Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATION PROCEDURE NO DOKUMEN :

TGL. EFEKTIF : 15 November 2006


BLASTING ACTIVITY JML. HAL : 1 / 4 REVISI : 0
DISUSUN DISETUJUI DISTRIBUSI
All Department

BUMA
Drill & Blast Dept. Head Project Manager

1. TUJUAN
Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1. Memberikan pedoman kepada PIC (Person In Charge) Departemen di job site dalam
melaksanakan aktivitas peledakan (Blasting), sehingga dicapai suatu hasil yang optimal.
1.2. Mengendalikan mekanisme proses peledakan agar sesuai dengan Total Quality Management.

2. RUANG LINGKUP
SOP ini digunakan untuk lingkup dimana PT. BUMA melaksanakan aktivitas pemboran dan
peledakan sendiri, yaitu :
Menerangkan mengenai proses peledakan mulai dari adanya rencana volume material blasting dari
Engineering Department dan mengenai mekanisme pelaksanaannya dari proses persiapan
pengisian lubang tembak, peledakan, pengamanan peledakan sampai pernyataan peledakan
selesai dan aman. Adapun ruang lingkupnya meliputi : Engineering Dept, Production Dept,
Customer, Supplier explosive dan Instansi Pemerintah terkait.

3. REFERENSI
3.1. Keputusan Menteri Pertambangan & Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
3.2 Buma Safety Management System (B’SAFE)

4. DEFINISI

4.1. Blasting (Peledakan)


Adalah proses pemberaian material (rock loosening) yang memanfaatkan energi tinggi dari
hasil reaksi bahan-bahan peledak yang telah dipasang dan dirangkai berdasarkan aturan
dan teknis tertentu.
4.2. Rencana Material Blasting
Adalah rencana jumlah/volume material yang akan diledakan berdasarkan rencana
tambang dari customer untuk Yearly, Monthly, dan Weekly.
4.3. Blast Design
Adalah suatu rencana peledakan yang akan digunakan untuk pelaksanaan Blasting.
4.4. Drill Design
Adalah dokumen yang menjelaskan mengenai pola pemboran, jumlah lubang bor dan
geometri pemboran.
4.5. Bahan Peledak
Bahan peledak (handak) adalah suatu bahan kimia yang berupa senyawa tunggal atau
campurannya yang berbentuk padat atau cair, yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan,
gesekan atau ledakan awal, akan berubah menjadi bahan-bahan yang lebih stabil yang sebagian
atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai dengan panas dan tekanan yang sangat tinggi.
STANDARD OPERATION PROCEDURE NO DOKUMEN :
TGL. EFEKTIF : 15 November 2006
BLASTING ACTIVITY JML. HAL : 2 / 4 REVISI : 0
DISUSUN DISETUJUI DISTRIBUSI
All Department

BUMA
Drill & Blast Dept. Head Project Manager

4.6. Work Order


Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Engineeing Departement yang isinya merupakan
rincian kerja yang harus dilakukan oleh Departement terkait selama periode waktu satu
minggu.

4.7. Perintah Kerja Harian (PKH)


Adalah dokumen yang menjadi tanggung jawab dari Department Head kepada Section
Head mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama 24 jam kedepan. Dokumen ini
dikeluarkan setiap hari sebelum shift berikutnya mulai bekerja. Pada akhir shift, Section Head
membuat laporan (closing PKH) mengenai kemajuan pekerjaan yang disebut dalam PKH.

4.8. Misfire
Adalah bahan peledak apabila telah diisikan ke dalam lubang tembak dan sudah dilakukan
peledakan tetapi tidak meledak, yang disebabkan dari : “Human Error”, bahan peledak sendiri,
detonator/ledak atau kawat penghantar/ Blasting Machine.

5. KEBIJAKAN

5.1. Drill & Blast Section Head / Blasting Engineer bertanggung jawab dalam menentukan
pengorderan bahan peledak dengan mempertimbangkan lead time pengorderan sehingga bahan
peledak tetap tersedia untuk mensupport aktivitas produksi dan tidak terjadi kelebihan bahan
peledak sehingga melebihi kapasitas gudang bahan peledak yang diijinkan.
5.2. Section Head atau Blasting Engineer bertanggung jawab dalam pembuatan blast design dan
drill design, menghitung bahan peledak serta pemilihan accessoriesnya.
5.3. Dalam pembuatan pola pemboran harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Rencana alat muat yang akan dipergunakan, ini mempengaruhi fragmentasi batuan yang
akan dihasilkan.
- Kondisi batuan dan kondisi areal kerja.
- Alat bor yang tersedia, ini akan mempengaruhi diameter lubang bor dan kedalamannya.
5.4. Dalam pemilihan accessories bahan peledak harus dipertimbangkan faktor lingkungan yaitu
:
- Apabila dekat dengan pemukiman penduduk, dipilih nonel dengan interval delay yang
besar
(untuk mengurangi “ground vibration” dan “Air blast”).
- Apabila jauh dengan pemukiman penduduk dipilih nonel dengan interval delay kecil atau
menggunakan detonating cord.

6. ALUR PROSES
Untuk lebih menjelaskan proses Blasting Activity, maka dapat dilihat alur proses pada lembar
berikutnya.
STANDARD OPERATION PROCEDURE NO DOKUMEN :
TGL. EFEKTIF : 15 November 2006
BLASTING ACTIVITY JML. HAL : 3 / 4 REVISI : 0
DISUSUN DISETUJUI DISTRIBUSI
All Department

BUMA Drill & Blast Dept. Head Project Manager

ENGINEERING DEPT. PROD. SHE


PIC DEPT. DEPT. POLRES/
No CUSTOMER
KA GUDANG BLASTER DRILL&BLAST DRILL&BLAST SECURITY
ACTIVITIES HEAD HEAD HEAD
HANDAK GROUP LEADER SECT. HEAD

1 Tersedianya lubang bor yang siap di-


blasting dan diterimanya Drill Report. Drill Report

2 Memeriksa kondisi lubang dan


Pemeriksaan
kedalaman lubang tembak
kondisi lubang
3 Membuat blast design yang
isinya antara lain : Blast
• Banyaknya isian handak tiap Design
lubang tembak/kebutuhan bahan
peledak
• Delay Time untuk : In hole,
Surface dan inisiasi.
• Firing System
• Lokasi Peledakan ( Block; PIT )

4 Menerima Blast Design Blast


Design

5 Menghitung kebutuhan bahan Perhitungan


peledak dan accessories. Bahan Peledak
& Accessories

6 Melaksanakan aktivitas pengambilan


Pengambilan
bahan peledak.
Handak

7 Mengisi lubang tembak dengan Pengisian


bahan peledak. Lubang
Tembak

8 Merangkai lubang tembak sesuai Merangkai


delay pattern. lubang
ledak

9 Melakukan pengecekan hasil Chek


rangkaian. Rangkaian

10 Melakukan evakuasi blasting.


Melakukan
Evakuasi

11 Menginformasikan bahwa lokasi Informasi


siap untuk diledakkan. Lokasi Siap

12 Mengistruksikan lokasi siap untuk Instruksi


diledakkan.

13 Menerima istruksi bahwa lokasi siap


untuk diledakkan. Instruksi

( Bersambung ke activitas A1 ) A
STANDARD OPERATION PROCEDURE NO DOKUMEN :
TGL. EFEKTIF : 15 November 2006
BLASTING ACTIVITY JML. HAL : 4 / 4 REVISI : 0
DISUSUN DISETUJUI DISTRIBUSI
All Department

BUMA
Drill & Blast Dept. Head Project Manager

PIC ENGINEERING DEPT. SHE DEPT.


No POLRES/
CUSTOMER
BLAST & DRILL BLAST & DRILL GROUPLEADER SECURITY
ACTIVITIES BLASTER HEAD
GROUP LEADER SECT. HEAD PIT

( sambungan dari aktivitas A )


A1

14 Melaksanakan blasting dengan aba-aba Melaksanakan


melalui radio dan sirine Peledakan

15 Melakukan pemeriksaan lubang tembak Pemeriksaan


untuk memastikan bahwa semuanya Lubang
telah meledak. Tembak

16 Memeriksa apakah ada Mis-Fire


atau tidak ? : Ada
- Jika Ya, maka melakukan tin- Tidak
Misfire
dakan penyelesaian Mis-Fire. ?
- Jika Tidak, maka harus diinfor-
masikan bahwa situasi telah Ya
aman.

17 Melaksanakan penyelesaian tindakan


misfire Pelaksanaan
tindakan
Misfire

18 Menginformasikan bahwa situasi telah


Informasi
aman
situasi aman

19 Mengistruksikan kepada petugas


pemblokir jalan untuk membuka Instruksi
blokirnya. aktivitas dapat
Dan menginformasikan kepada dilanjutkan
Pit, bahwa aktifitas dapat
dilanjutkan kembali.

20 Selesai. Selesai

Anda mungkin juga menyukai