Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI KURIKULUM

Dosen Pengampu:
Nur Ittihadatul Ummah, S.Sos. I, M

Disusun Oleh:
Nur Wanah
(212101040034)
Definisi Evaluasi Kurikulum
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation,dalam bahasa Arab al-Taqdir dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Adapun dari segi Istilah menurut Edwind
Wandtdan Gerald W. Brow yaitu suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sedangkan pengertian
kurikulum secara etimologis berasal dari bahasaYunani, yaitu
curiryang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu”.
Jadi, evaluasi kurikulum adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program,
dan kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang
diterapkan. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari
dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut
1. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum bagi kualitas
masyarakat masa
Kedudukan kini danKurikulum
Evaluasi masa depan, dalam Pengembangan
2. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum dalam segi
tantangan, Kurikulum
3. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum pada tahap
standar
isi dan standar kompetensi lulusan,
4. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum dalam bidang
ide kurikulum
5. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum dalam bidang
dokumen
kurikulum dan pengembangan silabus,
6. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum dalam bidang
kurikulum
sebagai proses,
7. Kedudukan evaluasi dalam pengembangan kurikulum dalam bidang
hasil kurikulum.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Kurikulum Pada Scriven menyatakan bahwa fungsi evaluasi
dasarnya kegiatan evaluasi dalam kegiatan kurikulum terbagi menjadi dua yaitu fungsi
apapun secara prinsip memiliki fungsi dan formatif dan fungsi sumatif. Formatif
tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui adalah fungsi evaluasi untuk memberikan
efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan yang informasi dan pertimbangan sebagai upaya
dilakukan. Secara umum tujuan evaluasi untuk memperbaiki suatu kurikulum
kurikulum dapat diklasifikasikan dalam (curriculum improvement). Sumatif adalah
tiga tujuan, yaitu. fungsi evaluasi untuk memberikan
1. Untuk perbaikan, pertimbangan terhadap hasil
2. Akuntabilitas/ pertanggungjawaban, pengembangan kurikulum. Dengan
3. Penentuan tindak lanjut. mengetahui tujuan evaluasi ditinjau dari
berbagai segi dalam sistem pendidikan,
maka dengan cara lain dapat dikatakan
bahwa fungsi evaluasi ada beberapa
hal:
1) Evaluasi berfungsi selektif,
2) Evaluasi berfungsi diagnostik,
3) Evaluasi berfungsi sebagai penempatan,
• Prinsip, Jenis, dan Desain Evaluasi Kurikulum
Jenis Evaluasi Kurikulum
1. Evaluasi reflektif misalnya, memusatkan perhatiannya
terhadap dimensi kurikulum sebagai ide, Prinsip Evaluasi
2. Evaluasi rencana banyak digunakan orang ketika inovasi 1. Tujuan tertentu,
mulai 2. Bersifat objektif,
diperkenalkan dalam pengembangan kurikulum dan setelah 3. Bersifat komperhensif,
teknologi 4. Kooperatif dan
pengembangan kurikulum, bertanggung jawab dalam
3. Evaluasi rencana banyak digunakan orang ketika inovasi perencanaan
mulai 5. Efesiensi,
diperkenalkan dalam pengembangan kurikulum dan setelah 6. Berkesinambungan.
teknologi
pengembangan kurikulum.,
4. EvaluasiDesain
prosesEvaluasi
sering disebut dengan evaluasi implementasi
Kurikulum
kurikulum.Deain evaluasi kurikulum menguraikan tentang data yang harus
dikumpulkan, analisis data untuk “membuktikan” nilai dan efekrivitas
kurikulum. Desain evaluasi kurikulum terdiri atas: a. Merumuskan tujuan
evaluasi. b. Mendisain proses dan metodologi evaluasi kurikulum. c.
Menspesifikkan data yang perlukan untuk menyusun instrument bagi proses
pengumpulan data. d. Mengumpulkan, menyusun dan mengolah data. e.
Model-Model Evaluasi Kurikulum
Menurut Hamid Hasan (2008) model evaluasi kurikulum sebagaimana perkembangan
evaluasi kurikulum di Amerika, Inggris dan Australia adalah dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Model Evaluasi Kuantitatif
Adapun ciri yang menonjol dari evaluasi kuantitatif adalah penggunaan prosedur kuantitatif
untuk mengumpulkan data sebagai konsekuensi penerapan pemikiran. Model ini dibagi lagi
menjadi: a. Model Black Box Tyler, b. Model Teoritik Taylor dan Maguire, c. Model
Pendekatan Sistem Alkin, d. Model Countenance Stake, e. Model CIPP.
2. Model Ekonomi Mikro
Model ekonomi mikro adalah model yang menggunakan pendekatan kuantitatif.Sebagaimana
model kuantitatif lainnya, maka model ekonomi mikro ini focus pada hasil (hasil dari
pekerjaan, hasil belajar dan hasil yang diperkirakan).
3. Model Evaluasi Kualitatif
Model ealuasi kualitatif selalu menempatkan proses pelaksanaan kurikulum sebagai focus
utama evaluasi. Terdapat 3 Model evaluasi kualitatif, yaitu: a. Model Studi Kasus, b. Model
Iluminatif
SEKIAN,
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai