Anda di halaman 1dari 25

KETENTUAN AKHLAK & ILMU

MEMBINA KARAKTER ISLAMI


DALAM PERILAKU
Group 1

Dyah Murti H Kiki Fatihatul M Retha Vischa M Rina Novia P

2018 1250 1027 2018 1250 0976 2018 1250 0964 2018 1250 1007
Pengertian Akhlak
.
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ”
yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan,
kelakuan.

Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di


dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan
sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu
pemikiran dan paksaan.
Tujuan Akhlak
Akhlak bertujuan untuk  menjadikan manusia
sebagai makhluk yang lebih tinggi dan sempurna,
dan membedakannya dari makhluk-makhluk

Sedangkan pelajaran akhlak atau ilmu akhlak bertujuan


mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia
yang baik dan buruk, agar manusia dapat memegang
dengan perangai-perangai yang baik dan menjauhkan diri
dari perangai-perangai yang jahat, sehingga terciptalah
tata tertib dalam pergaulan masyarakat
Ruang Lingkup Akhlak
Akhlak Pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri,
01 maka hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya
sendiri, karena hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri
sendirilah, pangkal kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang
Akhlak Berkeluarga tinggi.
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat.
Kewajiban orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan
para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak 02
secara sempurna, dengan ajaran –ajaran yang bijak.
Akhlak Bermasyarakat
Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas dari pendidikan

03 sosial kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul di dalam


masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat..
Akhlak Bernegara
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat
yang berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban 04
untuk kemuliaan tanah airmu, engkau hidup bersama mereka Akhlak Beragama
dengan nasib dan penanggungan yang sama.. Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap
tuhannya, karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas
mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal dengan
05 Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan
Sumber-sumber ajaran akhlak
Al – Qur’an Al - Hadits
Al-Qur'an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Al-Hadits tidak akan merubah pesan yang
Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena ingin disimpaikan oleh al-Qur'an.
konteksnya yang lebih tinggi, dibandingkan
dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al- Dasar akhlak dari al-Hadits yang secara
Qur'an merupakan firman Tuhan, sehingga eksplisit menyinggung akhlak tersebut yaitu
tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sabda Nabi
sebagai dasar atau asas.

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم) فِ ْي َرسُوْ ِل هللاِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ ُجو)ا هللاَ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر‬ َ ‫ار َم اَأْل ْخاَل‬
‫ق‬ ‫اِنَّ َما بُ ِع ْث ُ ُأِل‬
ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬
‫َو َذ َك َر هللاَ َكثِ ْيرًا‬
Artinya : “Bahwasanya aku (Rasulullah)
Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) diutus untuk menyempurnakan keluhuran
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu akhlak”.
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang
banyak mengingat Allah”. (Q.S.al-Ahzab : 21)

‫اب هللاِ َو ُسنَّةَ َرس ُْولِ ِه‬ ِ َ‫ت فِ ْي ُك ْم َأ ْم َري ِْن لَ ْن ت‬


َ َ‫ ِكت‬: ‫ضلُّ ْوا َما تَ َم َّس ْكتُ ْم بِ ِه َما‬ ُ ‫تَ َر ْك‬

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama
berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya” (Hadits
Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim)
Metode
Keteladanan &
Pembinaan Ahlak
Metode Keteladanan METODE
KETELADANAN
Metode dalam bahasa arab, dikenal dengan istilah Sedangkan metode
thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang
dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. keteladanan adalah suatu
cara atau langkah-
langkah yang ditempuh
Keteladanan seseorang guru dalam
Sedangkan Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau proses pengajaran
dicontoh oleh seseorang dari orang lain. Namun keteladanan melalui perbuatan atau
yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan
sebagai alat pendidikan Islam, yaitu keteladanan yang baik tingkah laku baik yang
patut ditiru oleh anak
didik.
PEMBINAAN
PEMBINAAN PEMBINAAN AHLAK

adalah proses membina, pembangunan,


penyempurnaan, perbaikan, upaya untuk adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru
mendapatkan hasil-hasil yang lebih baik. Akhlak untuk perbaikan dan membina akhlak anak didik
adalah Tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan kearah yang lebih baik sehingga akhlak baik itu
jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa menjadi suatu prilaku yang konstan dan meresap
tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang dalam jiwa anak didik.
melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa difikirkan dan diangan-angan
lagi.
PEMBINAAN

Pendidikan akhlak merupakan jiwa dari pendidikan Islam. Artinya,


pendidikan Islam menempatkan akhlak sebagai landasan utama
sebelum anak didik diberi pelajaran lain. Hal ini dimaksudkan bahwa
pendidikan akhlak nantinya dapat menjadi ruh dari ilmu pengetahuan
yang diterima. Sehingga ilmu-ilmu pengetahuan yang didapat anak
didik direalisasikan sesuai dengan tujuannya. Dalam membentuk dan
membina anak berakhlak tidaklah cukup dilakukan dengan pengajaran
dan pemberian tentang akhlak di sekolah.
Membangun
Etika Dalam
Tinjauan Etika Belajar
Belajar Secara
Islami Etika / akhlak merupakan salah satu prosedur
dalam pendidikan, untuk menjalin hubungan
antar sesama manusia harus dilandasi dengan
ahlakul Karimah, Dalam pengertian filsafat
Etika Belajar Dalam Islam islam etika/akhlak ialah salah satu hasil dari

Dalam Islam Secara rasional semua ilmu iman dan ibadat, bahwa iman dan ibadat

pengetahuan dapat diperolehkan dimiliki manusia tidak sempurna kecuali kalau timbul

melalui belajar. Maka, belajar adalah ”key etika/akhlak yang mulia dan muamalah yang

term” (istilah kunci) yang paling vital dalam baik tarhadap Allah dan MakhlukNya.

usaha pendidikan. Sehingga, tanpa belajar


sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Membangun
Etika Dalam Mempelajari dan memahami
etika dalam belajar
Belajar Secara
Islami sangat dianjurkan bagi para murid sebelum
mereka mulai mempelajari ilmu-ilmu itu sendiri.
Maka dari itu untuk bisa meraih apa yang
Kemampuan untuk belajar
diinginkan oleh murid Para ulama telah
merupakan sebuah karunia Allah yang mampu merumuskan etika yang harus dijalankan ketika
membedakan manusia dangan makhluk yang belajar agar ilmu yang di peroleh bisa
lain. Allah menghadiahkan akal kepada membuahkan barakah, menebarkan rahmah
manusia untuk mampu belajar dan menjadi dan bukannya bisa menebarkan fitnah atau
pemimpin di dunia ini. Belajar adalah justru menyulut api permusuhan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungannya
5 dari 10
Etika dan tugas siswa yang harus dipenuhi menurut Imam Al Ghazali

Seorang murid jangan Hendaknya seorang murid Mengutamakan kesucian


seorang pelajar tidak Seorang pelajar bersifat angkuh dengan mengurangi kesibukan jiwa dari akhlak yang
meninggalkan suatu pada tingkat ilmunya dan jangan dunianya dan hijrah dari tercela. Kerena ilmu
mata pelajaranpun permulaan, menentang gurunya. negerinya sehingga hatinya pengetahuan itu adalah
dari ilmu hendaknya Tetapi menyerah hanya terfokus untuk ilmu kebaktian hati, shalat bathin,
pengetahuan yang menjaga diri dari seluruhnya kepada guru semata. Allah SWT tidak dan pendekatan jiwa
baik dan tidak satu mendengarkan dengan keyakinan menjadikan dalam diri kepada Allah Ta’ala.”
macampun dari perdebatan kepada segala seseorang dua hati dalam
berbagai macamya orang tentang nasihatnya, sebagaimana satu rongga..
ilmu seorang sakit yang bodoh
pengetahuan. yakin kepada dokternya
yang ahli berpengalaman.
Tugas Pertama

Tugas kedua
Tugas Ketiga

Tugas Keempat
Tugas Kelima
Cara Mendapatkan Ilmu
Dalam filsafat ilmu, cara mendapatkan ilmu Sedangkan pengetahuan yang diberikan Allah SWT
dinamakan epistomologi. Dalam epistomologi berupa :
Islam, pengetahuan diperoleh melalui dua cara :
(1) Wahyu yang disampaikan kepada para Rasul
Usaha Manusia (2) Ilham yang diterima akal manusia.
(3) Hidayah yang diteriman manusia.
Yang diberikan oleh Allah SWT

Pengetahuan/Ilmu diperoleh melalui usaha


manusia ada 4 jenis:

(1)Pengetahuan empiris yang diperoleh melalui


indera
(2) Pengetahuan sains yang diperoleh melalui
indera dan akal
(3) Pengetahuan filsafat yang diperoleh melalui
akal
(4) Pengetahuan intuisi yang diperoleh melalui
hati
Sumber : https://makalahnih.blogspot.com/2015/06/cara-memperoleh-ilmu-pengetahuan.html
Ilmu yang
Bermanfaat
Sesuatu yang paling berhaga dari ilmu adalah manfaatnya, bukan banyaknya. Hal ini berarti
terdapat pula keharusan untuk memastikan bahwa ilmu yang dipelajari adalah sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan peradaban manusia. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang
mengantar pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa
Rasulullah berdoa,
“Allahumma inni as’aluka ‘ilman nafi’an, wa a’udzu bika min ‘ilmin la yanfa’” (Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan aku berlindung kepada-Mu
dari ilmu yang tidak bermanfaat). (HR. Ibn Hibban).

Contoh ilmu yang bermanfaat dalam agama islam adalah :


1. Mengajarkan cara membaca al qur'an kepada anak-anak
2. Menggunakan ilmu yang dimiliki untuk mengobati orang yang terluka dengan ikhlas
3. Menggunakan ilmu yang dimiliki untuk mengajarkan masyarakat sehingga dapat meringankan
beban kehidupan masyarakat
4. Mengajari seseorang cara membaca dan menulis yang baik
Cara Memperoleh Ilmu yang Bermanfaat

Ustadz Suhairi Umar berkata


Setiap orang yang belajar tentu menginginkan ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu
yang bermanfaat dapat membawa perubahan positif pada diri dan lingkungannya.
Selain itu, ilmu yang bermanfaat bisa menjadi amal yang selalu mengalirkan pahala
meskipun yang punya sudah tiada. Rasulullah saw. bersabda, “Apabila manusia
meninggal dunia., maka terputus amalnya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, atau
ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (H.R. Muslim)

Cara yang paling baik untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah dengan memiliki atau menghiasi diri dengan adab
sebelum belajar. Pepatah arab mengatakan, “Al adabu fauqal ‘ilmi” yaitu “Adab di atas Ilmu” Artinya, orang yang ingin
mendapatkan ilmu, maka ia harus memiliki adab terlebih dahulu. Adab bagi pencari ilmu setidaknya dibagi dalam tiga
kategori. Pertama, adab kepada diri sendiri. Kedua, adab kepada guru. Ketiga, adab kepada sesama pencari ilmu (teman).
Adab Kepada Diri Sendiri
Seorang murid dalam menuntut ilmu apa pun harus

01
memahami dan menghiasi diri dengan adab kepada diri
sendiri. Yaitu, membersihkan diri dari sifat sombong.
Kebalikan sifat sombong adalah rendah hati (tawadlu’).
Sifat inilah yang dianjurkan bagi seorang pelajar.

Adab Kepada Guru

Adab bagi
Seorang murid harus memiliki keyakinan bahwa

02
gurunya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari
dirinya dan orang lain. Karena selain mendidik akal, ia

Pencari Ilmu
juga mendidik rohani muridnya. Maka, selayaknya bagi
murid menghormatinya dan merendahkan diri di
hadapan gurunya. Duduk dengan baik dan
mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang
disampaikan gurunya, serta menahan diri dengan tidak
bercanda atau mengobrol di hadapannya.

Adab Kepada Teman


Menghargai teman dan tidak menghinanya, meskipun ia

03
mengalami kesulitan dalam belajar. Jangan sampai
terlontar kata-kata bodoh, idiot dan kalimat
merendahkan lainnya, atau bersorak senang saat
temannya tidak bisa mengerjakan. Sebab, hal itu bisa
melukai hatinya dan membuatnya minder untuk belajar.
MEMBINA
KARAKTER ISLAMI
DALAM PERILAKU

Karakter islami adalah sifat, budi pekerti, akhlak, etika


atau tingkah laku yang bersifat keislaman.
Karakter Islami dapat dipahami sebagai
upaya penanaman kecerdasan kepada anak didik dalam
berpikir, bersikap dan
Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur
yang menjadi jati dirinya, diwujudkan
dalam interaksi dengan Tuhannya, diri
sendiri, antar sesama dan lingkungan
MEMBINA KARAKTER ISLAMI DALAM PERILAKU
Moral
Knowing

Tahapan
Moral
terbentuknya
Loving
karakter islami

Moral
Doing or
Learning
to do
1. MORAL KNOWING

Kesadaran moral
(moral awareness)

Dan pengenalan diri


(self knowledge). Pengetahuan tentang nilai-nilai
moral
(knowing moral values);
6 UNSUR
MORAL
KNOWING

Keberanian mengambil menentukan


sikap Logika moral
(decision making) (moral reasoning);

Penentuan sudut pandang


(perspective taking);
B . Moral Loving

Percaya diri (self esteem);

Kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty);

merupakan penguatan aspek emosi Cinta kebenaran (loving the good);


 
siswa untuk menjadi manusia You can simply impress your audience and add a unique zing
berkarakter. Penguatan ini berkaitan Pengendalian
and appeal diri (self control);
to your Presentations.
dengan bentuk-bentuk sikap yang Kerendahan hati (humility).
harus dirasakan oleh siswa, yaitu Kerendahan hati (humility).
kesadaran akan jati diri, antara lain:
C. Moral Doing atau Learning to do
 
mempraktikkan nilai-nilai akhlak mulia itu dalam perilakunya sehari-hari.
Siswa menjadi semakin sopan, ramah, hormat, penyayang, jujur, disiplin,
cinta, kasih dan sayang, adil serta murah hati dan seterusnya.

.
Nilai dasar dalam karakter Islami
Iman Islam
1) Nilai ilahiyah Meningkatkan keimanan Kegiatan kegiatan yang
02
 Nilai ilahiyah merupakan nilai 01
dalam sholat berjamaah, bernuansa islam.
ketuhanan yang ditanamkan kepada kepercayaan diri terhadap
03
siswa Allah SWT

04

2. Nilai insaniyah
Nilai insaniyah merupakan salah
satu rangkaian nilai kemanusiaan

a. Silaturahmi
Dengan kegiatan silaturrahmi kepada yang c) Al-Amanah
masih hidup maupun yang sudah b) At tawadlu
meninggal tentu akan menambahkan rasa Yaitu dapat dipercaya, sebagai
 Sikap rendah hati yang tumbuh
iman dan taqwa kita kepada Allah SWT salah satu konsekuensi iman ialah
karena keinsafan bahwa segala
sekaligus akan memperkuat tali amanah atau penampilan diri
kemulyaan hanya milik Allah.
silaturrahmi kita antar sesama muslim yang dapat dipercaya.
Manfaat membina karakter islami dalam perilaku  
Pendidikan agama Islam bagi anak didik
dirasakan sangat penting dalam membentuk
dan mengembangkan karakter siswa.
Pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk
mengarahkan manusia menjadi bermanfaat,
beradab dan bermartabat dalam
menjalankan kehidupan sesuai dengan
ajaran Islam, serta menghasilkan output
yang berkarakter, berperilaku dan ber akhlak
baik.
 
pembentukan karakter Islami siswa
diantaranya adalah menanamkan pada
siswa arti syukur, sabar, tafakur, muhasabah,
munajat, istiqomah dan tawakal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai