Anda di halaman 1dari 14

MENGELOLA KARTU PIUTANG

1. Pengertian Piutang
Piutang merupakan klaim/tagihan
perusahaan terhadap pihak ketiga yang
muncul akibat adanya suatu transaksi. Pada
dasarnya piutang dapat dikelompokan
menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Piutang dagang ( account receivable ),
adalah tagihan perusahaan kepada
pelanggan sebagai akibat adanya
penjualan barang atau jasa secara kredit.
b. Piutang wesel/wesel tagih ( notes
receivable ), adalah piutang berupa
perjanjian tertulis debitur kepada
kreditur untuk membayar sejumlah uang
yang tercantum dalam surat perjanjian
tersebut pada waktu tertentu di masa
akan yang datang . Umumnya piutang
wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari.
c. Piutang lain-lain ( other receivable ),
terdiri atas macam-macam tagihan yang
tidak termasuk dalam piutang dagang
maupun piutang wesel. Contoh piutang
yang termasuk dalam piutang lain-lain, di
antaranya :
• Uang muka pembelian ( purchases prepayment ),
• Uang muka kepada pegawai ( advance to
employees ),
• Uang muka pembelian saham ( advance stock ),
• Uang muka menjamin kontrak ( deposits on
contract guarantee ),
• Uang muka kepada anak perusahaan ( advance to
affiliated companies ),
• Piutang dividen ( dividen receivable ),
• Tagihan terhadap langganan untuk
pengembalian tempat barang,
• Tuntutan kerugian kepada perusahaan
asuransi ( claim of looses or damage ),
• Tuntutan atas pengurangan pajak ( claims
for rebate and tax refunds )
2. Prosedur pencatatan piutang
Persiapan yang diperlukan dalam
pencatatan piutang, antara lain sebagai
berikut :
a. Kartu Piutang, merupakan catatan
akuntansi berupa buku pembantu yang
berisi rincian mutasi putang perusahaan
kepada tiap-tiap pelanggannya.
b. Buku jurnal yang diperlukan dalam
pencatatan akuntansi, antara lain
sebagai berikut :
• Jurnal penjualan, digunakan
untuk mencatat timbulnya piutang
karena adanya penjualan kredit.
• Jurnal retur penjualan, digunakan
untuk mencatat pengurangan
piutang karena adanya retur
penjualan.
• Jurnal umum, digunakan untuk
mencatat pengurangan piutang karena
adanya piutang yang dihapus
• Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk
mencatat pengurangan piutang karena
adanya pelunasan piutang
Prosedur pencatatan piutang dilakukan
dengan cara mem-posting ke dalam kartu
piutang berdasarkan masing-masing jurnal,
dengan ketentuan berikut :
• Penjualan kredit, dicatat dalam jurnal
penjualan atas dasar faktur penjualan
disertai dengan order pengiriman barang
• Retur penjualan, dicatat dalam jurnal retur
penjualan berdasarkan memo kredit yang
disertai dengan laporan penerimaan barang
• Penghapusan piutang, dicatat dalam jurnal
umum dengan bukti memorial yang dibuat
oleh bagian kredit.
• Penerimaan kas, sebagai pelunasan
piutang dicatat dalam jurnal penerimaan
kas disertai dengan bukti kas masuk

Berikut adalah bagan alur mutasi piutang yang


diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut :
Faktur Jurnal
penjualan Penjualan

Memo Jurnal retur


kredit penjualan
KARTU
PIUTANG
Bukti Jurnal
Memorial umum

Jurnal
Bukti kas
penerimaan
masuk
kas

Anda mungkin juga menyukai