Anda di halaman 1dari 15

MOBILISASI DINI

DAN
PEMENUHAN NUTRISI PASCA
OPERASI

TIM PKRS
LANTAI 5 AL-AQSA
RSUD HAJI PROVINSI JAWA TIMUR
APA ITU MOBILISASI
DINI?
Mobilisasi dini setelah operasi yaitu suatu proses
aktivitas atau pergerakan setelah beberapa jam
yang dilakukan setelah operasi dari latihan ringan di
atas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari
tempa tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan
ke luar kamar
TUJUAN MOBILISASI DINI

1. Mempertahankan fungsi tubuh


2. Memperlancar peredaran darah
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan kekuatan otot
5. Memperlancar BAK dan BAB
6. Mempercepat proses penutupan jahitan operasi
7. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga
pasien dapat kembali normal dan atau dapat
memenuhi kebutuhan gerak harian
8. Memberikan kesempatan perawat dan pasien
berinteraksi atau berkomunikasi
KERUGIAN TIDAK
MANFAAT
MELAKSANAKAN
MOBILISASI DINI
MOBILISASI DINI
1. Penderita merasa lebih sehat 1. Penyebuhan luka menjadi lama
dan kuat 2. Menambah rasa sakit
2. Membantu memperoleh 3. Badan terasa pegal dan kaku
kekuatan otot 4. Kulit menjadi lecet dan luka
3. Mempercepat kesembuhan, 5. Memperlama perawatan di
terutama penutupan luka Rumah Sakit
jahitan
4. Merangsang gerakan usus
kembali normal
5. Mempercepat organ-organ
tubuh bekerja seperti semula
MACAM-MACAM MOBILISASI
1. Mobilisasi Pasif
Pasien dalam menggerakkan tubuhnya
dengan cara dibantu oranglain secara total
atau keseluruhan

2. Mobilisasi Aktif
Pasien dalam menggerakkan tubuh
dilakukan secara mandiri tanpa bantuan
orang lain
Tahap-tahap Mobilisasi Dini
1. 1. Setelah operasi, 6 jam pertama pasien harus tirah
birang dahulu. Mobilisasi yang dilakukan: Menggerakkan
tangan, lengan, menggerakan ujung jari kaki dan memutar
pergelangan tangan, mengangkat tumit, menegangkan
otot serta menekuk dan mengegser kaki

2. 2. Setelah 6-10 jam, diharuskan dapat miring ke kanan


dan ke kiri

3. 3. Setelah 24 jam, dianjurkan untuk belajar duduk

4. 4. Setelah pasien dapat duduk, dianjurkan untuk belajar


berjalan
INDIKASI
1. 1. Fraktur Ekstremitas Bawah

2. 2. Post pengobatan Kompresi Lumbal (tulang belakang)

3. 3. Pasca serangan stroke

4. 4. Pasien setelah operasi yang memerlukan latihan


mobilisasi seperti Kolostomi maupun Laparatomi
KONTRA INDIKASI

1. Pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur diperlukan


dalam periode tidak terlalu lama seperti pada pada kasus
infark Miokard akut, Disritmia jantung, atau syok sepsis,
kontraindikasi lain dapat di temukan pada kelemahan
umum dengan tingkat energi yang kurang
NUTRISI PASCA OPERASI
• Nutrisi adalah makanan yang mengandung nilai gizi
dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan
secara optimal

• Pemenuhan nutrisi pasca operasi adalah makanan


yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan

• Pengaturan makanan sesudah pembedahan


tergantung pada jenis pembedahan dan jenis penyakit
penyerta
TAHAPAN NUTRISI PASCA OPERASI
Operasi Kecil
a. Setelah sadar dan rasa mual hilang, 6 jam sesudah operasi dapat diberikan
berupa air putih, teh manis atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih
b. Makanan berupa makanan lunak dalam 3x makanan lengkap dan 1x
makanan selingan

Operasi Besar
c. Diet Pasca-Bedah 1 (DPB I)
Setelah sadar, rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja.
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberi berupa air putih, teh manis,
atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan diberikan dalam waktu
sesingkat mungkin dan diberi makanan parenteral sesuai kebutuhan
b. Diet Pasca Bedah II (DPB II)
Diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai
perpindahan dari diet pasca-bedah I. Makanan diberikan dalam bentuk cair kental,
berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari
selama pasien tidak tidur. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena
zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II
adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.

c. Diet Pasca Bedah III


Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna
atau sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II. Makanan yang diberikan berupa
makanan saring ditambah susu dan biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml
sehari. Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan
minuman yang mengandung karbondioksida.
d. Diet Pasca Bedah IV
Diberikan kepada pasien pasca bedah kecil setelah diet pasca bedah dan pasien
pasca bedah besar, setelah diet pasca bedah III. Makanan diberikan berupa makanan
lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan
JENIS MAKANAN UNTUK
PENYEMBUHAN LUKA
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup,
maka yang paling penting untuk penyembuhan luka
adalah protein dan vitamin C. Dikarenakan Protein dan
vitamin C sangat penting peranannya dalam proses
penyembuhan luka serta penting untuk mencegah
terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan:
1. Protein: nabati dan hewani; tempe, tahu, kacang-
kacangan, hati, telur, ayam, udang dll
2. Vitamin C: jeruk, kecang-kacangan, jambu, daun
pepaya, bayam, tomat, daun singkong dll
TIPS PERAWATAN PASCA
OPERASI
1. Makan makanan bergizi
2. Konsumsi lauk-pauk berprotein tinggi seperti, daging,
ayam. Ikan telur dan sejenisnya
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari
4. Usahakan cukup istirahat
5. Mobilisasi bertahap
6. Mandi dan kebersihan diri, minimal 2 kali dalam sehari
7. Kontrol teratur untuk evaluasi luka operasi dan
pemeriksaan kondisi tubuh
8. Minum obat sesuai anjuran dokter
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai