ ل َى بَ ْع ٍض َوَأ َخ ْذ َن ِمنْك ُْم ِميثَاقًا َ‬ ‫َوكَيْ َف تَْأ ُ‬
‫‪3. Saling Memperlakuan Pasangan dengan Baik (Mu’asyaroh bil-‬‬
‫)‪Ma’ruf‬‬
‫َأ‬ ‫يَا َأيُّ َها ال َّ ِذ َ‬
‫ُوه َّن لِتَ ْذ َهبُوا ِببَ ْع ِض َما‬
‫اء ك َْر ًها َول َا تَ ْع ُضل ُ‬ ‫آمنُوا ل َا ي َ ِح ُّل لَك ُْم ْن تَ ِرثُوا ال ِن ّ َس َ‬ ‫ين َ‬
‫وه َّن َف َع َسى َأ ْن‬ ‫وف َفِإ ْن ك َِر ْهتُ ُم ُ‬ ‫وه َّن ِبال َْم ْع ُر ِ‬ ‫اش ُر ُ‬ ‫ع ِ‬
‫اح َش ٍة ُمبَ ِيّنَةٍ َو َ‬ ‫ين ِب َف ِ‬‫وه ّ َن ِإ لَّا َأ ْن يَْأ ِت َ‬ ‫آتَيْتُ ُم ُ‬
‫يه َخيْ ًرا ك َ ِث ًيرا [النساء‪]19/‬‬ ‫ج َع َل الل َّ ُه ِف ِ‬ ‫تَك َْر ُهوا َشيًْئا َويَ ْ‬
‫‪4. Musyawaroh‬‬
‫اح َعل َيْ ِه َما [البقرة‪]233/‬‬ ‫او ٍر َفل َا ُجن َ َ‬‫اض ِمن ْ ُه َما َوتَ َش ُ‬ ‫ع ْن تَ َر ٍ‬ ‫ادا ِف َصاـل ًا َ‬ ‫َفِإ ْن َأ َر َ‬
Sekian
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai