Anda di halaman 1dari 89

AKUNTANSI KEUANGAN

ISLAM

SESI 6:
Akuntansi Isthisna
Bahasan pertama
PENGANTAR

2
ISTISHNA’
MAKNA
Istishna’ secara etimologi berarti minta dibuatkan.
Secara muamalah, istishna’ berarti suatu perjanjian jual-beli
antara mustashni’ (pemesan/pembeli) dan shani’
(produsen/penjual) dimana barang (mashnu’) yang akan
diperjual-belikan harus dipesan terlebih dulu dengan kreteria
yang jelas.
Perbedaannya dengan salam hanya terletak pada jenis barang
dan cara pembayarannya. Salam pembayarannta harus di muka,
sedang pada istishna boleh di awal, ditengah atau di akhir.
SKEMA ISTISHNA’
Fiqh
1. Pesan barang
PRODUSEN 2. Akad Istishna’ PEMESAN
Shani’ Mustashni’
3. Bayar

4.Memproduk 5. Kirim
si barang mashnu’
MASHNU’
Barang
pesanan
Dalil Kebolehan Isthisna
• Menjual Barang yang belum dimiliki haram
kecuali dengan Aqad Salam dan Isthisna, Dalil
Haram menjual barang yang belum dimiliki.
• « ‫»َو اَل َب ْيُع َم ا َلْي َس ِع ْن َد َك‬
• “Jangan menjual apa yang belum menjadi
milikmu ”.
• Isthisna diperbolehkan karena merupakan
kekecualian dari hadist diatas dengan dalil
sebagai berikut:
Dalil Kebolehan Isthisna
•Dan dari Abdullah bin Umar ra:
• «‫َأَّن الَّنِبَّيَص َّلى هللاُ َع َلْيِه َو َس َّلَم ِاْص َطَنَع َخ اِتمًا ِم ْن َذ َهٍب‬.»
“Nabi saw meminta dibuatkan cincin emas” (HR al-Bukhari).
• Dan Beliau saw meminta dibuatkan mimbar: dari Sahal ra, ia
berkata:
«‫َبَع َث َر ُس ْو ُل اللِهَص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِإَلى ِاْمَر َأٍة َأْن ُم ِر ْي َغ َالَم ِك َالَّنَج اَر َيْع َم ُل ِلْي َأْع َو ادًا‬
‫»َأْج ِلُس َع َلْيِهَّن‬.
“Rasulullah saw mengutus kepada seorang wanita “suruhlah
anakmu yang tukang kayu untuk membuatkan bangku untukku,
untuk aku duduk” (HR al-Bukhari).
Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

• Ketentuan tentang pembayaran


(1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik
berupa uang, barang, atau manfaat
(2) Pembayaran dilakukan sesuai dengan manfaat
(3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.
Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan tentang barang


(1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang
(2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya
(3) Penyerahannya dilakukan kemudian
(4) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
(5) Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
(6) Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan
(7) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai kesepakatan, pemesan
memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan
akad
Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan lain :
(1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan
kesepakatan, hukumnya mengikat.
(2) Semua ketentuan dalam jual beli salam yang tidak
disebutkan diatas berlaku pula pada jual beli isthisna’
BARANG YANG BOLEH DI JUAL
DENGAN AQAD ISTHISNA
• Barang yang masuk dalam  Ada yang tidak membolehkan atau
haram seperti Seikh Atha bin Khalil
kategori Abu Rusythah dengan alas an al-
Manufacture/Industri dan istishnâ’, Isthisna hanya berlaku pada
material-material industri/manufaktur
pertukangan seperti ataukah pada barang yang dibuat,
mobil, furniture maka itu tidak berlaku atas bangunan.
• Ada perbedaan pendapat  Sebab membuat dalam Bahasa Arab
adalah Shonaa (membuat) sedangkan
tentang Rumah atau membangun dalam Bahasa Arab
bangunan, ada yang adalah Bana (membangun).
 Karena itu Sebab haqîqah lughawiyah
membolehkan seperti dan haqîqah ‘urfiyah untuk kata as-
Fatwa DSN shinâ’ah tidak berlaku atas bangunan.
(ini pendapat yang lebih kuat)
ISTISHNA’ DALAM TEKNIS
PERBANKAN
Secara teknis perbankan syariah istishna’ termasuk bagian
dari jual beli dan mirip dengan salam (jual-beli pesanan).
Aqad istishna’ diperlukan karena kebutuhan masyarakat pada
umumnya memesan barang dengan persyarakat kreteria atau
spesifikasi tertentu.
Bank menjual lagi barang pesanan tersebut kepada nasabah
sesuai dengan perjanjian yang mengikat sebelumnya.
(Istishna’ Paralel )
Skema ISTISHNA’ paralel
Teknis Perbankan

BANK Shani’/ 1a. Pesan barang Nasabah


mustashni’ Pemesan
2a. Akad Istiahna’ I mustashni
3a. Bayar

2b. Akad
1b. Minta
Istishna’ II
dibuatkan
5a.
barang
Kirim

5b. Kirim
dokumen 4. Membuat
SHANI’ barang MASHNU’
3b. bayar Pemasok (barang)
HUKUM ISTHISNA PARALEL
• Menurut Fatwa DSN boleh, tapi dengan syarat :
• Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual Kembali barangnya sebelum
menerimanya.
• Fakta nya :
1. Bank menjual Kembali barang yang dipesan dari produsen ( Aqad 1) kepada
Nasabah sebelum barang Selesai diterima belum selesai atau belum diterima
(Aqad 2 /Paralel) terhadap barang yang sama, berarti bank menjual barang
yang belum sempurna kepemikannya atau terjadi 2 Aqad dalam 1 transaksi…
Ini Jelas Haram
2. Dengan Skema pembayaran uang muka , misalnya 20 % uang muka dan 80 %
pembiayaan dari bank, maka esensi barang milik berdua sehingga tidak masuk
kategori istishna, Kemuadian secara sepihak bank menjual barang tersebut
kepada nasabah dan menentuan margin dari dana yang 80 %, maka ini sama
dengan Riba….Jadi Haram.

Bahasan Kedua
Akuntansi Isthisna
Paralel

1
4
Karakteristi k (psak 104, prgf 06 - 13)

➢ Berdasarkan akad istishna', pembeli


menugaskan penjual untuk menyediakan
barang pesanan (mashnu') sesuai spesifikasi
yang disyaratkan untuk diserahkan kepada
pembeli, dengan cara pembayaran dimuka atau
tangguh.
➢ Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati
oleh pembeli dan penjual di awal akad.
Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad.

15
Karakteristi k (psak 104, prgf 06 - 13)

➢ Barang pesanan harus memenuhi kriteria:


(a) memerlukan proses pembuatan setelah akad
disepakati;
(b) sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized)
bukan produk massal; dan
(c) harus diketahui karakteristiknya secara umum yang
meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan
kuantitasnya.
➢ Barang pesanan harus sesuai dengan
karakteristik yang telah disepakati antara pembeli
dan penjual. Jika barang pesanan yang
diserahkan salah atau cacat maka penjual harus
bertanggung jawab atas kelalaiannya.

16
Karakteristi k (psak 104, prgf 06 - 13)

➢ Pada dasarnya istishna' tidak dapat


dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi:
a. kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya;
atau
b. akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum
yang dapat menghalangi pelaksanaan atau
penyelesaian akad.
➢ Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh
jaminan dari penjual atas:
a. jumlah yang telah dibayarkan; dan
b. penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi
dan tepat waktu.

17
Tujuan PSAK 104 – Akuntansi Istishna

➢Pernyataan ini bertujuan untuk


mengatur pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapan transaksi
istishna'.
(psak 104, prgf 01)

18
Ruang Lingkup PSAK 104 (psak 104, prgf 02-04)

➢ Pernyataan ini diterapkan untuk lembaga keuangan syariah dan


koperasi syariah yang melakukan transaksi istishna' baik sebagai
penjual maupun pembeli.
➢ Lembaga keuangan syariah yang dimaksud, antara lain, adalah:
a. perbankan syariah sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. lembaga keuangan syariah nonbank seperti asuransi, lembaga pembiayaan,
dan dana pensiun; dan
c. lembaga keuangan lain yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku untuk menjalankan transaksi istishna’.
➢ Selanjutnya dalam konteks pengaturan dalam Pernyataan ini istilah
entitas akan digunakan dalam pengertian meliputi lembaga keuangan
syariah dan koperasi syariah.
➢ Pernyataan ini tidak mencakup pengaturan perlakuan akuntansi atas
obligasi syariah (sukuk) yang menggunakan akad istishna'.

19
Penerapan PSAK 104
AKUNTANSI AKUNTANSI
PEMBELI PENJUAL

Istishna LKS sebagai pembuat Istishna LKS sebagai pembeli


1a. Pesan barang (akad 1) 1b. Pesan barang (akad 2)

2a. Penerimaan modal 2b. Penyerahan modal

PEMESAN /PEMBELI LKS SUB KONTRAKTOR

3a. penyerahan barang pesanan 3b. penyerahan barang pesanan

AKUNTANSI AKUNTANSI
PEMBELI PENJUAL

20
Alur transaksi Istishna
Akuntansi Penjual Akuntansi Pembeli

PEMBAYARAN SESUAI KESEPAKATAN


1) Dimuka
2)Selama Dalam Proses Pembuatan Barang
3). Setelah barang diterima

21
Bahasan ketiga
AK UN TAN SI
PENJUAL

22
Akun Pada Akuntansi Penjual

A. Akun Laporan Posisi Keuangan / Neraca


1. Persediaan / Aset Istishna
2. Piutang Istishna
3. Kauntungan Istishna Tangguhan
4. Aset Istishna Dalam Penyelesaian
5. Termin Istishna
B. Akun Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan Istishna
2. Harga pokok Istishna
3. Keuntungan Istishna

23
Penyatuan dan Segmentasi Akad
(psak 104, prgf 14 - 16)

➢ diperlakukan sebagai suatu akad terpisah jika:


a. proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
b. setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dimana
penjual dan pembeli dapat menerima atau menolak
bagian akad yang berhubungan dengan masing-masing
aset tersebut; dan
c. biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat
diiden-tifikasikan.

➢ Contoh Membangun Gedung aqadnya terpisah dengan


Instalasi Jaringan Listrik.

24
Penyatuan dan Segmentasi Akad
(psak 104, prgf 14 - 16)

➢ diperlakukan sebagai satu akad istishna'


jika:
a. kelompok akad tersebut dinegosiasikan sebagai satu
paket;
b. akad tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya
akad tersebut merupakan bagian dari akad tunggal
dengan suatu margin keuntungan; dan
c. akad tersebut dilakukan secara serentak atau secara
berkesinambungan.
➢ Contoh Membangun Gedung aqadnya satu dengan
Instalasi Jaringan Listrik.

25
Penyatuan dan Segmentasi Akad
(psak 104, prgf 14 - 16)

➢ pemesanan aset tambahan akad


istishna' terpisah, tambahan aset
tersebut diperlakukan sebagai akad terpisah
jika:
a. aset tambahan berbeda secara signifikan dengan aset
dalam akad istishna' awal dalam desain, teknologi
atau fungsi; atau
b. harga aset tambahan dinegosiasikan tanpa terkait
harga akad istishna' awal.

26
Pendapatan Istishna' dan
Istishna' Paralel
(psak 104, prgf 17 - 19)

➢menggunakan metode
o persentase penyelesaian atau
o akad selesai.
➢Akad dikatakan selesai jika proses
pembuatan barang pesanan selesai
dan diserahkan kepada pembeli.

27
Pendapatan Istishna' dan
Istishna' Paralel
(psak 104, prgf 17 - 19)

➢ metode persentase penyelesaian :


a. nilai akad sebanding pekerjaan yang telah diselesaikan
=> diakui sebagai “pendapatan istishna‘”;
b. margin keuntungan istishna' yang diakui selama
periode pelaporan ditambahkan kepada “aset istishna'
dalam penyelesaian”; dan
c. akhir periode => “harga pokok istishna‘” => diakui
sebesar biaya istishna' yang telah dikeluarkan sampai
dengan periode tersebut.

28
Pendapatan Istishna' dan
Istishna' Paralel
psak 104, prgf 17 - 19)

➢ Jika estimasi persentase penyelesaian akad dan biaya


untuk penyelesaiannya tidak dapat ditentukan secara
rasional pada akhir periode laporan keuangan, maka
digunakan metode akad selesai
➢ Ketentuan metode akad selesai => sampai pekerjaan
selesai
a. tidak ada pendapatan istishna' yang diakui;
b. tidak ada harga pokok istishna' yang diakui;
c. tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna' dalam
penyelesaian dan
€ pengakuan pendapatan istishna', harga pokok istishna', dan
keuntungan dilakukan hanya pada akhir penyelesaian pekerjaan.

29
Istishna' dengan Pembayaran Tangguh
(psak 104, prgf 20 -24)

➢ metode persentase penyelesaian dan pelunasan


lebih dari satu tahun dari penyerahan barang =>
pengakuan pendapatan dibagi dua bagian,
yaitu:
a. margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang
dihitung apabila istishna' dilakukan secara tunai diakui
sesuai persentase penyelesaian; dan
b. selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat
penyerahan diakui selama periode pelunasan secara
proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran.
Proporsional yang dimaksud sesuai dengan paragraf 24-
25 PSAK 102: Akuntansi Murabahah.

30
Istishna' dengan
Pembayaran Tangguh
(psak 104, prgf 20 -24)

➢ Meskipun istishna' dilakukan dengan pembayaran


tangguh, penjual harus menentukan nilai tunai istishna'
pada saat penyerahan barang pesanan sebagai dasar
untuk mengakui margin keuntungan terkait dengan
proses pembuatan barang pesanan.
o Margin ini menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan
dari proses pembuatan barang pesanan.
o Sedangkan yang dimaksud dengan nilai akad dalam
istishna' dengan pembayaran langsung adalah harga
yang disepakati antara penjual dan pembeli akhir.

31
FORMAT JURNAL
SEBAGAI
PENJUAL

32
Akuntansi untuk Penjual
• Biaya perolehan istishna’ terdiri dari:
a. Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja
langsung untuk membuat barang pesanan, atau
tagihan produsen/kontraktor pada entitas untuk
istishna’ paralel.
b. Biaya tidak langsung adalah biaya overhead
termasuk biaya akad dan praakad.
c. Khusus untuk istishna’ paralel: seluruh biaya akibat
produsen/ kontraktor tidak dapat memenuhi
kewajiban jika ada.
Akuntansi untuk Penjual
• Biaya perolehan/pengeluaran selama pembangunan
atau tagihan yang diterima dari produsen/kontraktor
diakui sebagai aset istishna’ dalam penyelesaian,
jurnalnya:
Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx
Cr. Persediaan, kas, utang, dll xxx
Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang
digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi
kewajiban akad tersebut.
Akuntansi untuk Penjual
• Beban praakad diakui sebagai beban tangguhan dan
diperhitungkan sebagai biaya istishna’ jika akad
disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya
tersebut dibebankan pada periode berjalan.
• Saat dikeluarkan biaya pra akad, dicatat:
Dr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
Cr. Kas xxx
• Jika Akad disepakati, maka dicatat:
Dr. Beban Istishna’ xxx
Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
• Jika Akad tidak disepakati, maka dicatat:
Dr. Beban xxx
Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
Akuntansi untuk Penjual
• Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum
tanggal jatuh tempo dan penjual memberikan
potongan, maka potongan tersebut sebagai
pengurang pendapatan istishna’.
• Pengakuan Pendapatan dapat diakui dengan 2
metode:
1. Metode persentase penyelesaian, adalah
sistem pengakuan pendapatan yang
dilakukan seiring dengan proses
penyelesaian berdasarkan akad istishna’.
2. Metode akad selesai adalah sistem
pengakuan pendapatan yang dilakukan ketika
proses penyelesaian pekerjaan telah
dilakukan.
Akuntansi untuk Penjual
• Untuk metode persentase penyelesaian, nilai akad yang sebanding
dengan pekerjaan yang telah diselesaikan diakui sebagai pendapatan
istishna’ pada periode yang bersangkutan.
• Pendapatan diakui: berdasarkan persentase akad yang telah
diselesaikan biasanya menggunakan dasar persentase pengeluaran
biaya yang dilakukan dibandingkan dengan total biaya, kemudian
persentase tersebut dikalikan dengan nilai akad.
• Margin Keuntungan juga diakui berdasarkan cara yang sama dengan
pendapatan.
Persentase penyelesaian = Biaya yang telah dikeluarkan
Total biaya untuk penyelesaian
Pengakuan Pendapatan = Persentase penyelesaian x Nilai Akad
Pengakuan Margin = Persentase penyelesaian x Nilai Margin
Dimana nilai margin tersebut adalah: Nilai Akad – Total Biaya
Untuk pengakuan pendapatan di tahun-tahun berikutnya (jika >1
tahun)
Pendapatan Tahun Berjalan = Pendapatan diakui s/d saat ini –
Pendapatan yang telah diakui
Akuntansi untuk Penjual
• bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama periode
pelaporan ditambahkan kepada aset istishna’ dalam
penyelesaian. Jurnal untuk pengakuan pendapatan dan margin
keuntungan adalah:
Dr aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx
Dr. Beban istishna’( biaya yang telah dikeluarkan) xxx
Cr. Pendapatan Istishna’
xxx
(pendapatan yg hrs diakui diperiode berjalan )
Untuk metode persentase penyelesaian, pada akhir periode
harga pokok istishna’ diakui sebesar biaya istishna’ yang telah
dikeluarkan sampai periode tersebut.
• Untuk metode akad selesai tidak ada pengakuan pendapatan,
harga pokok dan keuntungan sampai dengan pekerjaan telah
dilakukan. Sehingga pendapatan diakui pada periode dimana
pekerjaan telah selesai dilakukan.
• Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan
istishna’ akan melebihi pendapatan istishna’ maka taksiran
kerugian harus segera diakui.
Akuntansi untuk Penjual
• Pada saat penagihan (metode persentase
penyelesaian& akad selesai):
Dr. Piutang Istishna’(sebesar nilai tunai) xxx
Cr. Termin Istishna’
xxx
• Termin istishna’ tersebut akan disajikan sebagai
akun pengurang dari akun Aset Istishna’ dalam
penyelesaian.
Pada saat penerimaan tagihan, jurnal:
Dr. Kas (sebesar uang yang diterima ) xxx
Cr. Piutang Usaha xxx
Akuntansi untuk Penjual
Jika akad Istishna’ dilakukan dengan pembayaran tangguh, maka
pengakuan pendapatan dibagi menjadi 2 bagian:
• margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung
apabila istishna’ dilakukan tunai, akan diakui sesuai persentase
penyelesaian.
Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx
Dr. Beban istishna’ (biaya yang dikeluarkan) xxx
Cr. Pendapatan Istishna’ xxx
(pendapatan yg hrs diakui di periode berjalan )

• Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui
selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dgn pembayaran.
- pada saat penandatanganan akad:
Dr. Piutang Istishna’(selisih Nilai Tunai&Nilai Akad) xxx
Cr. Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx
- Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai:
Dr. Pendapatan Istishna’ Tangguh (secara proporsional) xxx
Cr. Pendapatan Akad Istishna’ xxx
Dr. Piutang Istishna’(kas yang diterima) xxx
Cr. Kas xxx
Akuntansi untuk Penjual
• Penyajian, penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-
hal sebagai berikut:
a) Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna'
sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli
akhir.
b) termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna'
sebesar jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli
akhir.
• Pengungkapan, penjual mengungkapkan transaksi istishna'
dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a) metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
pendapatan kontrak istishna';
b) metode yang digunakan dalam penentuan persentase
penyelesaian kontrak yang sedang berjalan;
c) rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka
waktu, dan kualitas piutang;
d) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101
tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.
Istishna' dengan
Pembayaran Tangguh(psak 104, prgf 20 -24)

➢Contoh hubungan biaya perolehan, nilai tunai,


dan nilai akad :

Biaya Perolehan (biaya produksi) Rp 1.000,00


Margin keuntungan pembuatan barang pesanan Rp 200,00
Nilai tunai pada saat penyerahan barang pesanan Rp 1.200,00
Nilai akad untuk pembayaran secara angs selama 3 thn Rp 1.600,00
Selisih nilai akad dan nilai tunai yg diakui selama 3 thn Rp. 400,00

42
I stishna

Dikerjakan sendiri

Nasabah Bank Syariah Proyek


(penjual)
(pembeli) Saat bayar biaya produksi
Penyerahan Aset Dr. Akt Istishna dlm Penyelesaian 1.000
Dr. Piutang Istishna 1.600 Cr. Kas, persediaan dll. 1.000
Cr. Keuntungan Istishna Tangguhan 400
Cr. Persediaan/Asset Istishna 1.200 Pengakuan pendapatan
Dr. Akt Istishna dlm penyelesaian 200
Angsuran Dr. Harga Pokok Istishna 1.000
Sesuai dengan jurnal dalam murabahah Cr. Pendapatan 1.200

Penyerahan
Dr.Persediaan 1.200
/ Asset Isthisna

Cr. Akt Istishna dlm penyelesaian 1.200

43
Istishna' dengan
Pembayaran Tangguh
(psak 104, prgf 20 -24)

➢ metode akad selesai dan pelunasan lebih dari


satu tahun dari penyerahan barang =>
pengakuan pendapatan dibagi dua bagian,
yaitu:
a. margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang
dihitung apabila istishna' dilakukan secara tunai, diakui
pada saat penyerahan barang pesanan; dan
b. selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat
penyerahan diakui selama periode pelunasan secara
proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran

44
Istishna' dengan
Pembayaran Tangguh
(psak 104, prgf 20 -24)

➢ Tagihan setiap termin kepada pembeli diakui


sebagai “piutang istishna‘ “ dan “termin
istishna' (istishna' billing)” pada pos lawannya.
➢ Penagihan termin yang dilakukan oleh penjual
dalam transaksi istishna' dilakukan sesuai dengan
kesepakatan dalam akad dan tidak selalu sesuai
dengan persentase penyelesaian pembuatan
barang pesanan.

45
I stishna
3. Penerimaan pembayaran dari pembeli

Dr. Kas
Cr. Piutang Istishna 1. Pembayaran termin
ke sub kontraktor
s
n
a
t
n PESAN UNTUK DIBUATKAN DIKERJAKAN SENDIRI
u
k
A
–PEMBELI BANK Proyek
Dr. Akt Istishna dlm penyelesaian
Dr. Piutang Istishna
Cr. Kas
Cr. Termin Istishna

2.Pengiriman Tagihan ke pembeli

Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan (neraca)


Aktiva Istisha dalam penyelesaian xxxxx
Termin Istishna
(x x x x )

46
Biaya Perolehan
Istishna‘ ( p s a k 104, prgf 25-28)

➢ Biaya perolehan istishna' terdiri dari:


a. biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja
langsung untuk membuat barang pesanan; dan
b. biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk
biaya akad dan praakad.
➢ Biaya pra-akad :
o diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan
sebagai biaya istishna' jika akad disepakati.
o jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut di
bebankan pada periode berjalan.

47
Biaya Perolehan
Istishna‘ ( p s a k 104, prgf 25-28)
➢ Biaya perolehan istishna' yang terjadi
selama periode laporan keuangan,
diakui sebagai “aset istishna' dalam
penyelesaian” pada saat terjadinya.
➢ Beban umum dan administrasi,
beban penjualan, serta biaya riset
dan pengembangan tidak
termasuk dalam biaya istishna'.

48
Biaya Perolehan Istishna' Paralel
(psak 104, prgf 29 -30)

➢ Biaya istishna' paralel terdiri dari:


a. biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan
produsen atau kontraktor kepada entitas;
b. biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk
biaya akad dan praakad; dan
c. semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak
dapat memenuhi kewajibannya, jika ada.
➢ Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai
“aset istishna' dalam penyelesaian” pada saat
diterimanya tagihan dari produsen atau kontraktor
sebesar jumlah tagihan.

49
Isti shna Paralel
3. Penerimaan pembayaran dari pembeli 4. Pembayaran termin ke sub kontraktor

Dr. Kas Dr. Hutang Istishna


Cr. Piutang Istishna Cr. Kas
s
n
a
t
n PESAN UNTUK DIBUATKAN MINTA UNTUK DIBUATKAN
u
k
A
–PEMBELI BANK SUB-KONTRAK
Dr. Piutang Istishna Dr. Akt Istishna dlm penyelesaian
Cr. Termin Istishna Cr. Hutang Istishna
2.Pengiriman Tagihan ke pembeli 1. Penerimaan Tagihan Termin dari Sub-kon

Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan (neraca)


Aktiva Istisha dalam penyelesaian xxxxx
Termin Istishna
(x x x x )

50
Penyelesaian Awal (psak 104, prgf 31-32)

➢ Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum


tanggal jatuh tempo dan penjual
memberikan potongan, maka potongan
tersebut sebagai pengurang pendapatan
istishna'.
➢ Pengurangan pendapatan istishna' akibat
penyelesaian awal piutang istishna'
dapat diperlakukan sebagai:
a. potongan secara langsung dan dikurangkan dari piutang
istishna' pada saat pembayaran; atau
b. penggantian (reimbursed) kepada pembeli sebesar
jumlah keuntungan yang dihapuskan tersebut setelah
menerima pembayaran piutang istishna' secara
keseluruhan.

51
Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan
(psak 104, prgf 33)

➢ Pengakuan dan pengukuran atas pendapat-an dan biaya istishna‘:


a. nilai dan biaya perubahan yang disepakati => ditambahkan kepada
pendapatan istishna' dan biaya istishna';
b. jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang dipersyaratkan
dipenuhi, maka jumlah biaya setiap tagihan tambahan yang
diakibatkan oleh setiap tagihan akan menambah biaya istishna';
sehingga pendapatan istishna' akan berkurang sebesar jumlah
penambahan biaya akibat klaim tambahan
c. perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna' paralel,
akan tetapi biaya perubahan pesanan dan tagihan tambahan
ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan disetujui penjual
berdasarkan akad istishna' paralel.

52
Pengakuan
Taksiran Rugi
(psak 104, prgf 34 - 35)

➢ Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya


perolehan istishna' akan melebihi pendapatan
istishna', taksiran kerugian harus segera diakui.
➢ Jumlah kerugian semacam itu ditentukan
tanpa memperhatikan:
a. apakah pekerjaan istishna' telah dilakukan atau
belum;
b. tahap penyelesaian pembuatan barang pesanan;
atau
c. jumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang tidak
diperlakukan sebagai suatu akad tunggal sesuai
paragraf 14.

53
Bahasan ketiga
AK UN TAN SI
PEMBELI

54
Akun Pada Akuntansi Pembeli

A. Akun Laporan Posisi Keuangan (neraca)


1. Aset Istishna Dalam Penyelesaian
2. Hutang Istishna
3. Aset / Persediaan Istishna
4. Beban Istishna Tangguhan
B. Akun untuk Laporan Laba Rugi
1. Beban Istishna

55
➢ Pembeli mengakui aset istishna' dalam penyele-saian
sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan
sekaligus mengakui hutang istishna' kepada penjual.
(psak 104, prgf 36)
➢ Aset istishna' yang diperoleh melalui transaksi istishna'
dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui
sebesar biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli
yang disepakati dalam akad istishna' tangguh dan biaya
perolehan tunai diakui sebagai beban istishna'
tangguhan. (psak 104, prgf 37)
➢ Beban istishna' tangguhan diamortisasi secara
pro-porsional sesuai dengan porsi pelunasan hutang
istishna'. (psak 104, prgf 38)

56
➢ Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau
kesalahan penjual dan mengakibatkan kerugian pembeli, maka
kerugian itu dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah
diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi garansi
penyelesaian proyek, maka selisihnya akan diakui sebagai piutang
jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan
kerugian piutang. (psak 104, prgf 39)
➢ Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai
dengan spesifikasi dan tidak memper-oleh kembali seluruh jumlah
uang yang telah dibayarkan kepada penjual, maka jumlah yang
belum diperoleh kem-bali diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada
penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
(psak 104, prgf 40)

57
➢ Jika pembeli menerima barang pesanan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang
pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih
rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan.
Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada
periode berjalan. (psak 104, prgf 41)
➢ Dalam istishna' paralel, jika pembeli menolak
menerima barang pesanan karena tidak sesuai
dengan spesifikasi yang disepakati, maka barang
pesanan diukur dengan nilai yang lebih rendah
antara nilai wajar dan harga pokok istishna'.
Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada
periode berjalan. (psak 104, prgf 42)

58
Bahasan keempat
PENYA JIAN
P EN GUN GK AP AN

59
PENYAJIAN (psak 104, prgf 43 - 44)

➢ Penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal


sebagai berikut:
a. Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar
jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir.
b. Termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar
jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir.

➢ Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal


sebagai berikut:
a. Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor
yang belum dilunasi.
b. Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar:
i. persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada pembeli
akhir, jika istishna' paralel; atau
ii. kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'.

60
PENGUNGKAPAN (psak 104, prgf 45-46)

➢ Penjual mengungkapkan transaksi istishna' dalam laporan


keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a. metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran pendapatan
dan keuntungan kontrak istishna';
b. metode yang digunakan dalam penentuan persentase penyelesaian
kontrak yang sedang berjalan;
c. rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan
kualitas piutang;
d. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101: Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.
➢ Pembeli mengungkapkan transaksi istishna’ dalam laporan
keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a. rincian hutang istishna’ berdasarkan jumlah dan jangka waktu;
b. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101: Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.

61
FORMAT JURNAL
UNTUK PEMBELI

62
Akuntansi untuk Pembeli
• Pembeli mengakui aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar
jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui
utang istishna’ kepada penjual.
Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx
Cr. Utang kepada Penjual xxx
Aset istishna’ yang diperoleh melalui transaksi istishna’ dengan
pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya
perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam
akad istishna’ tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai
beban istishna’ tangguh.
Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai tunai)xxx
Dr. Beban istishna’ tangguh
(selisih nilai tunai &harga beli) xxx
Cr. Utang kepada Penjual xxx
Akuntansi untuk Pembeli
• Beban istishna tangguhan diamortisasi secara proporsional
sesuai dengan porsi pelunasan utang istishna’
Dr. Beban istishna’ xxx
Cr. Beban istishna’ tangguh xxx

Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian


atau kesalahan penjual, mengakibatkan kerugian pembeli,
maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi penyelesaian
proyek yang telah diserahkan penjual.
Jika kerugian itu lebih besar dari garansi, maka selisihnya
diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika
diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx
Cr. Kerugian aset istishna’ xxx
Setelah sebelumnya pembeli mengakui adanya kerugian
Akuntansi untuk Pembeli
• Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak
sesuai dengan spesifikasi dan tidak memperoleh kembali
seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual,
maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai
piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan
dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx
Cr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx

Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai


dengan spesifikasi, maka barang pesanan tersebut diukur
dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya
perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada
periode berjalan.
Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai wajar)xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr.Aset istishna’dlm penyelesaian (biaya perolehan)xxx
Akuntansi untuk Pembeli
• Penyajian, pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-
hal sebagai berikut:
a. Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor
yang belum dilunasi.
b. Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar:
(i) persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan
kepada pembeli akhir, jika istishna' paralel; atau
(ii) kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'.

Pengungkapan, pembeli mengungkapkan transaksi istishna’


dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a. rincian utang istishna’ berdasarkan jumlah dan jangka waktu;
b. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.
Bahan kelima
➢CONTOH
TRANSAKSI
ISTISHNA (pertama)
➢Bank Syariah sebagai produsen,
membuat sendiri
➢Pembayaran angsuran mulai
pembuatan Aset Istishna

67
Contoh kasus pertama
Pada tanggal 1 Juni 2009 Bank Syariah “Al Hidayah” menyetujui pembuatan
rumah dari Abdulah salah satu nasabah program “KPR MANDIRI” dengan
spesifikasi sbb:
Luas Tanah : 120 m2
Luas bangunan : 45 m 2
Kontruksi : pondasi batu k ali, tem bok bata m erah dan
plesteran, Genteng plentong, kayu kamper medan
Listik : 450 wats
Air : pompa tangan
Peny : 6 bulan setelah akan ditandatangani
erah : Harga jual diangsur
an R p.72.000.000,--. dan per bulan,
ruma bulan R p.
pembangunan 1.200.000
rumah setiap selam
tgl 25a dimulai 25 Juli
h 2009 60 sejak
Harga
Lok asi barang : Perum ahan M USLI M M AN DI R I , Pondok
dan cara Gede, Bekasi
pembayaran

68
➢ Untuk keperluan tersebut “LKS Al Hidayah” dapat
penyelesaian pembangunan rumah Abdullah dalam jangka
waktu 4 bulan dengan pengeluaran biaya sebesar
Rp.58.000.000,-- dengan data-data sebagai berikut:
1. Bulan Juli (2 Juli 2009) pembayaran biaya aset istishna
sebesar Rp.14.500.000,--untuk penyelesaian proyek 25%
2. Bulan Agustus (2 Agustus 2009) pembayaran biaya aset istishna
sebesar Rp.20.300.000,-- untuk penyelesaian proyek 60%
3. Bulan September (2 September 2009) pembayaran biaya aset
istishna sebesar Rp. 23.200.000,-- untuk penyelesaian proyek 100%
➢ Harga tunai (wajar) saat penyerahan barang sebesar Rp.
60.000.000,-- setiap unit dan menetapkan tingkat
keuntungan yang diharapkan sebesar Rp. 12.000.000,--
setiap unitnya

69
70

Penyelesaian 2 5 %
Penyajian Laporan Laba Rugi
Periode 1 Januari s/d 02 Juli 2009

Pendapatan Istishna (Revenue of Istishna) Rp. 15.000.000,-


LKS sbg Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Rp. 14.500.000,-
---------------------
produsen Keuntungan Istishna (Profit of Istishna) Rp. 500.000,-

NERACA
Aktiva Per 05 Juli 2009 pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
LKS sbg
penjual

Piutang Istishna 18.000.000 Hutang istishna 00


Keuntungan Istishna Tangguhan (3.000.000)
produsen

Aset Istishna dlm Penyelesaian 15.000.000


LKS sbg

Termin Istishna (15.000.000) Laba rugi tahun berjalan


Keuntungan istishna 500.000

71
Penyelesaian 6 0 %
Pendapatan Istihsna =( 60 %-25%) x60.000 .000
72
= 21.000.000
Harga Pokok = ( 60 % - 25 %) x 58.000.000 = 20.300.000
Perhitungan LKS sbg penjual

Harga jual LKS ke pembeli akhir Rp. 72.000.000,--


Penyelesaikan kesatu 25% = 25% x Rp. 72.000.000 = Rp. 18.000.000,-
Penyelesaikan kedua 60% = 60% x Rp. 72.000.000 = Rp. 43.200.000,--

Perhitungan keuntungan Juli 2009 Akumulasi Beban


sd Agust
Agustus us
2009 2009
Harga jual 18.000.000 43.200.000 25.200.000
Harga pokok barang (persediaan) 15.000.000 36.000.000 21.000.000
Keuntungan Tangguhan 3.000.000 7.200.000 4.200.000

73
Perhitungan LKS sbg produsen

Penyelesaian 60% : 60 % x Rp. 58.000.000 = Rp 34.800.000


Penyelesaian 25% : 25% x Rp. 58.000.000 = Rp. 14.500.000
----------------------
Pembayaran penyelesaian 60 % = Rp. 20.300.000

Perhitungan LKS sebagai produsen:


Nilai barang : 60% x Rp. 60 juta (harga wajar/tunai) Rp.36.000.000,-
Harga pokok:
Termin pertama 14.500.000,-
Penyesuaian 500.000,-
Termin kedua 20.300.000,-
Jumlah

Rp.35.300.000,-
-------------------
Pengakuan
keutungan
tahap kedua

Rp.
74
700.000,-
Legder LKS sbg produsen

Debet TERMIN ISTISHNA K redit


Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah

02/07 Penyelesaian 25% 15.000.000


Saldo 36.000.000 02/08 Penyelesaian 60% 21.000.000
36.000.000 36.000.000

Debet ASET ISTISHNA DALAM PENYELESAIAN K redit


Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
02/07 Pembayaran termin 1 14.500.000
02/07 Penyesuaian 500.000
02/08 Pembayaran termin 2 20.300.000
02/08 Penyesuaian 700.000 Saldo 36.000.000
36.000.000 36.000.000

75
Penya
jian
Laporan Laba Rugi
Periode 1 Januari s/d 02 Agustus 2009
Juli Agustus
Pendapatan Istishna (Revenue of Istishna) 15.000.000 36.000.000
LKS sbg Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) 14.500.000 34.800.000

produsen Keuntungan Istishna (Profit of Istishna) 500.000 1.200.000

NERACA
Aktiva Per 5 Agustus 2009 pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
LKS sbg
penjual

Piutang Istishna 42.000.000 Hutang istishna 00


Keuntungan Istishna Tangguhan (7.000.000)
produsen
LKS sbg

Aset Istishna dlm Penyelesaian 36.000.000


Termin Istishna (36.000.000) Laba rugi tahun berjalan
Keuntungan istishna 1.200.000

76
77

Penyelesaian 1 0 0 %
Perhitungan LKS sbg penjual

Juli 2009 Akumulasi Akumulasi Beban Sept


Agst 09 Sept 09 09
Harga jual 18.000.000 43.200.000 72.000.000 28.800.000
Harga pokok brg (persediaan) 15.000.000 36.000.000 60.000.000 24.000.000
Keuntungan Tangguhan 3.000.000 7.200.000 12.000.000 4.800.000

78
PERHITUNGAN LKS SEBAGAI PRODUSEN
Penyelesaian 100% : 100 % x Rp. 58.000.000 = Rp 58.000.000
Penyelesaian 60% : 60% x Rp. 58.000.000 = Rp. 34.800.000
----------------------
Pembayaran penyelesaian 60 % = Rp. 23.200.000

Perhitungan LKS sbg produsen


Nilai wajar proyek saat penyerahan Rp. 60.000.000
Harga pokok:
Termin pertama Rp. 14.500.000,-
Penyesuaian Rp. 500.000,-
Termin kedua Rp. 20.300.000,-
Penyesuaian Rp.
Termin ketiga 700.000,--
Jumlah Rp. 23.200.000,- Rp. 59.200.000,--
---------------------
Pengakuan keutungan tahap akhir Rp.
800.000,-

79
P enyajian Laporan Laba Rugi
Periode 1 Januari s/d 02 September 2009

Juli Agustus September


Pendapatan Istishna 15.000.000 36.000.000 60.000.000

LKS sbg produsen Harga pokok Istishna 14.500.000 34.800.000 58.000.000


Keuntungan Istishna 500.000 1.200.000 2.000.000

NERACA
Aktiva Per 5 September 2009 pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Piutang Istishna 69.600.000 Hutang istishna 00


LKS sbg penjual
Keuntungan Istishna Tangguhan (11.600.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian 60.000.000


LKS sbg produsen Termin Istishna (60.000.000) Laba rugi tahun berjalan
Keuntungan istishna 2.000.000

80
Jurnal penyerahan aset:
Dr.Termin Istishna
Rp. 60.000.000
Cr.Aset Istishna Dalam
Rp. 60.000.000
Penyelesaian
Debet TERMIN ISTISHNA K redit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah

25/09 Penyerahan proyek 60.000.000 02/07 Penyelesaian 25% 15.000.000


02/08 Penyelesaian 60% 21.000.000
Saldo 00 02/09 Penyelesaian 100% 24.000.000
60.000.000 60.000.000

Debet ASET ISTISHNA DALAM PENYELESAIAN K redit


Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
02/07 Pembayaran termin 1 14.500.000 25/09 Penyelesaian proyek 60.000.000
02/07 Penyesuaian 500.000
02/08 Pembayaran termin 2 20.300.000
02/08 Penyesuaian 700.000
02/09 Pembayaran termin 3 23.200.000
02/09 Penyesuaian 800.000 Saldo 00
60.000.000 60.000.000

81
Penyajian

NERACA
Aktiva Per 25 September 2009 pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah

LKS Piutang Istishna 68.400.000 Hutang istishna 00


sbg
Keuntungan Istishna Tangguhan (11.400.000)

penjual
Aset Istishna dlm Penyelesaian 00 Laba rugi tahun berjalan
LKS sbg
Termin Istishna (00) Keuntungan istishna 2.000.000

produsen

82
Bahan kelima
➢CONTOH
TRANSAKSI
ISTISHNA (kedua)
➢Contoh kasus akuntansi
Istishna diambil asli dari
AAOIFI

83
Contoh Jurnal - Isti shna
➢ Contract price 500.000 (2 year contract)
➢ Total istimated (and actual) contract cost 400.000 (including
pre- contract cost of 15.000)

Year 1 Year 2
✓ Cumulative cost incurred 300.000 400.000 *)
✓ Billing (tagihan termin) 280.000 220.000
✓ Collection from al-
mustasni (purchaser) 230.000 270.000

*) including pre-contract cost

84
Isti shna
Dr. Istishna work-in progress 300 (100)
2. Penerimaan pembayaran Cr. Deferred cost 15
tagihan dari pembeli => 230 (270) Cr. Cash (account payable etc) 285 (100)

Dr. Cash
Cr. Istishna account receiveble

DIBANGUN SENDIRI
PESAN UNTUK DIBUATKAN

PEMBELI Dr. Istishna account receiveble BANK


Tahun 1 Tahun 2
Cr. Istishna billings
% of completion 3 0 0 / 4 0 0 x 100 = 7 5 % 25%
1. Penagihan Termin => 280 (220) Revenue recoqnized 500 x 7 5 % = 375 125
Istishna Revenue (500-400) x 7 5 % = 75 25

METODE KONTR AK SELESAI (tahun 2) METODE PROSENTASE NYELESAIAN – tahun


PE 1(2)
Dr. Cost of Istishna Revenue 400 Dr. Cost of Istishna Revenue 300 (100)
Dr. Istishna Work-in-Progres 100 Dr. Istishna Work-in-Progres 75 (25)
Cr. Istishna Revenue 5 00 Cr. Istishna Revenue 375 (125)

85
Presentation-Istishna Precentage of Completed contrac
completion method method
a
INCOME STATEMENT

n
h
si Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun
t
sI 2
i Istishna Revenue 375.000 125.000 --- 500.000
s
n Cost of Istishna Revenue 300.000 100.000 --- 400.000
a
t ---------- ---------- ------------ ------------
n
u Istishna Profit 100.000
k
A 75.00 25.00
0 0
–4 Akhir thn 1 Akhir thn 2 Akhir thn 1 Akhir thn 2
BALANCE SHEET

0
1 Istishna w o r k in 375.000 300.000
K progress Less: (280.000) (280.000)
A
S Istishna Billing ------------- -------------
P 95.000 --- 20.000 ---

o
s
o Istishna account receivable 50.00 --- 50.00 ---
ri 0 0
W
**) If the balance in Istishna Billing is greater the Istishna work-in Progress, the two balances
will be presented and matched within the liablity section

86
Contoh - Isti shna paralel

Istishna Contract Parallel Istishna


500.000 400.000

Tahun 1 Tahun Tahun 1 Tahun 2


2
Billing by (al-sani’)
subcontractor (x-co) 300.000 100.000

Billing by Isla mi c ba nk to
(al- mustasni) purchaser 280.000 220.000
(y-co)
290.000 110.000
Pay m e n t to subcontractor (x-co)

Collection from purchaser (y-co) 230.000. 270.000

87
Isti shna paralel
3. Penerimaan tagihan => 230 (270) 4. Pembayaran termin => 290 (110)

Dr. Cash Dr. Istishna Acct Payable (x-co)


s
n Cr. Istishna Acct Receivable (y-co) Cr. Cash
a
t
n
u
k PESAN UNTUK DIBUATKAN MINTA UNTUK DIBUATKAN
A
Dr. Istishna costs SUB-KONTRAK
–PEMBELI Dr. Istishna Acct Receivable (y-co) BANK
Cr. Istishna Billings Cr. Istishna acct payable (x-co)

2.Pengiriman Tagihan Termin => 280 (220) 1. Penerimaan Tagihan Termin => 300 (100)

Procentage of-completion method


Dr. Penerimaan Harga Pokok Istishna (Cost Istishna revenue) 300 (100)
Dr. Harga Pokok Istishna (Istishna Cost) 75 (25)
Cr. Pendpatan Istishna (Istishna Revenue) 375.000 (125)

88
Presentation – Istishna Parallel
STATEMENT Year 1 Year 2
INCOME

Istishna revenue 375.000 125.000


Cost of Istishna revenue 300.000 100.000
---------- ----------
Istishna profit 75.000 25.000

End Year 1 End Year 2


Assets
BALANCE SHEET

Istishna Cost 375.000


Less: (280.000)
Istishna ------------
Billings
---
Istishna Account Receivable 95.000
50.000
Liebilities
Istishna Account Payable 10.000 ---

89

Anda mungkin juga menyukai