Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah Perekonomian Indonesia

Dosen Pembimbing Muhammad Nurhadi, S.E., M.M

PERANAN SEKTOR
PERTANIAN DALAM
PEMBANGUNAN
EKONOMI

Oleh :
Bacillius D.S Koten 171010501427
Caelsiana Namba 191010551346
Masita Aulia 191010501120
APA ITU SEKTOR
PERTANIAN ?
Sektor pertanian merupakan kegiatan
dalam usaha mengembangkan (reoroduksi)
tumbuhan dan hewan dengan maksud
supaya tumbuh lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Pertanian juga sebagai
jenis usaha kegiatan ekonomi berupa
penanaman tanaman atau usaha tani
(pangan, holtikultura, perkebunan, dan
kehutanan), perternakan (beternak) dan
perikanan (budidaya dan menagkap).
SUBSEKTOR-SUBSEKTOR YANG
ADA DI SEKTOR PERTANIAN.
Subsektor kehutanan Subsektor perikanan Subsektor tanaman pangan

Subsektor kehutanan Subsektor perikanan Subsektor tanaman pangan


terdiri atas tiga macam meliputi semua hasil subsektor ini mencakup
kegiatan, yaitu kegiatan perikanan laut, komoditi-komoditi bahan
penebangan kayu, perairan umum, kolam, makanan seperti padi, jagung,
pengambilan hasil tambak, sawah, dan ketela pohon, ketela rambat,
hutan lainnya dan keramba serta pengolahan kacang tanah, kedelai, sayur-
perburuan. sederhana atas produk- sayuran dan buah-buahan
produk perikanan
(pengeringan dan
pengasingan).

Subsektor perkebunan
Subsektor peternakan
Subsektor perkebunan dibedakan atas
Subsektor peternakan kegiatan perkebunan rakyat dan perkebunan
beternak dan pengusahaan hasil- besar. Hasil perkebunan karet, teh,
hasilnya. Subsektor ini meliputi kopi, kelapa sawit, coklat, kina, tebu,
produksi ternak-ternak besar dan kecil, kopral, tembakau, cengkeh, kapuk,
susu segar, telur, wol, dan hasil kapas, dan berbagai rempah-rempah
pemotongan hewan.).
Peran penting Sektor Pertanian

Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di


1 Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi GNP Indonesia (BPS,
2012)

Penyediaan bahan pangan yang cukup dan stabil (swasembada


2 pangan). Memiliki peran yang besar dalam penciptaaan ketahanan
pangan nasional (food security) yang berta kaitannya dengan
stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.

3 Mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan dalam


pelestarian lingkungan hidup)

Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi


4 kesenjangan pendapatan antar masyarakat maupun
kesenjangan antar wilayah
Mampu menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup
5 bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli
rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi.

Penghasil devisa, sektor pertanian penghasil devisa yang


6 penting bagi Indonesia. Subsektor andalannya adalah
subsektor perkebunan, seperti ekspor komoditas karet, kopi,
teh, kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total produksi
komoditas-komoditas tersebut adalah untuk diekspor.

Pembentukan produk domestik bruto/peningkatan pendapatan


nasional. Pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar
7 11,7% per tahun. Dengan peningkatan tersebut, kontribusi PDB
subsector perkebunan terhadap PDB sector pertanian adalah
sekitar 16%. Terhadap PDB secara nasional tanpa migas,
kontribusi subsector perkebunan adalah sekitar 2,9% atau sekitar
2,6% PDB total.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sektor
Pertanian
A. Faktor Alami

Iklim
faktor iklim yang sangat mempengaruhi faktor-faktor terbentuknya dan tumbuh suburnya setiap tanaman.

Tanah
Tanah merupakan faktor penting dalam pertanian, karena tanah sampai saat ini merupakan media utama yang
digunakan untuk media pertanian.

Kondisi Medan
Kondisi medan lebih memandang bagaimana konfigursi permukaan Bumi yang ditentukan oleh kemiringan lereng,
ada tidaknya singkapan batuan, serta keadaan batuan atau bahan kasar di permukaan Bumi.
b. Faktor Ekonomis dan Manusia
Manusia
Manusia sebagai tenaga pengelola lahan dibutuhkan dalam pertanian. Di beberapa tempat yang tersedia tenaga kerja
yang melimpah, maka pertanian cenderung menggunakan tenaga manusia lebih banyak. Selain itu, keahlian yang dimiliki
oleh tenaga kerja juga berpengaruh terhadap hasil pertanian.

Modal
Ketersediaan modal memengaruhi beberapa bagian dalam sistem pertanian. Pengaruhnya sering bisa dilihat dari hasil
pertanian. Petani dengan modal yang terbatas, mempunyai keterbatasan dalam pengelolaan lahan, seperti penggunaan
mesin, pemupukan dan lain sebagainya.

Teknologi
Teknologi bisa membantu mengolah lahan menjadi lebih produktif. Beberapa bentuk teknologi antara lain irigasi dan
penggunaan mesin. Menggunakan bantuan keduanya, hasil panen bisa meningkat. Selain itu, dengan teknologi petani
juga bisa mengatasi berbagai keterbatasan lahan. Kemajuan teknologi mendorong penemuan yang terkait dengan dunia
pertanian, seperti pengembangan akuakultur, pengembangan pupuk, dan penanggulangan penyakit.

 Pemerintah
Pemerintah memberikan pengaruh pada pertanian dengan kebijakan dan bantuan yang diberikan kepada petani, seperti
subsidi pupuk, bantuan pengembangan sarana irigasi, pembangunan waduk, pelatihan pengembangan pertanian, dan
sebagainya.
Faktor Yang Menjadi Penghambat Di Dalam Pengembangan Sektor
Pertanian

Pertanian memiliki resiko tinggi.

Hasil panen sangat dipengaruhi oleh “iklim dan suhu” yang mana tidak bisa diprediksi dengan tepat, hal ini
membuat sektor pertanian memiliki risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi dibanding sektor lain. Terlebih
dengan fenomena cuaca seperti sekarang ini yang semakin tidak menentu karena efek pemanasan global.

Pertanian Indonesia masih minim sarana infrastruktur.

Harus diakui jika infrastruktur pertanian kita masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.
Minimnya sarana pendukung yang tersedia menjadi salah satu faktor yang membuat investasi pada pertanian
semakin tidak menarik. Contoh yang bisa kita cermati dari buruknya infrastruktur pertanian kita adalah irigasi
misalnya, kebanyakan merupakan peninggalan masa orde baru itupun sudah banyak yang rusak karena tidak
terawat.
Birokrasi yang berbelit.

Salah satu ciri khas negara ini adalah masalah birokrasi yang berbelit-belit, sulitnya mengurus hal birokrasi
bisa membuat mendirikan usaha pertanian menjadi kurang menarik. Selain itu otonomi daerah juga
menambah kerumitan pengurusan ijin, terkadang peraturan yang ada tumpang tindih kebijakan antar
departemen atau kementrian dan kurangnya koordinasi antar instansi pemeerintahan sehingga
menimbulkan kebingungan pada investor.

Iklim Investasi dan Politik masih belum Stabil

Saat ini negara kita masih dipandang belum stabil untuk berinvestasi. Hal ini ditambah lagi dengan tidak
stabilnya iklim politik yang membuat takut para investor untuk menanamkan modal. Untuk sektor pertanian,
ada beberapa komoditi pertanian yang menjadi komoditi politik.
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah pada sektor pertanian

Menerapkan Sistem Eco-Farming

Penyebaran pupuk secara merata

Perbaiakan irigasi

Perbaikan sarana pertanian

Penyuluhan pertanian

Anda mungkin juga menyukai