Anda di halaman 1dari 4

Dasar teori

1. Pengertian Kolorimetri dan aplikasinya

Kolorimetri merupakan metode pembanding adsorpsi cahaya relatif terhadap suatu zat (Ardiatma
and Surito, 2019). Kolorimetri digunakan sebagai teknik analisis kuantitatif dalam menentukan
konsentrasi suatu zat didasarkan oleh intensitas cahaya warna larutan (Jefriyanto et al., 2017).
Dilakukan dengan cara membandingkan warna suatu zat dengan cahaya putih yang digunakan
sebagai sumber cahaya pembanding (Ardiatma and Surito, 2019). dalam menentukan konsentrasi,
dilakukan dengan cara analisa intensitas cahaya yang diteruskan oleh larutan dengan cahaya putih
sebagai sumber cahayanya (Wulandari and Yulkifli, 2018). Metode ini akurat dan cepat, dilakukan
melalui proses pengenceran yang disesuaikan dengan konsentrasi sampel (Mishra et al., 2014).

2. Prinsip dan skema kerja kolorimeter


Kolorimeter merupakan alat yang digunakan dalam menentukan konsentrasi menggunakan
analisis intensitas cahaya yang diteruskan oleh larutan (Wulandari and Yulkifli, 2018).
Kolorimeter didasarkan dari perbandingan perubahan warna antara warna larutan dengan
warna konsentrasi komponen pembentuk pada larutan (SURBAKTI, 2014). Skema dari alat
kolorimeter, yaitu sumber cahaya akan diteruskan oleh sampel yang ada di kuvet. Kemudian,
sebagian cahaya akan diserap dan sebagian cahaya lagi akan diteruskan. Cahaya yang diteruskan
akan terbaca oleh alat sensor untuk diubah dari sinyal spektrum cahaya menjadi sinyal.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan menggunakan hukum lambert-beer sehingga menghasilkan
data frekuensi warna, yaitu frekuensi warna merah, hijau, dan biru yang merupakan warna dasar
dari spektrum warna (Jefriyanto et al., 2017).

3. Prinsip pengenceran
Pengenceran adalah suatu proses menambahkan zat pelarut ke dalam larutan. Proses tersebut
akan menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan sehingga volume larutan akan berubah
(Cyrilla et al., 2018). pengenceran ini dapat bertujuan untuk memudahkan pengamatan terhadap
zat terlarut dalam larutan (Safika et al., 2017). Penurunan konsentrasi zat dalam proses
pengenceran biasanya dilakukan menggunakan akuades (Nurhayati et al., 2020).

4. Hukum Lambert-Beer
Alat kolorimeter bekerja berdasarkan hukum lambert-beer (Wulandari and Yulkifli, 2018). Hukum
lambert beer menyatakan hubungan antara intensitas penyerapan cahaya, konsentrasi, dan
panjang lintasan cahaya dari zat yang dapat menyerap cahaya terhadap suatu panjang
gelombang (Huang et al., 2021). Hukum lambert-beer dinyatakan melalui persamaan:
A  a .l.c
Dengan (A) adalah absorban atau penyerapan, a adalah absorpsivitas molar atau tetapan jenis
zat (L/mol cm), l adalah panjang lintasan (cm) dan c adalah konsentrasi (mol/L) (Wulandari and
Yulkifli, 2018).
Nilai absorpsi (A) bergantung pada panjang gelombang dan dirumuskan oleh :

Dengan I adalah intensitas cahaya datang dan Io adalah intensitas cahaya yang diteruskan
(Jefriyanto et al., 2017).

Bahan
1. Larutan cuso4 0,1 M
Larutan CUSO4 0.1 M memiliki sifat fisik berbentuk cair berwarna biru, dan tidak berbau.
Sifat kimianya, yaitu memiliki densitas a1,02 g/m3 pada 20 °, pH 4,2 pada 20 °C, tidak
termasuk bahan mudah meledak, dan larutan CUSO4 dapat larut dalam air yaitu kelarutan
pada 20 °C. Larutan cuso4 dapat menyebabkan iritasi mata yang serius dan berbahaya bagi
kehidupan perairan jangka panjang. Jika menggunakan bahan ini, jangan buang bahan secara
bebas ke lingkungan, pakai pelindung mata atau muka, dan cuci kulit setelah
menggunakannya. jika terkena mata, maka segera bilas dengan air selama beberapa menit,
jika tidak membaik segera dapatkan penanganan media (merck, 2022).

2. Akuades
Larutan HCL memiliki sifat fisik berbentuk cairan yang tidak berwarna dengan berat molekul
18.02 g/mol. Sifat kimianya, yaitu ph berkisar antara 6-8 pada 25 derajat C, titik leleh atau
titik beku 0,0 d C, titik didih 100 d C, dan densitas sebesar 1,000 g/cm3 pada 3.98 d C.
Akuades bukan merupakan bahan yang berbahaya dan tidak mengandung komponen yang
dianggap persisten. Apabila terhirup sampai tidak dapat bernapas, maka berikan pernapasan
buatan (Smartlab, 2021)
DAFTAR PUSTAKA

Ardiatma, D., Surito, 2019. ANALISIS PENGUJIAN SISA KLOR DI JARINGAN DISTRIBUSI KIJI WTPI
PT. JABABEKA INFRASTRUKTUR CIKARANG MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI.
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan 6, 4.
Cyrilla, R.C., Humairoh, D., Nela, F.V., 2018. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR Aspergillus sp. PADA
SUMUR DI DESA SANAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN METODE
PENGENCERAN. Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 160.
Huang, G., He, J., Zhang, X., Feng, M., Tan, Y., Lv, C., Huang, H., Jin, Z., 2021. Applications of Lambert-Beer
law in the preparation and performance evaluation of graphene modified asphalt. Construction and
Building Materials 273, 5.
Jefriyanto, W., Shein, M.M., Rajak, A., Djamal, M., 2017. Rancang Bangun Kolorimeter Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno. PROSIDING SNIPS 88–92.
Mishra, S.K., Suh, W.I., Farooq, W., Moon, M., Shrivastav, A., Park, M.S., Yang, J.-W., 2014. Rapid
quantification of microalgal lipids in aqueous medium by a simple colorimetric method. Bioresource
Technology 155, 330–333.
Nurhayati, I., Vigiani, S., Majid, D., 2020. PENURUNAN KADAR BESI (Fe), KROMIUM (Cr), COD DAN
BOD LIMBAH CAIR LABORATORIUM DENGAN PENGENCERAN, KOAGULASI DAN
ADSOBSI. ECOTROPHIC 14, 74–87.
Safika, S., Matondang, S.W., Darmawi, D., Abral, M., Erina, E., Jalaluddin, M., 2017. Total colony of
cellulolitic bacteria in the rumen of aceh cattle. Jurnal Medika Veterinaria 11, 51–58.
SURBAKTI, T.S., 2014. ANALISA KADAR BESI (Fe) PADA AIR BAKU DAN AIR RESERVOIR DI
PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL. ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS
FARMASI.
Wulandari, D.A., Yulkifli, 2018. STUDI AWAL RANCANG BANGUN COLORIMETER SEBAGAI
PENDETEKSI PADA PEWARNA MAKANAN MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODA.
Pillar of Physics 11, 81–87.
Ardiatma, D., Surito, 2019. ANALISIS PENGUJIAN SISA KLOR DI JARINGAN DISTRIBUSI KIJI WTPI PT.
JABABEKA INFRASTRUKTUR CIKARANG MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI. Jurnal Teknologi dan
Pengelolaan Lingkungan. 6(1):4.

Cyrilla, R.C., Humairoh, D., Nela, F.V. 2018. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR Aspergillus sp. PADA
SUMUR DI DESA SANAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN METODE PENGENCERAN. In Prosiding
SINTESIS (Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis). 15 september 2018, kediri, indonesia. 160.

Huang, G., He, J., Zhang, X., Feng, M., Tan, Y., Lv, C., Huang, H., Jin, Z., 2021. Applications of Lambert-
Beer law in the preparation and performance evaluation of graphene modified asphalt. Construction
and Building Materials. 273:5.

Jefriyanto, W., Shein, M.M., Rajak, A., Djamal, M., 2017. Rancang Bangun Kolorimeter Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno. PROSIDING SNIPS. 26-27 Juli 2017, bandung, indonesia. 88–92.

Merck. 2022. lembaran data keselamatan copper sulfate solution. www.merckmillipore.com. Diakses
pada 20 Mei 2023.

Mishra, S.K., Suh, W.I., Farooq, W., Moon, M., Shrivastav, A., Park, M.S., Yang, J.-W., 2014. Rapid
quantification of microalgal lipids in aqueous medium by a simple colorimetric method. Bioresource
Technology. 155:330–333.

Nurhayati, I., Vigiani, S., Majid, D., 2020. PENURUNAN KADAR BESI (Fe), KROMIUM (Cr), COD DAN BOD
LIMBAH CAIR LABORATORIUM DENGAN PENGENCERAN, KOAGULASI DAN ADSOBSI. ECOTROPHIC.
14(1):74–87.

Safika, S., Matondang, S.W., Darmawi, D., Abral, M., Erina, E., Jalaluddin, M., 2017. Total colony of
cellulolitic bacteria in the rumen of aceh cattle. Jurnal Medika Veterinaria. 11(1):51–58.

Smartlab. 2021. material safety data sheet aquadest. www.smartlab.co.id. Diakses pada 20 Mei 2023.

SURBAKTI, T.S., 2014. ANALISA KADAR BESI (Fe) PADA AIR BAKU DAN AIR RESERVOIR DI PDAM
TIRTANADI IPA SUNGGAL. Skripsi. FAKULTAS FARMASI, sumatera utara.

Wulandari, D.A., Yulkifli, 2018. STUDI AWAL RANCANG BANGUN COLORIMETER SEBAGAI PENDETEKSI
PADA PEWARNA MAKANAN MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODA. Pillar of Physics. 11(2):81–87.

Anda mungkin juga menyukai