Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR

MATERI
Noera Wahdaniyah
21070795007
Materi
• Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa.
• Materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair, gas, dan plasma
• Padat : benda yang kaku dengan bentuk yang pasti
• Cair : bersifat fluida (dapat mengalir) dan mengikuti bentuk wadahnya
• Gas : bersifat fluida yang dapat mengembang tanpa batas
• Ketiga wujud materi dapat berubah dari wujud satu menjadi wujud lain misal padat-
>cair (pemanasan), cair->gas (pemanasan lebih lanjut), gas->cair (pendinginan), cair-
>padat (pendinginan lebih lanjut)
• Materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur, dan senyawa
Zat dan Campuran
• Zat (substance) adalah materi yang • Campuran (mixture) adalah
memiliki sususan tertentu atau tetap penggabungan dua atau lebih zat
dan sifat-sifat yang tertentu pula dimana dalam penggabungan ini zat-zat
tersebut masih mempertahankan
• Zat yang satu berbeda susunan identitasnya.
dengan yang lain dan dapat •
diidentifikasi dari penampilan, bau, Campuran tidak memiliki susunan yang
tetap. Misal kondisi udara di kota A
rasa, dan sifat-sifat lainnya.
tidak sama dengan kota B
• Contoh: air, amonia, sukrosa, emas, • Contoh: udara, soft drinks, susu, semen
dan oksigen dll
• Campuran terdiri dari campuran
homogen dan heterogen
Campuran
• Contoh campuran homogen (larutan gula) dan campuran heterogen (pasir dicampur
dengan serbuk besi)

• Campuran homogen dan heterogen dapat dibuat dan dipisahkan dengan cara fisika
menjadi komponen murninya tanpa mengubah identitas dari setiap komponen
Unsur dan Senyawa
• Unsur adalah zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana dengan cara kimia.
• Kimiawan melambangkan unsur dengan abjad untuk mewakili nama nama
unsur (huruf pertama: huruf kapital, huruf kedua: bukan huruf kapital)
Contoh: Co  lambang untuk unsur kobalt
CO  rumus untuk karbon dioksida (yang terdiri dari 2
unsur yaitu karbon dan oksigen
• Senyawa (compound) adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari
dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang
tetap.
Contoh: H2O
Hubungan antara zat, campuran, unsur,
dan senyawa
Sifat Materi
Sifat fisika adalah perubahan yang Sifat kimia adalah perubahan yang dialami
dialami suatu benda tanpa suatu benda yang membentuk zat baru. Ciri-
membentuk zat baru. Ciri-cirinya sifat ciri sifat kimia adalah suatu zat yang
berhubungan dengan terbentuknya zat jenis
fisika adalah dapat diukur dan diamati baru.
tanpa mengubah komposisi atau
identitas suatu zat.
Sifat kimia antara lain:
Sifat fisika antara lain:  Mudah terbakar
 Warna  Membusuk
 Titik leleh  Mudah meledak
 Berkarat
 Titik didih
 Beracun
 Kerapatan
Teori Atom
• Pada abad kelima filsuf Yunani yaitu Democritus menyatakan bahwa semua materi terdiri
atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi yang ia namakan atomos
• Selanjutnya pada tahun 1808 Jonh Dalton menyempurnakan teori atom tersebut yaitu
1. Unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang disebut atom.
2. Semua atom dari unsur tertentu adalah identik, memiliki ukuran, massa, dan sifat
kimia.
3. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam setiap senyawa,
perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua unsur yang ada merupakan bilangan
bulat atau pecahan sederhana
4. Yang terjadi dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan, atau penyusunan
ulang atom-atom. Reaksi kimia tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan
atom-atom.
Lempeng
Struktur Atom bermuatan
listrik
Dua lempeng
logam
• Elektron (percobaan JJ Thomson-tabung sinar
katoda) +
-
Hasilnya:
• Jika medan magnet dihidupkan dan medan
listik dimatikan maka sinar katoda menumbuk
titik A
• Jika medan magnet dan medan listrik dua-
duanya dimatikan atau dihidupkan maka akan
menumbuk titik B Sumber
Magnet di luar tegangan tinggi
• Jika medan magnet dimatikan dan medan listik tabung
dihidupkan maka sinar katoda menumbuk titik c
• Proton dan inti
• Neutron
Nomor Atom dan Nomor Massa
• Nomor atom (Z) adalah jumlah proton dalam inti setiap atom suatu unsur
• Proton = elektron (dalam suatu atom netral)
• Nomor massa (A) adalah jumlah total neutron dan proton yang ada dalam inti
atom suatu unsur
• Secara umum,
nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
= nomor atom + jumlah neutron
Isotop
• Isotop adalah atom atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi
berbeda nomor massanya
• Contoh isotop hydrogen

• Isotop uranium
Molekul
• Molekul adalah kumpulan yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan
tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia
• Molekul diatomik : molekul yang mengandung dua atom
• Molekul poliatomik: molekul yang mengandung lebih dari dua atom
• Contoh:
N2, Br2 H2O, NH3

Molekul diatomik Molekul poliatomik



Ion
Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan positif atau
negative
• Kation: ion dengan muatan total positif
• Anion: ion dengan muatan total negative
• Contoh
Atom Na Atom Na+ Atom Cl Atom Cl-
11 proton 11 proton 17 proton 17 proton
11 elektron 10 elektron 17 elektron 18 elektron
• Ion monoatomic: ion-ion yang mengandung 1 atom , contoh: H+

:
Ion polyatomic :ion-ion mengandung lebih dari satu atom contoh NH2+ ,CN
-
Perkembangan Tabel Periodik
• Pada tahun 1864 John Newland yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom.
• Daftar unsur yang disusun oleh Newland berdasarkan hukum oktaf.
• Akan tetapi hukum ini tidak cocok untuk unsur setelah kalsium dan karya Newland
ini tidak diterima lagi
Perkembangan Tabel Periodik
• Pada tahun 1869, Dmitri Mendeleev dan Lothar Meyer secara terpisah
membuat daftar unsur yang merupakan perbaikan dari hukum oktaf
Newland.
• Lothar meyer mengamati hubungan antara kenaikan massa atom dengan
sifat unsur.
• Unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertical.
Pengulangan sifat unsur membentuk kolom. Sedangkan unsur-unsur yang
memiliki sifat yang mirip terletak pada baris yang sama
Perkembangan Tabel Periodik
• Mendelev berhasil menyusun daftar unsur yang disebut sistem
periodic Mendeelev yang disusun berdasarkan urutan kenaikan massa
atom
• Mendeelev membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode
• Tetapi versi awal tabel periodic ini menunjukkan adanya
ketidakkonsistenan yaitu massa atom argon (39,95 sma) lebih besar
dari pada kalium (39,10 sma). Jika suatu unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom maka seharusnya argon menempati posisi
kalium, tetapi tidak ada kimiawan yang menempatkan argon berada
dalam golongan yang sama dengan kalium dan litium
• Pada tahun 1915, setelah Moseley berhasil menemukan nomor atom, para ahli
mencoba melihat hubungan sifat unsur dengan nomor atom. Penyelidikan akhirnya
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara nomor atom dengan volume, titik
lebur, energi ionisasi, dan jari-jari atom . Berdasarkan fakta ini maka sistem periodic
Mendeelev diperbaiki menjadi sistem periodic modern

Tabel Periodik
Tabel periodik adalah sebuah tabel dimana unsur-unsur yang mempunyai sifat fisis dan
kimia yang mirip dikelompokkan bersama
Logam Logam
Gas Mulia
Alkali Alkali
Tanah Baris Vertikal: Golongan
Halogen
Baris Horizontal: Periode

Dibagi menjadi
3 kategori
Penggolongan Periodik Unsur-konfigurasi
elektron kation dan anion
Ion yang dihasilkan dari unsur golongan utama
 Kation : satu elektron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi. Contoh
konfigurasi elektron aton netral dan kationnnya
Na: [Ne] 3s1 Na+ : [Ne]
Ca: [Ar] 4s2 Ca2+: [Ar]
Al: [Ne] 3s23p1 Al3+: [Ne]

 Anion : satu elektron atau lebih ditambahkan ke kulit n terluar yang terisi Sebagian contoh

H:1s1 H- : 1s2 atau [He]


F: 1s2 2s2 2p5 F- : 1s2 2s2 2p6or [Ne]
O: 1s2 2s2 2p4 O2- : 1s2 2s2 2p6 or [Ne]
N: 1s2 2s2 2p3 N3-: 1s2 2s2 2p6 or [Ne]
Isoelektron: atom-atom atau ion-ion yang mempunyai jumlah elektron yang sama dan oleh karena
itu konfigurasi elektron tingkat dasarnya sama, jadi H- dengan He adalah isoelektron. F-,Na+ , dan Ne
adalah isoelektron
• Kation yang dihasilkan dari logam transisi

Mn : [Ar] 4s2 3d5 Mn2+ : [Ar] 3d5

Dalam logam transisi elektron yang dikeluarkan terlebih dahulu pada pembentukan
Mn2+ adalah 4s, karena orbital 3d lebih stabil dari pada orbilat 4s, jadi jika kation
terbentuk dari atom logam transisi, elektron yang dilepaskan pertama-tama
adalah dari orbital ns dan kemudian baru dari (n-1) d
Muatan Inti Efektif
Muatan inti efektif (Z eff ) adalah muatan inti yang
dirasakan oleh elektron ketika muatan inti sebenarnya
(Z) dan efek tolak-menolak (perisai) dari elektron lain
diperhitungkan.

Z eff = Z – σ
Z = muatan inti sebenarnya (nomor atom)
σ = konstanta perisai
Dari kiri ke kanan dalam 1 periode muatan inti
efektifnya akan semakin besar
Dari atas ke bawah dalam 1 golongan muatan inti
efektifnya akan semakin kecil
Li: 1s2 2s2 Be: 1s2 2s2

Diperisai Diperisai
oleh oleh
Proton : 3 Proton : 4
Yang memerisai : 2 Yang memerisai : 2
Muatan inti efektif +1 Muatan inti efektif +4

Jadi muatan inti efektif dari kiri ke kanan dalam 1 periode semakin besar,
begitupun sebaliknya, dalam 1 golongan dari atas ke bawah maka muatan inti
efektifnya semakin kecil
Jari-jari Atom
• Jari-jari atom suatu logam adalah
setengah jarak antara dua inti pada
atom-atom yang berdekatan
• Untuk unsur yang berupa molekul
diatomic, jari-jarinya adalah setengah
jarak antara inti dua atom dalam
molekul tertentu
• Dari kiri ke kanan dalam 1 periode jari-jari
atomnya semakin kecil dikarenakan
muatan inti efektif yang semakin besar
• Dari atas ke bawah dalam 1 golongan jari-
jari atom semakin besar dikarenakan
muatan inti efektif yang semakin kecil
dan meningkatnya bilangan kuantum
utama n
Contoh Soal Jari-jari Atom
Dengan merujuk pada tabel periodic, susunlah atom-atom
berikut menurut urutan kenaikan jari jari P, Si, dan N!
Solusi
• N dan P terdapat di golongan yang sama yaitu golongan 5A
dan N terletak diatas P. Dalam 1 golongan dari atas ke bawah
jari-jari atom akan semakin besar berarti N < P
• Si dan P berada dalam periode yang sama yaitu periode 3.
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan jari-jari atom akan semakin
kecil berarti P < Si
• Jadi dapat disimpulkan urutan bertambahnya jari-jari adalah N
< P < Si
Jari-jari Ion
• Jari-jari ion adalah jari-jari dari anion dan kation.
• Jika atom membentuk anion maka jari-jari bertambah karena muatan inti tetap sama
tetapi tolak-melolak yang dihasilkan dari elektron yang ditambahkan akan
memperbesar awan elektron sehingga jari-jari bertambah
• Jika atom membentuk kation maka maka jari-jari berkurang (lebih kecil) karena
muatan intinya tetap sedangkan elektron berkurang, akibatnya tolak-menolak
yang dihasilkan dari elektron berkurang sehingga awan elektron mengerut dan
jari-jari akan semakin kecil
Perbandingan jari-jari atom dan jari-jari
ion

Netral
Anion

Netral
Katio
n
Perbandingan jari-jari ion isoelektron
• Misal isoelektron ion Na+ dengan F-
Jari-jari Na+ lebih kecil dari F-

Na+ F-

Proton (Z) 11 Proton (Z) 9


Elektron 10 Elektron 10

Karena jumlah proton ion Na+ lebih banyak dari pada F- maka muatan inti efektif Na+ lebih
besar dari pada F- sehingga jari-jari Na+ lebih kecil dari pada F-
Energi ionisasi
• Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepas satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan
dasarnya. Semakin besar energi ionisasi maka sukar untuk
melepas elektron
I1 < I2 < I3<….
• Dalam unsur-unsur golongan utama, Dari
kiri ke kanan dalam 1 periode energi
ionisasi pertama akan semakin besar.
Sebaliknya dari atas ke bawah dalam 1
golongan energi ionisasi akan semakin
kecil
Contoh soal
(a) Atom mana dalam golongan 6A yang memiliki energi ionisasi pertama yang
lebih kecil: oksigen atau belerang?
Jawab:
(b) Oksigen dan belerang termasuk golongan 6A.
O: [He] 2s² 2p⁴
S: [Ne] 3s² 3p⁴
Elektron 3p pada belerang lebih jauh dari inti dan mengalami gaya tarik inti yang
lebih kecil dibandingkan dengan 2p pada oksigen. Jadi belerang memiliki energi
ionisasi pertama yang lebih kecil dari pada oksigen
Afinitas elektron
• Afinitas elektron adalah besarnya energi yang terlibat jika satu atom netral dalam
wujud gas menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif
• Afinitas elektron merupakan ukuran mengenai mudah atau tidaknya suatu atom
menjadi ion negative
• Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron cenderung bertambah. Hal
ini disebabkan muatan inti bertambah, sedangkan jari-jari atom berkurang
sehingga gaya tarik inti atom terhadap elektron makin kuat, akibatnya, afinitas
elektronnya makin besar
• Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang.
Hal ini disebabkan jari-jari atom akin besar sehingga gaya tarik inti atom terhadap
elekron yang ditambahkan semakin lemah, akibatnya afinitas elektron makin kecil
Miskonsepsi
N
Jenis Miskonsepsi Konsep Penyebab Sumber
o
1 Atom bermuatan netral menunjukkan Atom yang bermuatan netral Siswa kesulitan dalam mengkomunikasikan (Tamangku, dkk,
bahwa jumlah proton dalam atom menunjukkan bahwa jumlah proton dalam konsep yang dipahaminya dan kesulitan 2019)
sama dengan jumlah elektronnya atom sama dengan jumlah elektronnya dalam menganalis soal
dimana partikel dalam atom dimana partikel dalam atom bermuatan
bermuatan yang sama. Oleh karena sama. Oleh karena itu, jumlah proton dan
itu, jumlah proton, neutron dan elektron adalah sama.
elektron tetap sama.
2 Siswa menyatakan bahwa Isotop yaitu atom yang mempunyai nomor Siswa yang hanya menghafal konsep isotop (Tamangku, dkk,
menyatakan bahwa semua isotop dari atom yang sama atau nomor proton yang namun tidak memahaminya 2019)
suatu unsur mempunyai persamaan sama tetapi memiliki nomor massa yang
dalam hal isotop yaitu atom yang berbeda.
mempunyai nomor atom yang
berbeda atau proton yang berbeda
tetapi memiliki nomor massa yang
sama
3 Konfigurasi elektron ion K+ adalah nomor atom unsur K = 19 jika membentuk Siswa yang hanya menghafal konsep (Tamangku, dkk,
nomor atom unsur K = 19 jika ion positif artinya atom melepas sebanyak konfigurasi elektron namun tidak 201s9)
membentuk ion positif artinya muatannya, sehingga jumlah elektron dari memahaminya selain itu siswa kesulitan
menerima sebanyak muatan, sehingga K+ = 19 - 1 = 18 dalam menganalis soal
jumlah elektron dari K+ = 19 + 1 = 20
4 Miskonsepsi percobaan atom Rutherford menyatakan bahwa ada Dalam pembelajaran buku yang digunakan (A’yun dan
Rutherford, miskonsepsi terjadi pada muatan dalam atom yang disebut proton. sebagai rujukan adalah buku ajar yang Hartijo, 2017)
bagian penjelasan partikel alfa, siswa Pada percobaan yang dilakukan, digunakan tidak memperhatikan atau
mengira bahwa partikel alfa tidak Rutherford menembakkan partikel alfa menggunakan rujukan dari penemu teori
bermuatan yang bermuatan positif atom atau bahkan menggunkan rujukan lain
yang salah sehingga toeri atom Rutherford
Miskonsepsi
N
Jenis Miskonsepsi Konsep Penyebab Sumber
o
5 Siswa mengira unsur, senyawa, dan Unsur adalah zat yang tidak dapat Siswa tidak dapat membedakan antara, unsur, (A’yun dan
campuran adalah satu hal yang sama dipisahkan lagi menjadi zat yang lebih senyawa, maupun campuran Hartijo, 2017)
sederhana dengan cara kimia. Senyawa
adalah suatu zat yang tersusun atas atom-
atom dari dua unsur atau lebih yang
terikat secara kimia Campuran adalah
penggabungan dua atau lebih zat.
6 siswa cenderung tidak Thomson menyatakan bahwa atom seperti Siswa belum memahami pada setiap sub (A’yun dan
memperhatikan bagaimana bentuk roti kismis, yaitu bola pejal yang pe konsep teori atom Thomson karena selama ini Hartijo, 2017)
dari atomnya yang menyerupai tersebar muatan negatif (elektron) siswa kecenderungan hanya menghafal.
sebuah bola pejal melainkan hanya
terfokus pada atom dikelilingi oleh
elektron yang tersebar seperti roti
kismis. Siswa juga masih
beranggapan bahwa atom yang
bersifat netral adalah atom dengan
elektron, tidak memperhatikan
penyebaran dari elektronnya.
Sehingga penggambarannya elektron
dalam atom tersebar tidak merata
melainkan hanya
pada sisi tertentu.
7 Siswa mengelompokkan unsur-unsur Unsur-unsur yang memiliki sifat fisis dan Siswa mengira bahwa pengelompokan unsur- (Wahyuningrum,
yang memiliki kemiripan sifat kimia yang mirip dikelompokkan unsur dalam tabel periodik hanya didasarkan S. W.,2013)
berdasarkan sifat fisiknya yaitu logam bersamaan pada sifat logamnya padahal konsep yang
dan non logam benar tidak seperti itu
Miskonsepsi
N
Jenis Miskonsepsi Konsep Penyebab Sumber
o
8 Siswa mendefinisikan bahwa jari-jari Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom Pembelajaran kimia yang dialami siswa lebih (Hidayat, dkk,
atom adalah jangkauan kekuatan dengan elektron pada kulit terluar menekankan kepada penyelesaian soal, 2020)
atom sehingga penekanan terhadap konsep yang
penting untuk dilakukan, sehingga siswa
kesulitan memahami konsepsi yang sedang
dipelajari.terutama pada sifat keperiodikan
unsur ini
9 Siswa menyebutkan bahwa afinitas Afinitas elektron adalah besarnya energi Pembelajaran kimia yang dialami siswa lebih (Hidayat, dkk,
elektron adalah ion-ion yang yang terlibat jika satu atom netral dalam menekankan kepada penyelesaian soal, 2020)
melepaskan elektron sehingga wujud gas menerima satu elektron sehingga penekanan terhadap konsep yang
mempunyai muatan positif. sehingga terbentuk ion negatif penting untuk dilakukan, sehingga siswa
kesulitan memahami konsepsi yang sedang
dipelajari terutama pada sifat keperiodikan
unsur ini
10 Siswa mengalami miskonsepsi dalam Konfigurasi elektron yang berhenti pada Peserta didik belum dapat menentukan letak
memprediksi letak unsur yang subkulit P maka elektron valensi pada unsur dalam golongan dan periode jika
konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit P harus di jumlahkan dengan konfigurasi elektronnya berhenti di subkulit
subkulit P dalam golongan dan elektron valensi yang terdapat pada P. Apabila konfigurasi elektron berhenti pada
periodenya subkulit S. subkulit P maka elektron valensi pada
subkulit P harus di jumlahkan dengan
elektron valensi yang terdapat pada subkulit
S. Tetapi peserta didik cenderung memilih
jawaban dengan elektron valensi yang
terdapat pada subkulit P
Solusi (untuk miskonsepsi nomor 1 2 3)
Pemahaman konsep pada siswa harus ditekan
1. Menjelaskan bahwa neutron (nomor massa - nomor atom)
2. Menjelaskan bahwa nomor atom itu "nilainya sama dengan proton
dan elektron" tetapi harus ditekankan bahwa nomor atom berbeda
dengan jumlah elektron sehingga siswa tidak beranggapan bahwa
dalam keadaan ion nomor atom = jumlah elektron. Ketika ion maka
elektronnya berubah
3. Membuat tabel simbol atom, proton, elektron, nomor atom, nomor
massa dan neutron sehingga pemikiran lebih terpetakan. Akibatnya
siswa juga mengetahui isotop, isoton, dll
Solusi (untuk miskonsepsi nomor 5)
Pemahaman konsep pada siswa harus ditekan dengan
1. Menyajikan peta konsep terkait hubungan unsur, senyawa,
dan campuran
2. Menjelaskan perbedaan unsur, senyawa, dan campuran
3. Menyajikan contoh unsur, senyawa, dan campuran dan
membandingkannya agar pemahaman siswa semakin
meningkat
Solusi (untuk miskonsepsi nomor 4 dan 6)
Pemahaman konsep pada siswa harus ditekan dengan
1. Tidak meminta siswa untuk menghafal kekurangan dan kelebihan masing-masing
model atom
2. Mengajak peserta didik untuk sama-sama memahami "hasil" dari percobaan setiap
model atom khususnya Thomson dan Rutherford
3. Dari hasil "dikaitkan" dengan kekurangan yang terdapat pada model atom tersebut
4. Disajikan video animasi percobaan Thomsom dan Rutherford
5. Menggunakan LKPD yang mendukung kegiatan pembelajaran pada materi model
atom
6. Memberikan modul yang berkaitan dengan model atom
Solusi (untuk miskonsepsi nomor 7, 8, 9,
10)
Pemahaman konsep pada siswa harus ditekan dengan
1. Menjelaskan sifat kepriodikan unsur yaitu muatan inti efektif, jari-jari atom dan ion,
energi ionisasi, dan afinitas elektron ditinjau dari periode dan golongannya
2. Guru menjelaskan jari-jari atom ditinjau dari periode dan golongannya, guru
membandingkan jari-jari atom dalam satu periode dan golongan beserta
contohnya, guru membandingkan jari–jari atom dan jari-jari ion beserta contohnya
kemudian menyimpulkan perubahan ukuran jari-jarinya. Selain itu Guru dianjurkan
menyajikan gambar perubahan ukuran jari-jari atom ditinjau dari periode dan
golongannya
3. Guru menjelaskan afinitas elektron ditinjau dari periode dan golongannya, guru
membandingkan afinitas elektron dalam satu periode dan golongan beserta
contohnya kemudian menyimpulkan perubahan ukuran jari-jarinya
Solusi pembelajaran struktur atom menggunakan
medel pembelajaran POGIL
POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) merupakan strategi
pembelajaran yang melatihkan keterampilan beripikir siswa. Keterampilan
berpikir siswa dilatihkan melalui tahap-tahap dalam siklus belajar yang terdiri
dari eksplorasi, pembentukan konsep, dan aplikasi.
Kenapa POGIL?
POGIL membantu penguasaan dan pemahaman konsep siswa karena siswa
dilibatkan dalam proses belajar. Proses belajar dalam strategi POGIL mengacu
pada keterampilan berpikir dalam mengolah informasi yang diterima untuk
membentuk konsep daripada sekedar menghafal dan mempelajari rumus.
Pembelajaran yang memperhatikan keterampilan proses akan membuat
pembelajaran menjadi bermakna. Strategi POGIL membantu siswa belajar
bagaimana memproses informasi, menganalisis situasi terhadap informasi,
dan pengetahuan awal melalui critical key questions untuk memperoleh
konsep yang tepat secara keilmuan (Wahyuningrum, S. W.,2013).
Daftar Pustaka
A’yun, Q., Harjito, H., & Nuswowati, M. (2018). Analisis Miskonsepsi siswa menggunakan tes diagnostic
multiple choice berbantuan CRI (Certainty Of Response Index). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(1).
Chang, Raymond. (2010). Chemistry 10th edition. New York: McGraw-Hill.
Hidayat, F. A., Irianti, M., & Fathurrahman, F. (2020). Analisis miskonsepsi siswa dan faktor penyebabnya
pada pembelajaran kimia di kabupaten sorong. BASA (Barometer Sains) Jurnal Inovasi Pembelajaran
IPA, 1(1).
Ramadhan, Y., Nisa, K. R., & Sunarwin, S. (2020). Analysis of Students Misconception Using Certainly of
Response Index (CRI) in the Periodic System of Elements Concept. EduChemia (Jurnal Kimia dan
Pendidikan), 5(2), 210-220.
Tamangku, dkk. (2019) Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Menggunakan Tes Diagnostik Two-Tier Multiple
Choice pada Materi Struktur Atom di SMA Negeri 1 Remboken. Oxigen Journal Of Chemistry, 1(2).
Wahyuningrum, S. W. (2013). Pola Pergeseran Konsepsi Siswa Pada Struktur Atom Setelah Pembelajaran
Dengan Strategi Pogil (Type Of Student’s Shifting Conception On Atomic Structure After
Implementation Pogil Strategy). UNESA Journal of Chemical Education, 2(1).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai