(SAFEGUARD)
OUT LINE
01 TUJUAN PEMBELAJARAN
03 PROSES BELAJAR
04 TUGAS BELAJAR
05 PENGUATAN SUBSTANSI
TUJUAN BELAJAR
Setelah mengikuti Pembelajaran Mandiri Pengelolaan Dampak Sosial
dan Lingkungan, diharapkan :
• Peserta memahami ketentuan dan prinsip pengelolaan
dampak lingkungan dan sosial mengenai kebijakan/
peraturan yang berlaku
• Peserta memahami mekanisme memasukkan aspek
pengelolaan (penapisan, identifikasi dampak,
penghindaran dan mitigasi) dampak lingkungan dan
sosial dalam penyusunan RP2KPKP, RPLP, DED
INDIKATOR HASIL BELAJAR
• Mampu menjelaskan ketentuan dan prinsip pengelolaan
dampak lingkungan dan sosial mengenai kebijakan/
peraturan yang berlaku
• Mampu menjelaskan mekanisme memasukkan aspek
pengelolaan (penapisan, identifikasi dampak,
penghindaran dan mitigasi) dampak lingkungan
dan sosial dalam penyusunan RP2KPKP, RPLP,
DED
PROSES BELAJAR 1
1. Marilah kita pahami bersama bahwa seluruh kegiatan yang
didanai oleh Program KOTAKU dapat dipertanggung jawabkan
tidak menimbulkan dampak negative pada lingkungan
dan sosial serta memastikan proses perencanaan, pelaksanaan
konstruksi, monitoring dan evaluasi kegiatan selalu ada
dalam koridor ketentuan pengamanan lingkungan dan
social sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.
2. Marilah kita simak konsep dan mekanisme pengelolaan dampak
sosial dan lingkungan berikut ini :
MEKANISME PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN
DAN SOSIAL
KEGIATAN PRIORITAS
MONITORING & EVALUASI SAFEGUARD OPSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pertimbangan :
RP2KPKP / • Kemudahan berdasarkan opsi lingkungan dan
• SPPL Opsi Tanah
MEMORANDUM • UKL-UPL • Pentahapan Kegiatan (misal : tahun 1. Penyiapan
PROGRAM • AMDAL*)
lahan; tahun 2 konstruksi)
RENCANA KAWASAN • dan lain-lain
OPSI PENGADAAN TANAH
On-site PENYIAPAN INSTRUMEN & PERIJINAN
RPLP Hibah Lahan (voluntary land do- • SPPL atau UKL-UPL
DRAFT s/d
SELESAI
nation) • Konsolidasi tanah
Konsolidasi Tanah • Rencana Relokasi
Land Sharing • Rencana Pembebasan Tanah
Pembebasan Lahan • Perijinan
Relokasi /Permukiman Kembali • dan lain-lain
Gabungan
Tidak Tidak YA
Kawasan Rawan Berbatasan dengan 2) Kawasan Lindung berdasarkan Keppres No. 32/1999 dan
Risiko Bencana? 3) Kawasan lindunsitif/BCB daerha sensitif lainnya.
& Daerah Sensitive 2)
YA
YA 3) Kawasan Rawan bencana berdasarkan data BNPB/BPBD
Tidak dengan tingkat risiko bencana.
Tingkat Risiko
Dampak Besar merugikan
bencana
tidak dapat dipulihkan?
4) Berdasarkan Perwali/Perbup atau Permen PU No.
10/PRT/M/2008, tentang penetapan Jenis kegiatan wajib
Tidak
dilengkapi UKL-UPL
Tidak
YA Memenuhi kriteria Kegiatan membutuhkan AMDAL, (dampak Siginfikan tidak dapat
wajib UKL-UPL? 4) dipulihkan) tidak dapat dibiayai oleh KOTAKU
FASE 4 YA
KONDISI JALAN & SALURAN UTAMA RENCANA JALAN & SALURAN UTAMA
EXISTING
KONDISI JALAN & SALURAN LINGKUNGAN RENCANA JALAN & SALURAN LINGKUNGAN
EXISTING
KEGIATAN INFRASTRUKTUR BERBASIS SAFEGUARD
PEMBANGUNAN RESAPAN AIR PEMBUATAN BIOPORI
KEGIATAN INFRASTRUKTUR BERBASIS SAFEGUARD
• Membantu melestarikan benda cagar budaya dan menghindari kehancuran atau kerusakan.
• Benda Cagar Budaya (BCB) meliputi :
a. Arkeologi
b. Paleontologi
c. Sejarah
• Lingkup pengelolaan BCB, meliputi :
a. Konservasi : pelestarian, restorasi, rekonstruksi, adaptasi, pemeliharaan,
perlindungan;
b. Pemanfaatan : publikasi/presentasi, pameran, revitalisasi/fungsi produktif.
• Program pengelolaan mencakup:
a. Inventarisasi, meliputi : Profil BCB dalam bentuk daftar ; dan, Peta distribusi BCB.
b. Identifikasi : klaster dan jejak
c. Penguatan program
d. Persiapan desain
Prosedur Pengelolaan Benda Cagar Budaya (BCB)
Pemerintah daerah bertangung
jawab dalam melindungi dan
Menghentikan kegiatan melestarikan situs
konstruksi di daerah penemuan 1 5 tersebut sebelum memutuskan
prosedur yang tepat berikut-
Mengamankan situs nya;
untuk mencegah kerusakan Otoritas yang bertanggung
atau kehilangan benda- jawab membuat keputusan
benda yang dapat 2 6 penanganan penemuan
dipindahkan tersebut