Anda di halaman 1dari 33

LATAR BELAKANG

Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) :


● penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi
filtrasi ginjal
● Ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin
serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi
BUN) dan/atau penurunan sampai tidak ada
sama sekali produksi urin.
AKI (Acute Kidney Injury)

AKI bukan penyakit primer dan Penyakit yang mendasari AKI


tidak mungkin terjadi tanpa sangat beragam dan berbeda
penyakit lain yang mendasarinya. antar kelompok usia anak-anak.

Gejala prodromal AKI : demam,


Spektrum klinis yang luas: gejala saluran cerna dan gejala
perubahan minor pada penanda saluran pernapasan.
fungsi ginjal ->
kondisi yang membutuhkan
Terapi Pengganti Ginjal (TPG).
Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal
Pada Anak
Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal
(Atypical Progressive Acute Kidney Injury) :

1. Anak usia 0-18 tahun.


2. Memiliki demam atau riwayat demam atau gejala infeksi lain
Operasional

dalam 14 hari terakhir.


3. Didiagnosis gangguan ginjal akut yang belum diketahui
etiologinya (baik pre-renal, renal, maupun post-renal)
Definisi

4. Tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya atau penyakit


ginjal kronik.
5. Didapatkan tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi.
AKI terjadi pada sekitar
0,5 - 33,9% penderita
COVID-19.

Sepertiga pasien
SARS-CoV-2 pada pasien anak
COVID-19  memiliki
pasca COVID-19 yang dikenal
gejala berat : syok
sebagai Multisystem
septik, Acute
Inflammatory In Children (MIS-
Respiratory Distress
C)  memilki tropisme di
Syndrome, AKI dan
ginjal  menyebabkan AKI.
kematian.

Pada AKI ditemukan antibodi SARS-CoV-


2 positif :
MIS-C >> terjadi setelah COVID-19 >> insidens
(1) Pasien yang belum mendapatkan
sekitar 3.16 per 10,000 kasus COVID-19, AKI terjadi
vaksinasi COVID-19,
sekitar 25-33% pasien MIS-C
(2) tidak pernah diketahui mengalami
infeksi COVID-19
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


fisik penunjang
Anamnesis
a. Anak usia < 18 tahun. e. Riwayat perjalanan sebelumnya
b. Gejala prodromal ditandai dengan dalam 14 hari.
gejala demam dalam 7-14 hari, infeksi f. Riwayat vaksinasi COVID-19, dan apa
saluran cerna seperti muntah dan jenis vaksin serta frekuensi
diare, serta ISPA seperti batuk dan pemberiannya.
pilek. g. Riwayat kontak atau memiliki hewan
c. Gejala AKI berupa keluhan tidak peliharaan di rumah.
berkemih (anuria) dan menurunnya
volume urin (oliguria).
d. Riwayat penyakit sebelumnya :
infeksi COVID-19 pada anak, infeksi
COVID-19 pada orang-orang
serumah, penyakit infeksi lain,
penyakit ginjal, defisiensi imun dan
penyakit lainnya.
Temuan dari pemeriksaan fisik dapat
berupa:
a. Keadaan Umum: terjadi penurunan
kesadaran atau kurang respon atau
cenderung mengantuk.

b. Tanda Vital: dapat ditemukan hipertensi


(Tabel Klasifikasi Hipertensi pada anak), napas
cepat (lebih dari nilai normal anak sesuai
usianya), demam (suhu > 37,5 derajat

Pemeriksaan
celcius)

Fisik c. Adanya pembengkakan pada palpebra,


ekstremitas, perut, atau genital
(skrotum/labia).

d. Dapat ditemukan tanda dehidrasi sesuai


derajat dehidrasi
Anak Usia 1-13 tahun Anak usia ≥ 13 tahun

Tekanan Sistolik dan diastolik < < 120/80 mmHg


darah persentil
normal 90

Tekanan Sistolik dan diastolik ≥ 120/<80 mmHg -129/<


darah persentil 90 tetapi < persentil 80 mmHg
meningkat 95, atau
Klasifikasi 120/80mmHg tetapi <
persentil
Hipertensi pada 95
anak menurut
American Hipertensi Sistolik dan Diastolik diantara 130/80 mmHg -138/89
Academy of tingkat persentil 95 dan persentil 95 mmHg
1 + 12 mmHg, atau
Pediatric (AAP) 130/80 mmHg - 138/89
tahun 2017 mmHg

Hipertensi Sistolik atau Diastolik ≥ ≥140/90mmHg


tingkat persentil 95 + 12 mmHg, atau
2 ≥140/90 mmHg
Pemeriksaan Penunjang

sesuai dengan alur tata laksana di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan di rumah sakit.

Bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan maka spesimen dapat dirujuk ke laboratorium atau
rumah sakit yang memiliki kemampuan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan.

Pemeriksaan lain yang diperlukan seperti pemeriksaan (eksklusi) etiologi dilakukan berdasarkan
prioritas penyakit yang tersering di Indonesia.
Pemeriksaan Penunjang RS Pra Rujukan
● Darah pertifer lengkap
● Fungsi ginjal (uerum, kreatinin, eGFR)
● Analisis Gas Darah dan Asam Urat
● Penanda inflamasi (CRP, procalsitonin ferritin atau LED)
● Penanda koagulopati (D-dimer)
● Fungsi hati (SGOT, SGPT)
● Elektrolit (Na, K, Cl, Ca)
● Urinalisis
● Bukti infeksi SARS-CoV-2 akut dan lampau
● Pemeriksaan untuk menyingkirkan infeksi sekurang-
kurangnya pemeriksaan kultur mikroorgansme
● USG Ginjal
Kewaspadaan dini yaitu bila ditemukan:
1) pasien berusia <18 tahun, dan
2) gejala demam, gejala infeksi saluran
Deteksi Dini Pra-
pernapasan akut (batuk; pilek), atau gejala
infeksi saluran cerna (diare, muntah),
Rumah Sakit
 orang tua/keluarga akan membawa
pasien ke FKTP terdekat.
Rujukan

• Melakukan pemeriksaan
Masyarakat •

Edukasi kepada orang tua
memantau tanda bahaya umum
 pemantauan jumlah dan warna urin (pekat
atau kecoklatan) di rumah.

Bila urine berkurang (urine dikatakan berkurang jika


FKTP berjumlah kurang dari 0,5 ml/kgBB/jam dalam 6-12 jam)
atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang
hari)  maka pasien harus segera dirujuk ke
rumah sakit.
Peran Dokter Layanan Primer
Promosi Kesehatan Proteksi spesifik
• Edukasi masyarakat secara • Menghentikan sementara
masif dengan informasi yang peresepan obat sirup yang
tepat diduga terkontaminasi EG
• Tepis hoax, luruskan atau DEG sesuai dengan hasil
informasi yang kurang tepat investigasi Kemkes dan BPOM
• Edukasi masyarakat untuk • Mengingatkan masyarakat
tetap melaksanakan PHBS untuk tidak membeli obat
bebas
• Kolaborasi dengan kader
• Menerapkan protokol
posyandu di wilayah masing-
kesehatan
masing dalam hal edukasi
Peran Dokter Layanan Primer
● Memberikan penatalaksanaan dengan tepat pada pasien anak dengan
gejala GgGAPA
○ Tanyakan perjalanan penyakit serta riwayat konsumsi obat-obatan dan
riwayat penyakit sebelumnya
○ Anjurkan anak untuk minum air putih yang cukup
○ Mengganti obat puyer dalam bentuk monoterapi atau supositoria
● Mendeteksi tanda dan gejala awal pada pasien
○ Memantau tanda bahaya umum
○ Pemantauan jumlah urin berkurang atau tidak ada urin selama 6-8 jam
saat siang hari secara mendadak
○ Pemantauan warna urin (urin pekat atau berwarna kecoklatan
● Melakukan segera pertolongan pertama pada pasien
● Segera rujuk pasien dengan tanda dan gejala awal untuk kecurigaan
GgGAPA
● Ikuti panduan/guidelines yang sudah disusun oleh Kemkes dan atau para
ahli/organisasi perhimpunan
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai