Anda di halaman 1dari 11

MODUL 5

PENARIKAN
SAMPEL
Disusun Oleh :
Arista
Dita Bulan Dari
Ranti
Aldi Pratama
PENARIKAN SAMPEL
PROBABILITAS
Dalam konteks penarikan sample, pengertian probabilitas diterjemahkan
menjadi adanya kesempatan yang sama bagi setiap elemen yang ada di
dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel.

Penarikan sampel secara probabilitas terjadi karena setiap elemen dalam


populasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel
maka syarat utama kita bisa menggunakan teknik penarikan sampel secara
probabilitas adalah Tersedianya kerangka sampel.

Kerangka sampel adalah suatu daftar yang berisi seluruh elemen populasi
yang tersusun secara acak. Prinsip tersusun secara acak mutlak harus
dilakukan karena jika tidak maka prinsip probabilitasnya menjadi
hilang.vTerdapat 4 cara peneliti bisa melakukan penarikan sampel secara
probabilitas, yaitu penarikan sampel secara acak sederhana, penarikan
sampel secara sistematis, penarikan sampel secara stratifikasi dan penarikan
LETS
sampel GET STARTED
menggunakan sistem kluster.
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL ACAK
SEDERHANA (SIMPLE RANDOM SAMPLING)
PRINSIP PENGGUNAAN TABEL ANGKA RANDOM
(ACAK)

01
Kita perlu mengetahui jumlah populasi yang kita miliki. Jumlah populasi ini
akan menentukan jumlah digit yang harus kita ambil pada angka-angka yang
ada dalam tabel angka random atau acak. Contohnya seperti jika kita memiliki
populasi sebanyak 450 orang maka bisa kita Artikan bahwa terdapat 3 digit
atau ratusan Sehingga dalam menentukan angka di dalam table angka random
atau acak kita juga menggunakan tiga digit.

02
Menentukan secara acak angka pertama pada tabel angka random (acak).
Anda bebas menentukan titik awal dari manapun.

03
Setelah menentukan titik awal, kita bisa memulai melakukan penarikan
sampel menggunakan jumlah digit (tiga digit) bisa ke arah kanan, ke arah
kiri, ke arah atas atau ke bawah sesuai kesepakatan atau keinginan peneliti.
Namun sekali peneliti menentukan arah membaca ke kanan maka tidak boleh
berubah sampai terkumpul sejumlah anggota sampel yang dikehendaki.
DALAM KASUS INI KITA GUNAKAN SAJA ARAH KE KANAN
SEHINGGA HASIL PENARIKAN SAMPELNYA AKAN MENJADI
SEBAGAI BERIKUT :

Tabel 5.1
Tabel Angka Random (acak)

Dengan demikian maka angka yang terpilih sebagai sampel adalah 439, 447,
051, 148,066,416, 239, 303, 396, 313, 448, 438, 156, 021, 300, 133, 446 dan
seterusnya.
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL SUSMATIS
(SYSTEMATIC SAMPLING)
Untuk melakukan penarikan sampel secara sistematis, kita harus menemukan nilai intervalnya
terlebih dahulu. Rumus untuk menemukan:N/n, di mana N adalah jumlah populasi dan n adalah
jumlah sampel. Kita gunakan contoh berikut. Dan kita akan mengambil sampel 150 maka nilai
intervalnya adalah : N/n=450/150=3. Setelah kita mengetahui nilai intervalnya maka kita
tentukan sampel pertama secara acak, misalnya saja kita mendapatkan sampel pertama nomor
unit 10 Kakak sambal berikutnya tinggal menjumlahkan dengan nilai intervalnya sehingga
sampel terpilih adalah :

1. 10
2. 10 + 3 = 13
3. 13 + 3 = 16
4. 16 + 3 = 19
5. 19 + 3 = 22
6. 22+3 = 25
7. 25 + 3 = 28
8. 28 + 3 = 31
9. 31 + 3 = 34
10. 34 + 3 = 37, dan seterusnya.
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
STRATIFIKASI (STRATIFIED SAMPLING)
Dalam penelitian sosial, seringkali tidak hanya dibatasi oleh suatu variabel atau
dua variabel yang saling berhubungan, kamu juga bisa mencakup lebih dari dua
variabel, merupakan variabel kontrol.Variabel kontrol ini cenderung
memengaruhi pola hubungan yang terjadi di antara dua variabel yang saling
berhubungan.

Dasar yang kita gunakan untuk membuat subpopulasi adalah variabel kontrol.
Untuk menarik sampel maka kita gunakan teknik penarikan sampel
stratifikasi.Teknik penarikan sambung sertifikasi ini sebenarnya tidaklah murni
karena dalam prosesnya tetap digunakan teknik penarikan sampel acak sederhana
atau sistematis. Dalam teknik penarikan sampel stratifikasi ada dua bentuk yang
bisa digunakan, ya itu yang proporsional dan non proporsional. Teknik penarikan
sampel yang proporsional kita gunakan, jika jumlah sub populasinya kurang lebih
seimbang, kita bisa gunakan teknik penarikan sampel stratifikasi yang non
proporsional.
Rumus untuk mengambil sampel proposional : subpopulasi/populasi x sampel
Untuk membandingkan antara yang proporsional dan non proporsional.Contoh proporsional : Suatu penelitian dengan judul
pengaruh tutorial online terhadap IPK mahasiswa berdasarkan jurusan. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa FHISIP UT yang
terdiri dari empat jurusan yang ada di FHISIP dengan perbandingan sebagai berikut :
Mahasiswa sosiologi : 100
Mahasiswa bahasa : 75
Mahasiswa administrasi : 150
Mahasiswa komunikasi : 125

Dengan demikian kita ketahui bahwa jumlah populasi yang ada sebanyak 450 orang. Jika kita akan mengambil sampel sebanyak
200 orang maka jumlah sampel yang akan kita ambil dari setiap jurusan sebagai berikut :
Mahasiswa Sosiologi : 100/450x200=44,4 kita bulatkan menjadi 44
Mahasiswa Bahasa : 75/450=200=33,3 kita bulatkan menjadi 33
Mahasiswa Administrasi : 150/450 x200=66,6 kita bulatkan menjadi 67
Mahasiswa komunikasi : 125/450x200=55,5 kita bulatkan menjadi 56
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
KLUSTER (CLUSTER SAMPLING)
Teknik penarikan sampel acak sederhana, sistematis, dan stratifikasi
biasanya digunakan untuk karakteristik populasi yang homogen.
Namun kenyataannya, di dalam ilmu sosial seringkali kita jumpai
karakteristik populasi yang heterogen

Misalnya saja berdasar tempat tinggal.Teknik penarikan sampel


Cluster bisa dilakukan dalam satu tahap, namun bisa pula dilakukan
dalam dua tahap atau lebih. Untuk contoh kasus penelitian tentang
mahasiswa FISIP UT, tentunya bisa kita lakukan satu tahap, di mana
populasinya dikelompokkan terlebih dahulu dalam jurusan,
kemudian secara random dipilih jurusan yang mewakilinya. Setelah
jurusan yang mewakili terpilih kemudian ditarik sampel dengan
menggunakan acak sederhana ataupun sistematis.
Secara skematis, teknik penarikan sampel probalita tergambar sebagai berikut :
KAMU NANYA ?
KAMU BERTANYA-TANYA
JANGAN BANYAK BERTANYA
YA :v
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai