Anda di halaman 1dari 9

INTEGRASI

SOSIAL
PENGERTIAN INTEGRASI SOSIAL

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang


berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Intergasi sosial
dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang
memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan
terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki 2
kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai,
norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Integrasi sosial lazim dikonsepsikan sebagai suatu
proses ketika kelompok-kelompok sosial tertentu dalam
masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk
mewujudkan kedekatan-kedekatan hubungan sosial,
ekonomi dan politik (Usman, 1996: 79).
Dengan kalimat yang lain integrasi juga
didefenisikan sebagai proses atau potensialitas yang
mendorong ke arah proses dimana komponen-
komponen dua kelompok sosial atau lebih menjadi
terpadu sehingga memberikan kebersamaan dan
kesatuan antara kelompok-kelompok yang ada.

Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota


masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai 3
kesatuan sosial (croos cutting affilations), syarat
keberhasilan suatu integrasi sosial adalah anggota-
anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil
saling mengisi kebutuhan satu dengan yang lainnya,
masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
bersama mengenai norma dan nilai, norma-norma
dan nilai itu berlaku cukup lama dijalankan secara
konsisten.
SYARAT TERJADINYA INTEGRASI SOSIAL

Menurut Wiliam dalam Kun Maryati (2007) syarat


terjadinya
integrasi sosial adalah:
4
a. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil
saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
bersama mengenai nilai dan norma.
c. Nilai dan norma sosial berlaku cukup lama dan
dijalankan konsisten.
BENTUK – BENTUK INTEGRASI SOSIAL

Menurut Yusniati (2007) dalam proses integrasi sosial terdapat


bentuk-bentuk integrasi sosial dapat dilihat yaitu:
a. Integrasi normatif, yaitu integrasi yang terjadi akibat adanya norma-
norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal
yang mampu mempersatukan masyarakat.integrasi normative akan
tumbuh dan berkembang melalui proses sosialisasi yang bertujuan
menanamkan nilai-nilai dasar. Seperti misalnya lembaga pemerintahan
menanamkan sosialisasi tentang Pancasila, Bhineka Tungkal Ika dan
sebagainya.
b. Integrasi fungsional yaitu integrasi yang terjadi akibat adanya fungsi-
fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk
dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada
dalam sebuah masyarakat.

c. Integrasi koersif, yaitu integrasi
yang berbentuk kekuasaan yang
miliki pengusaha. Integrasi ini
muncul karena atas pemikiran bahwa
semua orang memiliki harapanyang
berbeda-beda dan tidak semua
anggota kelompok sosial sepakat
dengan norma yang berlaku. Oleh
karena itu dibentuklah sebuah
lembaga yang memiliki kekuatan
untuk mengikat anggota kelompok
sosial tersebut.

6
KONSEP-KONSEP YANG TERCAKUP
DALAM INTEGRASI

1. Nilai
Nilai berfungsi untuk memberikan arti dan
pengesahan terhadap tata sosial dan perilaku sosial.
Suatu nilai akan tetap dipegang tegus oleh masyarakat 7
sekalipun suatu norma suatu norma tidak berlaku lagi.
Dengan begitu nilaipunya kedudukan yang lebih
sentral.
2. Norma
Menurut Ronald Freedman kunci untuk
menganalisa integrasi adalah norma sosial. Dalam
kehidupan sehari-hari norma mengatur kira untuk
berprilaku sesuai dengan yang diinginkan masyarakat.
3. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses
pembelajaran tentang segala sesuatu
yang didapat oleh setiap individu
8
sejak lahir dan meninggal. Sosialisasi
erat kaitannya dengan integrasi.
Melalui sosialisasi paham tentagan
integrasi dapat diajarkan kepada
masyarakat.
TERIMA 9

KASIH

Anda mungkin juga menyukai