Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

Disusun Oleh :
 
- Enok Euis JNR0220033
- Fahmi Robbiana JNR0220035
- Farras Salsabella Amanda JNR0220039
- M Hady Candra JNR0220064
- Maemunah JNR0220061
- Maula Dewi Az Zahra JNR0220062
- Nuraeni Lara Kencana Asih JNR0220069
EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN ORIGAMI - Sisca Damayanti JNR0220090
TERHADAP KECEMASAN ANAK PADA - Siti Rohmah JNR0220093
MASA HOSPITALISASI - Syamsul Nizar Aminudin JNR0220095
- Tita Agustiani JNR0220100
EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN ORIGAMI TERHADAP
KECEMASAN ANAK PADA MASA HOSPITALISASI

MATERIAL & METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif mendekati.
2. Desain penelitian
Desain Penelitian yang digunakan adalah dua Group Pre-test Post-test Desain penelitian kuasi-eksperimen-
tal.
3. Pengaturan
Penelitian ini dilakukan di bangsal Pediatri Sree Rumah Sakit Mookambika Medical College Kulasekharam
Distrik Kanyakumari.
4. Populasi
Semua anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit dalam kelompok usia 6-12 tahun yang dirawat
dibangsal pediatrik Sree Mookambika Rumah Sakit Medical College.
5. Teknik sampel dan pengambilan sampel
Ukuran sampel terdiri dari 40 anak yang diterima di Bangsal Pediatri di Sree Mookambika Medical College
Rumah Sakit, Kulasekharam. Mereka dipilih oleh purposive teknik pengambilan sampel.
6. Kriteria pengambilan sampel
Kriteria inklusi
- Anak-anak dirawat di bangsal anak selama pengumpulan data.
- Anak-anak dirawat selama lebih dari 3 hari
- Baik anak laki-laki maupun perempuan
- Anak-anak dengan segala jenis penyakit.
- Anak yang sadar
- Anak-anak yang dimandikan setelah operasi.
Kriteria pengecualian
- Anak-anak yang sakit kritis dan segera pasca operasi
- Anak-anak yang mengalami tantangan fisik dan mental
- Anak-anak dengan komplikasi seperti ketidaksadaran dan parah

7. Alat
Alat pengumpulan data adalah prosedur atau instrumen yang digunakan
oleh peneliti untuk mengamati atau mengukur variabel-variabel kunci dalam
masalah penelitian. Setelah membaca secara luas, peneliti mengembangkan
alat sesuai berikut :
- Bagian A :
Variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, kelahiran urutan, tempat lahir, jenis keluarga, pen-
dapatan, agama, sebelumnya paparan ke rumah sakit, jumlah rawat inap dalam terakhir satu tahun,
alasan rawat inap sebelumnya dan pengasuh anak.
- Bagian B :
Daftar Periksa Penilaian Kecemasan Rumah Sakit untuk dinilai kecemasan rumah sakit pada anak-
anak. Itu disiapkan oleh peneliti yang terdiri dari 20 respon perilaku dalam berbagai Aspek. Ada tiga
aspek yaitu reaksi selama vokalisasi, kerja sama selama rawat inap dan reaksi terkait dengan ced-
era dan rasa sakit tubuh. Ketiga aspek di atas memiliki Item tertentu di bawah setiap judul seperti :
a) Reaksi selama vokalisasi - 7 item
b) Kerjasama selama rawat inap - 9 item
c) Reaksi yang berhubungan dengan cedera tubuh dan rasa sakit – 4 item

8. Kunci penilaian
Skor menunjukkan :
Tidak pernah → 1
Terkadang → 2
Selalu → 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian 1 :
Distribusi sampel sesuai demografis Jumlah maksimum anak-anak berusia
6-8 tahun (50%), sebagian besar mereka adalah anak laki-laki (55%),
mayoritas anak-anak adalah anak pertama dalam keluarga (50%),
kebanyakan dari mereka tinggal di daerah perkotaan 70%, sebagian besar
anak-anak milik keluarga inti 65%. 65% anak-anak beragama Hindu. 60%
anak-anak tidak memiliki riwayat rawat inap sebelumnya, beberapa anak
memiliki ibu sebagai pengasuh mereka di rumah sakit.
Bagian 2 : Distribusi sampel sesuai dengan tingkat kecemasan selama dirawat di rumah sakit.
Pada kelompok eksperimen, pre-test menunjukkan bahwa 8 (40%) anak-anak memiliki tingkat kecemasan sedang dan 12
anak (60%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Sedangkan pada posttest, 2 anak (10%) memiliki tingkat kecemasan sedang
dan 18 anak (90%) mengalami tingkat kecemasan ringan. Tak satu pun dari anak-anak memiliki tingkat kecemasan yang
parah. Pada kelompok kontrol, pre-test menunjukkan 5 anak (25%) memiliki tingkat kecemasan sedang dan 15 anak (75%)
memiliki tingkat kecemasan ringan. Sedangkan pada posttest, 3 anak (15%) memiliki tingkat kecemasan sedang dan 17 anak
(85%) mengalami tingkat kecemasan ringan. Tak satu pun dari anak-anak memiliki tingkat kecemasan yang parah.

Bagian 3: Efektivitas origami pada kecemasan yang dirawat di rumah sakit dan perbandingan rata-rata. Rata-rata pretest
kelompok eksperimen adalah 33,2 dan kelompok kontrol masing-masing adalah 31,75. Untuk menentukan pengurangan
kecemasan yang dirawat di rumah sakit, pretest perbandingan skor dilakukan. Perbedaannya secara statistik sangat berbeda
karena nilai 't' yang dihitung (6,61) adalah Lebih tinggi dari nilai tabel (2,02), nilai p value <0,05. Ini menunjukkan bahwa
setelah menerima origami, kelompok eksperimen memiliki pengurangan tingkat kecemasan yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Bagian 4 : Asosiasi kecemasan pra-tes dirawat di rumah sakit dengan variabel demografis yang dipilih
Dalam kelompok eksperimen, tidak ada yang signifikan secara statistik Hubungan antara skor pre-test
dan sosio-demografis variabel seperti jenis kelamin, urutan kelahiran anak, area tempat tinggal, jenis
keluarga, pendapatan keluarga, agama, riwayat rawat inap sebelumnya dan jumlah rawat inap dalam
satu tahun terakhir (p < 0,05) kecuali untuk usia dan pengasuh anak (p >0,05).
Dalam kelompok kontrol, tidak ada asosiasi yang signifikan secara statistik antara skor pre-test dan
variabel sosio-demografis seperti usia, jenis kelamin, urutan kelahiran anak, area tempat tinggal, jenis
keluarga, pendapatan keluarga, agama, paparan sebelumnya rawat inap dan jumlah rawat inap dalam
satu tahun terakhir (p<0,05) kecuali pengasuh anak (p > 0,05).
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian Origami di antara anak-anak yang dirawat
di rumah sakit sangat efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan yang dirawat di rumah sakit. Oleh
karena itu penyidik merasa bahwa yang lebih penting seharusnya diberikan untuk terapi bermain
untuk mengurangi tingkat rawat inap kecemasan di antara anak-anak usia sekolah. Origami
membantu anak-anak untuk beradaptasi lebih baik dengan situasi yang tidak menyenangkan,
terutama selama Rawat inap. Adaptasi yang sehat ini mempromosikan dengan cepat pemulihan dari
penyakit mereka.
IMPLIKASI TERHADAP KEPERAWATAN

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa efek Origami pada kecemasan yang dirawat di rumah sakit
diantara anak-anak usia sekolah implikasi di bidang profesi keperawatan. Itu adalah dijelaskan dalam judul
berikut seperti praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, administrasi keperawatan dan penelitian
keperawatan.
Praktik Keperawatan

a) Hasil penelitian akan membantu mencerahkan pengetahuan perawat dalam membuat kerajinan tangan dan dengan
demikian mengurangi kecemasan yang dirawat di rumah sakit pada anak-anak ketika mereka dirawat dirumah sakit.

b) Anak-anak di rumah sakit membutuhkan bekal bermain karena mereka memiliki kebutuhan alami untuk bermain.
Bermain juga membantu mencegah regresi perkembangan, untuk mengurangi regresi orang tua dan anak stres dan
kecemasan.
c) Perawat harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Aktivitas bermain
dalam ruangan yang berbeda dan pentingnya dalam anak-anak dan perawat yang
dirawat di rumah sakit harus memainkan peran penting dalam membantu anak dan
keluarga untuk mengatasinya secara efektif rawat inap melalui kegiatan bermain
seperti membuat kerajinan tangan, pertunjukan wayang dll.

d) Jadi penelitian ini tidak hanya menekankan perlunya bermain tetapi juga
menyiratkan bahwa perawat harus memotivasi keterlibatan anak-anak dalam
meningkatkan permainan di lingkungan anak-anak.
Aplikasi Jurnal di Tempat Pelayanan

Terapi bermain melalui kertas origami sangat besar sekali manfaatnya


untuk menurunkan kecemasan pada anak yang menjalani perawatan di rumah
sakit. Untuk penerapannya ditempat pelayanan seperti di rumah sakit,
sebenarnya bisa dilakukan karena pengadaan terapi bermain origami yang
sesuai dengan usia anak, pilihannya cukup banyak dipasaran khususnya untuk
rumah sakit yang ada di sekitar wilayah perkotaan. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah persiapan dari fasilitas ruang bermain yang khusus
disetting sesuai dengan kebutuhan anak, komitmen dari perawat, perencanaan
program yang terstruktur dan pelaksanaan dan evaluasi yang berkeanjutan
dilapangan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai