Stoikhiometri
Stoikhiometri
STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi
zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.
Stoikiometri berasal dari perkataan Yunani, stoicheon (unsur) dan metrien (mengukur).
“Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain, selalu
tetap, atau suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang tergabung
dalam perbandingan tertentu”
Hasil perhitungan menunjukkan komposisi massa tembaga dalam ketiga cuplikan itu
sama, jadi sesuai dengan hukum perbandingan tetap.
“Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa maka perbandingan massa dari
unsur yang satu, yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain, merupakan
bilangan yang mudah dan bulat”
Contoh:
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk lima macam senyawa;
Perbandingan berat oksigen yang bereaksi dengan satu bagian nitrogen adalah:
0,57 : 1,14 : 1,76 : 2,28 : 2,86 : 3,42
atau 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6
Perbandingan ini merupakan bilangan yang mudah dan bulat, jadi sesuai dengan
Hukum Kelipatan Perbandingan.
4. Hukum Avogadro (1811)
“Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas
mengandung jumlah molekul yang sama”
Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas
volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ? (Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
8,5 g amoniak = 8,5:17 = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
TEORI ATOM DALTON
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya: air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
KRITIK TERHADAP TEORI ATOM DALTON
Postulat 1 : kini atom masih dapat dibagi lagi, hal ini ditunjukkan oleh penemuan partikel
sub-atom elektron, proton dan neutron dan juga disebabkan adanya
pembelahan inti (fisi nuklir).
Postulat 2 : Atom suatu unsur dapat berbeda massa (adanya isotop).
Postulat 3 : Ada banyak senyawa yang perbandingan atomnya cukup rumit, misalnya;
C6H7N3O11
Massa Atom Relatif (Permulaan abad 19)
“Valensi suatu unsur adalah jumlah atom hidrogen yang bereaksi atau yang dapat diganti dengan satu
atom unsur itu”
“Massa ekivalen suatu unsur adalah jumlah bagian massa unsur yang bereaksi atau menggantikan satu
bagian massa hidrogen atau delapan bagian oksigen”
Jawab:
Dengan hukum Dulong dan Petit:
Ar kira-kira x kalor jenis = 27 J g-1 K-1
Ar kira-kira = 27/0,24
Ar kira-kira = 112,5
Massa atom relatif = massa ekivalen x valensi
112,5 =38,3 x valensi
Valensi = 112,5/38,3 =2,94
Valensi = 3 (harus dibulatkan)
Jadi Massa atom relatif yang tepat = 3 x 38,3 = 114,9
Penentuan Ar dengan Metode Cannizarro (1858)
Pendekatan:
Massa molekul relatif suatu gas kira-kira dua kali rapat uapnya; Mr = 2 x
RH
RH = Rapat uap
Contoh
Tentukan massa atom relatif unsur x dari sejumlah data rapat uap senyawa-
senyawa yang mengandung unsur x.
Senyawa RH
Benzena 39
Propana 22
Etana 15
Metana 8
Methanol 15
JAWAB:
Contoh:
Galium mempunyai isotop 69 dan 71 dengan kelimpahan isotop masing-masing 60 dan 40%.
Massa Atom Relatif gallium adalah:
69 x 60 71 x 40
69,8
100 100
Massa Molekul Relatif
(Mr) Massa satu molekul unsur
Massa molekul relatif
1
Massa satu atom karbon - 12
12
Jika kita mempunyai zat sebanyak m gram dan massa molarnya M (g mol-1) maka
jumlah mol, n, dinyatakan dengan;
m (g)
n (mol)
M (g mol -1 )
Contoh:
Hitung berapa mol yang terdapat dalam:
a. 200 g boron triklorida, BCl3 (Ar B = 10; Cl = 35,5)
b. 6,4 g benzena, C6H6 (Ar C = 12; H = 1)
c. 16,2 g kromium trioksida, CrO3 (Ar Cr = 52; O = 16)
Jawab: 200
a. Jumlah mol = 1,7 mol
117
6,4 2
b. Jumlah mol = 78 6, 2 x10 mol
16,2
c. Jumlah mol = 100 0,162 mol
Konsep Mol
“Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer
(atom, molekul dsb) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop
karbon-12”
Jumlah besaran ini disebut tetapan Avogadro (Bilangan Avogadro) dengan lambang L
(dahulu N)
L = (6,022045 0,000031) x 1023 mol-1 atau 6,02 x 1023 mol-1
Contoh: Dalam satu mol besi terdapat 6,02 x 1023 atom besi dan satu mol air
mengandung 6,02 x 1023 molekul air
Penerapan konsep mol pada gas
Penerapan konsep mol pada gas mengikuti persamaan gas ideal
PV = nRT
P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, T adalah suhu, R adalah tetapan gas untuk semua
gas dan n adalah jumlah mol gas.
Pada tekanan standard 1 atm (101325 Pa) dan suhu 273 K (STP), satu mol gas menempati
volume 22,414 L (22,4 L)
Contoh:
Pada keadaan standar berat 17,92 L gas adalah 10,7 g. Hitung massa molekul relatif gas
tersebut.
Jawab:
Volume 1 mol gas pada STP 22,4 L
17,92 L gas pada STP = (17,92/ 22,4) mol
Massa molekul relatif 10,7 g gas pada STP = (22,4/17,92) x 10,7 = 13,4
Penerapan konsep mol pada larutan
“Larutan satu molar (M) adalah larutan yang mengandung satu mol zat terlarut dalam 1
L larutan”
Rumus empiris
Rumus yang paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom dari pelbagai unsur
pada senyawa.
Rumus empiris dapat ditentukan dari data:
Jenis unsur dalam senyawa (dari analisis kualitatif)
Persen komposisi unsur (dari analisis kuantitatif)
Massa atom relatif unsur-unsur yang bersangkutan
Tahapan dalam menentukan rumus empiris suatu senyawa adalah sebagai berikut:
a. Tentukan massa tiap unsur dalam sejumlah massa tertentu senyawa atau persen massa
setiap unsur. Data yang diperoleh adalah massa unsur yang terdapat dalam senyawa.
b. Membagi massa setiap unsur dengan massa atom relatif. Data yang diperoleh adalah
perbandingan mol setiap unsur atau perbandingan atom.
c. Merubah perbandingan pada tahap b menjadi bilangan bulat terkecil.
Rumus molekul
Rumus molekul memberikan jumlah mol setiap jenis atom dalam satu mol molekul senyawa.
Data yang diperlukan untuk menentukan rumus molekul adalah :
(a) rumus empiris, dan
(b) massa molekul relatif.
Contoh:
a. Tentukan rumus empiris senyawa yang mengandung C, H dan O dengan komposisi; C = 40%,
H = 6,7% dan sisanya O.
b. Jika dari suatu analisis diketahui massa molekul relatifnya 60 tentukan rumus
molekulnya.
Jawab:
Penyetaraan persamaa reaksi sederhana
“Persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan cara pemeriksaan. Pada cara ini,
persamaan diperiksa kemudian diberi koefisien sehingga jumlah setiap unsur diruas
kiri sama banyak dengan jumlah unsur di ruas kanan persamaan reaksi”
Contoh:
Setarakan persamaan reaksi jika oktana terbakar sempurna
1. Raksa dan klor membentuk dua macam senyawa, dalam senyawa pertama 0.66 gram raksa bergabung dengan
0,118 gram klor, sedangkan senyawa kedua 1.00 gram raksa bergabung dengan 0,355 gram klor. Apakah data
tersebut sesuai denga hokum perbandingan berganda
2. Isotop belerang bermasa relative 31.972;32.971;33.968 dan 35.967 dengan perbandingan jumlah masing masing 95.01%;
0.76%; 4.22% dan 0.01 %. Hitunglah massa atom relative belerang
3. 150 ml gas pada 100 derajat Celsius dan tekanan 750 mmHg mempunyai masa 0.25 g. tentukan massa molekul relative
gas tersebut
4. 12,3 l gas oksigen pada suhu 27 derajat Celsius mempunyai tekanan 1,5 atm, tentukan
a. mol oksigen
b. massa oksigen
5. 63.5 tembaga berekasi dengan 8.0 g oksigen, tentukan rumus empiris (RE) senyawa yang terbetuk
6. Suatu senyawa mengandung 5.2 g seng, 0.96 g karbon dan 3.84 oksigen, tentukan rumus empiris senyawa
7. Suatu senyawa mengandung 40% karbon, 6.67 persen hidrogen dan 53.3 persen oksigen, tentukan rumus molekul jika senyawa
Mengandung Mr = 180
8. Hitunglah mol dan massa HCL yang terdapat dalam HCL 2M bila volume
a. 1,5 L
b. 300 ml
9. Buatlah 1,5 L H2SO4 0.9 M dari larutan H2SO4 pekat (18 M)
10. 2.5 l Ba(NO3)2 2M direaksikan dengan H2SO4 0.5 M
a. reaksi yang terjadi
b. volume H2SO4 0,5 M yang diperlukan