Disampaikan di pembekalan islah ponpes Qoryatul Qur’an Pengertian Laporan Laporan a/ bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Apa itu Laporan Pertanggungjawaban? Seperti namanya, laporan pertanggungjawaban atau LPJ merupakan sebuah dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu unit organisasi kepada unit organisasi yang lebih tinggi atau sederajat. Biasanya, LPJ ini dibuat setelah sebuah acara atau kegiatan telah selesai diselenggarakan. Selain itu, LPJ juga biasanya dibuat untuk mempermudah proses pembukuan keuangan sebuah organisasi/perusahaan. Karena, selain berisikan laporan kegiatan, ada juga jumlah rincian dana yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu, wajib hukumnya bagi penanggungjawab kegiatan untuk membuat LPJ setelah sebuah acara selesai diselenggarakan. Cakupan yang Dimiliki oleh Laporan Pertanggungjawaban Laporan Pelaksanaan Kegiatan • Di dalam LPJ, hal yang jelas harus dimiliki adalah laporan pelaksanaan kegiatan. Hal yang dilaporkan, harus mencakup tujuan dan manfaat, serta apa saja kegiatan dari awal hingga akhir pelaksanaannya secara rinci. • Hal ini untuk melihat, apakah kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut sudah tepat sasaran atau belum. Serta untuk melihat apakah diperlukan perbaikan untuk pelaksanaan ke depannya. • Selain itu, laporan kegiatan di dalam LPJ, harus sesuai dengan proposal kegiatan yang telah diajukan sebelumnya. Jika ada ketidaksesuaian harus dijelaskan secara rinci dan menyeluruh terkait alasan mengapa bisa ada perbedaan. Laporan Penggunaan Dana • Selain pelaksanaan kegiatan, laporan penggunaan dana juga harus tercantum di dalam LPJ. Salah satu fungsi dari adanya laporan penggunaan dana ini adalah untuk mempermudah dalam pembukuan keuangan di sebuah organisasi/perusahaan. • Dengan adanya laporan penggunaan dana di dalam LPJ, jadi kita bisa mengetahui seberapa besar dana yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan tersebut. Kemudian, kita bisa melihat, apakah dengan dana segitu kegiatan sudah cukup ter-cover seluruhnya. • Demikian, kita bisa mengevaluasi, apakah kegiatan tersebut perlu penambahan dana, atau bahkan bisa dipangkas penggunaannya. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi dana yang akan dikeluarkan oleh organisasi/perusahaan. • Hal penting lainnya adalah penggunaan dananya harus sesuai dengan biaya yang diajukan di dalam proposal kegiatan. Karena, laporan pertanggungjawaban biasanya dibuat berdasarkan proposal kegiatan yang telah diajukan. Fungsi Apa yang Dimiliki oleh Laporan Pertanggungjawaban? • Selain berfungsi sebagai bukti pelaporan bahwa sebuah kegiatan telah berhasil diselenggarakan, laporan pertanggungjawaban juga berguna sebagai bahan evaluasi terhadap seluruh proses pelaksanaan kegiatan. Serta hasil-hasil yang dapat dicapai dari kegiatan tersebut. • Kemudian, untuk selanjutnya dapat dijadikan bahan pertimbangan demi perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang. Dengan mengetahui fungsi yang dimiliki oleh LPJ, bisakah kamu menebak apa tujuan dari penyusunan laporan pertanggungjawaban ini? Tujuan dari Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban • Penyusunan LPJ ini bertujuan untuk: • Berguna sebagai alat pengukur kemampuan seluruh tim pelaksana dan mempertanggung jawabkan hasil kerja masing-masing divisi. • LPJ dapat digunakan untuk menjelaskan secara detil kronologis kegiatan, mulai dari pra- event, saat event berlangsung dan pasca-event. • Untuk memetakan berbagai kendala dan kekurangan yang dihadapi oleh semua panitia pelaksana. • Menjadi bahan evaluasi sehingga membuka kesempatan untuk mendapatkan berbagai masukan, saran bahkan kritik sehingga pada pelaksana event berikutnya bisa berjalan lebih baik. • Mempertangggungjawabkan arus keuangan penyelenggaraan sehingga dapat diketahui secara rinci. • Mengingat pentingnya membuat Laporan Pertanggungjawaban tersebut, maka LPJ memang harus dibuat sebaik mungkin. Semakin rinci semakin baik, sehingga bisa meyakinkan semua orang yang berkepentingan terhadap LPJ tersebut. Laporan Pertanggungjawaban Harus Tersusun Secara • Di dalam LPJ, harus disusun dengan cara: • Sistematis • Dalam menyusun laporan pertanggungjawaban, pastikan tersusun secara sistematis ya! Maksud dari sistematis di sini adalah dengan mengikuti susunan atau urutan tertentu yang bersifat logis • Komprehensif • Selain sistematis, LPJ juga harus disusun secara komprehensif lho! Komprehensif di sini mencakup keseluruhan informasi yang perlu diketahui. Kemudian harus menjawab pertanyaan yang meliputi meliputi 5W dan 1H, atau What, Why, When, Where, Who, dan How • Terpadu • Hal yang tidak kalah pentingnya dalam menyusun laporan pertanggungjawaban adalah harus tersusun secara terpadu. Yakni harus saling terkait antar satu bagian dengan bagian yang lain dan tidak boleh loncat dari satu bagian ke bagian lainnya. • Format yang Digunakan • Terakhir, LPJ harus disusun dengan format ukuran kuarto, dengan spasi 1,5 dan margin 4-3-4-3. Ketentuan ini merupakan ketentuan dasar yang harus dipatuhi dalam proses pembuatan LPJ. Bagaimana Sistematika Penyunan Laporan Pertanggungjawaban? • Laporan Pertanggungjawaban paling tidak harus tersusun dengan sistematika sebagai berikut: • Halaman Depan Laporan Kegiatan • Bagian awal dari LPJ adalah halaman depan atau biasa disebut dengan cover. Biasanya berisi nama dan logo kegiatan, lengkap dengan kop header dan footer-nya. • Halaman Pengesahan • Setelah cover maka selanjutnya adalah halaman pengesahan. Pada halaman pengesahan ini, biasanya berisikan nama dan tandatangan ketua pelaksana, sekretaris/bendahara pelaksana, dan disetujui oleh kepala organisasi/perusahaan, dan diketahui oleh dewan direksi (jika merupakan sebuah LPJ perusahaan) atau Kepala Dekan/Rektor (jika merupakan LPJ organisasi kampus). • Pengantar • Kemudian, ada halaman pengantar. Pada bagian Pengantar, paling tidak berisi: ucapan terimakasih terhadap pihak-pihak yang secara langsung membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan dan menerima kritik dan saran yang konstruktif. • Bab I: Pendahuluan • Lalu, baru masuk pada salah satu bagian inti dari LPJ ini, yakni bab pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini berisi uraian ringkas dari latar belakang/dasar pemikiran, tujuan, sasaran, dan target serta hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Maka dari itu, pada Bab I, paling tidak harus berisi poin-poin di bawah ini: • Dasar Pemikiran • Nama Kegiatan • Tema Kegiatan • Bentuk Kegiatan • Tujuan, Sasaran, dan Target • Bab II: Pelaksanaan Kegiatan • Sekarang, kita akan mulai untuk menyusun bagian inti dari LPJ, yakni bab pelaksanaan kegiatan. Pada bagian ini dijelaskan proses pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan, serta hasil kegiatan berdasarkan ketercapaian tujuan, sasaran, dan target yang telah ditetapkan. • Kamu harus ingat, bahwa di dalamnya harus menjelaskan indikator keberhasilan ya! Pada bagian ini juga disebutkan faktor pendukung dan faktor penghambat. Untuk itu, poin-poin yang harus ada di dalam bab ini adalah: • Tahap Persiapan • Tahap Pelaksanaan • Hasil Capaian • Faktor Pendukung & Penghambat • Bab III: Penutup • Selanjutnya adalah bab III atau bagian penutup. Pada bagian ini disebutkan beberapa usul, saran, masukan, atau rekomendasi bagi perbaikan dan peningkatan kegiatan pada masa yang akan datang. • Pada bagian ini juga disebutkan kepada siapa laporan pertanggungjawaban itu disusun dan disampaikan. Untuk itu, poin-poin yang harus ada di dalam bagian ini adalah: • Usul dan Rekomendasi • Kata Penutup • Lampiran-lampiran • Bagian terakhir yang harus tercantum dalam LPJ adalah lampiran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lampiran berarti sesuatu yang dilampirkan atau tambahan pada surat atau dokumen. • Merujuk pada definisi tersebut, maka kita juga bisa menambahkan beberapa dokumen di dalam LPJ. Maka, hal yang bisa kita lampirkan pada bagian ini diantaranya adalah: • Jadwal Kegiatan Lengkap • Di dalam bagian lampiran sebuah LPJ, harus terdapat jadwal kegiatan secara lengkap. Lampiran ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya. • Media Publikasi (Pamphlet atau Leaflet, dan Brosur) • Dokumen selanjutnya untuk dimasukkan ke dalam lampiran LPJ adalah media publikasi apa yang digunakan sepanjang kegiatan ini berjalan. Misalnya, memasukkan contoh pamphlet ataupun leaflet dan brosur yang digunakan sebagai media publikasi dan promosi kegiatan. • Dokumentasi (photo-photo) Kegiatan • Selain media publikasi, ternyata dokumentasi juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan, lho! Dengan memasukkan foto-foto kegiatan, akan semakin memperkuat dan membuktikan bahwa sebuah acara telah sukses terselenggara. • Makalah atau Semacamnya • Kemudian, kita juga harus memasukkan makalah atau semacamnya. Makalah yang dimaksudkan di sini adalah sumber-sumber terpercaya yang digunakan untuk memperkuat landasan latar belakang atau bagian pendahuluannya. • Surat-surat • Surat-surat juga tak kalah penting untuk dilampirkan pada LPJ. Misalnya surat peminjaman barang, hingga surat izin penggunaan tempat, bisa kamu masukkan di dalam lampiran ini, lho! • Rincian Realisasi Penggunaan Dana • Hal penting lain yang tidak boleh terlewat adalah rincian realiasasi penggunaan dana. Realisasi penggunaan dana, harus dibuat semirip mungkin dengan apa yang telah diajukan dalam proposal kegiatan. Semakin mirip dan sesuai dengan proposal kegiatan, berarti semakin efisien penggunaan dana untuk kegiatan tersebut. • Bukti-Bukti Pembelanjaan dan Pengeluaran Sesuai Dengan Ketentuan yang Berlaku • Terakhir, kamu harus melampirkan bukti-bukti pembelanjaan dan pengeluaran sesuai dengan anggaran dana yang disetujui. Aturan penyusunannya pun beranegaragam, disesuaikan dengan kebijakan masing-masing organisasi/perusahaan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional