Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 3

Rentang Nilai Akhlak


Anggota Kelompok 3
Ai Jainab Khoiriah (1202050007)
Aisyah Fitrisna (120205008)
Alia Azhar (1202050009)
Alicia Tri Julianingsih (1202050010)
Kompetensi Yang Diharapkan
1. Siswa mampu memahami dan membedakan akhlak terpuji dengan
akhlak tercela.
2. Siswa mampu mengaplikasikan perilaku terpuji dalam kehidupan
sehari-hari
3. Siswa mampu menjelaskan pengertian akhlak terpuji dan akhlak
tercela dengan benar
4. Siswa mampu menghindari perbuatan tercela dan mengajak untuk
berbuat baik
Rentang Nilai Akhlak
Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar dan data dengan nilai terkecil.
Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar
dengan data denga nilai yang terkecil tersebut.
A. Perbuatan Manusia Bersifat Alami – Etis
Ada sejumlah perbuatan manusia yang dinamakan perbuatan akhlaki atau etis. Pernyataan ini meski tampak
sederhana tetapi bernilai penting, karena ternyata tidak semua perbuatan manusia bisa dinamakan perbuatan
akhlaki; diantara perbuatan manusia ada yang dinamakan perbuatan alami, bukan akhlaki.
a. Perbuatan Manusia Bersifat Alami – Etis
Ada sejumlah perbuatan manusia yang dinamakan perbuatan akhlaki atau etis. Pernyataan ini meski tampak
sederhana tetapi bernilai penting, karena ternyata tidak semua perbuatan manusia bisa dinamakan perbuatan
akhlaki; diantara perbuatan manusia ada yang dinamakan perbuatan alami, bukan akhlaki.
b. Perbuatan Manusia Bersifat Etis
1. Adab
• Pengertian Adab
Adab adalah satu istilah bahasa Arab yang berarti adat kebiasaan. Kata ini menunjuk pada suatu kebiasaan,
etiket, pola tingkah laku yang dianggap sebagai model.
Menurut Kabir Helminsky dalam tulisannya “Adab : The Courtesy of The Path” mendefinisikan : “Adab is courtesy,
respect, appropriateness. Adab is not formality; it helps to create the context in which we develop our humanness”.
Adab adalah kesopanan, rasa hormat, kesesuaian.Adab bukan formalitas, adab membantu untuk menciptakan konteks
dimana kita mampu mengembangkan kemanusiaan kita.
2. Etika
a. Pengertian Etika
Etika merupakan nilai yang sejatinya telah melekat pada diri individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi. Hal
itu karena etika akan menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang diinginkan di dalam kehidupan
bermasyarakat. Maka dari itu, tanamkan dalam diri etika yang baik agar hubungan antarsesama berlangsung baik pula.
b. Ciri Etika
Etika memiliki ciri, yaitu sebagai berikut:
 Etika bersifat mutlak atau absolute
 Etika tetap berlaku meskipun tanpa disaksikan oleh orang lain
 Etika berhubungan dengan cara pandang batin manusia
 Etika berhubungan dengan perbuatan, perilaku, dan tingkah laku manusia.
c. Fungsi Etika
Tentu etika memiliki beberapa fungsi yaitu:
 Sebagai tempat untuk mendapatkan pandangan atau perspektif kritis yang berhadapan langsung dengan
berbagai suatu moral yang membingungkan.
 Guna pandangan atau orientasi etis ini perlu adanya mengambil suatu sikap yang wajar dalam situasi
dan kondisi masyarakat yang majemuk (pluralisme).
 Guna memperlihatkan suatu keterampilan berpikir jernih, yaitu suatu kebolehan untuk berargumentasi
secara kritis dan rasional.
d. Manfaat Etika
 Etika bermanfaat sebagai penghubung antar nilai
 Etika bermanfaat sebagai pembeda antara yang baik dan buruk
 Etika bermanfaat untuk menjadikan individu memiliki sikap kritis
 Etika bermanfaat sebagai satuan pendirian dalam diri
 Etika bermanfaat un tuk membuat sesuatu dengan peraturan
A. Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan bahasa Arab akhlaq mahmudah. Mahmudah
merupakan bentuk maf’ul dari kata hamida yang berarti dipuji. Akhlak terpuji disebut pula
dengan akhlaq karimah (akhlak mulia) atau makarim al-akhlaq (akhlak mulia) atau al-akhlaq al-
munjiyat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya) (Samsul Munir Amin: 2016, 180).
Macam-macam Akhlak Terpuji
a) Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa sehar-hari artnya adalah tanap pamrih, yaitu dimana orang dalam melakukan sesuatu tidak
mengharapkan imbalan tentang apa yang telah diperbuat.
b) Jujur
Jujur adalah memberitahukan, menuturkan sesuatu dengan sebenarnya, sesuai dengan fakta kejadiannya.
Pemberitahuan ini tidak hanya dalam ucapan, tetapi juga dalam perbuatan. Dengan demikian, jujur adalah berlaku
benar dan jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan
c) Sabar
Sabar adalah jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam pendirian, jiwanya tidak tergoyahkan,
pendiriannya tidak berubah bagaimanapun berat tantangan yang dihadapi (Samsul Munir Amin: 2015. 174).
d. Syukur
Pengertian syukur dan nikmat berasal dari bahasa Arab. Kata syukur berterima kasih, sedangkan kata
nikmat artinya Pemberian, Anugrah, Enak, Lezat. Mensyukuri nikmat Allah SWT,
e) Cerdas
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna (Q.S. At-Tin: 5). Secara fisik, manusia
memiliki struktur tubuh yang sangat sempurna, ditambah lagi dengan pemberian akal, maka ia adalah
makhluk jasadiyah dan ruhaniyah. Akal yang dianugrahkan kepada manusia memiliki tingkatan kecerdasan
yang berbeda-beda.
e. Tangguh
Tangguh yaitu pribadi yang tidak pantang menyerah terhadap apa yang menimpanya. Pribadinya
menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifinya. Ia yakin betul bahwa sekenario Allah itu tidak akan
meleset sedikitpun.
f. Peduli
Peduli merupakan sebuah nilai dasar sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau
keadaan di sekitar kita.
g,. Kerja Tim
Kerja tim sering didefinisikan sebagai kegiatan yang dikelola dan dilakukan oleh sekelompok orang di dalam
suatu organisasi dengan kemampuan yang beragam namun memiliki komitmen yang sama terhadap tujuan,
ukuran kinerja tanggung jawab dan pendekatan yang sama.
j. Kemandirian
Kemandirian merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap proses. Meski manusia
terlahir membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, seiring dengan berjalannya waktu dan
tugas perkembangan, seorang remaja akan perlahan melepaskan diri dari beberapa ketergantungan,
seperti orangtua dengan belajar untuk mandiri.
k. Drive
Bermental drive adalah seseorang yang bisa memimpin dirinya sendiri, kelompok, perusahaan, dan negara.
B. Akhlak Tercela
Akhlak tercela disebut juga akhlak yang buruk atau akhlakul madzmumah yakni segala tingkah laku yang jahat
(Qobibah) (Hawi 2009, hlm.129). Artinya pada akhlak ini dapat dilihat dari perbuatan manusia yang durjana dan selalu
melakukan perbuatan yang melawan fitrah yang suci dan bertentangan dengan syari’at agama Allah Swt.
a. Riya’
Kata riya berasal dari bahasa Arab Arriyaa’u yang berarti memperlihatkan atau pamer, yaitu memperlihatkan sesuatu
kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat
melihatnya dan akhirnya memujinya.
b. Dusta
Dusta adalah memberitakan tidak sesuai dengan kebenaran, baik dengan ucapan lisan secara tegas maupun dengan
isyarat seperti menggelengkan kepala atau mengangguk.
c. Putus Asa
Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus as ajika tidak lagi
mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai
d. Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan
Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya.

e. Bodoh
Abu Darda’ radhiyallahu anhu berkata: “Tanda orang bodoh itu ada 3 (tiga), yaitu:
1. Bangga diri.
2. Banyak bicara dalam hal yg tidak bermanfaat.
3. Melarang orang lain dari suatu perbuatan, namun ia sendiri melakukannya.” (Lihat ‘Uyuunu Al-Akhbaar,
karya Ibnu Qutaibah II/39).
f. Rapuh
Secara teori rapuh adalah jiwa yang tidak tahan menghadapi kerasnya tekanan hidup, tidak matang matang
menghadapi masalah yang teru menerus menghampiri.
g. Masa Bodoh
Sikap masa bodo yaitu sikap tidak peduli yang diimplementasikan seseorang, baik terhadap dirinya sendiri,
bahkan terhadap lingkungan. Sinonim dari masa bodoh adalah tidak peduli, terserah, dan apatis.
h. Kerja Individual
Kinerja individu adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus
dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu
i. Sesat
Arti kata sesat adalah tidak melalui jalan yang benar. Arti lainnya adalah salah jalan.
j. Ketergantungan
Ketergantungan merupakan kehidupan antr mahkluk hidp yang saling membutuhkansatu
dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketergantungan juga Keadaan
seseorang yang belum dapat memikul tanggung jawabnya sendiri.
3. Adab Terpuji-Tercela
a. Kesantunan muslim, memiliki 6 hak, di saat: bertemu, bersin, mengundang, minta
nasihat, sakit, wafat.
ٌّ ‫ق اَ ْل ُم ْسلِ ِم َعلَى اَ ْل ُم ْسلِ ِم ِس‬
َ ‫ َوِإ َذا َد َع‬,‫ ِإ َذا لَقِيتَهُ فَ َسلِّ ْم َعلَ ْي ِه‬:‫ت‬
‫اك‬ ُّ ‫َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ رضي هللا عنه قَا َل َرسُو ُل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم َح‬
‫ َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم‬. ُ‫ات فَا ْتبَ ْعه‬
َ ‫ َوِإ َذا َم‬,ُ‫ض فَ ُع ْده‬ َ ‫س فَ َح ِم َد هَّللَا َ فَ َس ِّم ْتهُ َوِإ َذا َم ِر‬ َ ‫ك فَا ْن‬
َ ‫ َوِإ َذا َع‬,ُ‫صحْ ه‬
َ ‫ط‬ َ ‫ َوِإ َذا اِ ْستَ ْن‬,ُ‫فََأ ِج ْبه‬
َ ‫ص َح‬

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Hak muslim kepada muslim
yang lain ada enam.” Beliau bersabda, ”Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam
kepadanya; Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; Apabila engkau dimintai
nasihat, berilah nasihat kepadanya; Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah
(mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’);
Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya
(sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim)
a. Tata Tertib
 Pengertian Tata Tertib Secara Umum
Secara umum, pengertian tata tertib bisa diartikan sebagai peraturan yang sudah disepakati bersama
oleh masyarakat untuk mengatur kehidupan mereka. Tata tertib memiliki sifat memaksa, sebab mereka
memiliki kedudukan yang hampir mirip dengan hukum yang mana mereka harus dijalankan dan dipatuhi
agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
 Tujuan Tata Tertib
 Agar semua individu mampu mengetahui hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya
 Agar semua individu mengetahui apa saja yang boleh dilakukan dan dilarang
 Agar lingkungan yang dinaungi oleh individu tersebut menjadi aman dan tentram

Manfaat Tata Tertiib


 Memperkuat Rasa Kebersamaan
 Membuat Lingkungan Tetap Aman
 Mengurangi Kecemburuan Sosial
Rujukan
• Muthahhari, Murtadla,. “Falsafah Akhlak”, diterjemahkan olehF aruq bin Dliya’, Pustaka
Hidayah, Bandung: 1995
• Bertens, K. “Etika”. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama. 2000
• Hamid, R. (2006). Reward dan Punishment dalam Perspektif Pendidikan Islam. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah
XI Kalimantan, 4(5), 65–76.
• Muzakki, J. A. (2017). Hakekat Hukuman Dalam Pendidikan Islam. Halaqa: Islamic Education Journal, 1(2),
75–86.
• Nuridawani, N., Munzir, S., & Saiman, S. (2015). Peningkatan kemampuan penalaran matematis dan
• kemandirian belajar siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL). Jurnal Didaktik Matematika, 2(2).
• Pannen, P., Mustafa, D., & Sekarwinahyu, M. (2001). Konstruktivisme dalam pembelajaran. Jakarta: Dikti.
• Sabartiningsih, M., Muzakki, J. A., & Durtam, D. (2018). IMPLEMENTASI PEMBERIAN REWARD DAN
PUNISHMENT DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI. AWLADY: Jurnal
Pendidikan Anak, 4(1), 60–77.
Judul Artikel
“Penerapan metode ganjaran dan hukuman dalam
pembentukan akhlak terpuji peserta didik di
Madrasah Tsanawiyah”
Pertanyaan Pilihan Ganda
yaitu dimana orang dalam melakukan sesuatu tidak
mengharapkan imbalan tentang apa yang telah diperbuat adalah
pengertian dari…
a. Syukur d. mandiri
b. Ikhlas e. Tawakal
c. Sabar
Pertanyaan Uraian
Apa hak seorang muslim dengan muslim lainnya?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai