Anda di halaman 1dari 78

SIMPLISIA

BOTANI FARMASI
SIMPLISIA

• Bahan alamiah yang dipergunakan


sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali
dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan

SIMPLISIA NABATI
DEFINISI • Simplisia yang berupa tanaman utuh,
bagian tanaman atau eksudat tanaman.
• Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau isi sel
yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia
murni
• SIMPLISIA HEWANI
• Simplisia berupa hewan utuh, bagian
hewan atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni
DEFINISI • SIMPLISIA PELIKAN
• Simplisia yang berupa bahan pelican
(mineral) yang belum di olah atau
telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni
TATANAMA

Simplisia nabati ditetapkan


dengan menyebutkan nama marga Simplisia hewani dan simplisia
(genus), atau nama jenis (species) pelican ditetapkan dengan
atau petunjuk teknis (spesifik menyebutkan nama latin yang
apithet) tanaman asal, diikuti paling umum dari simplisia
dengan bagian tanaman yang tersebut
dipergunakan
Allii sativi Bulbus (Alium sativum)-
Bawang putih (umbi)

Catharanti Folium - Daun tapak dara

Cucurbitae Semen - Biji labu


NAMA SIMPLISIA
Sappan Lignum - Kayu secang

Apii graveolentis Herba - Herba


sledri
PENYIAPAN SIMPLISIA

Pengecilan
Sortasi basah ukuran Pengeringan
(perajangan)

Pengemasan
Pengawasan
Sortasi kering dan
mutu
penyimpanan
SORTASI BASAH

Tujuan : memisahkan kotoran atau bahan asing dari bahan


segar. Dapat mengurangi jumlah mikroba
Bahan asing : tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar
yang telah rusak
Cara : cuci dengan air bersih, atau kulitnya di kupas
(akar/batang/buah)
• Memudahkan proses
pengeringan, pengepakan dan
penggilingan (pembuatan serbuk
simplisia)
PENGECILAN
• Alat : mesin perajang
UKURAN
• Note : bahan segar dibiarkan
(Perajangan) dalam keadaan utuh selama 1
hari sebelum dirajang, semakin
tipis bahan semakin cepat waktu
pengeringan
Tujuan : mendapatkan simplisia yang
tidak mudah rusak, sehingga dapat
disimpan dalam waktu lebih lama

PENGERINGAN Cara :

• Diangin-anginkan
• Solar crop drying
• Pengeringan buatan (suhu, tekanan, kelembaban akan
terkendali)
SORTASI KERING

Tujuan : memisahkan benda asing (bagian tumbuhan yang tidak


diinginkan) dan pengotor lain yang tertinggal pada simplisia

Apabila tidak dinyatakan lain, bahan organic asing (tidak boleh


lebih dari 2%, kadar air tidak boleh lebih dari 10%)
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

Tujuan : mampu melindungi simplisia dari kemungkinan


kerusakan

PENGEMASAN :
• Disimpan dalam wadah tertutup baik atau tertutup rapat, diberikan label
• Bahan pengemas tidak bereaksi dengan isi serta bersifat tidak beracun

PENYIMPANAN :
• Apabila tidak dinyatakan lain simpan di tempat terlindung dari sinar matahari dan
pada suhu kamar
PENGAWASAN MUTU

Simplisia sebisa mungkin memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Materia Media
Indonesia (MMI)

Data pengawasan mutu :


• Organoleptik, mikroskopik, makroskopik, uji kimia, uji biologi

Note :
• Pemeriksaan dilakukan berkala (berulang)
• Dilakukan pembanding sebagai contoh yang pasti dan memenuhi persyaratan
MONOGRAFI SIMPLISIA

Nama Ciri
Nama Latin Tumbuhan asal Pemerian
Indonesia Makroskopik

Identifikasi
Ciri
Kimia (Hasil Kadar abu Kadar sari Penyimpanan
Mikroskopik
KLT)

Isi (Kandungan
Penggunaan Nama daerah
kimia)
KLASIFIKASI DAN
PENCIRIAN
TUMBUHAN
KLASIFIKASI

• Kemudahan dan keteraturan


• Economy of memory
• Pusat penyimpanan informasi
• Bermanfaat dalam identifikasi
• Menggambarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan
• Alat prediksi
Ciri Tumbuhan

• Daunnya bervariasi
• Punya akar
• Berfotosintesis
• Reproduksi vegetative-generative
• Dinding sel  multiseluler (eukariot)
Bentuk daun

Pencirian Morfologi akar dan


Tumbuhan batang

Bunga
Fisiologi tumbuhan
 mempelajari hal-hal yg berkaitan dg proses kegiatan yg tjd dalam
tubuh tumbuhan :
Metabolisme : Pertukaran zat → ambil dr lingkungan,
mengeluarkannya ke lingkungan
1. Anabolisme : proses penyusunan energi kimia pd
sintesa zat-zat organik
Ex. Fotosintesis
2. Katabolisme : proses penguraian
& pembebasan
energi dr zat organik
Ex. Respirasi
1. Fotosintesis

tjd di lapisan mesophyl pada daun, mengandung byk


chloroplast.
yang dibutuhkan :
a. chloroplast
- 1 mm2 daun mengandung ± 400 ribu chloroplast
- didalamnya tdpt butiran2 kecil bbtk cakram/granum
- struktur granum berlapis2, terdiri dari lap chlorofil,
protein & lemak → mudah menerima cahaya
b. Chlorofil
- 4 macam : a, b, c, d
- chlorofil a tdpt pd semua tanaman utk FS
- ganggang hijau, Bryophyta → + b
- Diatome & ganggang perang → + c
- ganggang merah → + d
c. Karbondioksida
- masuk lewat stomata pd interior daun menuju kloroplast
d. Air
- ± 1% dari total air yg diabsorbsi dipakai utk FS
- sebagian besar mengalami transpirasi/bergabubg dg materi pd
tanaman
- saat air sdkt, stomata menutup → CO2 utk FS (-)
e. Cahaya
- ± 40% chy yg mencapai bumi → sinar tampak
- Daun menggunakan 80% sinar tampak utk FS
- Intensitas chy bervariasi tgt : waktu, musim, komposisi atmosfir,
latitude, langitude → mempengaruhi FS
Reaksi FS
1. Reaksi cahaya → tjd jika tumbuhan hijau terkena cahaya
a. Cara I (reaksi siklis)

- chy diabsorbsi chlorofil → 1 e- berenergi tinggi dr klorofil lepas


- e- dibawa pembawa elektron (pe) & merubah ADP mjd ATP
- sblm e- kembali ke klorofil, tbtk 2 ATP

Pe P
ADP

e-

2 ATP

Pe
KLOROFIL
P ADP

CHY
Cara II (reaksi non siklis)
• cahaya diabsorbsi pigmen → 1 e- berenergi tinggi
lepas, H2O menjadi OH-
• e- dibawa pembawa elektron menuju klorofil dan
merubah ADP mjd ATP
• saat yg sama, chy diabsorbsi chlorofil → 1 e-
berenergi tinggi dr klorofil lepas
• 2 e- berenergi tinggi dg 2 ion H bergabung dg NADP
→ NADPH2
• setiap 24 H2O mbtk 12 ATP & NADPH2
NADPH2 2 H+
2Pe NADP

H2O
12 ATP
e-

KLOROFIL

ADP

CHY PIGMEN 24OH-

e-
12H2O + 6O2
CHY
2. Reaksi gelap

• Hsl utama tbtk molekul dg byk atom C dan e- berenergi tinggi

• 6 molekul CO2 bergabung dg 6 molekul ribulusa difosfat (RuDP) →12


fosfogliseraldelhida (PGAL) yg pny 3 atom C

• 6 CO2 → 12 PGAL, 10 PGAL mbtk RuDP, 2 mbtk karbohidrat & senyawa dn


byk atom C

• Energi pd proses ini berasal dr perubahan ADP dari ATP & NADP dari

NADPH2

• NADPH : Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (bentuk oksidasi)

• NADPH2 : bentuk reduksi

• ADP : Adenosin diphospat

• ATP : Adenosin triphospat


12 ATP + 12 ADP +
12 NADPH2 12 NADP

Senyawa antara
6CO2

12 PGAL
6 RuDP

2 PGAL

Senyawa antara 10 PGAL

6 ADP 6 ATP
2. Respirasi

   Table 1. Photosynthesis and Respiration.


Photosynthesis Respiration
 produces food  uses food
 stores energy  releases energy
 uses water  produces water
 uses carbon dioxide  produces carbon dioxide
 releases oxygen  uses oxygen
 occurs in sunlight  occurs in the dark as well
as light
Sistim transport
• Utk mendistribusikan air, gas, mineral
• Tumbh rendah → oleh seluruh bagian tubuh
• Tumbh tinggi → sistim pembuluh angkut → tdp pd akar s.d daun
a. Akar
fungsi : absorbsi & distribusi air & mineral
pengukuhan, penyimpanan mkn
bagian2 :
1. epidermis/kulit luar → 1 lapis sel, berdinding tipis
2. korteks → tdd bbrp lap sel → byk ruang antar sel → pertukaran gas
3. endodermis → 1 lapis sel → mengatur jln air & mineral
4. silinder pusat → bag tengah dpt xylem & phloem
5. ujung akar → tdd sel2 meristim, dinding sel tipis & dilindungi calyptra (tudung
akar) → mengandung enzim utk menguraikan zat yg tdk bisa ditembus akar
6. buluh akar → tonjolan epidermis, dinding sel tipis & semipermabel
Proses :
• Cairan sel > diluar → osmosis air dr luar ke sel epidermis →
cairan sel epidermis lbh encer dp sel lbh dalam → air osmosis
ke bagian sel yang lebih dalam

b. Batang
• Pd dikotil susunannya = akar
1. epidermis, dinding luar sel menebal & susunannya sgt rapat
(tdk tdpt rongga antar sel), tdpt lentisel → pertukaran gas
2. korteks
3. endodermis
4. silinder pusat → xylem, phloem (berkas pengangkut) &
kambium → pertumbuhan
• Pd monokotil berkas pengangkut tersebar, tdk beraturan
c. Daun
Susunan daun pd tumbuhan :
1. Epidermis atas → 1 lapis sel, berdinding tebal, berlapis
kutikula → menghambat penguapan air
2. Jaringan tiang (palisade) → tdd sel yg tersusun rapat & byk
mengandung kloroplas → sbg tmpt FS
3. Jaringan spons (bunga karang) → susunan selnya tdk teratur,
byk tdpt ruang antar sel, sdkt kloroplas. Fungsinya :
menampung CO2 utk FS
4. Epidermis bawah → byk stomata → pertukaran gas, tdp
kutikula
• Jaringan palisade & spons → mbtk mesofil, di dalamnya tdpt tulang
daun
• Hsl FS (glukosa) didistribusi melalui phloem
• O2 dikeluarkan melalui stomata
Peristiwa pengangkutan air / hara yg terlarut
a. Tekanan akar
- air diserap buluh akar → melewati epidermis → korteks →
endodermis scr osmosis → xylem
- masuknya air ke xylem krn tekanan akar
b. Daya kapilaritas
- xylem tdd kumpulan pipa2 kapiler → air naik krn adhesi dinding
xylem dg molekul air → air menempel & merambat ke atas
- semakin sempit pipa kapiler, semakin tinggi air masuk
c. Daya isap daun
- krn adanya penguapan → kepekatan sel > sel dibawahnya →
menarik air dari sel dibawahnya
Penguapan pd tanaman (transpirasi)
- Terbesar → daun melalui stomata
- Dipengaruhi : suhu, luas bidang penguapan & tekanan
udara disekitar tanaman
- Dpt dikurangi : pengaturan melalui stomata (sel penutup)
- Proses membuka/menutup stomata → perub kadar air pd
sel penjaga :
* FS tjd gula menumpuk di sel penjaga → lbh pekat →
osmosis dr sel tetangga ke sel penjaga
* DS penutup dekat lubang stomata lbh tebal dp dekat sel
tetangga → saat sel penutup menggembung btk sel →
melengkung ke arah sel tetangga → stomata terbuka →
transpirasi
Berdasarkan habitat :
a. Hidrofit → habitat air, ex eceng gondok, teratai
b. Higrofit → habitat lembab, ex tumb paku, lumut
c. Tropofit →habitat kering & basah, ex rumput, alang2,
jati
d. Xerofit → habitat kering, ex kaktus

Gutasi :
peristiwa pengeluaran air melalui tepi atau ujung daun,
berupa tetes2 air
Iritabilitas
• Kemampuan menerima & menanggapi rangsangan → gerak
a. Taksis :
rangsangan dr luar → seluruh bagian tumbuhan berpindah
- fototaxis → ex. euglena, bunga matahari
- kemotaksis → Gerakan akibat zat kimia ttt
b. Tropisme (arah ditentukan rangsangan)
rangsangan dr luar → sebagian tumbuhan berpindah
- fototropi : → bergerak ke arah chy atau menjauhi chy
- kemotropi : akar menjauhi racun
- Hidrotropi : akar mendekati air
- Geotropi : akar ke bawah (menuju arah rangsangan gravitasi->
+), batang ke atas (menjauhi arah rangsangan gravitasi -> -)
c. Nasti (arah ditentukan sendiri) :
rangsangan dr luar → sebagian tumbuhan berpindah
Macam gerak Nasti :
- fotonasti : Mirabilis (bunga pukul 4) mekar tiap jam
4 sore
- Thermonasti : bunga tulip, membuka jika suhu naik
½oC
- Seismonasti : Mimosa (putri malu) jika disentuh
Makroskopik (Apium graveolens L.)

Daun Batang Akar


Mikroskopik Daun (Apium graveolens L.)

Stomata Parenkim dengan Rambut penutup


pembuluh angkut
Mikroskopik Batang (Apium graveolens L.)

Stomata Pembuluh korteks Periderm


dengan penebalan spiral
Mikroskopik Akar (Apium graveolens L.)

Parenkim korteks Pembuluh xylem Serabut sklerenkim


KARAKTERISASI SIMPLISIA SELEDRI

Kadar Sari
  (% b/b) Susut
Kadar Air
Sampel Pengeringan
(%v/b)
  Larut Air Larut Etanol (%b/b)

Daun 34,48 20,26 5,00 5,05


Batang 40,51 24,54 6,00 9,03
Akar 26,33 15,07 2,00 2,70
PENAPISAN FITOKIMIA SIMPLISIA SLEDRI
  SIMPLISIA

Uji Daun Batang Akar

Flavonoid + + +
Fenol + + +
Saponin - - -
Kuinon - - -
Tanin + + +
Kumarin - + +
Steroid/
Triterpenoid + + +
Alkaloid - - -
Kromatografi Lapis Tipis
PENGUMPULAN BAHAN BAKU

Kadar senyawa aktif


• Untuk mendapatkan simplisia dengan kualitas terbaik harus
dalam simplisia dilakukan pengawasan mutu
berbeda-beda.

• Bagian tumbuhan yang digunakan


Kandungan kimia • Umur tumbuhan saat panen
dipengaruhi oleh : • Waktu panen
• Tempat tumbuh
PENGUMPULAN BAGIAN
TUMBUHAN

DAUN - FOLIUM

BUAH - FRUCTUS

BUNGA - FLOS

BIJI - SEMEN

KAYU DAN KULIT KAYU - CORTEX

AKAR - RADIX

RIMPANG - RHIZOMA
Umur tumbuhan mempengaruhi
kandungan kimia terkait dengan
proses metabolism/reaksi enzimatis
dalam tumbuhan
UMUR
TUMBUHAN Misal : kandungan kimia tertentu
baru akan muncul setelah
tumbuhan berumur tertentu
• Atropa belladonna L.:alkaloida utama hiosiamin pertama
ada pada akar, tahun I tertinggi pada batang hijau, tahun II
batang berkayu dan kadar tertinggi pada pucuk daun
tanaman mulai berbunga

• Mentha piperita L.: kadar mentol tertinggi pada daun muda,


saat tanaman mulai berbunga

• Cinnamomum camphora L. : kadar kamfer tergantung dari


umur tanaman, makin tua makin tinggi pada bagian kayu
WAKTU PANEN

Berpengaruh pada kandungan kimia

Contoh : pada tanaman yang mengandung minyak atsiri


 sebaiknya dipanen pagi atau sore hari
LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH

Tanaman budidaya dan non budidaya akan


memiliki kandungan kimia yang berbeda untuk
jenis tanaman yang sama
Lingkungan tempat tumbuh mempengaruhi
kualitas dan kuantitas kandungan kimia dalam
tumbuhan
1. Keanekaragaman genetik meliputi jenis dan varietas

2. Lingkungan abiotik meliputi :


 Faktor biotik

Faktor yg  Tanah dan nutrisi

mempengaruhi  Air
 Temperatur
kualitas  Kualitas dan intensitas cahaya

tumbuhan obat  Lama pencahayaan


 Ketinggian tempat tumbuh
 Panen dan pascapanen

3.Lingkungan biotik meliputi gulma, hama, dan penyakit


Faktor Internal
• Identitas Jenis
FAKTOR YANG • Umur Tumbuhan
BERPENGARUH • Bagian yang digunakan
PADA MUTU
EKSTRAK
Faktor Eksternal
(FAKTOR
• Lokasi Tumbuh
BIOLOGI)
• Waktu Panen
• Penyimpanan
Faktor Internal
• Jenis senyawa aktif
• Komposisi kuantitatif zat aktif
FAKTOR YANG • Kadar total rata-rata senyawa aktif
BERPENGARUH
PADA MUTU Faktor Eksternal

EKSTRAK • Metode ekstraksi


• Ukuran alat ekstraksi
(FAKTOR
• Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
KIMIA) • Pelarut yang digunakan
• Kandungan logam berat
• Kandungan pestisida
PARAMETER MUTU EKSTRAK

PARAMETER NON PARAMETER


SPESIFIK SPESIFIK
1. Susut Pengeringan
2. Bobot Jenis
3. Kadar Air
PARAMETER 4. Kada Abu
NON 5. Kadar Sisa Pelarut

SPESIFIK 6. Residu Pestisida


7. Cemaran Logam
8. Cemaran Bakteri
9. Cemaran Jamur & Aflatoksin
PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Pengukuran sisa zat setelah pengeringan pd
temperatur 105C ,30 menit atau sampai berat
konstan, yang dinyatakan sebagai nilai prosen.
1. Parameter Hal khusus  identik dengan kadar air, yaitu
kandungan air karena berada di
susut atmosfer/lingkungan udara terbuka

pengeringan • TUJUAN :
Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang
besarnya senyawa yang hilang pada proses
pengeringan
• PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Adalah massa per satuan volume pada suhu kamar

2.
tertentu (25C) yang ditentukan dengan alat khusus
piknometer atau alat lainnya

Parameter • TUJUAN :
Memberikan batasan tentang besarnya masa per

bobot jenis satuan volume yang merupakan parameter khusus


ekstrak cair sampel ekstrak pekat (kental) yang
masih dapat dituang.
PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Pengukuran kandungan air yang berada di dalam
bahan. Dilakukan dengan cara yang tepat diantara
cara titrasi, destilasi atau gravimetri

3. • TUJUAN :
Memberikan batasan minimal atau rentang tentang
Parameter besarnya kandungan air di dalam bahan.

kadar air
• Metode :
Titrasi
Distilasi
Gravimetri
Pembakuan Pereaksi Karl Fischer
• H2O dalam MeOH (larutan air baku/Standar Water Solution (SWS)
• Air hidrat dari kristal Na K tartrat. 2 H2O
• Air Hidrat dari kristal Na tartrat. 2 H2O

Metode Distilasi Azeotropik


• Toluena
• Kadar air 2-5 mL

Metode Gravimetri
• 105 derajat celcius
• Tiap jam ditimbang
• Sampai bobot konstan
PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa
organik dan turunannya terdestruksi dan menguap
sehingga tinggal unsur mineral anorganik

4. • TUJUAN :
Memberikan gambaran kandungan mineral internal dan

Parameter eksternal yang berasal dari proses awal sampai


terbentuknya ekstrak

kadar abu • Senyawa organic menguap, rusak


• Sisa : logam oksida
• Tanur, 450 derajat celcius
• Sampai bobot konstan
PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Menentukan kandungan sisa pelarut tertentu (yang
memang ditambahkan) yang secara umum dengan KG.
Ekstrak cair berarti kandungan pelarutnya misalnya kadar
alkohol.
5. • TUJUAN :

Parameter
Memberikan jaminan bahwa selama proses tidak
meninggalkan sisa pelarut yang memang seharusnya tidak
boleh ada. Sedangkan untuk ekstrak cair menunjukkan

sisa pelarut jumlah pelarut (alkohol) sesuai dengan yang ditetapkan.


Pelarut berbahaya  harus negative
• Metode
Destilasi (etanol)
Kromatografi gas
PENGERTIAN DAN PRINSIP :

6. Menentukan kandungan sisa pestisida yang


mungkin saja pernah ditambahkan atau
mengkontaminasi pada bahan simplisia pembuatan
Parameter ekstrak.

sisa
• TUJUAN :
Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak

pestisida mengandung pestisida melebihi nilai yang


ditetapkan karena bahaya (toksik) bagi kesehatan.
PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Menentukan kandungan logam berat secara
spektroskopi serapan atom atau lainnya yang lebih
7. Cemaran valid.
• TUJUAN :
logam berat Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak
mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cd dll)
melebihi nilai yang ditetapkan karena bahaya
(toksik) bagi kesehatan
PENGERTIAN DAN PRINSIP :
Menentukan(identifikasi) adanya mikroba yang
patogen secara analisis mikrobiologis
8. TUJUAN :

Parameter Memberikan jaminan bahwa ekstrak tdk boleh


mengandung mikroba patogen dan tidak

cemaran
mengandung mikroba non patogen melebihi batas
yang ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas
ekstrak dan berbahaya(toksik) bagi kesehatan.
mikroba Metode :
1.Uji angka lempeng total
2.Uji nilai duga terdekat (MPN) coliform
PENGERTIAN DAN PRINSIP :

9. Menentukan adanya jamur secara mikrobiologis


dan adanya aflatoksin dengan KLT
Parameter • TUJUAN :

cemaran
Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak
mengandung cemaran jamur melebihi batas yang
ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas
kapang, ekstrak dan aflatoksin yang berbahaya bagi
kesehatan.
khamir, dan • Metode

aflatoksin
1. Uji angka kapang dan khamir
2. Uji Cemaran Aflatoksin
1. Identitas Ekstrak
2. Organoleptik Ekstrak
3. Senyawa Terlarut dalam Pelarut Tertentu
PARAMETER
4. Pola Kromatogram
SPESIFIK 5. Kandungan Total Golongan Kandungan
Kimia
6. Kadar Kandungan Kimia Tertentu
PENGERTIAN DAN PRINSIP:

1.
I. Deskripsi tata nama:
1. Nama ekstrak (generik, dagang, paten)

Parameter 2. Nama latin tumbuhan (sistematika botani)


3. Bagian tumbuhan yang digunakan (rimpang,

identitas daun, dsb)


4. Nama Indonesia tumbuhan.

ekstrak II. Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas.


Artinya senyawa tertentu yang menjadi
petunjuk spesifik dengan metode tertentu.
• TUJUAN :
Memberikan identitas obyektif dari nama dan

1. spesifik dari senyawa identitas.


• Contoh: I. Deskripsi tata nama:
Parameter • Curcumae Extractum (ekstrak
Temulawak)
identitas • Curcuma xanthorrhiza Roxb
• Curcumae Rhizome
ekstrak • Temu lawak (Indonesia).
II. Senyawa identitas adalah
Xanthorrhizol
• PENGERTIAN DAN PRINSIP: Penggunaan
pancaindera mendiskripsikan bentuk, warna, bau,
rasa sebagai berikut:
2. Parameter 1.Bentuk : padat, serbuk-kering, kental, cair
2.Warna : kuning, coklat dll
organoleptik 3.Bau : aromatik, tidak berbau, dll

ekstrak 4.Rasa : pahit


• Tujuan Pengenalan awal yang sederhana
seobyektif mungkin
PENGERTIAN DAN PRINSIP :

3. Senyawa Melarutkan ekstrak dengan pelarut (alkohol atau


air) untuk ditentukan jumlah solut yang identik

terlarut dlm
dengan jumlah senyawa kandungan secara
gravimetri. Dalam hal tertentu dapat diukur
senyawa terlarut dalam pelarut lain. Misalnya
pelarut heksana, diklorometan, metanol
• TUJUAN : Memberikan gambaran awal jumlah
tertentu senyawa kandungan
• PENGERTIAN DAN PRINSIP:
Ekstrak ditimbang,diekstraksi dg pelarut dan cara
4. Parameter ttt,kemudian dilakukan analisis kromatografi shg
memberikan pola kromatogram yang khas
pola TUJUAN : Memberikan gambaran awal komposisi
kromatogram kandungan kimia berdasarkan pola kromatogram
(KLT,KCKT,KG)
 Kesamaan pola dengan data baku
• PENGERTIAN DAN PRINSIP :
5. Kadar Dg penerapan metode spektrofotometri,

total
titrimetri,volumetri,gravimetri atau lainnya,dpt
ditetapkan kdr gol kandungan kimia.

golongan Metode hrs sdh diuji validitasnya,tu selektivitas


dan batas linearitas

kandungan • TUJUAN : Memberikan informasi kadar gol kand


kimia sbg parameter mutu ekstrak dlm kaitannya dg

kimia
efek farmakologis
Ada bbrp gol kand kimia yg dpt dikembangkan &
5. Kadar ditetapkan metodenya,yi:

Total
1. Golongan m.atsiri
2. Golongan steroid

Golongan 3.
4.
Golongan tanin
Golongan flavonoid
Kandungan 5. Golongan triterpenoid (saponin)

Kimia
6. Golongan alkaloid
7. Golongan antrakinon
5. Kadar Prosedur
• Penetapan kadar minyak atsiri

Total • Penetapan kadar steroid


• Penetapan kadar tanin
Golongan • Penetapan kadar flavonoid

Kandungan • Penetapan kadar triterpenoid (saponin)


• Penetapan kadar alkaloid

Kimia • Penetapan kadar antrakinon


Dg tersedianya suatu kand kimia yg berupa senyawa
identitas/ senyawa kimia / kandungan kimia
6. Kadar lainnya,maka scr kromatografi instrumental dpt
dilakukan penetapan kdr kand kimia tsb.
Kandungan Instrumen yg dpt digunakan : densitometer, KG,
KCKT,atau instumen lain yg sesuai
Kimia Metode penetapan kadar hrs diuji validitasnya yi
batas deteksi, selektivitas, linearitas, ketelitian,
Tertentu ketepatan dll.
TUJUAN:

6. Kadar Memberikan data kadar kand kimia tt sbg senyawa


identitas/senyawa yg diduga bertanggung jawab pd

Kandungan efek farmakologi.


Contoh:penetapan kadar andrografolid dlm ekstrak
Kimia sambiloto scr HPLC atau penetapan kdr pinostrobin
dlm ekstrak temu kunci scr densitometri

Tertentu
STANDARDISASI BAHAN BAKU, SEDIAAN
& PROSES MUTLAK DIPERLUKAN UNTUK
MENJAGA EFIKASI DAN KEAMANAN DARI
PRODUK HERBAL YANG DIGUNAKAN
DALAM TERAPI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai