Anda di halaman 1dari 35

BAB 11

AKUNTANSI TRANSAKSI
ISTISHNA’
DAN ISTISHNA’ PARALEL
Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan
Praktik Kontemporer
Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan Abdurahim, A.
(2014), Salemba Empat, Jakarta.

Akt-FEB-UMY
DEFINISI DAN PENGGUNAAN

► Bai ‘ al istishna ‘ atau disebut dengan istishna’, merupakan


kontrak jual beli dalam bentuk pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli, mustahni’) dan penjual (pembuat, shani’).
► Barang yang diperjualbelikan biasanya adalah barang
manufaktur.
► Dalam hal pembayaran, transaksi istishna’ dapat dilakukan di
muka, melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu waktu
pada masa yang akan datang.
► Penggunaan akad istishna’ oleh bank syariah diindonesia relatif
masih minim.
Ketentuan syar’i Transaksi Istishna’
dan Istishna’ Paralel
► Menurut mazhab Hanafi, istishna’ hukumnya boleh
karena hal itu telah dilakukan oleh masyarakat
muslim sejak masa awal tanpa ada ulama yang
mengingkari.

► Ketentuan syar’I transaksi istishna’ diatur dalam


fatwa DSN no 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual
beli istishna’. Fatwa tersebut mengatur tentang
ketentuan pembayaran, dan ketentuan barang.
Rukun Transaksi Istishna
1. Transaktor
► Terdiri atas pembeli dan penjual, disyaratkan
memiliki kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan
memilih yang optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa
dan yang lain sejenis.
► Untuk transaksi dengan anak kecil, dapat dilakukan dengan
izin dan pantauan dari walinya.
► Terkait dengan penjual, DSN mengharuskan agar penjual
menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas
dan jumlah yang telah disepakati.
► Penjual diperbolehkan menyerahkan barang lebih cepat
dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah
barang sesuai dengan kesepakatan dan ia tidak boleh menuntut
tambahan harga.
Lanjutan ………

2. Objek Istishna
Meliputi barang yang diperjualbelikan dan harga barang
tersebut. Ketentuan DSN terkait barang istishna’ :
► Harus jelas spesifikasinya
► Penyerahannya dilakukan kemudian
►Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan
berdasarkan kesepakatan
► Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum
menerimanya
► Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis
sesuai kesepakatan
► Memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati;
► Barang yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi
pemesan, bukan barang massal
Lanjutan ………

3. Ijab kabul
● Merupakan pernyataan dari kedua belah pihak yang
berkontrak, dengan cara penawaran dari penjual (bank
syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli
(nasabah)

Menurut PSAK no 104 paragraf 12 pada dasarnya Istishna’


tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi :
a) Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya
b)Akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang
dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad
Rukun Transaksi Istishna’ Paralel

► Berdasarkan fatwa DSN no 6 tahun 2000, disebutkan


bahwa akad istishna’ kedua (antara bank sebagai
pembeli dengan petani sebagai penjual) harus
dilakukan terpisah dari akad pertama.

► Adapun akad kedua baru dilakukan setelah akad


pertama sah.

► Rukun-rukun yang terdapat pada akad istishna’


pertama juga berlaku pada akad istishna’ kedua
Pengawasan syariah Transaksi Istishna’ dan Istishna
paralel
Pengawasan tersebut dilakukan oleh DPS untuk :
1. Memastikan barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan
oleh syariah islam
2. Meneliti apakah bank membiayai pembuatan barang yang
diperlukan nasabah sesuai pesanan dan kriteria yang
disepakati;
3. Memastikan akad Istishna’ dan akad Istishna’ paralel dibuat
dalam akad yang terpisah;
4. Memastikan bahwa akad Istishna’ yang sudah dikerjakan
sesuai kesepakatan hukumnya mengikat, artinya tidak dapat
dibatalkan kecuali memenuhi kondisi, antara lain (i) kedua
belah pihak setuju untuk menghentikan akad Istishna’, dan (ii)
akad ini batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang
dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad
ALUR TRANSAKSI ISTISHANA’ PARALEL

1.Negosias
Bank Syariah i,
Sebagai penjual Pesan
(shani’) pada barang Nasabah
istishna’ 1 dan dan Akad sebagai
Pembeli Istishna’ Pembeli
(mustashni’) (mustashni’)
pada istishna’ 2 9. Pelunasan pembayaran

4.Kirim tagihan penyelesaian barang

8.Kirim dokumen pengiriman


5.bayar 7.Kirim
barang
Pemasok 3. Buat barang
2.Negosias (shani )
i,
Pesan
barang
dan Akad
Istishna’
Cakupan Standar Akuntansi Istishna’Paralel
► Akuntansi istishna’ diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) no 104 tentang
istishna’. Terkait dengan pengakuan dan pengukuran
transaksi, standar ini mengatur tentang penyatuan dan
segmentasi akad, pendapatan istishna’ dan istishna’
paralel, istishna’dengan pembayaran tangguh, biaya
perolehan istishna’, penyelesaian awal pengakuan
taksiran rugi, perubahan pesanan dan tagihan.
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi Istishna’

Kasus 11.1
Transaksi Istishna’ Pertama
Untuk mengembangkan klinik ibu dan anak yang dikelolanya, dr. Ursila
berencana menambah satu unit bangunan seluas 100 m 2 khusus untuk
rawat inap di sebelah barat bangunan utama klinik. Untuk kebutuhan
itu, dr. Ursila menghubungi Bank Berkah Syariah untuk menyediakan
bangunan baru sesuai dengan spesifikasi yang diinginkannya. Setelah
serangkaian negosiasi beserta kegiatan survey untuk menghasilkan
desain bangunan yang akan dijadikan acuan spesifikasi barang, pada
tanggal 10 Februari 20XA ditandatanganilah akad transaksi istishna’
pengadaan bangunan untuk rawat inap. Adapun kesepakatan antara dr.
Ursila dengan Bank Berkah Syariah adalah sebagai berikut:
Lanjutan ………

Harga Bangunan : Rp 150.000.000


Lama penyelesaian : 5 bulan (paling lambat tanggal 10 Juli)
Mekanisme panagihan : 5 termin sebesar Rp 30.000.000
per termin mulai tanggal 10 April
Mekanisme pembayaran : setiap 3 hari setelah tanggal penagihan

Transaksi Istishna’ Kedua


Untuk membuat bangunan sesuai dengan keinginan dr. Ursila,
pada tanggal 12 Februari 20XA, Bank Berkah Syariah
memesan kepada kontraktor PT. Thariq Konstruksi dengan
kesepakatan sebagai berikut:
Harga Bangunan : Rp 130.000.000
Lama penyelesaian : 4 bulan 15 hari
(paling lambat tgl 25 Juni)
Mekanisme penagihan kontraktor :tiga termin pada saat
penyelesaian 20%,
50% dan 100%.
Mekanisme pembayaran oleh Bank :dibayar tunai sebesar
tagihan dari
kontraktor.
Penjurnalan Transaksi Istishna’
A.Transaksi Biaya Pra-Akad (Bank sebagai penjual)
Misalkan : Pada kasus 11.1 di atas, tanggal 5 Februari 20XA,
untuk keperluan survei dan pembuatan desain bangunan
yang akan dijadikan acuan spesifkasi barang, Bank Berkah
Syariah telah mengeluarkan kas hingga Rp2.000.000.
Jurnal untuk mengakui transaksi ini adalah sbb :

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
5/2/XA Db. Beban praakad yang ditangguhkan 2.000.000

Kr. Kas 2.000.000


B. Penandatanganan akad dengan pembeli (Bank sebagai
Penjual)
Misalkan kasus dr. Ursila dengan Bank Berkah Syariah di
atas, transaksi istishna’ jadi disepakati pada tanggal 10
Februari, maka jurnal pengakuan beban praakad menjadi
biaya istishna’ adalah sebagai berikut:
Tangga Rekening Debit Kredit
l ( Rp ) ( Rp )
10/2/XA Db. Biaya istishna’ 2.000.000

Kr. Beban praakad yg ditangguhkan 2.000.000


C. Pembuatan akad istishna’ paralel dengan pembuat barang

(Bank Sebagai Pembeli)


Berdasarkan PSAK no 104 paragraf 29 disebutkan
bahwa biaya perolehan istishna’ paralel terdiri dari :
► biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan
produsen atau kontraktor kepada entitas
► Biaya tidak langsung, yaitu biaya overhead termasuk
biaya akad dan praakad; dan
► Semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak
dapat memenuhi kewajibannya, jika ada
D. Penerimaan dan pembayaran tagihan kepada penjual
(pembuat) barang istishna’
Dalam kasus 11.1, disebutkan bahwa mekanisme
pembayaran dilakukan dalam tiga termin yaitu pada saat
penyelesaian 20%, 50% dan 100%. Misalkan dalam
perjalanannya, realisasi tagihan ketiga termin tersebut
ditunjukkan dalam tabel berikut:
No. Termin Tingkat Tanggal Jumlah Tanggal Jumlah
penyelesaian penagihan tagihan (Rp) Pembayaran Pembayaran
(Rp)
I 20% 1 April 26.000.0000 8 April 26.000.0000

II 50% 15 Mei 39.000.0000 22 Mei 39.000.0000


Lanjutan ………

Misalkan pada tanggal 1 April, PT. Thariq Konstruksi


menyelesaikan 20% pembangunan dan menagih pembayaran
termin pertama sebesar Rp 26.000.000 (20% x Rp
130.000.000) kepada Bank Berkah Syariah. Jurnal
pengakuan penagihan pembayaran oleh pembuat barang
adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Debit (Rp)


01/04/XA Db. Aset istishna’ dalam 26.000.0000
penyelesaian
Kr. Utang Istishna’ 26.000.000
Lanjutan ………
Selanjutnya, untuk membayar tagihan pembuat barang, bank
syariah dapat membayar secara tunai maupun melalui kredit
rekening. Praktik yang lazim di perbankan, tagihan biasa
dibayar melalui rekening.

Misalkan pembayaran dilakukan tanggal 8 April, maka


jurnal pembayaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Debit (Rp)


08/04/XA Db. Utang Istishna’ 26.000.0000

Kr. Kas/rekening nasabah 26.000.000


pemasok
Lanjutan ………

Misalkan tagihan kedua diterima pada tanggal 15 Mei dan diikuti dengan
pembayaran oleh bank pada tanggal 22 Mei 20XA. Jurnal untuk
transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
15/5/XA Db. Aset istishna dalam 39.000.000
penyelesaian
Kr. Utang Istishna’ 39.000.000*
*(50%-20%)xRp130.000.000

22/5/XA Db. Utang istishna’- pembuat 39.000.000


barang
Kr. Kas/rekening nasabah 39.000.000
pemasok
Lanjutan ………

Misalkan tagihan ketiga diterima tanggal 25 Juni 20XA dan


dibayarkan pada tanggal 2 Juli 20XA. Jurnal untuk transaksi
tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
25/6/XA Db. Aset istishna dalam 65.000.000
penyelesaian
Kr. Utang Istishna’ 65.000.000*
*(100%-50%)xRp130.000.000

02/7/XA Db. Utang istishna’- pembuat 65.000.000


barang
Kr. Kas/rekening nasabah 65.000.000
pemasok
E. Pengakuan Pendapatan istishna’
Berdasarkan PSAK no 104 Paragraf 18, disebutkan
bahwa jika metode persentase penyelesaian digunakan,
maka :
1. bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang
telah diselesaikan dalam periode tersebut, diakui sebagai
pendapatan istishna’ pada periode yang bersangkutan;
2. bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama
periode pelaporan ditambahkan kepada aset istishna’
dalam penyelesaian ; dan
3. pada akhir periode harga pokok istishna’ diakui sebesar
biaya istishna’ yang telah dikeluarkan sampai dengan
periode tesebut
Lanjutan....
Untuk kasus 11.1, dengan menggunakan metode persentase penyelesaian,
maka pendapatan diakui sesuai dengan persentase penyelesaian.
Adapun perhitungan pendapatan istishna’, harga pokok istishna’ dan
keuntungan istishna’ adalah sebagai berikut:
•Pendapatan istishna’ diukur sebesar bagian nilai akad yang sebanding
dengan pekerjaan yang telah diselesaikan dalam periode tersebut
Pendapatan istishna = persentase penyelesaian x nilai akad
penjualan
•Maka pada tanggal 1 April saat penyelesaian 20%, diakui pendapatan
sebesar Rp 30.000.000 (20% x Rp 150.000.000).
•Harga pokok istishna’ diakui sebesar persentase penyelesaian aset istishna’.
Harga pokok istishna’ = persentase penyelesaian x nilai akad
pembelian
= 20% x Rp 130.000.000
= Rp 26.000.000
Lanjutan....
• Keuntungan istishna’ yang dimaksud adalah bagian margin keuntungan
istishna’ yang diakui selama periode pelaporan yang ditambahkan kepada
aset istishna’ dalam penyelesaian.
Keuntungan istishna’ = persentase penyelesaian x margin
keuntungan
istishna’
= 20% x (Rp 150.000.000 – Rp 130.000.000)
= 20% x Rp 20.000.000
= Rp 4.000.000
• Dalam jurnal penyesuaian yang dibuat, pengakuan keuntungan istishna’
dilakukan dengan mendebit asset istishna’ dalam penyelesaian sebesar
Rp4.000.000.
Lanjutan....
Jurnal yang terkait dengan transaksi pengakuan pendapatan saat penyelesaian
20% adalah sebagai berikut.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


1/04/XA Db. Aset istishna' dalam penyelesaian 4.000.000 
  Db. Harga pokok istishna' 26.000.000 
  Kr. Pendapatan istishna'   30.000.000
  Ket:    
  pendapatan margin=%penyelesaian x hrg jual    
  = 20% x Rp150.000.000    
  = Rp30.000.000    
  Hrg pokok istishna' =%penyelesaian x hrg beli    
  = 20% x Rp130.000.000    
  = Rp26.000.000    
  Aset istishna' dlm =%penyelesaian x keuntungan istishna    
  Penyelesaian    
  = 20% x Rp20.000.000    
  = Rp4.000.000    
Lanjutan....
Jurnal yang terkait dengan transaksi pengakuan pendapatan saat penyelesaian
50% adalah sebagai berikut.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


15/05/XA Db. Aset istishna' dalam penyelesaian 6.000.000 
  Db. Harga pokok istishna' 39.000.000 
  Kr. Pendapatan istishna'   45.000.000
  Ket:    
  pendapatan margin=%penyelesaian x hrg jual    
  =(50%-20%)xRp150.000.000    
  = Rp45.000.000    
  Hrg pokok istishna' =%penyelesaian x hrg beli    
  =(50%-20%)x Rp130.000.000    
  = Rp39.000.000    
  Aset istishna' dlm =%penyelesaian x keuntungan istishna    
  Penyelesaian    
  = (50%-20%) x Rp20.000.000    
  = Rp6.000.000    
Lanjutan....
Jurnal yang terkait dengan transaksi pengakuan pendapatan saat penyelesaian
100% adalah sebagai berikut.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


25/06/XA Db. Aset istishna' dalam penyelesaian 10.000.000 
  Db. Harga pokok istishna' 65.000.000 
  Kr. Pendapatan istishna'   75.000.000
  Ket:    
  pendapatan margin=%penyelesaian x hrg jual    
  =(100%-50%)xRp150.000.000    
  = Rp75.000.000    
  Hrg pokok istishna' =%penyelesaian x hrg beli    
  =(100%-50%)xRp130.000.000    
  = Rp65.000.000    
  Aset istishna' dlm =%penyelesaian x keuntungan istishna    
  Penyelesaian    
  =(100-50%) x Rp20.000.000    
  = Rp10.000.000    
F. Penagihan Piutang Istishna’ Pembeli

Misalkan dalam kasus di atas, penagihan oleh bank kepada


pembeli akhir dilakukan dalam 5 termin dalam jumlah yang
sama yaitu Rp30.000.000, dilakukan setiap tanggal 10 mulai
bulan April. Maka, jurnal untuk mengakui setiap kali penagihan
piutang istishna’ kepada pembeli adalah sebagai berikut.

Tanggal Rekening Debit ( Rp ) Kedit (Rp)


10/04/XA Db. Piutang istishna’ 30.000.000
Kr. Termin Istishna’ 30.000.000
* Rp 150.000.000/ 5
termin = Rp 30.000.000
per termin
Lanjutan....
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kedit (Rp)
10/05/XA Db. Piutang istishna’ 30.000.000
Kr. Termin Istishna’ 30.000.000
10/06/XA Db. Piutang istishna’ 30.000.000
Kr. Termin Istishna’ 30.000.000
10/07/XA Db. Piutang istishna’ 30.000.000
Kr. Termin Istishna’ 30.000.000
10/08/XA Db. Piutang istishna’ 30.000.000
Kr. Termin Istishna’ 30.000.000
( F ) Penerimaan Pembayaran Piutang Istishna’ dari Pembeli

► Pembayaran piutang istishna’ oleh nasabah dilakukan setelah menerima


tagihan istishna’ dari bank. Oleh karena termin istishna’ merupakan pos
lawan dari piutang istishna’, maka pada waktu pembayaran piutang,
bank sebagai penjual perlu menutup termin istishna’.
Misalkan dalam kasus di atas, pembayaran oleh nasabah pembeli
dilakukan 3 hari setelah menerima tagihan dari bank sebagai penjual.
Maka, jurnal untuk mengakui setiap penerimaan pembayaran dari
pembeli tersebut adalah sebagai berikut

Tangg Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


al
13/04/ Db. Kas/rekening 30.000.000
XA nasabah pembeli
istishna
Kr. Piutang Istishna’ 30.000.000
Lanjutan....
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kedit (Rp)

13/05/XA Db. Kas/rekening nasabah pembeli istishna 30.000.000


Kr. Piutang Istishna’ 30.000.000
13/06/XA Db. Kas/rekening nasabah pembeli istishna 30.000.000
Kr. Piutang Istishna’ 30.000.000

13/07/XA Db. Kas/rekening nasabah pembeli istishna 30.000.000


Kr. Piutang Istishna’ 30.000.000
13/08/XA Db. Kas/rekening nasabah pembeli istishna 30.000.000
Kr. Piutang Istishna’ 30.000.000
G) Saat barang pesanan diserahkan pada nasabah
► Menurut PAPSI 2013 (h. 4.19), pada saat barang pesanan telah
diserahkan kepada nasabah, bank melakukan jurnal balik atas
rekening aktiva istishna’ dalam penyelesaian dan termin istishna.
Untuk kasus 11.1, misalkan barang pesanan diserahkan pada
tanggal 13/8/XA, maka jurnal pada saat penyerahan barang
tersebut adalah sebagai berikut:

Tangga Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


l
13/8/XA Db. Termin Istishna’ 150.000.000

Kr. Aset istishna’ dalam 150.000.000


penyelesaian
PENYAJIAN
Menurut PAPSI 2013 (h. 4.19-20), ketentuan penyajian transaksi terkait jual
beli dengan skema istishna dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Uang muka Istishna’ disajikan sebagai liabilitas lainnya.
2. Uang muka kepada pemasok disajikan sebagai aset lainnya.
3. Utang Istishna’ disajikan sebesar tagihan dari pemasok yang belum
dilunasi.
4. Aktiva Istishna’ dalam Penyelesaian disajikan sebesar dana yang
dibayarkan Bank kepada supplier.
5. Termin Istishna’ disajikan sebesar jumlah tagihan termin Bank kepada
nasabah.
6. Piutang Istishna’ disajikan sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh
pembeli akhir.
7. Margin Istishna’ ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang
istishna’.
PENGUNGKAPAN
Menurut PAPSI 2013 (h. 4.21) hal-hal yang harus diungkapkan terkait jual beli
dengan skema istishna antara lain:
1. Rincian piutang istishna berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis valuta dan
kualitas piutang dan cadangan kerugian penurunan nilai piutang Istishna.
2. Jumlah piutang istishna yang diberikan kepada pihak yang berelasi.
3. Kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam pengakuan pendapatan
cadangan kerugian penurunan nilai, penghapusan dan penanganan piutang
istishna yang bermasalah.
4. Besarnya piutang istishna baik yang dibiayai sendiri oleh bank maupun secara
bersama-sama dengan pihak lain sebesar bagian pembiayaan bank.
5. Jumlah akumulasi biaya atas kontrak berjalan serta pendapatan dan
keuntungan sampai dengan akhir periode berjalan.
6. Jumlah sisa kontrak yang belum selesai menurut spesifikasi dan syarat
kontrak.
7. Klaim tambahan yang belum selesai dan semua denda yang bersifat
kontinjen sebagai akibat keterlambatan pengiriman barang.
PENGUNGKAPAN
Lanjutan ………

8. Nilai kontrak istishna yang sedang berjalan serta rentang


periode pelaksanaannya.
9. Nilai kontrak istishna yang telah ditandatangani bank selama
periode berjalan tetapi belum dilaksanakan dan rentang
periode pelaksanaannya.
10. Rincian utang istishna berdasarkan jumlah, tujuan (pemasok
atau nasabah), jangka waktu dan jenis mata uang.
11. Utang istishna kepada nasabah yang merupakan pihak
berelasi.
12. Jenis dan kuantitas barang pesanan.
Sekian
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai