0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jaminan. Pertama, dibahas mengenai ide lahirnya hukum jaminan dan teori-teori terkait. Kedua, dibahas mengenai asas-asas, klasifikasi, dan sumber hukum jaminan. Ketiga, dibahas mengenai pranata jaminan dalam hukum perdata Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jaminan. Pertama, dibahas mengenai ide lahirnya hukum jaminan dan teori-teori terkait. Kedua, dibahas mengenai asas-asas, klasifikasi, dan sumber hukum jaminan. Ketiga, dibahas mengenai pranata jaminan dalam hukum perdata Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jaminan. Pertama, dibahas mengenai ide lahirnya hukum jaminan dan teori-teori terkait. Kedua, dibahas mengenai asas-asas, klasifikasi, dan sumber hukum jaminan. Ketiga, dibahas mengenai pranata jaminan dalam hukum perdata Indonesia.
Semenjak munculnya UU No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) 31 Desember 1981, bangsa Indonesia menharapkan terwujudnya kepastian hUkum dan tertib hUkum berdasarkan kebenaran dan keadilan` Sebelumnya yang berlaku adalah HIR (hokum acara belanda). Dengan KUHAP ini memuat hal yang fundamental tentang hak hak azazi manusia seperti Azas Praduga Tak Bersalah, bantuan hokum, penangkapan, penahanan, praperadilan dll. Ketika hubungan pinjam meminjam mk timbul hak dan kewajiban Ketika terjadi wanprestasi maka disinilahtimbulnya pemikiran perlunya hokum jaminan B. TINJAUAN TEORI.
1. PENGERTIAN HUKUM JAMINAN
Jaminan adalah suatu benda atau barang yang dijadikan sebagai tanggungan dalam bentuk pinjaman uang. Jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajibanya Menurut Djuhaendah Hasan mengatakan Hukum jaminan yaitu Sarana perlindungan keamanan bagi kreditur atau pelaksanaan suatu yaitu kepastian akan pelunasan hutang debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh debitur. Jadi Hukum Jaminan adalah ; Keseluruhan norma hukum yang mengatur hubungan hokum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitanya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan kredit. Ada 4 unsur dl hk. jaminan; 1. Adanya kaedah hukum baik tertulis maupun tidak tertulis. 2. Adanya pemberi dan penerima jaminan. 3. Adanya jaminan. 4. Adanya fasilitas kredit. Sumber Hukum Jaminan a. Sumber Hukum Jaminan tertulis. Contoh Buku II KUHPerdata. UU Jaminan., Yurisprudensi dll. b. Sumber Hukum Tidak tertulis.. Kaedah hokum jaminan yang berasal dari hokum kebiasaan. PENANGGUHAN PENAHANAN Diatur ps 31 (1) KUHAP “ Atas permintan tersangka atau terdakwa, penyidik atau penuntut umum atau hakim, sesuai dengan kewenamgan masing-masing dapat mengadakan penanguhan penahanan dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang, berdasarkan syarat yang ditentukan` Ps 31 (2) KUHAP “ karena jabatanya penyidik atau penuntut umum atau hakim sewaktu waktu dapat mencabut penanguhan penahanan dalam hal tersangka atau terdakwa melanggar syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1” Terjadinya Penanguhan` Penaguhan terjadi ; 1. Karena permintaan tersangka atau terdakwa. 2. Permintaan itu disetujui oleh instasi yang menahandengan syarat dan jaminan yang ditetapkan. 3. Ada persetujuan dari orang tahanan untuk memeatuhi syarat yang ditetapakan dan memenuhi jaminan yang ditentukan. Syarat Penanguhan diatur dalam Ps 31 KUHAP A, Wajib Lapor B. Tidak keluar rumah atau keluar kota. C. PROBLEMA HUKUM JAMINAN 1. Aturan Jaminan Penangguhan berupa Orang` diatur dalm Pasal 35 dan 36 PP No 27 /1983 dan Keputusan Menteri Kehakiman No. M. 14 W.07.03/1983` 2. Tata Cara Penanguhan Berupa Orang -a. Menyebutkan identitas orang yang menjamin. b. Instansi yang menahan menetapkan besarnya jumlah uang yang harus ditanggung oleh penjamin yang disebut dengan uang tangungan c. Pengeluaran surat perintah penanguhan didasarkan surat jaminan dari si Penjamin. ASAS-ASAS HUKUM JAMINAN A. Asas mengenai jaminan utang dalam hukum jaminan.: 1, Ps 1131 KUHPerdata, bahwa segala harta kekayaan debitur, baik benda bergerak maupun benda tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada dikemudian hari, menjadi jaminan atau agunan bagi semua perikatan yang dibuat oleh debitur dengan para kreditur. 2, Ps 1132 KUHPerdata, apabila debitur wanprestasi, maka hasil penjualan atas semua harta kekayaan atas debitur tanpa kecuali, mrpkn sumber bagi pelunasan utangnya. B. ASAS MENGENAI HAK JAMINAN DALAM HUKUM JAMINAN 1. Asas Teritorial. 2. Asas Aksesoir. 3. Asas Hak Preferensi. 4. Asas Non Distribusi. 5. Asas Publisitas, 6. Asas Eksistensi Benda. 7. Asas Eksistensi Perjanjian Pokok 8. Asas Larangan Janji Benda Jaminan Dimiliki Untuk Sendiri. 9. Asas Mengikuti Benda. KLASIFIKASI JAMINAN DALAM HUKUM JAMINAN Ada pelbagai macam jaminan dalam Hukum Jaminan yaitu 1. Jaminan Umum dan Jaminan Khusus 2. Jaminan Pokok, Jaminan Utama dan Jaminan Tambahan 3. Jaminan Kebendaan dan Jaminan Perorangan. 4. Jaminan Regulatif dan Jaminan non Regulatif. 5. Jaminan Konvensional dan Jaminan Non Konvensional 6. Jaminan Eksekutorial dan Jamianan non Eksekutorial Khusus. 7. Jaminan Serah Benda dan Jaminan Serah Kepemilikan. SUMBER HUKUM JAMINAN
1. Buku Ke II KUH Perdata (tentang Gadai dan Hipotik)
2. KUHD (yang berkaitan Hipotik Kapal Laut) 3. UU No, 5 tahun 1960 tentang UU Pokok Agragia, 4. UU No 4 th 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah besrta benda benda yang berkaitan dengan tanah. 5. UU No 42 tahun 1999 tentang Fidusia. 6. UU No 21 tahun 1992 tentang pelayaran PRANATA JAMINAN DL H. PERDATA 1. Cara Terjadinya a, Lahir Krn UU b. Lahir Krn Perjanjian. 2. Objeknya; a. Benda Bergerak b. Benda tidak bergerak/benda tetap C. Tanah 3. Sifatnya ; a, Termasuk Jaminan Khusus b. …………… Jaminan Umum c. yang bersifat jaminan kebendaan d. …………………. perseorangan
A. Jaminan Fidusia 1. Pengertian Fidusia berasal dari kata fiduciair atau fides, yang artinya kepercayaan, yaitu penyerahan hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan (agunan) bagi pelunasan piutang kreditor. Fidusia sering disebut dengan istilah FEO, yang merupakan singkatan dari Fiduciare Eigendom Overdracht. Penyerahan hak milik atas benda ini dimaksudkan hanya sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, di mana memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia (kreditor) terhadap kreditor-kreditor lainnya.1 Pengertian fidusia dinyatakan dalam UU No. 42 tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Pasal 1 angka 1, bahwa : “fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.”2 Pengertian jaminan fidusia terdapat dalam Pasal 1 angka 2 UUJF yang menyatakan, bahwa : “jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwuju