Anda di halaman 1dari 21

Tuton 4:

Teori Ikatan Valensi (TIV)


Oleh:
Dr. F. Widhi Mahatmanti, S.Si., M.Si
Pendidikan Kimia
Pengertian TIV

 TIV dikemukakan oleh Linus Pauling sekitar


tahun 1931

Gambar 4.1. ikatan kovalen koordinasi dalam TIV


(Sumber : Charlesworth, 2004)
Tahapan pembentukan ikatan dalam TIV
meliputi :
• Promosi (perpindahan elektron) elektron
jika diperlukan;
• Pembentukan orbital hibrida; dan
• Pembentukan ikatan antara logam dengan
ligan melalui overlap.
Tabel 4.1. Bilangan Koordinasi dan
Struktur Benerapa senyawa (Sumber :
Effendy, 2007)
trigonal tetrahedral

trigonal-bipyramidal octahedral

Gambar 4.2. Bentuk geometri molekul.


(Sumber: Effendy, 2007)
Bentuk geometri molekul

2 charge clouds,
linear 3 charge clouds, 4 charge clouds,
trigonal planar tetrahedral

5 charge clouds, 6 charge clouds,


trigonal bipyramidal Octahedral
Tabel 4.2. Hibridisasi dan struktur
senyawa komlpleks
(Sumber: Effendy, 2007)
Tabel 4.3. Hubungan antara bilangan
koordinasi, hibridisasi, dan struktur
geometrinya (Sumber: Effendy, 2007)
Contoh 1. Pembentukan orbital hibrida
menurut TIV pada ion [Ag(CN)2]+
Contoh 2. Pembentukan orbital hibrida
menurut TIV pada ion [AgBr(PPh3)2]+
Contoh 3. Pembentukan orbital hibrida
menurut TIV pada ion [NiCl4]2-
Contoh 4. Pembentukan orbital hibrida
menurut TIV pada ion [FeCl6]3-
Contoh 5. Pembentukan orbital hibrida
menurut TIV pada ion [Ni(CN)4]2-
Contoh 6. Pembentukan orbital hibrida
menurut TIV pada ion [Fe(CO)5]
Kompleks Orbital Dalam dan Kompleks
Orbital Luar

• Pada hibridisasi yang melibatkan orbital d, ada dua


macam kemungkinan hibridisasi.
• Jika dalam hibridisasi orbital d yang dilibatkan
adalah orbital d yang berada di luar kulit dari orbital
s dan p yang berhibridisasi, maka kompleks yang
terbentuk disebut sebagai kompleks orbital luar, atau
outer orbital complex.
• Sebaliknya, jika dalam hibridisasi yang dilibatkan adalah
orbital d di dalam kulit orbital s dan p yang berhibridisasi,
maka kompleks tersebut dinamakan kompleks orbital
dalam atau inner orbital complex.
• Umumnya kompleks orbital dalam lebih stabil
dibandingkan kompleks orbital luar, karena energi yang
dilibatkan dalam pembentukan kompleks orbital dalam
lebih kecil dibandingkan energi yang terlibat dalam
pembentukan kompleks orbital luar. Untuk
menghibridisasi orbital d yang berada di dalam orbital s
dan p diperlukan energi yang lebih kecil, karena tingkat
energinya tidak terlalu jauh.
Elektronetralitas dan Backbonding

• Dalam TIV, reaksi pembentukan kompleks merupakan


reaksi Asam Basa Lewis. Atom logam sebagai asam
Lewis mendapatkan elektron dari ligan yang bertindak
sebagai basa Lewis, sehingga mendapatkan tambahan
muatan negatif.
Elektronetralitas

• Ligan donor umumnya merupakan atom dengan


elektronegativitas yang tinggi, sehingga atom ligan
tidak memberikan keseluruhan muatan negatifnya,
sehingga elektron ikatan tidak terdistribusi secara
merata antara logam dengan ligan
Backbonding (Ikatan Balik)

(a) (b)
Gambar 4.3. (a) Resonansi pada kompleks [Ni(CO)4], (b)
Pembentukan ikatan balik menurut TIV(Sumber: Effendy,
2007)
Sumber Pustaka
• Banerjea, D, 1993, Coordination Chemistry, Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limited, New Delhi.
• Basolo, F., 1973, Coordination Chemistry, Wiley Estern Private, New Delhi
• Cahyana, U., Budi, S dan Rosbiono, M., 2016. Kimia Anorganik 3,
Universitas Terbuka: Tangerang Selatan.
• Charlesworth, P., 2004, Chemistry 4th Edition McMurry/Fay. Chapter 20:
Transition Elements and Coordination Chemistry. Prentice Hall. Michigan
Technological University.
• Effendy, 2007, Kimia Koordinasi, Jilid 1, Bayumedia Publising, Malang
Jawa Timur.
• Sugiyarto, K.H., 2012, Dasar-dasar Kimia Anorganik Transisi, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
• Sukardjo, 1992, Kimia Koordinasi, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai