Kezia Widya Agnes - Tugas Sosiologi Sastra
Kezia Widya Agnes - Tugas Sosiologi Sastra
INDONESIA DI
BALI 1950-an
• Cerpen ini mengisahkan seorang suami yang pergi ke kota dengan alasan
berjuang, ternyata sesampai di kota dia kawin lagi, meninggalkan istri dan
anaknya sampai si anak mati kelaparan.
• Pertanyaan ‘kapankah kemiskinan akan lenyap dari lembaran bangsa’
menyarankan bahwa kemiskinan masih merupakan masalah serius di Bali
ketika itu.
• Cerpen ini bisa juga ditafsirkan sebagai peringatan oleh pengarang bahwa
walau Indonesia sudah merdeka, masih besar tantangan untuk membangun
bangsa menuju masyarakat yang sejahtera.
Contoh Karya Sastra Periode 1950-an
Puisi karya Djelantik dalam koran Damai pada tahun 1955 dengan judul Suara Rakyat:
Sampah Kering
• Puisi ini secara gambling melukiskan nasib rakyat yang tertindas dalam situasi sosial yang kacau dan
krisis.
• Rakyat diibaratkan sampah kering menjadi korban penipuan dan kelaliman (penguasa)
• Dari penjelasan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa jagat
sastra Indonesia tahun 1950-an menyediakan banyak pilihak
kepada sejarawan, apakah akan melakukan penelitian mengenai
media yang menyajikan karya sastra ataukah substansi karyanya.
• Hal itu mungkin dilakukan karena kehidupan sastra Indonesia di
Bali tahun 1950-an semarak dan dinamis sekali.
• Diskusi sastra dengan mengundang pembicara dari Jawa dan
pementasan teater juga terjadi periode 1950-an walau tidak
banyak tercatat atau terpublikasikan.
• Lewat publikasi, diskusi, dan pementasan teater ini
memungkinkan adanya kontak antara sastrawan Bali dan
nasional.
• Kontak ini merupakan pertanda bahwa kehidupan sastra di Bali
periode 1950-an tidak terisolasi dari kehidupan sastra Indonesia
secara umum.
Terima
Kasih