Anda di halaman 1dari 44

FILSAFAT ILMU

(KEDOKTERAN)
Kuliah 1, 2

Dosen
Prof Dr dr M.T. Kamaluddin, MSc, SpFK

BAGIAN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI
2014

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 1


(Kedokteran)
1. Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat :
Apa ??
Mengapa ??
Bagaimana ??

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 2


(Kedokteran)
Tubuhku

Sistem

Organisasi

Fungsi

Konklusi

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 3


(Kedokteran)
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 4
(Kedokteran)
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 5
(Kedokteran)
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 6
(Kedokteran)
Perilaku

Interaksi ?

Dampak ?

Solusi ?

Teliti …

Konklusi

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 7


(Kedokteran)
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 8
(Kedokteran)
Etnik Indonesia Timur Barat

Filsafat

Ilmu

• Berpikir reflektif
• Uji asumsi berpikir
• sain & teknologi

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 9


(Kedokteran)
Kajian Filsafat
Djohansjah (Budaya Ilmiah dan Filsafat Ilmu)
Jujun Suriasumantri (Ilmu dalam Perspektif dan Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer)
Burhanuddin Salam (Logika Materiil, Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi)
Hartono Kasmadi (Filsafat Ilmu)
M. Solly Lubis (Filsafat Ilmu dan Penelitian)
Hidanul I Harun (Filsafat Ilmu Pengetahuan)
Chairul Arifin (Filsafat Ilmu Pengetahuan: Suatu Pengantar)
Redja Mudyahardjo (Filsafat Ilmu Pendidikan)
Imam Barnadib (Filsafat Pendidikan)
Paul Suparno (Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan)
Zainal Abidin (Filsafat Manusia)
Burhanuddin Salam (Filsafat Manusia: Antropologi Metafisika)
Kasmiran Wuryo Sanadji (Filsafat Manusia)
N. Drijarkara (Filsafat Manusia)
Moertono (Filsafat Manusia/Antropologi Kefilsafatan: Potensi Penanganan Masalah)
Nico Syukur Dister (Filsafat Kebebasan)
Rizal Mustansyir (Filsafat Analitik: Sejarah, Perkembangan, dan Peranan Para Tokohnya)
Kaelan (Filsafat Analitis menurut Ludwig Wittgenstein)
F.X. Mudji Sutrisno (Filsafat Sastra dan Budaya)
The Liang Gie (Filsafat Matematika)
Save M. Dagun (Pengantar Filsafat Ekonomi)
Hamid Shahab (Filosofi Desain & Supervisi)
Sondang P. Siagian (Filsafat Administrasi)
Budi Hardiman F. (Melampaui Positivisme dan Modernitas)
Onno W. Purbo (Filsafat Naif Dunia Cyber)
Ridwan Makassary (Kematian ManusiaKamaluddin,
Modern) Filsafat Ilmu 10
(Kedokteran)
What is philosophy?

• Have you ever heard the term ‘philosophy’?

• What does ‘philosophy’ mean?


– Connotation

“world view”

– Etymology
philia (love) + sophia (wisdom) = “love of wisdom”
Historical Overview
Rationalism

Descartes Spinoza Leibniz Wolff

Locke Berkeley Hume Kant


Empiricism
Definition

phi·los·o·phy (f”-ls«e-f) noun


plural phi·los·o·phies
Abbr. phil., philos.
1. a. Love and pursuit of wisdom by intellectual means and moral self-
discipline. b. The investigation of causes and laws underlying reality. c. A
system of philosophical inquiry or demonstration.
2. Inquiry into the nature of things based on logical reasoning rather than
empirical methods.
3. The critique and analysis of fundamental beliefs as they come to be
conceptualized and formulated.
4. The synthesis of all learning.
5. All learning except technical precepts and practical arts.
6. All the disciplines presented in university curriculums of science and the
liberal arts, except medicine, law, and theology.
7. The science comprising logic, ethics, aesthetics, metaphysics, and
epistemology.
8. A system of motivating concepts or principles: the philosophy of a culture.
9. A basic theory; a viewpoint: an original philosophy of advertising.
10. The system of values by which one lives: has an unusual philosophy of life.

The American Heritage® Dictionary of the English Language, Third Edition copyright ©
1992 by Houghton Mifflin Company.
An analogy
S
Scciieenncceess H
Huum
maanniittiieess

PPssyycchhoollooggyy PPhhiilloossoopphhyy

the scientific field that the humanistic field that


studies mental processes attempts to resolve
and behavior (someone who fundamental questions through
“does” psychology is a reason (someone who “does”
psychologist) philosophy is a philosopher)

Subfields Subfields
behavioral psychology aesthetics
behavioral psychophysics epistemology
clinical psychology ethics
cognitive psychology history of philosophy
developmental psychology logic
Freudian psychology metaphysics
Gestalt psychology philosophy of language
neuropsychology philosophy of mind
etc. philosophy of religion
philosophy of science
social-political philosophy
CHARACTERISTICS OF LIFE
• Biologist have established that living things
share seven characteristics of life. These
characteristics are:
•     1. Organization and Cells
    2. Response to Stimuli
    3. Homeostasis
    4. Metabolism (Use Energy)
    5. Growth and Development
    6. Reproduction
    7. Change Through Time (Evolution)
BIDANG/WILAYAH FILSAFAT

Estetika
Etika,
Religi

MANUSIA

Filsafat Ilmu
Logika
Metodologi
Philosophy of Science

Science is the study of alternative


explanations. What is an
explanation?
Explanation
• An explanation is an answer to the
question, “Why does that happen?”
• An explanation is also called a “theory.”
• It consists of statements from which one
can deduce the phenomena to be
explained.
• It must satisfy several criteria
Criteria for Explanation
• Deductive
• Meaningful
• Predictive
• Causal
• General
Before we can understand the
Criteria of Explanation, we
need to understand types of
statements.
Types of Statements
• Definitions= statements of equivalence in
language.
• Logical Statements= a priori true or false,
based on logical analysis.
• Empirical= statements whose truth is
tested a posteriori—i.e., by observations of
the “real world.”
Definition
A Definition is a statement of equivalence.
For example,
“A Bachelor is defined as a human male
who has never been married.”
A definition is neither true nor false.
However, it would be confusing to use
terms differently from that given by
convention (dictionary).
Operational Definition
• An Operational Definition is a definition
that specifies the operations of
measurement.
• For example, operational definitions of
“male” might be based on external
genitalia, chromosomes, hormones,
internal organs, birth certificate, gender
identity, sexual orientation, clothes, etc.
Logical Statements
A logical statement is one whose truth is tested by
logical analysis. A logical statement is a priori
true or a priori false.
For example, “Some bachelors are married”
is a priori false. We do not need to conduct a
survey of bachelors to know that this statement
is false. All we need do is see that if a bachelor
is never married then they cannot now be
married. It contradicts the definition.
Logical Statements

• The statement, “All bachelors are human” is a


priori true, because the definition of bachelor
is that a person is human and male and
never married.
• The term for “and” is conjunction. The
symbol used in set theory is  . We can
write,
bachelor  {human  male  never married}
Logical Statements
• “Some Bachelors are Married”
• This is a priori false. Do we need to do a
survey? It contradicts the definition.
• “Some Bachelors are female.”
• This is a priori false, given the definition.
• “Some Bachelors are human.”
• A priori true, since all bachelors are
human.
Empirical Statements
• Empirical statements are statements whose
truth is tested a posteriori.
• They are statements about the “real world,”
about observations we have made or can
make.
• For example, “Some bachelors are taller
than 6 feet.”
• This statement is a posteriori true, because
we have measured the heights of human
males who were never married and found
some who were this tall.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran/ rasio belaka.

a. Menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib


(logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan
sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan

b. Menurut Plato( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang


segala yang ada

c. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan


filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.

d. Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah


pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk
mencapainya.

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 28


(Kedokteran)
e. Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina
menyatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud
dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.

f. Immanuel Kant (1724 – 1804) menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu


pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4
persoalan : yaitu
(1) apakah yang dapat kita ketahui (dijawab dengan Metafisika) ,
(2) Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab dengan etika),
(3) Sampai dimanakah pengharapan kita (dijawab dengan agama)
(4) Apakah yang dinamakan manusia (dijawab dengan antropologi)

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 29


(Kedokteran)
g. Harold H.Titus mengemukakan 4 pengertian filsafat. adalah :
(1) satu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta (Philosophy is an
attitude toward life and the universe)
(2) Filsafat adalah satu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan
Akliah (Philosophy is a method of reflective thinking and reasoned
inquired)
(3) Filsafat adalah satu perangkat masalah (Philosophy is a group pf
problems)
(4) Filsafat ialah satu perangkat teori atau isi pikiran (Philosophy is a group
of system of thought).

h.Prof. Dr. Fuad Hassan guru besar psikologi universitas indonesia


menyimpulkan bahwa filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal
dalam arti mulai dari radix suatu gejala dari akar suatu hal yang hendak
dimasalahkan, dan dengan jalan penjajagan yang radikal filsafat berusaha
untuk sampai kepada kesimpulan yang universal

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 30


(Kedokteran)
h. Al- Farabi mengatakan bahwa filsafat adalah mengetahui
semua yang wujud karena ia wujud.(al-ilm bil maujudat
bimahiya maujudah).
Tujuan terpenting mempelajari filsafat adalah mengetahui
Tuhan, bahwa ia esa dan tidak bergerak, bahwa ia menjadi
sebab yang aktif bagi semua yang ada , bahwa ia mengatur
alam ini dengan kemurahan, kebijaksanaan
dan keadilan-Nya,
Seorang filosof atau al hakim adalah orang yang mempunyai
pengetahuan tentang zat yang ada dengan sendirinya (al-
wajibli-dzatihi), Wujud selain Allah , yaitu mahluk adalah
wujud yang tidak sempurna.

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 31


(Kedokteran)
i. Ikhwanushafa bagi golongan ini, filsafat itu
bertingkat-tingkat : pertama cinta kepada ilmu,
kemudian mengetahui hakikat wujud-wujud,
menurut kesanggupan manusia dan yang terakhir
ialah berkata dan berbuat sesuai ilmu.

Lapangan filsafat diketahui ada 4 yaitu :


matematika, logika, fisika dan ilmu ketuhanan.
Sedang ilmu ketuhanan mempunyai bagian:
1. mengenal Tuhan,
2 ilmu kerohanian yaitu malaikat,
3. ilmu kejiwaan
4. Ilmu politik (politik kenabian,politik pemerintahan,
politik umum, politik khusus)
5. ilmu akherat
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 32
(Kedokteran)
j. IBNUSINA
Pembagian filsafat bagi Ibnu sina pada pokoknya tidak
berbeda dengan pembagian yang sebelumnya, filsafat
teori dan filsafat amalan.
Filsafat ketuhanan menurut Ibnu Sina adalah:
1. ilmu tentang turunnya wahyu dan mahluk-mahluk
rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula
bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dari sesuatu
yang bersifat rohani kepada sesuatu yang dapat dilihat
dan didengar.
2. ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan
kepada kita bahwa manusia ini tidak dihidupkan lagi
badannya, maka rohnya yang abadi itu akan mengalami
siksa dan kesenangan.
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 33
(Kedokteran)
k. AL-KINDI ,

Diikalangan kaum muslimin , orang yang pertama


memberikan pengertian filsafat dan lapangannya adalah
Al-kindi, ia membagi filsafat 3 bagian :
(1)Thibiyyat (ilmu fisika) sebagi sesuatu yang berbenda
(2) al-ilm-urriyadli (matematika) terdiri dari ilmu hitung ,
tehnik, astronomi, dan musik, berhubungan dengan benda
tapi punya wujud sendiri, dan yang tertinggi adalah
(3) ilm ur-Rububiyyah (ilmu ketuhanan)/ tidak berhubungan
dengan benda sama sekali.

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 34


(Kedokteran)
Tertib - damai

Teori - Ilmu

Pengetahuan

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 35


(Kedokteran)
FAEDAH MEMPELAJARI
FILSAFAT

1. Terlatih berfikir serius


2. Mampu memahami filsafat
3. Memungkinkan menjadi filosof
4. menjadi warga negara yang baik

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 36


(Kedokteran)
2. MAKNA LOGIKA, TEORETIKA DAN PRAKTIKA

Filsafat :
Cara berpikir ??
Hasil pikir ??
Manfaat pikir ??

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 37


(Kedokteran)
FILSAFAT AGAMA

NALAR DASAR WAHYU

KERAGUAN – ORIGIN DITURUNKAN


PERENUNGAN OLEH Al Khalik

MANUSIA – DUNIA OBJEK MANUSIA – DUNIA

KURANG PASTI KEBENARAN MUTLAK

JAWABAN SEMENTARA TARGET JAWABAN FINAL

KEMAMPUAN NALAR

MELENCENG EKSES BERDOSA


SOMBONG
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 38
(Kedokteran)
Filasafat
dalam Ilmu Kedokteran

HAKIKAT PENGEMBANGAN PELAYANAN

PENELITIAN EVALUASI

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 39


(Kedokteran)
Motivator – pendorong filsafat

Instinct – naluri

Insight - wawasan

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 40


(Kedokteran)
Proses berpikir/nalar dokter

Clinical reasoning

Instrument
Logika - Probabilitas
Clinical judgement
Intuisi (suara hati) : kombinasi rasio, perasaan, pengalaman
Dan keberanian ambil keputusan (mampu atasi resiko)

Action planning
Rencana kerja dokter

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 41


(Kedokteran)
Cl Reasoning

Cl Judgement

Cl Action

The goal of the scientific method is the construction of models and


theories, all with the final goal of understanding

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 42


(Kedokteran)
OBYEK FILSAFAT
1. OBYEK MATERIA FILSAFAT
Ialah segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat , segala
sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat.
Tiga persoalan pokok :
(1) hakikat Tuhan,
(2) hakikat Alam
(3) hakikat Manusia

2. OBYEK FORMA FILSAFAT, ialah usaha mencari


keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai
keakarnya) tentang obyek materi filsafat

Kamaluddin, Filsafat Ilmu 43


(Kedokteran)
Kamaluddin, Filsafat Ilmu 44
(Kedokteran)

Anda mungkin juga menyukai