Anda di halaman 1dari 178

Kimia Dasar (TP)

Dina Soes Putri, M.Si - 2018


Kontrak perkuliahan
• Mahasiswa telah berada di dalam ruangan sebelum dosen
pengampu datang ke ruang kelas
• Mahasiswa diwajibkan membawa tabel periodik (SPU) pada setiap
perkuliahan sebagai tiket masuk
• Toleransi keterlambatan maksimal 15 menit dari jam kuliah yang
telah ditentukan
• Selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa dilarang melakukan
hal-hal yang dapat mengganggu jalannya perkuliahan (misal: ribut,
menggunakan HP, atau menggangu mahasiswa lainnya); bila
mahasiswa dianggap dapat mengganggu jalannya perkuliahan,
dosen berhak mengeluarkan mahasiswa tsb (absennya dicoret)
• Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan
(pemberian materi di kelas, ujian, praktikum)
• Kehadiran di kelas termasuk ke dalam komponen penilaian
Contoh tabel periodik unsur
Rancangan Perkuliahan
• MK Kimia Dasar (prodi TP) diampu oleh dua dosen
• Sebelum UTS (Kimia Anorganik) saya
• Setelah UTS (Kimia Organik) Bu Earlyna
• Durasi perkuliahan: minimal 12x maksimal 16x pertemuan
• Komponen penilaian = dosen pengampu 1 + dosen
pengampu 2 + praktikum = 100%
• Komponen nilai dosen pengampu 1:
1. Kehadiran di kelas: 20%
2. Tugas: 40% Total 100%
3. Ujian: 40%
• Plus bonus keaktifan di kelas max 10%
Rencana Perkuliahan
1. Pengantar Ilmu Kimia
2. Atom
3. Sistem periodik unsur
4. Reaksi-reaksi kimia
5. Stoikiometri
6. Kinetika reaksi
7. Ikatan kimia
Bahan referensi
• Jespersen, et al. 2012. Chemistry: the
Molecular Nature of Matter. New York: John
Wiley & Sons Inc
• Svehla, G. 1979. Vogel’s Macro and Semimicro
Qualitative Inorganic Analysis. New York:
Longman Inc
Pengantar Ilmu Kimia
Ilmu Kimia
• Mempelajari ttg materi; meliputi komposisi, sifat-sifat,
perubahan, dan E yang menyertai perubahan materi tsb
• Materi/zat → segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang
• Massa (m) → banyaknya materi yang terdapat di dalam suatu
objek (benda)
• Berat (w) → gaya yang dikenai pada suatu objek karena
pengaruh gravitasi
• Hub antara m dan w → w = m × g
w = N ; m = kg ; g = percepatan gravitasi = m/s2
• Materi tersusun atas partikel-partikel yang dapat berupa
atom, molekul, atau ion
Atom, unsur, dan senyawa
• Atom → partikel terkecil penyusun materi; terdiri dari elektron
(-), proton (+), dan neutron (netral)
• Bila 1 atom atau lebih dgn jmh proton yg identik (karakternya
sama) bergabung, maka akan membentuk unsur; cth: Na, H 2, P4,
S8
• Bila 2 atau lebih atom yg sama ataupun berbeda bergabung dgn
perbandingan tertentu maka akan membentuk molekul
• Bila 2 atau lebih atom berbeda bergabung dgn perbandingan
tertentu maka akan membentuk senyawa; cth: H 2O, CH4, C6H12O6
• Jadi, molekul dengan atom2 penyusunnya sama disbt dg
molekul unsur, sedangkan molekul dengan atom2 penyusunnya
berbeda disbt dg molekul senyawa
Materi
• Wujud: padat, cair, gas
• Perbedaan antara zat gas, cair, dan padat
Wujud/sifat Gas Cair Padat
Bentuk dan Berubah-ubah Bentuk Bentuk dan volume
volume berubah, tetap
volume tetap
Kerapatan Rendah Besar Besar, > cair
Sifat fluida Dapat mengalir Dapat mengalir Tidak dapat mengalir
Struktur Partikel- Partikel- Partikel-partikelnya
partikelnya partikelnya tersusun paling rapat
relatif renggang tersusun rapat
Kemungkinkan Besar Rendah Paling rendah
dimampatkan
Sifat-sifat Materi
Fisik = sifat2 yg dpt diamati tnp merubah susunan
kimia dr suatu zat, cth: visual zat, perubahan fase
zat, sifat kelistrikan, dll
Sifat kimia = sifat2 yg menunjukkan perubahan kimia
yg dialami suatu zat → melibatkan reaksi kimia, cth:
kemampuan oksidasi, kelarutan, pH, dll
Ekstensif = sifat yg bergantung pd jmh zat, cth:
massa, volume, mol, dll
Intensif = sifat yg tdk bergantung pd jmh zat , cth:
titik didih/titik lebur, visual zat (misal warna), berat
jenis, dll
Perubahan Fase Materi
Jenis-jenis Perubahan Materi
1) Perubahan fisika → tidak menghasilkan zat baru
2) Perubahan kimia → menghasilkan zat baru
• Tentukan jenis perubahannya, fisika atau kimia!
1. Lilin dibakar → kimia
2. Lilin meleleh → fisika
3. Lampu pijar menyala → fisika 4. Besi berkarat → kimia
5. Pembuatan tape → kimia6. Memanaskan air → fisika
• Ciri2 terjadinya reaksi kimia:
1. Terbentuk endapan, cth: pembentukan karat pd besi
2. Terbentuk gas, cth: pembuatan roti
3. Perubahan warna, cth: larutan amilum ditetesi iodin →
biru/ungu
4. Perubahan suhu, cth: reaksi NaOH+HCl → melepas panas
Klasifikasi materi *

* Jespersen, et al. Chemistry: the Molecular Nature of Matter. John Wiley & Sons Inc
Klasifikasi Materi (2)
• Klasifikasi materi:
1. Zat tunggal (zat murni) → homogen: unsur (molekul
atom sejenis) dan senyawa (molekul atom tak sejenis)
2. Campuran: larutan (homogen), koloid dan suspensi
(heterogen)
• Pemisahan campuran: dipisahkan berdasarkan sifat fisis
atau kimia zat-zat penyusun campuran tsb misalnya
perbedaan ukuran partikel, perbedaan titik didih,
perbedaan kelarutan, dll
• Contoh metode pemisahan: filtrasi, kristalisasi, distilasi,
sublimasi, kromatografi, dll
Cabang Ilmu Kimia
• Anorganik → Atom, tabel periodik unsur (SPU), sifat2 fisik dan
kimia unsur2
• Organik → Senyawa hidrokarbon, ikatan kimia, gugus fungsi,
sifat kimia senyawa organik
• Analitik → Campuran (suspensi, koloid, larutan), teknik
analisa dan pemisahan senyawa kimia
• Fisik → Termokimia, termodinamika, sifat-sifat fisik larutan,
kimia inti
• Biokimia → Makromolekul (karbo, protein, lipid, enzim, asam
nukleat), mikromolekul (vitamin, mineral), metabolisme
• Komputasi → penerapan/pembuktian teori melalui aplikasi
komputer, animasi 3D senyawa2 kimia, simulasi teori baru
Tugas 1.1 (1)
• Buatlah artikel ilmiah tentang atom yang meliputi:
1. Definisi atom
2. Struktur atom
3. Perkembangan teori tentang atom
4. Konfigurasi elektron
• Ketentuan:
1. Diketik dgn ketentuan page set up 3,3,2,2; spasi 1.15; font calibri,
size 11
2. Wajib menuliskan daftar pustaka/referensi dgn ketentuan tdk
boleh menggunakan referensi dari buku SMA, blog dan wikipedia
3. Dikerjakan berkelompok (jd 4 kelp)
4. Dikumpulkan paling lambat pekan depan
Tugas 1.2 (2)
• Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya ttg unsur yg telah
ditugaskan kpd anda (sesuai absen), khususnya informasi ttg:
1. Sejarah unsur tsb
2. Sifat kimia dan fisikanya
3. Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
• Ketentuan:
1. Tulis tangan
2. Wajib menuliskan daftar pustaka/referensi dgn ketentuan tdk
boleh menggunakan referensi dari buku SMA, blog dan
wikipedia
3. Dikerjakan per individu
4. Dikumpulkan paling lambat 2 pekan selanjutnya!
This is the end of slides
Vocabulary
• Chemistry = kimia • Pressure = tekanan
• Matter = materi • Temperature = suhu
• Properties = sifat-sifat • Evaporation = penguapan
• Transformation = perubahan • Freezing =
• Substances = zat pembekuan
• Pure = murni • Deposition =
• Mass = massa pengendapan
• Element = unsur • Fusion = melebur
• Molecule = molekul
• Compound = senyawa
• Ratio =
perbandingan
Atom
Pendahuluan

• Atom = bagian
terkecil dr materi
-
yg tdk bs dibagi lg
dan msh memiliki
sifat2 aslinya
- + • Terdiri dr:
+ + -

+ – proton
– neutron
+

-
– electron -

• Struktur atom
biasanya dijelaskan
menggunakan analogi
sistem tata surya
Tau g sih?
• Selembar aluminium foil
tersusun dr kurang lebih
50.000 atom Al
• Sehelai rambut manusia terdiri www.deckersfoods.com

dr sekitar 1.000.000 atom C


• Sel manusia pd umumnya
terdiri dr hampir
1.000.000.000.000 atom
• Setitik debu kemungkinan
mengandung 3x1012 (3 triliun)
atom
.

• Butuh sekitar 500 tahun ut


menghitung jmh atom di dlm
sebutir garam
Proton
• Subatom bermuatan -
-
-

positif ++ +
• Penyusun nukleus/inti - + + + -
atom + +
-
• Pemberi identitas atom - -
• Setara dgn nomor atom
• Penyumbang massa atom
bersama dgn neutron
• Setara dgn jmh elektron
(pd atom netral) +
Neutron
- -
-
++ +
• Subatom
- + + +
+ +
- netral/tdk
- bermuatan
- - • Penyusun
nukleus/inti atom
• Penyumbang
massa atom
Elektron
• Subatom bermuatan negatif
• Terletak di luar nukleus - -
• Jmh elektron max yg dpt -
ditampung pd msg2 -
++ +
+ + + -
level/lintasan orbital: I = 2, II + +
= 8, III = 18, dst -
• Elektron bergerak sgt cepat - -
mengelilingi nukleus sehingga
menghasilkan awan elektron
• Massa elektron jauh berbeda
dibandingkan dgn massa proton -
maupun neutron
• Terlibat pd proses
pembentukan ikatan kimia
Atom hidrogen
Perhatikan elektron yg terdapat pd level energi I!

-
Brp jmh
+ =1
elektron max
=0 + yg dpt
mengisi
- =1 level/lintasan
orbital atom
pertama? 2

Meskipun tdk mengandung neutron,


hidrogen tetap dikatakan sbg atom
Atom oksigen
Perhatikan 2 e pd orbital I dan 6 e pd orbital II!

- - Brp jmh
elektron
+ =8 -
yg dpt
=8 ++ + mengisi
- + + + - level/linta
- =8 + + san orbital
- kedua? 8

- -
Atom natrium
Perhatikan 2 e pd lintasan orbital I, 8 e pd orbital II,
dan 1 e pd orbital III!

-
- - Brp jmh
+ = 11 - atom yg
dpt mengisi
++ +
- level/lintas
= 12
- + + + -
an orbital
- = 11 + +
atom
- ketiga? 18
- -
-
Pusat atom

Proton dan neutron bergabung bersama membentuk


“pusat” atau inti atom
Perhatikan bahwa e tdk terpisah dr nukleus

-
-
+
+ +
-
QUARKS
Partikel subatomik penyusun proton/neutron

Perhatikan Perhatikan
subpartikel subpartikel
kecil yg
menyusun + kecil yg
menyusun
neutron dr proton dr
jarak jarak
dekat! dekat!

Apa yg dpt disimpulkan dr jumlah quarks pd


neutron dan proton?
Perbandingan Massa Partikel Subatomik

Neutron = 1.6749286 x10-27 kg


Proton = 1.6726231 x10-27 kg
Elektron = 9.1093897 x10-31 kg

- -
- -
- - -
- - - - -
- - - - - - -
- -
- - -
- - - - -
- - - - - - -
+
1839 elektron = 1 neutron 1836 elektron = 1 proton

+
Kira2 bagaimanakah perbandingan massa
antara neutron dan proton?

1 neutron ≈ 1 proton
Perbandingan Ukuran Partikel
Subatomik

Size in Size in - -
atoms meters
(m) -
Atom 1 10-10
++ +
Nucleus __1__
10,000
10-14 - + + + -
Proton or ___1___ 10-15 + +
100,000
Neutron
Electron _____1____ 10-18
-
100,000,000
or Quark (at largest)

- -
Nomor atom
Menunjukkan jmh proton di dlm inti atom

Berapakah nomor
+ - atom ut atom ini? 3
- ++
Nomor massa
• Jumlah total proton dan neutron di dlm inti atom
• Ditunjukkan dgn Satuan Massa Atom (sma)/Atomic Mass Units
(amu)
• Tiap proton/neutron memiliki massa sebesar 1 amu
Berapakah nomor massa -
atom ini?

+  3
 4 + -
++
3 proton + 4 neutron = 7 amu
-
Knp elektron tdk dihitung dlm
penentuan nomor massa atom?
Latihan soal
• Tentukan nomor dan massa atom unsur2
berikut:
Unsur Jmh Jmh Jmh Nomor Nomor
proton neutron elektron atom massa
Hidrogen
1 0 1 1 1
Karbon
Oksigen 6 6 6 6 12
Nitrogen 8 8 8 8 16
Emas 7 7 7 7 14
79 118 79 79 197
Notasi Nomor Atom dan Nomor Massa
• Suatu inti dinyatakan dgn notasi sbb:
A
Z X
• Ket:
X = lambang/tanda atom unsur
A = nomor massa = ∑p + ∑n
Z = nomor atom = ∑p pd inti atom
• Ut atom netral berlaku: Z = p = e
• No atom menyatakan jmh proton suatu unsur, dan
bersifat khas. Artinya, tiap jenis atom akan memiliki no
atom yg berbeda2
Interaksi/Gaya di dlm Atom
1) Gaya Gravitasi
2) Gaya Elektromagnetik
3) Gaya kuat
4) Gaya lemah
Gaya Gravitasi
• Gaya yg terbentuk
dr interaksi antar
objek karena
massanya
• Besarnya gaya
gravitasi antar
objek tergantung
dr massa dan jarak
kedua objek tsb

Apakah gaya gravitasi turut berperan dlm


menyatukan atom-atom?
Gaya Elektromagnetik
• Gaya yg terbentuk dr + +
tarik-menarik antar
muatan berbeda dan - +
tolak-menolak antar
muatan sejenis - -
• Gaya ini berperan dlm
mempertahankan Perhatikan bagaimana partikel
bermuatan sejenis saling
elektron mengelilingi menjauh dan partikel
inti pd orbitnya bermuatan tdk sejenis saling
mendekat!

Apakah neutron dpt mengalami gaya ini?


Gaya kuat
• Gaya yg Perhatikan bagaimana gaya
elektromagnetik menyebabkan antar
mempertahankan proton saling menolak, tp adanya gaya
kuat dpt menyatukan mereka
inti atom tetap pd
posisinya
+
• Gaya yg dpt
+ +
melawan gaya +
elektrostatik
antar subpartikel
inti Apakah atom akan
memiliki inti bila tdk ada
gaya ini?
Gaya Lemah
• Gaya yg berperan dlm
perubahan muatan
partikel subatomik
• Contoh: neutron dpt
berubah menjadi proton n
(+) dan elektron (-) +-
• Gaya ini yg
menyebabkan peluruhan
radioaktif Perhatikan bagaimana partikel aslinya
• Peluruhan radioaktif berubah menjadi partikel lain!
adalah suatu proses
dimana inti atom dr
radioaktif (tdk stabil)
melepaskan radiasi
nuklir
Isotop
Atom-atom yg memiliki jumlah proton yg sama, tp
berbeda jmh neutronnya (nomor massnya)

-
+ + +

-
Hydrogen (Protium) Hydrogen (Deuterium) Hydrogen (Tritium)
Massa Rata-Rata Isotop Atom
• Massa suatu atom merupakan massa rata2 dr gabungan massa isotop
unsur yg ada di alam
• Massa rata-ratanya sekaligus menunjukkan isotop mana yg merupakan
isotop unsur yg melimpah keberadaannya di alam
• Massa rata-rata inilah yg dituliskan di tabel periodik unsur

+ +
+ -

-
Hydrogen (Protium) Hydrogen (Deuterium) Hydrogen (Tritium)
Mass # = 1 amu Mass # = 2 amu Mass # = 3 amu

Jika dibagi langsung, maka semestinya rata2 massa isotop hidrogen adalah 2 amu,
namun karena kelimpahan protium d alam sebesar 99.9%, maka massa atomnya menjadi
sekitar 1 amu (0.999 x 1 amu)
Ion
• Partikel
bermuatan yg
dihasilkan dr
pelepasan atau - -
penerimaan -
elektron + = 8
• Terdiri dr 2 jenis: = 8 ++ +
– Anion = partikel - + + + -
bermuatan negatif - = 89
6
+ +
– Kation = partikel
bermuatan positif - -
Sekarang 3 elektron telah dilepaskan,
Karna oksigen mendapatkan 1 elektron -
maka
Pd jmh ini
kondisi elektron oksigen
menjadibersifat
6 dan -
tambahan, makaatom
oksigen tdk lg bersifat
proton
tdk tetap (8). karna
bermuatan Karenajmh
jmhelektron
elektron
atom netral atau disebut dgn (anion).
dan protonnya msh
dgntdk seimbang,
(8). maka
Ion ini(8) sama
mengandung proton
9 (bertambah 1)
msh disebut ion, akan tetapi berubah Symbol
Symbol == O
O1-2+
elektron dgn jmh proton tetap (8).
menjadi kation.
Latihan soal
Tentukan jmh elektron pd ion2 berikut!
23
• 11Na → Z = p = e = 11 • Cl- → Z = p = 17
A = 23 e = 17 + 1 = 18
n=A–Z A = 35
= 23 – 11 n = 35 – 17 = 18
= 12 • Mg2+ →
• Cl → e = 12
Z =–p2==12
10
35
A = 35
Z = p = e = 17 A = 24
17
n = 35 – 17 n = 24 – 12 = 12
= 18
Referensi
• www.sheffield.k12.oh.us/.../the_building_bloc
ks_of_matter...
Isotop, Isobar, Isoton
• Isotop = atom2 unsur yg sama/atom2 yg memiliki no
atom sama, tetapi no massanya berbeda. Contoh:
isotop2 oksigen (168O, 178O, 188O), hidrogen (11H, 21H,
3 H), uranium (235 U, 238 U)
1 92 92

• Isobar = atom2 unsur yg berbeda, tetapi memiliki no


massa yg sama. Contoh: isotop 146C isobar dgn isotop
14 N
7

• Isoton = atom2 unsur yg berbeda, tetapi memiliki jmh


neutron yg sama. Contoh: 2713Al dgn 2814Si, 136C dgn 147N
Struktur atom
Inti atom (nukleon)

Kulit/bil kuantum utama


(n)/lintasan orbital

K L M N

orbital
1s
2s 2p
subkulit
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
Bilangan kuantum
1. Bil Kuantum utama (n) → menyatakan no kulit tempat elektron
berlokasi
2. Bil Kuantum azimut (l) → menyatakan jenis subkulit tempat elektron
berlokasi
3. Bil Kuantum magnetik (m) → menyatakan orbital tempat elektron
berlokasi
4. Bil Kuantum spin (s) → menyatakan arah rotasi elektron dlm orbital
→ ke atas bernilai +1/2, ke bawah -1/2
Kulit Nilai n Nilai l (n-1) Nilai m Subkulit
K 1 0 0 1s
L 2 0, 1 -1, 0, 1 2s 2p
M 3 0, 1, 2 -2, -1, 0, 1, 2 3s 3p 3d
N 4 0, 1, 2, 3 -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 4s 4d 4d 4f
Subkulit
• s orbital = sphere • d orbital = double
peanut

• p orbital = peanut
• f orbital = flower
Nomor kuantum ketiga
Orbital atom( ml )

• “s” has 1 orbital (just 1 type of s)


• “p” has 3 orbitals (px, py, pz)
• “d” has 5 orbitals (dxy, dxz, dyz, dz , dx -y )
2 2 2

• “f” has 7 orbitals (etc., etc.,)


There is 1 s orbital

There are 3 p orbitals

There are 5 d orbitals

There are 7 f orbitals


Maximum
Number of
Possible
Energy Possible Atomic Electrons in
Electrons in
Level Subshells Orbitals Each
Energy
Subshell
Level

1 s 1 2 2

s 1 2
2 8
p 3 6

s 1 2
3 p 3 6 18
d 5 10

s 1 2
p 3 6
4 32
d 5 10
f 7 14
Aufbau Principle / Hunds’ Rule

Aufbau:
Fill from the
ground up

Hund’s Rule:
When choosing
between
equivalent
orbitals, fill the
empty orbitals
first
Tugas 3
• Buatlah resume tentang sistem periodik unsur (SPU) yang
meliputi:
1. Perkembangan teori SPU
2. Uraian lengkap tentang unsur-unsur pada SPU (meliputi sifat
fisika dan sifat kimia, misal: keelektronegatifan, afinitas elektron,
titik didih/titik lebur,dll) dgn pembagian:
 Blok s (gol 1 dan 2A)→ kelp 1
 Blok p (gol 3-8A) → kelp 2
 Blok d (unsur transisi) → kelp 3
 Blok f (lantanida dan aktanida) → kelp 4
3. Ketentuan pengerjaan sama dgn tugas 1
4. Dikumpulkan plg lambat pekan depan
This is the end of slides
Sistem periodik unsur
Pendahuluan
• SPU merupakan susunan berkala unsur2 yg
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat2 unsur yg
terbagi menjadi golongan dan periode
• Golongan = deret dari kiri ke kanan; terdiri dari unsur
golongan utama (A) dan transisi (B)
• Periode = deret dari atas ke bawah
• Golongan ditentukan oleh jmh elektron terluar atom,
periode ditentukan oleh subkulit/tingkat energi terluar
yg diisi oleh elektron, sedangkan blok ditentukan oleh
jenis orbital tertinggi
Perkembangan Sistem Periodik Unsur
• Sejak dahulu, para kimiawan selalu mencari cara untuk
menyusun unsur2 yg mencerminkan sifat2nya
• Pada mulanya, unsur2 disusun berdasarkan massa
atom relatifnya
• Setelah ditemukannya partikel subatomik, unsur2
kemudian disusun berdasarkan peningkatan nomor
atomnya pd tabel periodik modern
• Meskipun demikian, konsep dasar dr tabel periodik
modern telah lama digunakan dan mampu
memprediksi unsur2 yg belum ditemukan, bahkan
jauh sebelum konsep nomor atom mulai
dikembangkan
Perkembangan Sistem Periodik Unsur (2)
• Pd jaman Yunani Kuno, Aristoteles dan Plato menyatakan hasil
pemikirannya bahwa segala sesuatu di planet ini berasal dr 4
sumber utama; yaitu api, air, udara, dan bumi. Namun,
keduanya tdk dpt menjelaskan lbh lanjut ttg materi
• Percobaan paling awal yg mengklasifikasikan unsur2 dilakukan
oleh Antoine Lavoisier (1789) yg mengelompokkan unsur2
menjadi 4 kelp: gas, non logam, logam dan tanah
Perkembangan Sistem Periodik Unsur (3)
• Pd thn 1829, Johann Döbereiner mengenali 3 jenis
unsur yg memiliki sifat2 kimia yg sama seperti Li, Na dan
K. Dimana, sifat2 unsur yg berada di tengah dpt
diprediksi dr sifat2 unsur dua lainnya  (triad dobereiner)
• Pd thn 1860 diadakan konferensi di Karlsruhe (Jerman)
yg menampilkan massa atom unsur2 yg lbh akurat.
Setelah itu mulai berkembang teori tabel periodik
modern
• Setidaknya ada 5 kimiawan yg byk berperan dlm
perkembangan SPU, yaitu: Alexandre Béguyer de
Chancourtois, John Newlands, Julius Lothar Meyer,
Dmitri Mendeleev, dan Henry Moseley
Alexandre Béguyer de Chancourtois (1862)

• Kontribusi utama: mencetuskan konsep 'vis Tellurique'


(sekrup tellurik), yaitu susunan 3D dr unsur2 yg
merupakan bentuk awal dari klasifikasi periodik
• Sekrup tellurik memaparkan bobot atom unsur2 di
bagian luar silinder, sehingga satu putaran lengkap
berhubungan dengan peningkatan berat atom sebesar 16
• Seperti yang ditunjukkan diagram, pengaturan ini berarti
bahwa unsur2 tertentu dgn sifat yg mirip muncul dalam
garis vertikal
• Meskipun konsep ini tidak menampilkan semua tren yang
dikenal pada saat itu, akan tetapi yg pertama
menggunakan pengaturan periodik dr semua unsur yg
dikenal, menunjukkan bahwa unsur2 serupa muncul
pada bobot atom periodik.
John Newlands (1865)

• Kontribusi utama: pertama kali yg


mencetuskan ttg konsep tabel
periodik unsur
• Newlands memperhatikan bahwa
ada persamaan antara unsur2 dgn
bobot atom yang berbeda tujuh
(Hukum Oktaf)
• Pd saat itu, gas mulia blm ditemukan
• Hukum Oktaf mengawali
perkembangan tabel periodik unsur
modern
Julius Lothar Meyer (1864-1870)

• Kontribusi utama: mengenali


kecendrungan periodik
berdasarkan sifat2 unsur
(Grafik Meyer)
• Menambahkan unsur transisi
pd tabel periodik
• Unsur dgn valensi yg sama
disusun secara vertikal
Dmitri Mendeleev (1869-1890an)
• Mendeleev berhasil menyusun unsur2 yg
telah diketahui k dlm sistem/tabel periodik
seperti saat ini
• Unsur disusun berdasarkan kenaikan
massa atom
• Unsur2 disusun ulang hingga mengikuti
pola yg tepat
• Mendeleev bahkan memunculkan jeda
antar unsur ut unsur2 yg blm ditemukan
dan dpt memprediksi sifat2nya
• Dgn ditemukannya gas mulia oleh William
Ramsay (1890-an), kelp ke-8 ditambahkan
k dlm tabel periodiknya
• Ut mengenang jasanya, unsur k-101 diberi
nama Mendelevium
Henry Moseley (1913)

• Kontribusi utama: menemukan cara menentukan


nomor atom scr akurat dgn metode sinar X
• Moseley jg berhasil menjelaskan bahwa ketika
elektron turun dr tingkat energi lbh tinggi menuju
ke tingkat energi lbh rendah akan melepaskan
gelombang elektromagnetik (sinar X). Dmn, energi
yg dilepaskan bergantung dr daya tarik elektron
oleh nukleus. Semakin banyak proton maka akan
semakin besar daya tariknya dgn elektron
• Dr hasil penelitian Moseley disimpulkan bahwa
semestinya ada lagi tambahan jeda antar unsur yg
kemudian diisi oleh kelp lantanida dan aktinida
Perkembangan SPU di abad ke-20
Pembagian Unsur Berdasarkan Blok
• Berdasarkan jenis orbital yg ditempati oleh elektron
terakhir, unsur2 dpt dibagi ke dlm 4 blok:
1. Blok s: memuat unsur2 yg termasuk logam aktif
kecuali H dan He
2. Blok p: memuat semua jenis unsur; logam, non-
logam dan semilogam/metaloid
3. Blok d: semua logam transisi kecuali kelp La dan Ac
4. Blok f: semua unsur transisi dalam; dmn unsur kelp
Ac (periode 7) bersifat radioaktif
Rangkuman Sifat2 Unsur Berdasarkan
Golongan dan Periode
• Unsur2 dlm 1 golongan dan atau 1 periode akan memiliki
sifat2 yg hampir sama
• Sifat2 yg menunjukkan kecendrungan antar golongan atau
periode antara lain: densitas (massa jenis), radius atom,
elektronegativitas, titik lebur dan titik didih, dan energi
ionisasi pertama
• Elektronegativitas = kemampuan atom ut menarik elektron
• Besarnya elektronegativitas umumnya dinyatakan dlm skala
Pauling
• Energi ionisasi pertama = energi minimum yg dibutuhkan ut
melepaskan elektron dr atom netral pd keadaan dasar
(ground state)
Densitas/berat jenis/massa jenis (ρ)
Radius atom
Keelektronegatifan
Titik lebur
Titik didih
Energi ionisasi pertama
Referensi
• http://www.rsc.org/periodic-table
• http://www.mathtutordvd.com/public/Who-
Invented-the-Periodic-Table.cfm
Tugas 4
1) Tentukanlah jumlah proton, neutron, dan
elektron dr unsur saudara! 15 poin
2) Buatlah konfigurasi lengkap dr unsur tsb! 20
poin
3) Gambarkan struktur atomnya! 25 poin
Ketentuan tugas:
• Dikerjakan per individu, tulis tangan
• Dikumpulkan pekan depan
This is the end of slides
REAKSI-REAKSI KIMIA
Pendahuluan
• Reaksi kimia = proses pembentukan zat baru yg memiliki sifat-sifat yg
berbeda dari zat-zat penyusunnya
• Contoh: pembentukan molekul air
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
• Hidrogen dan oksigen berbentuk gas pd suhu kamar dan bersifat non-
polar, sedangkan air berbentuk cairan pada suhu kamar dan bersifat
polar
• Ciri-ciri terjadinya reaksi kimia:
 terbentuknya endapan, cth: proses perkaratan besi
 terbentuknya gas, cth: proses pembuatan roti (menggunakan soda
kue)
 terjadi perubahan warna, cth: apel dibelah, setelah beberapa saat
buah apel berubah warna jd kecoklatan
 terjadi perubahan suhu, cth: pd pencampuran NaOH dan HCl terjadi
Jenis-jenis reaksi kimia
1. Ditinjau dari kebutuhan akan energi:
 Reaksi eksoterm
 Reaksi endoterm
2. Ditinjau dari perubahan atom-atom penyusunnya:
 Sintesis
 Dekomposisi
 Pergantian tunggal
 Pergantian ganda
 Pembakaran
3. Ditinjau dari perubahan biloks:
 Reaksi asam-basa
 Reaksi redoks
Reaksi eksotermik
• Reaksi eksotermik = reaksi yg menghasilkan energi ke
lingkungan (umumnya panas), atau dengan kata lain reaksi
yg entalpi pembentukannya (∆H°f) bernilai negatif
• Secara termodinamika, reaksi kimia yg stabil adalah reaksi
dengan entalpi yg bernilai kecil atau negatif (∆H < 0)
• Contoh:
a) reaksi antara logam A Na dengan B
gas klorin (Cl2)
menghasilkan NaCl
b) reaksi antara gas
hidrogen dan oksigen
menghasilkan H2O
Reaksi endotermik
• Lawan dari reaksi eksotermik adalah endotermik, yaitu
reaksi yg menyerap energi dari lingkungan, sehingga ∆H°f
bernilai positif (besar)
• Reaksi endotermik bersifat tdk stabil sehingga akan
terdekomposisi, umumnya proses dekomposisinya
bersifat keras, misalnya menimbulkan ledakan. Cth:
gunpowder, dinamit, TNT, dll
• Ketika reaksi kimia berlangsung
eksotermik, Ep partikel di dlm
sistem akan menurun, sedangkn
reaksi endotermik, Ep-nya akan
meningkat
Grafik reaksi ekso dan endotermik
Sintesis dan dekomposisi
• Sintesis = pembentukan produk tunggal dari 2 atau
lebih zat
• Cth:
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
• Dekomposisi = penguraian senyawa menjadi 2/lebih
zat yg lebih sederhana
• Cth:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
Reaksi pergantian tunggal dan ganda
• Pergantian tunggal = reaksi dimana satu unsur mengambil alih
posisi dr unsur lainnya dlm suatu senyawa
• Reaksi ini disebut juga dgn reaksi pendesakan logam, dimana logam
yg terletak di sebelah kiri deret Volta dpt mendesak logam yg
terletak di sebelah kanan
• Cth:
Fe(s) + CuSO4(aq) → FeSO4(aq) + Cu(s)
• Pergantian ganda = reaksi dimana kation dan anion dari 2 senyawa
ionik saling bertukar pasangan
• Disebut jg dgn reaksi metatesis
• Cth:
AgNO3(aq) + KCl(aq) → AgCl(s) + KNO3(aq)
Reaksi pembakaran (oksidasi)
• Terjadi ketika suatu zat dengan cepatnya bereaksi
dengan oksigen membentuk satu/lebih oksida dan
melepaskan sejumlah energi
• Setiap reaksi oksidasi selalu menghasilkan air
• Bila zat yg bereaksi dengan oksigen adalah senyawa
hidrokarbon (mengandung atom C dan H), maka akan
dihasilkan juga gas CO2 (pada pembakaran sempurna)
• Contoh:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Reaksi asam-basa
• Terjadi antara senyawa asam dan basa
• Reaksi ini disebut jg dengan reaksi penetralan karena menghasilkan
garam yg memiliki pH mendekati netral (pH 7), cth: HCl(aq) + NaOH(aq) →
NaCl(s) + H2O(l)
• Definisi asam-basa menurut teori:
 Arrhenius:
asam = zat yg bereaksi dengan air membentuk ion hidronium (H3O+);
cth: HCl, H2SO4, HNO3
basa = zat yg menghasilkan ion hidroksida (OH-) di dalam air, cth:
NaOH, KOH,
 Bronsted-Lowry:
asam = zat yg memberikan ion H+ atau donor proton
basa = zat yg menerima ion H+ atau akseptor proton
cth: NH3 (amoniak) bersifat basa karena dapat menerima donor proton
Perbedaan antara asam-basa
Perbedaan Asam Basa
Rasa Masam Pahit
Sifat Korosif (merusak logam) Kaustik (merusak kulit)
Bereaksi dengan Logam menghasilkan H2 Lipid menghasilkan sabun
Terbentuk dari Oksida bukan logam Oksida logam
Contoh CO2 + H2O → H2CO3 Na2O + H2O → 2NaOH
Reaksi dengan Memerahkan lakmus Membirukan lakmus
lakmus biru merah
pH Di bawah 7 Di atas 7
Beberapa indikator asam-basa
Indikator Warna dalam asam Warna dalam basa
Lakmus Merah Biru
Fenolftalein (PP) Tak berwarna Merah
Metil merah Merah Kuning
Brom timol biru Kuning Biru
Asam-basa kuat/lemah
• Asam/basa kuat = komponen
penyusunnya terurai sempurna di
dalam air = elektrolit (penghantar
listrik) kuat
• Cth: HCl, H2SO4, Mg(OH)2, NaOH
• Asam/basa lemah = komponen
penyusunnya terurai sebagian di dalam
air = elektrolit lemah
Cth: CH3COOH, C6H5COOH (asam
benzoat), NH4OH, H2NCONH2 (urea)
• Derajat dissosiasi/derajat pengionan
asam/basa kuat = 1; sedangkan ut
asam/basa lemah di antara 0 dan 1
atau 0 < α < 1
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi)
• Reaksi kimia yg disertai dgn perubahan bilangan oksidasi
(biloks)
• Dimana, reaksi reduksi adalah reaksi yg disertai penurunan
biloks (BO), sedangkan reaksi oksidasi disertai oleh
kenaikkan BO
• Cth:
reduksi: Cl + e → Cl- (BO Cl berubah dr 0 menjadi -1)
oksidasi: Na → Na+ + e (BO Na berubah dr 0 menjadi +1)
• Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) = reaksi redoks
dimana reduktor dan oksidatornya merupakan zat yg sama
• Cth:
Reaksi redoks (2)
• Oksidator (pengoksidasi) = zat yg menyebabkan zat lain
mengalami reaksi oksidasi, sedangkan dia sendiri
mengalami reaksi reduksi
• Reduktor (pereduksi) = zat yg menyebabkan zat lain
mengalami reaksi reduksi, sedangkan dia sendiri mengalami
reaksi oksidasi
• Contoh:
reduktor: Na
oksidator: Cl
• Tata cara penyetaraan reaksi redoks:
1. ∑ atom yg sejenis di ruas kiri = di ruas kanan
2. ∑ muatan di ruas kiri = di ruas kanan
3. Penulisan faktor H+ dan OH- dilakukan karena reaksi
berlangsung dlm bentuk larutan dlm suasana asam atau
basa
Metode penyetaraan reaksi redoks

1. Metode setengah reaksi (oksidasi dan


reduksi)/metode ion-elektron → ut zat2 dlm
bentuk larutan
2. Metode bilangan oksidasi (biloks) → ut zat2
dlm bentuk selain larutan
This is the end of the slides
Reaksi pendesakan logam
• Deret volta:
K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Fe – Cd –
Co – Ni – Sn – Pb – (H) – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
• Semakin ke kiri sifat reduktornya semakin kuat,
semakin mudah mengalami oksidasi
• Contoh: Al dapat bereaksi dengan asam karena
Al terletak di sebelah kiri H (H+ pada asam)
• Ada 2 jenis reaksi pendesakan logam
Jenis-jenis reaksi
1. Logam + asam → garam + H2
Reaksi ini dapat berlangsung dengan syarat:
• Logam terletak di sebelah kiri H pada deret volta
• Asam disini adalah asam selain HNO3 atau H2SO4
• Logam dengan biloks 2 jenis maka akan terbentuk ion logam +2
Contoh: Fe + 2HBr → FeBr2 + H2 (biloks Fe: +2 dan +3)
2. Logam 1 + garam 1 → logam 2 + garam 2
Reaksi ini dapat berlangsung dengan syarat:
• Logam 1 terletak di sebelah kiri logam dari garam 2
• Logam dengan biloks 2 jenis, maka garam yg terbentuk
mengandung ion logam +2
Contoh: Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
Reaksi metatesis (reaksi pergantian ganda)
• Jenis-jenis reaksinya:
1. Garam AX + garam BY → garam AY + garam BX
2. Garam AX + asam HY → garam AY + asam HX
3. Garam AX + basa B(OH) → garam BX + basa A(OH)
• Salah satu produk dari reaksi ini akan menghasilkan
endapan1, gas2, atau zat yg dapat terurai menjadi gas 3
• Contoh:
1. Pb(NO3)2 (aq) + 2KI (aq) →PbI2(s) + 2KNO3
2. CaCO3(s) + 2HCl (aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O
3. NaHCO3 + HCl → NaCl + H2CO3 (aq)
H2CO3 → CO2(g) + H2O
Tabel oksidator2 terpenting dan perubahannya
No Nama oksidator Rumus Perubahan BO
1 Batu kawi MnO2 MnO2 → Mn2+ (asam)
2 Kalium permanganat KMnO4 Asam: MnO4- → Mn2+
Basa/netral: MnO4- → MnO2 + OH-
3 Kalium bikromat K2Cr2O7 Cr2O72- → Cr3+
4 Kalium klorat KClO3 ClO3- → Cl-
5 Asam iodat HIO3 IO3 → I-
6 Hidrogen peroksida H2 O 2 Asam: H2O2 → H2O; Basa: H2O2 → OH-
7 Asam sulfat pekat H2SO4 SO42- → SO2
8 Asam nitrat encer HNO3 NO3- → NO
9 Asam nitrat pekat HNO3 NO3- → NO2
10 Ion hidrogen H+ H+ → H2
11 Halogen X2 X 2 → X-
12 Ozon O3 O 3 → O2
Tabel reduktor2 terpenting dan perubahannya
No Nama reduktor Rumus Perubahan BO
1 Hidrogen H2 H2 → H+
2 Hidrogen sulfida H2 S H2S → S
3 Ion halogen X- X- → X2
4 Atom logam L L → L+
5 Senyawa besi(II) Fe2+ Fe2+ → Fe3+
6 Senyawa timah(II) Sn2+ Sn2+ → Sn4+
7 Asam oksalat H2C2O4 H2C2O4 → CO2
8 Belerang dioksida SO2 SO2 → SO42-
9 Senyawa sulfit SO32- SO32- → SO42-
10 Senyawa nitrit NO2- NO2- → NO3-
11 Hidrogen peroksida H2 O 2 H2O2 → O2
12 Karbon C C → CO (t>1000 °C)
C → CO2 (t<800 °C)
Stoikiometri
Pendahuluan
• Definisi stoichiometry (Greek) = stoicheion (berarti
unsur) + metron (berarti pengukuran)
• Fungsi stoikiometri → menghitung massa/volume
antara reaktan dan produk yang terlibat dalam suatu
reaksi kimia
• Jadi, stoikiometri adalah ilmu kuantitatif yang
berhubungan dengan perbandingan atau rasio
massa/volume antara reaktan dan produk
• Basis stoikiometri berasal dari teori-teori atom dan
hukum-hukum tentang materi
Teori atom Dalton
1. Materi terdiri dari partikel kecil yang disebut dengan atom
2. Semua atom pada unsur-unsur murni, memiliki massa dan
sifat-sifat yang sama
3. Atom-atom pada unsur berbeda memiliki massa dan sifat-
sifat yang berbeda
4. Bila atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda bergabung
membentuk senyawa, partikel baru yang lebih kompleks
akan terbentuk. Dalam suatu senyawa, rasio atom-atom
penyusunnya selalu tetap
5. Atom tidak dapat dihancurkan. Dalam reaksi kimia, atom-
atom mengalami penataan-ulang dan atom-atom tsb
tidak hancur
Hukum-hukum materi
1. Hukum perbandingan tetap (law of definite
proportions) → “Perbandingan massa unsur-
unsur dalam senyawa adalah tetap”
Contoh:
Dalam air, massa 1 atom H adalah 1 U dan
massa 1 atom O adalah 16 U, maka
perbandingan antara atom H dan O di dalam
air (H2O) = (2×1)/16 = 1:8
Hukum-hukum materi
2. Hukum kekekalan massa (law of conservation of
mass) → “Massa tidak diciptakan ataupun
dihancurkan melalui reaksi kimia” atau dengan
kata lain: massa setelah reaksi = massa sebelum
reaksi
Contoh: CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Jmh atom Sebelah kiri Sebelah kanan
C 1 1
H
4 4
O
4 4
Latihan soal 4.1
• Selesaikan dan setarakan reaksi kimia di bawah ini:
1. C4H10 (butana) + O2 (reaksi oksidasi)
2. Fe(OH)3 + HNO3 (reaksi pendesakan logam)
3. BaCl2 + H2SO4 (reaksi pendesakan logam)
4. C6H12O6 (glukosa) + O2 (reaksi oksidasi)
5. (NH4)3PO4 + Ba(C2H3O2)2 (reaksi substitusi)

• Cat: urutan penyetarakan reaksi kimia adalah sbb


1. Kation (logam)
2. Anion (non logam)
3. Atom hidrogen
4. Atom oksigen Jawaban
Hukum-hukum materi
3. Hukum perbandingan volum → “Bila diukur
pada T dan P sama, volum gas-gas yang bereaksi
dan volum gas-gas hasil reaksi berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana”
Contoh:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Koefisien CH4 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 2 : 1 : 2
Volum CH4 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 2 : 1 : 2
Latihan 4.2
1. Berapa banyak oksigen yang dibutuhkan untuk
membakar sempurna sebanyak 5 liter gas metana
(CH4)?
2. Pada suatu wadah dialirkan ke dalamnya gas oksigen
dan hidrogen untuk menghasilkan molekul air. Jika
diinginkan produk sebanyak 10 liter air, berapa liter
oksigen dan hidrogen yang dibutuhkan dalam reaksi?
3. Gas etana (C2H6) dibakar sehingga sehingga dihasilkan
gas CO2 sebanyak 14 liter. Berapa oksigen yang
digunakan dalam reaksi tsb?
Jawaban
Hukum-hukum materi
4. Hipotesis Avogadro → “Pada T dan P sama,
semua gas yang bervolum sama mengandung
jumlah molekul yang sama pula”
• Contoh:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Volum H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Jumlah molekul (mol) H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Isotop
• Teori ketiga atom Dalton: “atom-atom yang berbeda akan memiliki massa
yang berbeda”
• Massa yang berbeda ini karena jumlah proton (p) yang dimiliki oleh atom
yang berbeda tidaklah sama
• Jumlah proton yang dimiliki oleh suatu atom dinyatakan sebagai nomor
atom (Z) → Z = ∑p
• Umumnya, unsur-unsur di alam terdiri dari atom-atom yang sama namun
berbeda massanya yang disebut dengan isotop. Jadi, isotop adalah atom-
atom yang memiliki jumlah proton yang sama namun berbeda dalam
jumlah neutron yang dimiliki. Jumlah proton dan neutron yang dimiliki
oleh suatu isotop atom dinyatakan sebagai nomor massa (A) →
A = ∑n + ∑p
• Contoh beberapa isotop unsur: oksigen (168O, 178O, 188O), hidrogen (11H,
2 H, 3 H), uranium (235 U, 238 U)
1 1 92 92
Massa molar
• Massa molar = istilah yang menunjukkan massa relatif suatu
atom (massa atom relatif) atau suatu molekul (massa molekul
relatif)
• Massa relatif atom (Ar) dapat dinyatakan sebagai massa rata-
rata atom suatu unsur terhadap 1/12 massa satu atom C-12
atau:
• Ar X = massa rata-rata atom unsur X
1/12 massa satu atom C-12
• 1/12 massa atom C-12 = 1/12 × 1,99268.10-23 g = 1,66057.10-24
g = 1 u = 1 Da
• u = unified atomic mass unit = pengganti satuan amu (atomic
mass unit)
Massa molar
• Maka, Ar X = massa rata-rata atom unsur X
1u
• Atau massa rata-rata atom unsur X = Ar X × 1 u
• Massa molekul relatif (Mr) = ∑Ar atom-atom
penyusun molekul tsb
• Contoh: Mr H2O = 2 (atom H) × Ar atom H + 1
(atom O) × Ar atom O = 2 × 1 + 1 × 16 = 18
Latihan 4.3
• Hitunglah berat molekul/massa molar
senyawa-senyawa berikut:
1. (NH4)2SO4
2. Na2CO3.10H2O
3. Ca(CH3COO)2
4. H3PO4
5. CO(NH2)2

jawaban
Mol
• Mol (n) = satuan SI untuk jumlah zat (molekul)
• 1 mol = jumlah partikel yg setara dengan jumlah atom yg terdapat
dalam 12 g atom C-12
• 1 mol X = gram massa molar X
• Atau 1 mol X = gram massa atom (Ar) X
= gram massa molekul (Mr) X
• Contoh:
Titanium (IV) oksida merupakan slh 1 tabir surya yg paling efektif,
karena senyawa ini secara sempurna mampu memblok radiasi sinar
UV yg mengenai kulit. Dalam suatu ekperimen, TiO2 dibuat dengan
menyiapkan 23,5 g sampel titanium. Berapa mol titanium yg terdapat
pada sampel?
Jawab: 1 mol Ti = 47,867 g Ti → 23,5 g Ti = … mol Ti
1 mol Ti = 47,867 g Ti → x = 23,5 = 0,49 mol Ti
Latihan 4.4
1. Berapa gram sampel FeCl3 yg ditimbang bila
diperlukan sebanyak 0,254 mol FeCl3 dalam
suatu reaksi kimia?
2. Berapa mol aluminium yang terdapat di dalam
3,47 gram kertas aluminum foil yang digunakan
sebagai pembungkus makanan?
3. Berapa mol gas oksigen yg diperlukan untuk
membakar sempurna 5 mol gas propana (C3H8)?

jawaban
Hubungan antara mol dan jumlah partikel

• 1 mol = banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yg


sama dengan jumlah atom yg terdapat dalam 12 g atom C-
12
• Dimana, 1 atom C = 1,99268 × 10-23 gram
maka 12 gram C-12 = 12 g
1,99268 × 10-23 g/atom
= 6,0220406 × 1023 atom = L
L = tetapan Avogadro
• Sehingga 1 mol = 6, 02 × 1023 partikel
• Maka, jumlah partikel (x) = n × 6, 02 × 1023 partikel
Hubungan antara mol dan volum gas (standar)
• Keadaan standar (STP) = keadaan yg diukur pd temperatur O °C
dan tekanan 1 atm
• Volum 1 mol gas pada STP (Vm) = 22,4 L
• Pada keadaan tidak standar (n-STP), volum dihitung
menggunakan rumus gas ideal:
PV = nRT → V = nRT/P
dimana,
P = tekanan (atm); T = suhu (K); R = tetapan gas ideal (0,082
L.atm.mol-1.K-1)
• Hubungan antara V dan Vm:
V = n × Vm
Vm = volum molar gas = 22,4 L
Hubungan antara mol dan konsentrasi larutan

1. Molaritas (M) = jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter


larutan = mol/liter
M = mol zat terlarut = mmol zat terlarut = n/V
volum larutan (L) = mL larutan
2. Molalitas (m) = jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000
gram pelarut = mol/kg
m = mol zat terlarut = massa zat terlarut × 1000 g
massa pelarut (kg) Mr zat terlarut g pelarut
3.Fraksi mol (X) = perbandingan jmh mol suatu zat terhadap
jmh total mol seluruh penyusun larutan
X = n zat terlarut/n larutan
Latihan 4.5
1. Hitung volum larutan H2SO4 0,1 M yang diperlukan untuk
bereaksi dengan 2,7 gram logam aluminium!
2. Jika pada STP volum dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter,
maka berapakan massa molekul relatif gas tsb?
3. Boron memiliki isotop 10B (19%) dan 11B (81%). Berapakah
massa rerata atom Boron?
4. Jika bilangan Avogadro adalah 6,02 × 1023, maka berapakah
jumlah molekul gula yg terdapat dalam 10 mL larutan gula
0,1 M?
5. Berapa mol NaOH yang terdapat dalam 500 cm 3 larutan 2 M
NaOH?
jawaban
Persentase komposisi
• Massa suatu unsur di dalam senyawa (campuran) dapat
dinyatakan dalam bentuk persen komposisi dengan rumus:
% massa unsur X = massa unsur X × 100%
massa sampel
• Contoh: Suatu sampel cairan memiliki massa 8,657 gram. Cairan
tsb lalu bila diuraikan menjadi unsur-unsurnya, tersusun dari
unsur karbon sebanyak 5,217 gram, unsur hidrogen sebanyak
0,962, dan sisanya adalah unsur oksigen. Berapa persentase
massa oksigen di dalam sampel tsb?
• Jawab: massa O2 = massa total – (massa C + massa H2)
= 8,657 – (5,217 + 0,962) = 2,478
% massa O2 = (2,478/8,657) × 100% = 31,74%
Rumus molekul dan rumus empiris
• Rumus molekul (RM) = rumus yg menunjukkan komposisi
dari suatu molekul; contoh: RM glukosa adalah C6H12O6
• Rumus empiris (RE) = rumus yang menunjukkan
rasio/perbandingan terkecil dari atom-atom penyusun
suatu senyawa; contoh: RE untuk senyawa glukosa adalah
CH2O
• Contoh:
suatu senyawa dgn massa 2,57 gram terdiri dari timah (Sn)
dan klorin (Cl). Diketahui bahwa senyawa tsb mengandung
1,17 gram timah. Tentukan rumus empiris senyawa tsb!
Rumus molekul dan rumus empiris
• Jawab:
massa Cl = 2,57 – 1,17 = 1,4 g
mol Cl = 1,4/35,45 = 0,0395
mol Sn = 1,17/118,7 = 0,0099
rumus empiris senyawa:
Sn0,0099Cl0,0395
kedua atom dibagi dengan mol terkecil →
Sn0,0099/0,0099Cl0,0395/0,0099 = SnCl3,99 ≈ SnCl4
Jadi, RE senyawa tsb adalah SnCl4
Reaktan pembatas
• Reaktan pembatas = reaktan yg membatasi jumlah produk yang
terbentuk
• Reaktan berlebih = reaktan yg jumlah zatnya melebihi dari yg
dibutuhkan dalam suatu reaksi kimia, sehingga zat reaktan ini
tidak habis bereaksi (bersisa)
• Contoh: 3 mol etilen dicampurkan dengan 5 mol air untuk
menghasilkan etanol
C2H4 + H2O → C2H5OH
rasio mol C2H4 : mol H2O = 1 : 1
karena jumlah zat C2H4 < jumlah zat H2O, maka C2H4 menjadi
reaktan pembatas, dan sisa zat H2O yang tidak bereaksi
sebanyak 5 - 3 = 2 mol
Hasil teoritis dan persentase hasil
• Dalam suatu eksperimen, terkadang hasil (produk) suatu
reaksi tidak sama dengan hasil yang diprediksi (hasil teoritis).
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu di
antaranya adalah adanya reaksi lain selain reaksi utama yg
menghasilkan produk samping, sehingga produk utama yg
terbentuk lebih sedikit jumlahnya dr yg diperkirakan
• Contoh: reaksi antara fosfor dan klorin
2P(s) + 3Cl2(g) → 2PCl3(l) (reaksi utama)
PCl3(l) + Cl2(g) → PCl5(s) (reaksi tandingan)
pada reaksi di atas, terjadi kompetisi antara PCl 3 (produk
reaksi utama) dengan fosfor (reaktan utama) untuk bereaksi
dengan gas klorin (reaktan)
Hasil teoritis dan persentase hasil
• Persentase hasil = perbandingan antara hasil yg didapatkan
dengan hasil yg diperkirakan (hasil teoritis) dalam bentuk
persentase
• Persentase hasil = hasil sebenarnya × 100%
hasil teoritis
• Cat:
1. Satuan hasil sebenarnya dan hasil teoritis harus sama
2. Hasil teoritis dapat dihitung/diperkirakan melalui persamaan
reaksi dan jumlah reaktan yg tersedia, sedangkan hasil
sebenarnya tidak dapat diperkirakan
3. Semakin tinggi persentase hasil, semakin dekat nilai hasil
sebenarnya dengan hasil teoritis
Contoh soal
• Ali mensintesis fosfor triklorida dengan cara mencampurkan 12 gram
fosfor dengan 35 gram klorin, lalu dihasilkan 42,4 gram padatan
fosfor triklorida. Hitung persentase hasil senyawa tsb!
• Petunjuk pengerjaan: tentukan reaktan pembatas → tentukan hasil
teoritis → hitung persentase hasil
• Jawab:
2P(s) + 3Cl2(g) → 2PCl3(s) maka mol P : mol Cl2 = 2 : 3
mol P = 12/30,97 = 0,387 ; mol Cl2 = 35/(2 × 35,45) = 0,494
1. misal reaktan pembatas adalah P, maka mol Cl2 yg dibutuhkan = 3/2
× 0,387 = 0,581; sementara mol Cl2 yg tersedia hanya 0,494, maka yg
menjadi pembatas adalah Cl2
2. Mol hasil teoritis = 2/3 × 0,494 = 0,329
3. % hasil = mol hasil × 100% = (42,4/137,32) × 100% = 94%
mol teori 0,329
Latihan 4.6
1. Pada pembakaran 12 gram suatu persenyawaan karbon dihasilkan
22 gram gas CO2. Berapa kadar unsur karbon dalam senyawa tsb?
2. Suatu campuran 10 liter gas metana (CH4) dan gas etana (C2H6)
dapat dibakar sempurna dengan 23 liter gas oksigen yg tepat
habis. Berapa % volum gas metana dan etana dalam campuran?
3. Mineral magnetit merupakan salah satu hasil persenyawaan
antara unsur besi dan oksigen. Sebanyak 2,445 gram sampel
magnetit dianalisa dan diketahui bahwa sampel tsb tersusun dari
1,771 gram besi dan 0,677 gram oksigen. Tentukan rumus empiris
senyawa tsb!
4. Stiren, bahan mentah untuk plastik polistiren memiliki rumus
empiris CH. Bila diketahui massa molekular polistiren adalah 104
g/mol, maka tentukan rumus molekulnya!
jawaban
This is the end of slides
Kinetika reaksi
Prinsip reaksi kimia
• Suatu reaksi kimia dapat berlangsung apabila memenuhi syarat-
syarat berikut (teori tumbukan):
1. Antar molekul harus mengalami tumbukan (kontak langsung satu
sama lain)
2. Posisi/orientasinya tepat, sehingga antara gugus reaksi (RG)
sama-sama berada pada keadaan transisi antara produk dan
reaktan
3. Molekul yang bertumbukan harus memiliki energi yang cukup
untuk membentuk keadaan transisi dan mengubah keadaan
transisi menjadi produk
• Sejumlah energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi dapat
mencapai keadaan transisi dan menghasilkan produk disebut
dengan energi aktivasi (Ea)
Kinetika kimia
• Reaksi kimia berlangsung dgn kecepatan yg berbeda-beda
• Misalnya: reaksi perkaratan besi atau penguraian plastik sampah
berlangsung sgt lambat, sedangkan reaksi pembakaran bensin atau
ledakan bom berlangsung sgt cepat
• Kinetika kimia = bagian dr ilmu kimia yg mempelajari ttg kecepatan
(laju) dr suatu reaksi kimia
• Laju reaksi = kecepatan reaksi pd saat reaktan menghilang dan
produk terbentuk
• Pengetahuan ttg laju reaksi sgt dibutuhkan dlm kehidupan sehari-
hari dan industri
• Dlm industri, laju reaksi perlu dipahami agar reaksi kimia dpt
dikontrol secara cermat sehingga diperoleh produk yg berkualitas,
cepat, dan ekonomis
Faktor-faktor yg mempengaruhi laju reaksi

1. Sifat-sifat kimia reaktan


2. Kemampuan kontak antar reaktan
3. Konsentrasi reaktan
4. Temperatur (suhu)
5. Keberadaan agen peningkat laju reaksi
(katalis)
1. Sifat-sifat kimia reaktan
• Pada saat reaksi kimia berlangsung, ada proses
pemutusan dan pembentukan ikatan kimia
• Perbedaan mendasar antara laju reaksi yg satu dgn
lainnya adalah sifat-sifat kimia dr reaktan-reaktan yg
bereaksi, yg ditentukan oleh kecenderungan atom,
molekul, atau ion ut mengalami perubahan kimia atau
perubahan biloks
• Cth: perbedaan laju reaksi
antara logam Na dan K dgn
air (kelembaban) dan udara
2. Kemampuan kontak antar reaktan
• Umumnya RK melibatkan dua/lebih reaktan, dmn
partikel2 (atom, ion, atau molekul) tsb harus
bertumbukan satu dgn lainnya
• Itulah mengapa reaksi kimia pd umumnya
dilakukan dlm fase cairan atau gas, karena
partikel2 dlm kondisi tsb lbh mudah ut saling
bercampur dan bertumbukan
• RK yg melibatkan reaktan dgn fase sama disbt
reaksi homogen, sebaliknya dsbt reaksi heterogen
• Pd reaksi heterogen, luas kontak antar permukaan
reaktan akan mempengaruhi laju reaksi, dmn LP ini
dipengaruhi oleh ukuran partikel
• OKI reaktan fase padat biasanya dilumatkan atau
dipotong terlebih dahulu ut meningkatkan luas
permukaan kontak
3. Konsentrasi reaktan
• Laju ut reaksi homo dan heterogen
sama2 dipengaruhi oleh konsentrasi
reaktan, dimana konsentrasi yg tinggi
akan meningkatkan laju reaksi kimia
• Misal: kayu relatif cepat terbakar di
udara, akan tetapi jauh lbh cepat lg
bila di dlm oksigen murni; sabut baja
yg berwarna merah dan panas hanya
bersinar dan memercik di udara,
akan tetapi terbakar menjadi api dgn
keberadaan oksigen murni
4. Temperatur (suhu)
• Laju reaksi akan meningkat/cepat seiring dgn meningkatkan
temperatur/suhu lingkungan, dan melambat bila temperatur
diturunkan
• Misalnya: serangga akan bergerak (mengepakkan sayapnya)
lebih lambat pd cuaca dingin. Temperatur lingkungan yg
rendah juga melambatkan reaksi metabolik dlm tubuh
serangga
• Karena temperatur dpt meningkatkan laju reaksi kimia, maka
biasanya dlm pembuatan larutan yg lama atau sukar melarut,
maka pd proses pembuatannya dibantu dgn pemanasan
(peningkatan suhu larutan) sehingga partikel terlarut (solute)
akan lbh cepat melarut di dlm larutan (solvent)
5. Keberadaan agen peningkat laju reaksi
(katalis)
• Katalis = zat yg dpt meningkatkan laju rekasi kimia akan tetapi tdk
terlibat dlm reaksi tsb
• Katalis berperan penting dalam kehidupan, karena reaksi2 biokimiawi
melibatkan enzim dlm proses metabolisme sel
• Katalis yg terdapat di dlm organisme (makhluk hidup) disebut dgn
enzim
• Dengan adanya enzim, reaksi2 biokimiawi di dlm tubh dpt berlangsung
dgn cepat
• Di industri komersial, enzim digunakan ut menghasilkan bensin,
plastik, pupuk, dan produk lainnya yg berguna bagi kehidupan manusia
• Cth katalis yg umum digunakan di lab kimia ataupun di industri
misalnya H2SO4, NO2, H2, logam tertentu (di antaranya Fe, Pt, Ru, dll),
gas mulia, dsb
Menentukan laju reaksi
• Laju reaksi (ν) = perubahan kuantitas per satuan waktu
• Ketika reaksi kimia terjadi, konsentrasi reaktan berkurang
karena digunakan dan konsentrasi produk meningkat karena
dibentuk
• ν = bertambahnya [produk] = berkurangnya [reaktan]
selang waktu selang waktu
ν = ∆[P] = -∆[R]
∆t ∆t
• Satuan konsentrasi umumnya molaritas (M) atau mol/L
• Sedangkan satuan waktu yg umum digunakan adalah sekon
(s)
Hubungan antara laju dan stoikiometri
• Persamaan reaksi kimia yg setara dpt digunakan untuk
menentukan laju perubahan dr msg2 spesi. Cth reaksi: C 3H8(g) +
5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
• Pd reaksi di atas 5 mol O2 per satuan waktu digunakan dlm reaksi
ut tiap 1 mol C3H8 per satuan waktu yg sama
• Maka, pd reaksi ini oksigen pasti bereaksi 5x lbh cpt drpd propana
dlm satuan mol.L-1.s-1
• Begitu pula ut spesi yg lain: pembentukan CO 2 3x lbh cpt drpd
penggunaan C3H8, sedangkan pembentukan H2O 4x lbh cpt
• Jadi, besarnya laju reaksi relatif antara satu spesi dgn lainnya, dmn
laju reaksi berhubungan dgn koefisien dr spesi2 tsb pd persamaan
kimia yg setara
Contoh soal
• Butana, bahan bakar pd pemantik api, terbakar dlm oksigen
menghasilkan karbon dioksida dan air. Jika pd eksperimen
tertentu diketahui konsentrasi butana berkurang dgn laju 0.20
mol.L-1.s-1, pd laju berapakah [oksigen] berkurang dan [produk]
meningkat?
• Jawab:
Persamaan reaksi yg setara:
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
Maka νO2 = -0,20 x 13/2 = -1,3 mol.L-1.s-1
νCO2 = 0,20 x 8/2 = 0,8 mol.L-1.s-1
νH2O = 0,20 x 10/2 = 1,0 mol.L-1.s-1
Hubungan antara laju dan stoikiometri (2)
• Karena laju reaksi reaktan dan produk saling berhubungan, maka
boleh dipilih spesi mana yg akan ditentukan perubahan
konsentrasinya terhadap waktu
• Contoh: reaksi dekomposisi asam iodida menjadi hidrogen dan iodin
2HI(g) → H2(g) + I2(g)
• Spesi yg bisa diamati perubahannya hanya I2 karena membentuk gas
berwarna keunguan, dan tersedia instrumen yg dpt mengukur
intensitas warna ut menentukan konsentrasinya
• Setelah itu dpt ditentukan laju reaksi dr I2 dan spesi2 lainnya
• Laju reaksi keseluruhan dpt jg ditulis sbb:
laju reaksi = -1∆[HI] = 1∆[H2] = 1∆[I2]
2∆t 1∆t 1∆t
Hukum laju reaksi
• Persamaan laju reaksi yg diberikan pd pembahasan
sebelumnya hanya memperhatikan slh satu komponen
reaksi, sedangkan ut laju reaksi yg melibatkan keseluruhan
reaktan menggunakan persamaan di bawah ini
• Cth reaksi: A + B → produk
• Persamaan laju reaksinya (ν) = k x [A]m x [B]n
• Dimana: k = konstanta/tetapan laju reaksi
eksponen m = orde reaksi A
eksponen n = orde reaksi B
nilai k, m, dan n didptkan dr hasil eksperimen
Contoh soal
• Persamaan laju = k[NO]2[H2] diberikan ut reaksi berikut:
2NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O(g)
Jika laju reaksinya adalah 7.86 × 10-3 mol L-1s-1 ketika
konsentrasi NO dan H2 2 × 10-6 mol L-1, (a) berapakan nilai dari
konstanta laju? (b) apakah satuan ut konstanta laju?
• Jawab:
a) ν = k[NO]2[H2]
7.86 × 10-3 = k x (2 × 10-6 )2 x 2 × 10-6
7.86 × 10-3 = k x 8 × 10-18
k = 7.86 × 10-3 / 8 × 10-18 = 0,98 × 1015
b) k = mol L-1s-1 / (mol L-1)3 = mol-2 L2 s-1
Orde reaksi
• Nilai eksponen disebut dgn orde reaksi yg berhubungan dgn
reaktan
• Nilai eksponen tdk sama dgn nilai koefisien reaksi, meskipun
ada beberapa persamaan dimana nilai koefisienx = nilai
eksponen reaktannya
• Satuan tetapan laju (k) ditentukan oleh orde total reaksi
• Maka ut reaksi dgn nilai
eksponen nol, laju
reaksinya sama dgn
besarnya nilai konstanta
laju atau ν = k
Cara menentukan nilai eksponen
1. Mengukur konsentrasi awal reaktan
2. Mengukur konsentrasi produk
3. Menentukan nilai eksponen dgn cara membandingkan laju
reaksi antara reaktan A dan B pd 2 jenis eksprimen, dmn
slh satu reaktan memiliki konsentrasi yg konstan
Contoh soal:
Tentukan orde reaksi ut reaktan A dan B, bila dr hasil
eksperimen diketahui konsentrasi reaktan dan produk sbb:
• Jawab
misalkan kita menentukan laju A pd saat B konstan
(eksperimen 2 dan 1), maka:
laju reaksi 2 = k × [A2]n × [B2]m
laju reaksi 1 k × [A1]n × [B1]m
0,40 = (0,20)n → 2 = (0,20/0.10)n → 2 = 2n → n = 1
0,20 = (0,10)n
selanjutnya menentukan eksponen B pd saat A konstan
(eksperimen 4 dan 3), maka:
laju reaksi 4 = k × [A4]n × [B4]m
laju reaksi 3 k × [A3]n × [B3]m
2,40 = (0,20)m → 4 = (0,20/0.10)m → 4 = 2m → m = 2
0,60 = (0,10)m
maka persamaan laju ut reaksi ini adalah ν = k × [A] × [B]2
Latihan soal
1. Dengan menggunakan tabel hasil eksperimen pd latihan soal
sebelumnya, hitunglah nilai k ut eksperimen 2-5! Apa yg dpt
kalian simpulkan ttg nilai k tsb? tentukan satuan ut nilai k pd
eksperimen ini!
2. Untuk persamaan reaksi kimia berikut, tentukan:
a) persamaan laju reaksi, b) nilai k, dan c) satuan k
2NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O(g)
diketahui data hasil eksperimen sbb:
This is the end of slides
Ikatan kimia
Definisi
• Ikatan kimia = gaya tarik antar atom atau ion untuk
membentuk molekul dalam rangka memenuhi kaidah oktet
• Kaidah/aturan oktet: “susunan atau konfigurasi e yg stabil
mempunyai 8 e pd kulit terluar (oktet)”
• Golongan gas mulia merupakan golongan unsur yg stabil
(sukar bereaksi dgn unsur lain/inert). Kestabilan unsur gol ini
disebabkan karena elektron valensinya berjumlah 8 (oktet),
kecuali He yg berjumlah 2 e (duplet)
• Unsur-unsur lain cenderung mencapai konfigurasi oktet gas
mulia terdekat dgn cara membentuk ikatan kimia dgn atom
lain, baik atom sejenis atau tdk sejenis. Jenis ikatan kimia yg
terbentuk tergantung dari jenis unsur/atom yg bereaksi
Energi yg dibutuhkan ut membentuk ik. kimia

• Syarat unsur2 dapat membentuk senyawa yg stabil adalah


reaksinya harus eksotermik
• Eksotermik adalah reaksi yg menghasilkan energi, atau dengan
kata lain entalpi pembentukannya (∆H°f) bernilai negatif
• Contoh:
a) reaksi antara logam Na A B
dengan gas klorin (Cl2)
menghasilkan NaCl
b) reaksi antara gas
hidrogen dan oksigen
menghasilkan H2O
Energi yg dibutuhkan ut membentuk ik.
Kimia (2)
• Lawan dari reaksi eksotermik adalah endotermik, yaitu reaksi yg
membutuhkan energi, sehingga ∆H°f bernilai positif (besar)
• Reaksi endotermik bersifat tdk stabil sehingga akan
terdekomposisi, umumnya proses dekomposisinya bersifat
keras, misalnya menimbulkan ledakan. Cth: dinamit, balistit,
kordit, dll, yg senyawa penyusun utamanya adalah nitrogliserin
• Ketika reaksi kimia berlangsung eksotermik, energi potensial
partikel di dlm sistem akan menurun, sedangkan reaksi
endotermik, energi potensialnya akan meningkat
• Maka, pembentukan ikatan kimia berfungsi dlm menurunkan
energi potensial reaksi
Jenis-jenis ikatan kimia
• Ada 2 jenis ikatan kimia yg utama:
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
• Jenis ikatan kimia lainnya:
 Ikatan logam
 Ikatan hidrogen
 Gaya Van der Waals
 Gaya London (dispersi)
Ikatan ion
• Terbentuk dari serah terima elektron antar atom dalam
memenuhi kaidah oktet, dimana atom2 yg bereaksi memiliki
perbedaan keelektronegatifan yg besar
• Keelektronegatifan = kemampuan/kecendrungan atom untuk
menarik e
• Besarnya daya elektronegatifitas dipengaruhi oleh kebutuhan
atom akan tambahan e → dlm SPU, keelektronegatifan meningkat
dari kiri ke kanan, dan menurun dari atas ke bawah
• Atom yg melepaskan (donor) e akan bermuatan positif (kation),
sedangkan atom yg menerima e (akseptor) akan bermuatan
negatif (anion)
• Jadi, ikatan ion distabilkan oleh gaya tarik elektrostatik antar ion2
penyusunnya
Contoh: pembentukan NaCl
Ikatan kovalen
• Terbentuk dari penggunaan elektron bersama dalam
memenuhi kaidah oktet, dimana atom2 penyusunnya memiliki
keelektronegatifan yg hampir sama/tidak berselisih jauh
• Bila gaya elektronegatifan antar atomnya sama maka
terbentuk ikatan kovalen non-polar, bila gaya
elektronegatifannya berbeda maka terbentuk ikatan kovalen
polar
• Sebagian besar senyawa2 di alam terbentuk dari ikatan
kovalen
• Dalam memenuhi kaidah oktet, ikatan kovalen yg terbentuk
dapat berupa ikatan tunggal (alkana), rangkap dua (alkena),
atau rangkap 3 (alkuna)
Kovalen non polar
• Terbentuk dari atom2 yg memiliki
keelektronegatifan yg sama, sehingga e “terbagi”
sama rata
• Ikatan jenis ini terbentuk dr molekul atom sejenis
atau molekul yg berbentuk simetris (momen
dipol nol)
• Contoh: H2, CO2, CCl4, dll
• Momen dipol = satuan yg menunjukkan besarnya
kepolaran suatu molekul
Kovalen polar
• Terbentuk dari atom2 yg memiliki gaya elektronegatifan yg
berbeda sehingga e akan tertarik ke slh satu atom (yg
memiliki keelektronegatifan lbh besar). Akibatnya akan
terbentuk muatan parsial pd kedua atom, dimana atom
dgn keelektronegatifan > akan bermuatan (-) sedangkan
atom yg lain bermuatan parsial (+)
• Contoh: H2O, HCl, C2H5OH
Interaksi dipol-dipol
• Antar dipol dapat tercipta interaksi, yaitu gaya
tarik-menarik antar molekul2 dipol
• Ada 3 jenis interaksi dipol:
1. dipol-dipol sesaat (gaya dispersi/gaya
London)
2. dipol-dipol (gaya Van der Waals)
3. ikatan hidrogen
Ikatan kovalen koordinasi
• Pasangan elektron yg dipakai bersama berasal
dr slh 1 atom, yaitu atom yg memiliki
pasangan elektron bebas (PEB)
• Ikatan jenis ini akan membentuk senyawa
kovalen semi-polar
• Contoh: H
NH3 + H+ → NH4+ atau H─N+─H
H
Perbedaan antara ikatan ion dan kovalen

Ikatan ion Ikatan kovalen


• Terbentuk dari serah terima elektron • Terbentuk dari penggunaan
• Selisih elektronegatifan antar atom elektron bersama
besar • Selisih elektronegatifan antar atom
• Atom penyusunnya = logam + non- nol atau kecil
logam • Atom penyusunnya = non-logam +
• Contoh: garam, asam, basa non-logam
• Senyawa yg terbentuk disebut dgn • Contoh: H2O, O2, glukosa
seny ionik • Senyawa yg terbentuk disebut dgn
• Dikenal dgn istilah senyawa anorganik seny molekular
• Senyawa bermuatan atau tersusun • Dikenal dgn istilah senyawa organik
dari atom2 bermuatan (ion) • Senyawa bermuatan netral
• Konduktor • Non-konduktor
Ikatan logam
• Terbentuk antara atom logam dengan logam,
dimana elektron dr satu atom dapat bebas
berpindah ke atom lainnya
• Campuran antar logam disebut dgn alloy, cth: baja,
kuningan, perunggu
• Sifat-sifat:
1. Konduktor yg baik
2. Berkilau
3. Titik lebur sangat tinggi
Ikatan hidrogen
• Terbentuk antara atom elektronegatif
dengan atom hidrogen yg terikat pd atom
elektronegatif
• Ikatan hidrogen merupakan slh 1 jenis
interaksi lemah yg penting dlm reaksi kimia
• Contoh: ikatan antara molekul air
• Ikatan ini menyebabkan air memiliki sifat yg
unik
Beberapa contoh ikatan hidrogen
Gaya Van der Waals
• Gaya atau interaksi lemah yg dimiliki oleh semua molekul
dalam jarak dekat
• Gaya Van der Waals menyebabkan molekul2 sejenis saling
tertarik atau saling menyukai, sehingga senyawa2 non-polar
akan melarut dlm senyawa2 non-polar, begitu pula
senyawa2 polar akan mudah melarut dlm senyawa2 polar.
Kecendrungan senyawa2 ut melarut di dlm pelarut dgn
kepolaran yg sejenis disebut dengan “like dissolve like”
• Contoh: minyak (non-polar) akan melarut di dalam pelarut
organik (non-polar), tetapi tdk dpt larut di dalam air (polar)
Simbol dan struktur Lewis
• Simbol Lewis digunakan untuk menunjukkan
jumlah e valensi pd suatu atom
• Pada simbol Lewis, e diwakilkan dengan “titik”
∙ ∙
• Contoh: Li∙ , ∙C∙ , ∙O
∙∙
∙ ∙∙
• Contoh penggunaan simbol Lewis ut ikatan
ion:
Simbol dan struktur Lewis (2)
• Pada ikatan kovalen, e digunakan bersama sehingga terkadang
ikatan kovalen disbt jg dengan ikatan pasangan elektron
• Karena e digunakan bersama, maka elektron pasangan ikatan
tsb dituliskan di tengah antara atom yg saling berikatan
• Contoh penggunaan simbol Lewis ut ikatan kovalen:

• Ut penyederhanakan maka pasangan e ikatan pada ikatan


kovalen diwakilkan dengan simbol ─, cth: H─H
• Rumus seperti di atas disebut dengan rumus Lewis atau
struktur Lewis. Terkadang disebut jg dgn rumus struktur karena
menunjukkan atom2 yg terdpt dlm molekul dan bagaimana
atom2 tsb saling terikat
This is the end of slides
Octet Rule = atoms tend to gain, lose or share electrons so as to have 8 electrons

C would like to Gain 4 electrons


N would like to Gain 3 electrons
O would like to Gain 2 electrons
Aturan oktet tdk berlaku pd logam transisi
dan logam post-transisi
• Kaidah oktet teraplikasi dgn baik pd kation2 logam
golongan 1 dan 1A dan anion2 non logam. Sedangkan ut
kation2 logam transisi dan logam post-transisi,
konfigurasi yg stabil dipenuhi dgn aturan berikut:
1. Elektron awal yg terlepas berasal dr atom atau ion yg
memiliki kulit dgn nilai n terbesar (subkulit terluar)
2. Elektron dipindahkan dr subkulit dgn tingkat energi lbh
tinggi, kemudian dr subkulit dgn tingkat energi lbh
rendah. Urutan tingkat energi subkulit atom: s < p < d <
f. Artinya elektron pd subkulit f akan dikosongkan
terlebih dahulu, setelah itu subkulit d, p, dan terakhir s
Contoh
1. Timah (logam post-transisi) membentuk 2 jenis ion, Sn 2+ dan Sn4+
Konfigurasi e timah:
Sn = [Kr] 4d10 5s2 5p2
Sn2+ = [Kr] 4d10 5s2
Sn4+ = [Kr] 4d10
2. Besi (logam transisi) memiliki 2 jenis ion:
Fe2+ dan Fe3+
konfigurasi e besi:
Fe = [Ar] 3d6 4s2
Fe2+ = [Ar] 3d6
Fe3+ = [Ar] 3d5
Pelepasan e kulit terluar menstabilkan kation2 logam transisi dan post-transisi
meskipun tdk mencapai konfigurasi gas mulia, dimana umumnya kation2 yg
dihasilkan bermuatan +2 (melepas e di subkulit s) dan +3 (melepas 1 e dr
subkulit d)

Anda mungkin juga menyukai