Presented by: 6th Group Zulkandri (06111010019) Dita Dwi Febriana (06111010024) Mutiara Sani Saragih (06111010025)
Yulia (06111010046)
ATOM PUSAT
Atom pusat merupakan logam yang bersifat sebagai asam lewis. Ion kompleks terdiri atas ion logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan koordinasi. Ion logam pusat disebut ion pusat atau atom pusat. Anion atau molekul yang mengelilingi ion pusat disebut ligan. Banyaknya ikatan koordinasi antara ion pusat dan ligan disebut bilangan koordinasi. Ion pusat merupakan ion unsur transisi, dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan.
Lanjutan..
Pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d pada ion pusat. Ion logam pusat merupakan logam transisi yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong pada 3d, 4s, 4p, dan 4d pada ion pusat.
Ligan
Ligan adalah molekul atau ion yang dapat menyumbangkan pasangan elektron pada atom pusat untuk membentuk suatu ikatan kovalen dengan atom pusat. Ligan ada yang bermuatan netral, dan positif atau negatif. Ligan adalah molekul sederhana yang dalam senyawa kompleks bertindak sebagai donor pasangan elektron (basa Lewis). ligan akan memberikan pasangan elektronnya kepada atom pusat yang menyediakan orbital kosong. interaksi antara ligan dan atom pusat menghasilkan ikatan koordinasi. jenis-jenis ligan ialah monodentat, bidentat dan polidentat.
Bilangan Koordinasi
Bilangan koordinasi (BK) menyatakan banyaknya jumlah donor atom dari ligan yang berikatan dengan atom atau ion pusat (pada bola koordinasi dalam). Bilangan koordinasi: adalah jumlah dari ligan atom yang diikat pada satu ion pusat. Adalah banyaknya atom atom donor di seputar atom logam pusat dalam ion kompleks. Contoh: a.) [Ag(NH3)2]2+ : bilangan koordinasi Ag2+ adalah 2. b.) [Cu(NH3)4]2+ : bilangan koordinasi Cu2+ adalah 4. c.) [Fe(CN)6]3- : bilangan koordinasi Fe3+ adalah 6.
Lanjutan.
Bilangan koordinasi lazimnya adalah 4 dan 6, namun bilangan koordinasi 2 dan 5 juga telah diketahui. Bilangan koordinasi juga menentukan struktur bangun senyawa koordinasi. Bilangan koordinasi 2: linear Bilangan koordinasi 4: tetrahedral atau segiempat planar Bilangan koordinasi 6: oktahedral
Lanjutan
Lanjutan
Kompleks ionik misalnya [M(NH3)2]+ M = Cu, Ag; [M(Cl)2]M = Cu, Ag, Au;
[M(CN) ]2 M = Au, Ag, Hg;
Apabila ketersediaan ligan lebihbanyak, maka kompleks ionik tersebut dapat membentuk senyawa kompleks dengan BK yang lebih tinggi, contoh: [Ag(NH3)2]+ + 2NH3 [Ag(NH3)4]+ [Hg(CN)2]- + 2CN- [Hg(CN)4]3-
Lanjutan
Ion Mn+2, Fe+2, Co+2, dan Ni+2 dapat juga membentuk senyawa kompleks dgn BK dua apabila berikatan dgn ligan ruah [NPhBMes2]- dll.
Bilangan Koordinasi 4
Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 4 memiliki geometri tetrahedral terdistorsi.
Bilangan Koordinasi 5
Salah satu diantaranya adalah [KI(dmp)2] (dmp = 2,9dimetil-1,10-fenantrolina) (Mutrofin, Effendy dan White, 2000) yang berbentuk piramida alas bujur sangkar terdistrorsi.
Bilangan Koordinasi 6
Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 6 memiliki geometri oktehedral terdistorsi.
Bilangan Koordinasi 7
Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 7 memiliki geometri trigonal prisma dengan satu tudung.
Bilangan Koordinasi 8
Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 8 memiliki geometri kubus teristorsi.
Lanjutan...
4. Bilangan koordinat 7 : K3[NbOF6] 5. Bilangan koordinat 8 : [Mo(CN)8]3- = ion Oktasiano Molibdat (III)
Sumber
Sumber: Asri. ____. Teori Geometri Molekul, (online),(http://www.scribd.com/doc/19 1492584/Teori-GeometriMolekul#download, diakses tanggal 9 Maret 2014).