Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN MADU HUTAN UJUNG

KULON

PERTEMUAN TAHUNAN 2017


JARINGAN MADU HUTAN INDONESIA
PENDAHULUAN
Madu Hutan Ujung Kulon, dihasilkan dari jenis lebah madu Apis Dorsata atau dalam
bahasa lokal disebut Odeng. Pengambilan madu hutan oleh masyarakat Ujung Kulon
telah berlangsung secara turun temurun, dan menjadi pendapatan alternatif saat
musim kemarau ketika sawah tidak bisa digarap.

Kegiatan pemanfaatan madu hutan di Ujung Kulon di lakukan oleh Kelompok Tani
Madu Hutan Ujung Kulon (KTMHUK) bersama Perhimpunan Hanjuang Mahardika
Nusantara (PHMN) sebagai lembaga pendamping. Dalam hal pemasaran madu
hutan Ujung Kulon dikelola oleh Koperasi Hanjuang.

Selama lebih dari 1 tahun ini, PHMN turut memfasilitasi Koperasi Hanjuang dan
KTMHUK untuk mendapatkan dukungan kebijakan wilayah akses pemanfaatan madu
hutan dikawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Penguatan kapasitas
KTMHUK juga terus dilakukan yang saat ini keanggotaannya sudah melingkupi 4
desa sekitar kawasan TNUK.

Mulai 2015 Koperasi Hanjuang, telah menembus pasar Oriflame melalui kerjasama
dengan PT Orindo Alam Ayu. Sampai saat ini kerjasama pemasaran masih berjalan.
JEJARING ORGANISASI LOKAL
Koperasi Hanjuang adalah badan usaha yang dibentuk bersama-sama
oleh PHMN dan KTMHUK pada 2012. Saat ini anggota berjumlah 148 orang, terdiri
dari 140 orang petani madu dan 8 orang pendamping, memiliki 1 Unit Pengolah Hasil
(UPH) dan kerjasama pemasaran dengan Oriflame Indonesia.

Perhimpunan Hanjuang (PHMN) merupakan LSM


Lokal yang fokus dalam upaya pemberdayaan masyrakat desa hutan. Sejak 2010
turut srta mengembangkan JMHI (Jaringan Madu Hutan Indonesia) sebagai wadah
pembelajaran-penguatan kelompok madu hutan. Perananannya di Ujung Kulon
melakukan pendampingan masyarakat, penguatan kapasitas KTMHUK dan
pengawasan mutu madu.

Kelompok Tani Madu Hutan Ujung Kulon (KTMHUK)


merupakan wadah para petani madu hutan di Ujung Kulon, yang didirikan pada 2010
diawali di Desa Ujung jaya dan mulai akhir 2015 memperluas keanggotaan ke 3 desa
(Taman jaya, Cigorondong dan Tunggal jaya)
PENGUATAN KAPASITAS PETANI MADU
Beberapa kegiatan yang dilakukan di tingkat petani madu, diantaranya :
1.Rekruitmen Anggota baru KTMHUK
2.Pelatihan keorganisasian petani madu
3.Pelatihan teknik panen lestari-higienis untuk anggota baru
4.Pembangunan Gudang Madu di Desa Ujung Jaya
5.Mendorong peranan Desa. Saat ini sedang dilakukan budidaya Lebah madu Apis
Cerana (nyiruan) melalui bantuan Dana Desa di Ujung Jaya. Dalam waktu dekat, juga akan
dilakukan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di Desa Tunggal jaya.
DUKUNGAN KEBIJAKAN
1. Dukungan kebijakan pemanfaatan madu hutan dari Kementerian Kehutanan (Balai
TNUK) yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara Balai TNUK dengan
Koperasi Hanjuang.
2. Dukungan kebijakan akses wilayah pemanfaatan madu hutan tertuang dalam zonasi
kawasan TNUK, wilayah pengambilan madu hutan masuk kedalam Zona
Pemanfaatan Tradisional seluas 1.224,95 Ha, meliputi kawasan Gunung Honje dan
Pulau Panaitan.
3. Ruang lingkup kerjasama antara Balai TNUK dengan Koperasi Hanjuang yaitu; i)
pemanfaatan madu hutan di zona tradisional TNUK, ii) Perlindungan dan
Pengamanan kawasan, iii) Penelitian dan Pengembangan madu hutan, iv)
Pembangunan sarana dan pra sarana, v) Pengembangan wisata minat khusus, vi)
Pengembangan sumber daya manusia, vii) Pendidikan konservasi dan lingkungan.
Perjanjian Kerjasama pemanfaatan madu hutan
PRODUK DAN PEMASARAN
1. Produksi dan pemasaran madu hutan di kelola oleh Koperasi Hanjuang yang saat ini
memiliki 1 Unit Pengolahan Hasil (UPH).
2. Produk saat ini dengan merk “Odeng” madu hutan Ujung Kulon, dalam waktu dekat
juga akan meluncurkan produk “Nusa Odeng” yang memasarkan madu hutan dari
semua anggota JMHI.
3. Pemasaran saat ini bekerjasama dengan PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame).
RENCANA KEGIATAN 2017 - 2018
1. Pengembangan produk turunan; lilin lebah (beewax) oleh kelompok
perempuan, bekerjasama dengan NTFP-EP.
2. Sekolah lapang lebah madu bekerjasama dengan WWF Ujung
Kulon.
3. Patroli hutan petani madu dengan Balai TNUK yang difasilitasi oleh
Koperasi Hanjuang.
4. Pengkayaan tanaman pakan lebah hutan.
5. Perluasan KTMHUK ke wilayah Kecamatan Cimanggu.
6. Pelatihan panen madu tanpa asap.
7. Promosi produk, kampanye program dan Workshop Madu Hutan
dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
8. Replikasi peranan Pemerintah Desa dalam pengembangan madu
seperti di Desa Ujung Jaya.
9. Pembentukan BumDes Desa Tunggal Jaya.
10. Rapat Anggota Tahunan Koperasi Hanjuang tahun buku 2017.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai