Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis Urologi
Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis Urologi
E. RIWAYAT KEBIASAAN
F. RIWAYAT KELUARGA
orang tua, saudara, anak, keluarga yang berhubungan darah : kesehatan, penyakit, usia dan penyebab
kematian
G. RIWAYAT SOSIAL
perkawinan, pekerjaan, tempat tinggal, orang-orang yang tinggal serumah, kegemaran, binatang peliharaan
PEMERIKSAAN FISIK
• PEMERIKSAAN ABDOMEN
• PEMERIKSAAN GENITALIA LAKI-LAKI
• PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
• PEMERIKSAAN ABDOMEN
d. Auskultasi :
e. Transiluminasi :
terutama anak < 1tahun dengan massa besar di supra pubis atau RCV. Gunakan senter
pada sisi massa di kamar gelap.
Tes transluminasi (+) : kista ginjal atau hidronefrosis dengan cairan transparant.
(Contoh lain : transluminasi tes (+)pada hydrocele)
• PEMERIKSAAN ABDOMEN
2. Pemeriksaan Supra Pubik
a. Inspeksi :
Bila tampak penonjolan yg bulat antara sympisis os pubis dan
umbiliku : vesica urinaria penuh , Benjolan tidak teratur di supra pubis
kemungkinan tumor buli-buli
b. Palpasi :
1) Nyeri tekan supra pubis → sistitis
2) Tumor buli-buli, uterus, ovarium yg besar dan seminoma teraba di
supra pubis
c. Perkusi :
Pekak (dullness) di supra pubis → isi buli-buli > 150 cc atau kista
ovarium pada wanita
• PEMERIKSAAN GENITALIA LAKI-LAKI
1. Penis
a. Inspeksi :
1) Perhatikan dari ujung penis sampai pangkal
2) Apakah sudah disirkumsisi atau belum.
3) Bila belum disirkumsisi perhatikan:
- Preputium apakah fimosis atau paraphymosis
Bila sudah disirkumsisi, perhatikan :
- Glans penis : periksa apakah ada Herpes progenitalis (Virus Herpes tipe 2)
atau radang glans penis (balanitis)
- Meatus uretra
- Sulcus coronarius :
- Letak meatus uretra
b. Palpasi : raba seluruh penis mulai dari preputium, glans dan batang
penis serta urethra :
1) Phymosis teraba massa lunak atau keras dibawah preputium pada
glans penis atau sulcus caronarius.
2) Uretra spt tali dan pancaran kencing kurang → striktur uretra
3) Teraba batu pada fossa navicularis glandis dan peno-scrotalis
• PEMERIKSAAN GENITALIA LAKI-LAKI
2. Scrotum & Isinya
a. Inspeksi :
1) Normal : kanan lebih tinggi dari kiri
2) Cari : abses, fistel, edema, gangren (skrotum tegang, kemerahan
nyeri, panas, mengkilap, hilang rasa, basah → gangren, ca skrotum
3) Pembesaran skrotum :
- orchitis/epididimitis
- Hernia Inguinalis
- Varicocele
- Hematocele
- Torsi testis
- Ca testis
- Hydrocele testicularis
- Hydrocele funicularis
b. Palpasi
• Raba jumlah testis, monorchidism/anorchidism, kriptokismus uni/
bilateral , nyeri tekan, apakah ada massa atau tidak
• PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
1. Lakukan inspeksi daerah perineum dan anus,
2. Oleskan jelly pada jari telunjuk yang menggunakan sarung tangan
3. Masukkan jari telunjuk ke anus, perlahan-lahan sentuhlah spinkter ani. Tangan yang satu berada di atas
suprapubis dan tekanlah ke arah vesica urinaria.
4. Doronglah jari telunjuk ke arah dalam anus sambil menilai ampulla dan dinding rectum
5. Tempatkanlah jari telunjuk pada jam 12, untuk meraba kelenjar prostat pada posisi lithothomi. (Kelenjar prostat
teraba pada posisi jam 12.)
6. Raba massa tersebut, dan nilai hal-hal berikut:
- Permukaannya atau keadaan mucosa rektum pada prostate,
- Pembesarannya : pole atas bisa/tidak teraba dan penonjolannya kedalam rectum,
- Konsistensi : kenyal, keras, atau lembut,
- Simetris atau tidak,
- Berbenjol-benjol atau tidak,
- Terfiksir atau tidak,
- Nyeri tekan atau tidak,
- Adanya krepitasi (batu prostat) atau tidak
7. Keluarkan jari tangan dengan sedikit melengkungkan ujung jari, dan periksalah apakah ada darah, lendir dan
feses pada sarung tangan