Anda di halaman 1dari 27

MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

MATA KULIAH

PEMBELAJARAN PKN DI SD
MODUL 7 DAN 8
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 : NIM:
1. M. Hasan Subkhy 857040503
2. Ponco Wati 857039928
3. Dian Novitasari 857039437
4. Luthfiana Fauziah Talhis 857040495
5. Yuliyanti 857039365
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 3

MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI


SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP, NILAI,


MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN
PRILAKU WARGA NEGARA
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 4

KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN


DEMOKRASI

1 2 3

KONSEP DEMOKRASI PENDIDIKAN DEMOKRASI SEKOLAH SEBAGAI


SEBAGAI ESENSI PKN LABORATORIUM
DEMOKRASI
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 5

Sanusi (1998) mengidentifikasi 10 pilar demokrasi


konstitusional menurut UUD 1994:
1. KONSEP 1.Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa
2.Demokrasi dengan kecerdasan
DEMOKRASI 3.Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
4.Demokrasi dengan rule of law
Bahasa Inggris : Democracy 5.Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara
Diserap dari Bahasa Yunani = Demos Dan 6.Demokrasi dengan hak asasi manusia
Kratos 7.Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Demos : Rakyat 8.Demokrasi dengan otonomi daerah
Kratos/Kratein : kekuasaan 9.Demokrasi dengan kemakmuran
Jadi Demokrasi berarti rakyat berkuasa
10.Demokrasi yang berkeadilan sosial
atau government or rule by the people
(Budiardjo, 1992:50)
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 6

Konsep Demokrasi menurut Torres (1998:145-146; dalam Winataputra,2001:54)


mengemukakan bahwa demokrasi dapat dapat dilihat dari 3 tradisi pemikiran politik
yaitu :classical aristotelian theory,medieval theory, dan contemporary theory.

Namun demikian torres lebih condong melihat demokratis dalam 2 aspek yaitu aspek
formal democracy dan aspek substantive democracy.

Demokrasi di samping sebagai sistem pemerintahan, juga di perlukan proses demokrasi yang
meliputi 4 hal , yaitu :
1) Mengutamakan kepentingan khalayak ( pasar)
2) Manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk mengembangkan kekuasaan dan
kemampuan.
3) Memperhatikan keseimbangan antara partisipasi dan apatisme (tidak memandang apapun)
4) Untuk mencapai partisipasi perlu ada perubahan terlebih dahulu 
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 7

Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem


pendidikan pasal 37 ayat 1) pendidikan
kewarganegaraan dimaksud untuk membentuk
2. PENDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI ESENSI PKN
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cintah tanah air.
Suatu negara yang menerapkan sistem
demokrasi di manapun berada, pada dasarnya PKN atau Civic Education adalah program
untuk melindungi hak–hak warga negaranya, pendidikan/pembelajaran yang secara programatik –
dan secara tidak langsung menginginkan warga
prosedural berupaya memanusiakan (humanizing)
negaranya memiliki wawasan, menyadari akan
dan membudayakan (civilizing) serta memberdayakan
(empowering) manusia/anak didik (diri dan
keharusannya serta menampakkan
kehidupannya) menjadi warga negara yang baik
partisipasinya sesuai dengan status dan
sebagaimana tuntutan keharusan/ yuridis
perannya dalam masyarakat (Winataputra, 2001)
konstitusional bangsa/negara yang bersangkutan.   
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 8

3. SEKOLAH SEBAGAI Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu


LABORATORIUM dikembangan dalam lingkungan sekolah adalah
DEMOKRASI pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional
atau bersisi jamak.
Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20
Tahun 2003 disebut “satuan pendidikan”
Sifat multidimensionalnya itu antara lain terletak
Sekolah Dasar (SD) sebagai satuan
pada :
pendidikan merupakan suatu entity (satuan
1. Pandangannya yang bermacam-macam tetapi
utuh) wahana pendidikan nasional yang menyatu
berfungsi mewujudkan proses Pendidikan 2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan
secara utuh dalam rangka mencapai tujuan masyarakat global secara harmonisTujuannya yang
pendidikan nasional. diarahkan pada semua dimensi kecerdasannya
3. Konteks yang menghasilkan pengalaman belajarnya
yang terbuka.
MODUL 7 : KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI 9

3. SEKOLAH SEBAGAI LABORATORIUM DEMOKRASI

1.Strategi umum 2. Fungsi dan peran sekolah 3. Mekanisme kerja dalam konteks kesisteman
pengembangan warga negara sekolah.
dalam mengembangkan
Sekolah sebagai lembaga penyelenggaraan
yang demokrasi di warga negara demokratis.
pendidikan dan harus memberdayakan seluruh
lingkungan sekolah sekolah sebagai organisasi komponen-komponenyang terkait dengan
mempunyai strukur dan struktur organisasi sekolah ,yaitu sebagai berikut
kultur. 1. Kepala sekolah 2. Wakil kepala sekolah
3. Tata usaha 4. Dewan guru
5. Unit laboratorium 6. Unit perpustakaan
7. Osis 8. Komite sekolah
10

MODUL 8

HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN
NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU
WARGA NEGARA
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

KONSEP, NILAI, MORAL, DAN


(KNMN) DALAM HUBUNGAN WARGA NEGARA DENGAN
NEGARA

• Konsep adalah pengertian yang menunjukkan kepada sesuatu. Pengertian tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk kata-kata , nama dan pernyataan. Berdasarkan definisi itu dapat
disimpulkan bahwa konsep nilai adalah pengertian yang menunjuk pada nilai tertentu.

• Nilai adalah Sesuatu yang merunjuk kepada tutunan perilaku yang membedakan perbuatan yang
baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan yang melekat pada sesuatu.
• Moral adalah keharusan perilaku yang dibawakan oleh nilai.

• Norma sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai dan moral serta perilaku
yang dilakukan.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

12

Agar dapat menguasai materi dengan baik langkah-langkah yang harus


diketahui :
1. Pahami secara mantap Konsep, Nilai, Moral dan Norma.
2. Lakukan kajian nilai, moral dan norma dalam kurikulum PKN 2006
termasuk cermati standar Kompetensi dan kompetensi dasar serta
tentukan materi atau indikator yang dapat
meletakkan dari ketiga unsur tersebut.
3. Kaitkan dengan perilaku yang diharapkan dari rumusan nilai atau
kompetensi dasar dan indikator tsb.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

13

BERANJAK DARI KETIGA HAL TERSEBUT DIATAS DAPAT KITA RUMUSKAN TIGA
HAL SANGAT BERKAITAN DENGAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN:

1. Tentukan standar kompetensi dalam kurikulum PKN 2006 untuk jenjang SD,
identifikasikan kembali KNMN-nya.
2. Rumuskan materi yang mencerminkan ketiga unsur nilai.
3. Apakah ada dalam contoh materi tersebut hubungan KNMN dengan tuntutan
perilaku warga negara.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

14

Mengubah sikap seseorang tidak semudah memindahkan barang dari tempat kesatu
ketempat yang lain,tetapi memerlukan proses dan kebiasaan-kebiasaan yang
mendukung kearah itu pula.

Untuk Mengubah sikap seseorang ada beberapa pendekatan yang kita kenal yaitu:

1. pendekatan emosional bertujuan menggugah perasaan dan emosi siswa dalam


emahami,menghayati dan meyakini nilai yang akan ditanamkan.

2. Pendekatan rasional bertujuan memberikan peranan kepada akal dalam memahami


dan menerima kebenaran nilai tersebut.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

15

Tujuan pendidikan nasional pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia


No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahe Esa,berahlak mulia,sehat,berilmu,cakap kraktif,mandiri,dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

16

Dibidang ekonomi berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945.


Bahwa cara pandang intergralistik Indonesia dibidang perekonomian ini menurut
beberapa unsur diantaranya berikut ini:
1. perekonomian disusun sebagai usaha bersama , maksudnya produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua dibawah pimpinan anggota masyarakat.

2. Perekonomian disusun atas kekeluargaan, maksudnya kemakmuran masyarakat


yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-orang.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

17

Hakekat Pembangunan Nasional adalah Pembangunan manusia Indonesia


seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang
mengandung berikut ini :
1. Adanya keselarasan , keserasian dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegitan pembangunan
2. Pembangunan merata untuk seluruh masyarakat dan seluruh wilayah
tanah air.
3. Hal yang ingin dibangun manusia dan masyarakat Indonesia sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan
manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepribadian pula.

Pembangunan mengandung arti bahwa warga Negara adalah objek dan


subjek Pembangunan oleh karena itu warga negara harus berpartisipasi
aktif dalam pembangunan
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

18

2. KONSEP, NILAI, MORAL, DAN NORMA(KNMN) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN


SESAMA WARGA NEGARA .
 
Dalam UUD 1945 yang mengatur tentang hal-hal sbb:
• Siapa yang dimaksud Warga Negara?
• Siapa yang dimaksud orang asing atau bukan Warga Negara?
• Perilaku yang bagaimana yang diharapkan dari warga negara

Menurut Rustandi (1988:60) Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan
anggota suatu Negara dari suatu Negara.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

19

• Pasal 26 ayat(1) menyatakan bahwa”yang menjadi Warga Negara Indonesia ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai
Warga Negara” ayat (2) menyatakan bahwa “syarat-syarat yang mengenai kwarganegaraan Negara
ditetapkan dalam Undang-Undang”

Dengan demikian, yang menjadi WNI adalah sebagai berikut:


• Orang-orang bangsa Indonesia asli
• Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
• Orang-orang bangsa Indonesia asli adalah orang-orang yang dilahirkan oleh orang tua yang berasal
dari seluruh wilayah Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
• Orang-orang bangsa lain adalah orang-orang peranakan (Belanda,Tionghoa, Arab) yang bertempat
kedudukan di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada Negara
Republik Indonesia. Adanya legalisasi bagi orang-orang yang akan menjadi warga dari suatu Negara
membawa konsekuensi logis bahwa orang yang menjadi Warga Negara setelah disahkan dengan
Undang-undang akan memiliki hak-hak dan kwajiban-kwajiban sebagai warga Negara.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

20

• Topik pembahasan ini lebih menekankan tuntutan perilaku dalam perwujudan sikap warga Negara dalam
kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional ditinjau dari dimensi social. Kita
sebagai guru akan selalu berupaya mendidik Warga Negara yang baik. Beranjak dari uraian tsb di atas
dapat kita rumuskan pertanyaan:
• Apa yang menjadi ukuran ciri-ciri Warga Negara Indonesia.
• Nilai-nilai yang bagaimana yang dapat dipedomani sebagai tuntunan setiap Warga Negara,
• Berikan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar Anda.

• Selain jawaban yang Anda buat, dibawah ini ada bentuk jawaban lain.
• Ciri-ciri Warga Negara yang baik dapat dilukiskan, yaitu warga Negara yang patriotik, loyal terhadap
bangsa dan Negara,toleran beragama, demokrtis atau yang lebih popular disebut Warga Negara yang
Pancasialais sejati.
• Kita harus peduli dan tanggap terhadap tetangga dan lingkungan sekitar kita dimana kita berada.
Contoh: ada tetangg yang sedang tertimpa musibah, kitapun harus berbagi rasa
• Apalagi yang bersangkutan betul-betul sangat memerlukan pertolongan kita.Kita harus dapat
menempaatkan diri siapapun mereka. Apapun yang mereka rasakan seyogiannya ikut merasakannya.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

21

• Penanaman dan pembiasaan sikap yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari sangat perlu dari usia dini dalam rangka pembinaan dan pembentukan Pribadi Warga Negara
Oleh karena itu lebih strategis bila diawali dari Pendidikan Dasar, Nilai-nilai tersebut , seperti
tenggang rasa, tanggung jawab pengendaalian diri, tolong menolong, harga- menghargai. Tentu
saja penanaman sikap itu harus diimbangi tingkat kecerdasan yang tinggi pula.

Kenyataan yang ada berupa pesatnya pengetahuan dan teknologi yang telah mengglobal akan
membawa dampak dan pengaruh sikap mental dikalangan pelajar. Sementara factor- faktor yang
mempengaruhi terhadap kenakalan pelajar sangat komplek antara lain:
• Faktor-faktor pengaruh selama pelajar berada dilingkungan sekolah.
• Faktor-faktor pengaruh selama pelajar berada di antara sekolah rumah tempat tinggal.
• Faktor-faktor yang berpengaruh selam pelajar berada di lingkungan rumah tempat tinggal.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

22

Pada diri manusia harus selalu ada kemampuan untuk menyelenggarakan kerja sama akal,rasa dan kehendak itu dalam
hubungan kesatuan.
Hal yang penting pada saat anda menyajikan konsep diatas dengan langkah yang telah diuraikan hendaknya dilakukan
dengan metode VCT(Value Clarification Technique) atau metode mengklarifikasi nilai atau lebih diarahkan pada
keterlibatan siswa di dalam pemahman konsep tersebut.

Adapun yang menjadi pertimbangan selain dari manusia-manusia Indonesia secara pribadi-pribadi, yang memiliki nilai-
nilai tersebut, landasan utamanya adalah sbb:
• Landasan Idiil Pancasila
Pancasila mengajarkan dalam bekerja sama dengan bangsa lain untuk menciptakan perdamaian dilandasi
pertanggungjawaban kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada pembukaan UUD 1945 alinea IV menyebutkan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social.
• Landasan structural
Dalam hal ini bidng luar negeri UUD 1945 menyebutkan pasal 11 sebagai berikut. Presiden dengan persetujuan DPR
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain.
• Landasan operasional
Sebagai realisasi dan apa yang tercantum dalam pancasila. Pembukaan UUd 1945 diatas untuk politik luar negeri RI bebas
aktif intinya agar baangsa Indonesia berkawan baik dengan semua bangsa di dunia dan tidak pilih kasih. Penegasan
tercantum di dalam GBHN (Ketetapan MPR no. 11/MPR/1983).
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

23

3. KONSEP ,NILAI, MORAL DAN NORMA (KNMN) DALAM PENGEMBANGAN


KOMITMEN BELA NEGARA.

Bela Negara bisa terwujud bila dilandasi oleh adanya tekad ,sikap dan tindakan Warga
Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut didasarkan oleh :

• Kecintaan pada tanah air.


• Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia.
• Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara dan kerelaan berkorban.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

24

• Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkunganya berdasarkan ide nasionalnya yaitu Pancasila dan UUD 1945 sebagai
aspirasi suatu bangsa yang merdeka berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah
lingkungannya, dan yang menyimpang dalam tindak kebijaksanaannya, dalam
mencapai tujuan persoalan nasional (GBHN 1978).

• Wawasan nusantara merupakan suatu pandangan, sikap pendidikan dan keyakinan


bangsa Indonesia yang telah lama dikenal dan dianutnya, bahkan telah mempunyai
legalitas dalam kehidupan kita sebagai bangsa dan Negara yang telah merdeka dan
berdaulat. Hal ini dapat kit lihat dalam ketetapan MPR yaitu TAP MPR/Nomor
Ii/1993 tangga 11 maret 1993 tentang GBHN.
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

25

Bab II sub E yang antara lain berbunyi “Wawasan dalam mencapai tujuan pembangunan
Nasional adalah wawasan Nusantara yang mencakup:

• Perwujudan kepulauan Nusantara sebgai satu kesatuan politik.


• Pewujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi.
•  Pewujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya
• Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Pertahanan dan Keamanan.

Disamping aspek social dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara tersebut, juga tidak
kalah pentingnya dengan aspek alamiah TRIGATRA yang meliputi :
• letak geografis pada posisi silang
• keadaan dan kekaayaa alam
• keadaan dan kemampuan penduduk
MODUL 8 : HUBUNGAN KONSEP,NILAI,MORAL,DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN PRILAKU WARGA NEGARA

26

Upaya pemerintah untuk menggalang dan mempertahankan baik dari aspek alamiah maupun aspek social dalam
berkehidupan berbangsa dan bernegara dalam usahanya mewujudkan tujuan Negara melalui pertahanan Nasional.
Upaya-upaya tsb antara lain menciptakan Ketahanan Nasioanal yang meliputi :

1. Untuk tetap memungkinkan berjalanya pembanguan nasional yang selalu harus menuju tujuan yang ingin
dicapai dan agar dapat secara efektif dihindarkan dari hambatan, Tantangan , ancaman dan gangguan yang
timbal balik dari luar maupun dari dalam maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan
ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan bangsa secara utuh dan
menyeluruh.
2. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan intergritas dari kondisi tiap aspek kehidupan
berbangsa dan Negara . Pada hakekatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa utuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara.Berhasilnya
Pembanguan Nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Ketahanan nasional yang tangguh lebih
mendorong Pembangunan nasioal (GBHN :1993).
3. HAMKANAS adalah upaaya rakyat yang semesta yang merupakan salah satu fungsi utama pemerintah
Negara dalam rangka penegakan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan Bangsa dan Negara
serta keamanan Perjuangan Nasional.
27

SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai