Anda di halaman 1dari 1

Parkinson Disease

PENDAHULUAN FAKTOR RESIKO


Tahun 1817 Dr. James Parkinson mempublikasikan 1. Usia >65 tahun
kasus pasien yang mengalami “Shaking Palsy” (shake= 2. Genetik : mutasi pada gen α-sinuklein
gemetar, palsy = kelumpuhan). Sejak saat itu muncul 3. Riwayat keluarga dengan Parkinson
istilah parkinsonism yaitu menggambarkan gejala klinik 4. Pasca cidera Kepala
yang ditandai dengan gemetar, kekakuan, bradikenisia, 5. Pasca Stroke
dan instabilitas postural. Pada tahun 1921, Charles Foix 6. Stress dan depresi
berhasil mengungkapkan kelainan secara tepat 7. Paparan pestisida
dibatang otak, yaitu di subtansia nigra mesensefalon 8. Stress dan depresi
sebagi substrat penyakit parkinson.
Penyakit tersebut terjadi pada satu dari setiap seratus GEJALA KLINIS
orang yang berusia lebih dari 60 tahun dan lebih
mempengaruhi pria daripada wanita. Diperkirakan • Bradikinesia
menyerang 876.665 orang Indonesia dari total jumlah • Rigiditas
penduduk sebesar 238.452.952. Total kasus kematian
akibat penyakit parkinson di Indonesia menempati • Tremor
peringkat ke-12 di dunia atau peringkat ke-5 di Asia. • Postural Instability

DEFINISI
Penyakit parkinson merupakan proses degeneratif
yang melibatkan neuron dopaminergik dalam
substansia nigra (daerah ganglia basalis yang
memproduksi dan menyimpan neurotransmitter
dopamin). Daerah ini memainkan peran yang penting
dalam sistem ekstrapiramidal yang mengendalikan
postur tubuh dan koordinasi gerakan motorik volunter .
PARKINSONISM: Sindrom klinis yang terdiri Tremor
waktu istirahat, Rigiditas, Akinesia dan ketidakstabilan
postur yang dapat disebabkan oleh berbagai macam
penyakit. PENANGANAN

PATOFISIOLOGI
Degenerasi sel dengan hilangnya neuron
Dopaminergik yang terpigmentasi pada substantia
nigra otak dan ketidak seimbangan motor
ekstrapiramidal ( pengantur Gerakan di otak).
Degenerasi neuron- neuron berpigmen
neuromelanin, terutama di pars kompakta
substantia nigra, yang disertai adanya inklusi
sitoplasmik eosinofilik ( Lewy bodies).

Penanganan Suportif
• Penerangan pada pasien, dorongan emosi dan konseling
• Terapi medikamentosa
• Terapi operatif
• Terapi rehabilitasi dan non farmakologis lain: fisik, okupasi,
wicara, psikoterapi, exercise, diet
• Kelompok support

Anda mungkin juga menyukai