Anda di halaman 1dari 33

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970

TENTANG KESELAMATAN KERJA


Respati, Desember 2013
Ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja
yang sesuai dengan perkembangan masyarakat,
industrialisasi, tehnik dan tehnologi dalam rangka
pembinaan norma-norma keselamatan kerja.
Pendahuluan
Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja; di darat,
dalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun di
udara yg berada di wil RI
PENGERTIAN UU NO. 1 TAHUN 1970
Secara Etimologis :

Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap
sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Filosofi :

Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian


tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya
dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera

Secara Keilmuan :

Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari


tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
TUJUAN
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu menjamin
keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara aman dan
efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
KEWAJIBAN PENGURUS PERUSAHAAN
DALAM BIDANG KESEHATAN KERJA
1. MEMERIKSAKAN KESEHATAN BADAN, KONDISI
MENTAL DAN KEMAMPUAN FISIK TENAGA KERJA
(ps.8)
2. MENUNJUKKAN DAN MENJELASKAN KEPADA
SETIAP TENAGA KERJA BARU TENTANG (ps.9) :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Alat pengaman/pelindung yang diharuskan di tempat kerja
Alat Pelindung Diri
Cara dan sikap kerja yang aman
KEWAJIBAN PENGURUS PERUSAHAAN
DALAM BIDANG KESEHATAN KERJA

3. MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN K3
4. MENTAATI SEMUA SYARAT-SYARAT DAN
KETENTUAN K3 YANG BERLAKU BIDANG
KESEHATAN KERJA
5. MELAPORKAN SETIAP KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
6. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
KERJA
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
BIDANG KESEHATAN KERJA
1. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA
DIMINTA OLEH PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI K3
2. MEMENUHI DAN MENTAATI SEMUA SYARAT K3
YANG DIWAJIBKAN (BIDANG KESEHATAN KERJA)
3. MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
4. MENDAPATKAN PEMBINAAN KESEHATAN KERJA
5. MENDAPATKAN KOMPENSASI KECELAKAAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
Aspek hukum kesehatan kerja
Tempat Kerja
Tempat kerja adalah:
tempat kerja yang terbuka atau tertutup,
bergerak atau tidak bergerak yang
dipergunakan untuk memproduksi barang
atau jasa oleh satu atau beberapa orang
pekerja
Syarat-Syarat Keselamatan Kerja
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya
4. Memberi pertolongan pd kecelakaan
5. Memberi alat-alat perlindungan
6. Mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran
suara, getaran dll
7. Memperoleh penerangan yg cukup dan sesuai
Syarat-Syarat Keselamatan Kerja
8. Menyelenggarakan penyegaran udara yg ckp
9. Memelihara kebersihan, kesehatan dan
ketertiban
10. Mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan
11. Mencegah terkena aliran listrik
12. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja,
alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
Syarat Lain Keselamatan Kerja
 Pelaksanaan umum UU Keselamatan Kerja
dilakukan oleh direktur  pejabat yg ditunjuk oleh
menteri
 Pengawasan thd UU  pegawai pwngawas dan ahli
kesh kerja
Kewajiban-Kewajiban Pengurus :
1. Diwajibkan memeriksa kesh badan, mental dan
kemampuan fisik  saat msk dan pindah, px
dilakukan scr berkala
2. Diwajibkan menunjukan dan menjelaskan kpd
naker ttg: kondisi dan bahaya, pengaman dan alat
perlindungan, cara dan sikap yg aman
3. Wajib menyelenggarakan, peningkatan keselamatan
dan kesehatan kerja serta pembinaan, P3K
Kewajiban-Kewajiban Pengurus :
4. Pengurus hanya dpt memperkerjakan setelah
naker paham akan aturan
5. Wajib memenuhi dan mentaati semua syarat
dan ketentuan
6. Wajib lapor bila terjadi kecelakaan kerja
7. Secara tertulis menempatkan UU keselamatan
dan peralatan yg berlaku serta gambar
keselamatan kerja yg diwajibkan
Pengusaha
Adalah: orang atau badan hukum diwajibkan
mengusahakan dlm suatu thn sejak diadakan
UU keselamatan kerja dipenuhinya
ketentuan2 menurut UU

Pelanggaran thd ketentuan  hukuman


kurungan 3 bln atau denda Rp.100.000
Kewajiban dan Hak Naker
1. Memberikan keterangan yg benar
2. Memakai APD
3. Memenuhi dan mentaati semua syarat K3
4. Meminta kpd pengurus agar dilaksanakan
semua syarat
5. Menyatakan keberatan kerja
Ketentuan-Ketentuan pokok naker
1. Tiap naker berhak mendptkan perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusialaan, pemeliharaan moral
kerja serta perlakuan yg sesuai dg martabat manusia dan
moral agama

2. Pemerintah membina perlindungan kerja mencakup:


a. Norma kesh kerja dan higiene perusahaan
b. Norma keselamatan kerja
c. Norma kerja
d. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi
dlm kecelakaan kerja
Undang-Undang Kerja
Mengatur tentang jam kerja, cuti
tahunan, cuti hamil, cuti haid, peraturan
kerja bg anak-anak, orang muda dan
wanita, persyaratan t4 kerja dll.
Undang-Undang Kerja
1. anak-anak tdk boleh menjalankan pek
2. Orang muda tdk boleh menjalankan pek pd mlm
hari kecuali dg kepentingan dan kesejahteraan
umum
3. Orang muda tdk boleh menjalankan pekerjaan di
dlm tambang, tanah, atau t4 mengambil logam
4. Wanita tdk boleh bekerja pd mlm hari kecuali
kalau pek ini menurut sifat, tempat dan keadaan
seharusnya dijalankan oleh wanita serta yg tidak
melanggar kesusilaannya
Undang-Undang Kerja
5. Buruh tdk boleh menjalankan pek lbh dr 7 jam sehari dan 40
jam seminggu. Jika mlm hr tdk boleh lbh dr 6 jam sehari atau
35 jam seminggu
6. Setelah 4 jam bekerja 1/2 jam istirahat
7. Tiap 1 minggu sedikitnya 1 hari istirahat
8. Pekerja tdk boleh menjalankan pek pd hari-hari raya
9. Pek wanita tdk boleh diwajibkan bek pd hr pertama dan
kedua haid
10. Pek wanita hrs diberi istirahat selama 1,5 bln sblm dan
sesudah melahirkan  srt permohonan 10 hr sblm
melahirkan dan boleh diperpanjang bila terjadi sesuatu yg
membahayakan kesh
Undang-Undang Kerja
11. Diberi kesempatan unt menyusui anaknya
12. Pek yg telah bekerja 6 tahun berturut-turut 
mempunyai istirahat 3 bln
13. Diberi kesempatan unt menjalankan ibadah
menurut agamanya
14. Tgl 1 Mei buruh dibebaskan dari kewajiban
bekerja
15. majikan berkewajiban menjalankan UU
Undang-Undang Kecelakaan
1. Wajib memberi tunjangan, ganti kerugian bila terjadi
kecelakaan kerja
2. PAK digolongkan sbg kecelakaan
3. Bila meninggal dunia pd saat bek  bayar kerugian
kpd klg
4. Yang wajib memberi tunjangan, yaitu perusahaan:
a. menggunakan satu atau beberapa mesin
b. menggunakan gas-gas yg telah dicairkan, dikempa
atau yg jadi cair krn tekanan
c. menggunakan zat-zat dll
Undang-Undang Kecelakaan
6. Kata buruh diartikan tiap-tiap orang yg bek pd majikandi
perusahaan yg diwajibkan memberi tunjangan dg mendapat
upah
7. Dianggap buruh :
a. magang, murid dsb yg bek pd perusahaan yg diwajibkan
memberi tunjangan
b. borong pek di perusahaan
8. Bukan buruh bila;
a. pegawai atau pek di instansi pemerintah
b. buruh yg dilindungi oleh UU yg berlaku di luar daerah RI
c. Buruh yg bek dirumahnya sendiri
Undang-Undang Kecelakaan
9. Kata upah adalah;
a. tiap-tiap pembayaran berupa uang yg diterima sbg ganti pek
b. perumahan, makanan, bahan mak dan pakaian dg percuma
10. Ganti kerugian:
a. biaya pengangkutan buruh/pegawai yg mendapat kecelakaan
kermhnya atau ke RS
b. biaya pengobatan dan perawatan buruh yg dpt kecelakaan
11. Majikan diwajibkan memberikan uang tunjangan krn kecelakaan:
a. sementara tdk mampu bekerja
b. selamanya tdk mampu bekerja
c. mengalami kecacatan
d. selamanya tdk mampu bek sama sekali
Undang-Undang Kecelakaan
12. Bila meninggal ;
a. 30% dr upah sehari
13. Majikan tdk diwajibkan memberi tunjangan bila :
a. kecelakaan disengaja oleh pek
b. jika buruh ditimpa kecelakaan itu dg tdk ada alasan yg
syah menolak dirinya dipx
c. jika buruh sebelumnya sembuh, menolak pertolongan dg
tdk ada alasan yg syah
14. Majikan atau pengurus diwajibkan memberikan daftar
kecelakaan yg ditanggung
Bidang
Lebih banyak melibatkan kalangan
kedokteran/ tenaga kesehatan yang
menangani kesehatan pekerja di pabrik-
pabrik, pertambangan, dan perusahaan-
perusahaan  dikenal istilah hyperkes
Hyperkes
Sasaran hygiene perusahaan adalah
lingkungan kerja dan bersifat teknik
 Sasaran kesehatan kerja adalah manusia
dan bersifat medik.
Keduanya seperti "conditio sine qua non,"
Hyperkes
1. sebagai alat untuk mencapai derajat
kesehatan tenaga kerja setinggi-
tingginya,baik buruh, petani, nelayan,
pegawai negeri atau pekerja-pe-kerja bebas,
dengan demikian dimaksudkan untuk
kesejahteraan tenaga kerja
2. sebagai alat untuk meningkatkan produksi
melalui efisiensi dan daya produktivitas
manusia.
Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang
bertujuan, agar pekerja, masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya,
baik fisik, atau mental, maupun- sosial, dengan
usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakit-penyakit  gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja, serta penyakit-
penyakit umum.
Aspek Etik Kesehatan Kerja
Kode Etik Dokter Kesehatan Kerja (KEDKI)
Kontrak kerja dan pelaksanaan fungsi profesi
Dalam setiap pertentangan kepentingan, dokter
kesehatan kerja tidak boleh memihak manajemen
perusahaan
Asuransi Tenaga Kerja
Program ini dilaksanakan berdasarkan
pengalaman banyaknya korban yang terjadi
akibat kecelakaan kerja yang mendatangkan
kerugian baik jasmani maupun rohani
Karena itu pemerintah membuat satu
jaminan sosial bagi pekerja yang dapat
kecelakaan pada waktu melakukan
pekerjaan di perusahaan-perusahaan
Terima kasih ……
atas perhatiannya …….

Anda mungkin juga menyukai