Anda di halaman 1dari 10

Logika DEDUKTIF

Logika Deduktif dan Induktif


Logika deduktiF adalah
 Alur berfikir dengan menarik kesimpulan mulai dari yang umum
menuju ke premis atau khusus.
 Logika ini mulai dari premis yang diketahui Validasinya sampai ke
Konklusi.

Logika Induktif adalah


 Alur berfikir yang menarik simpulan mulai dari pengalaman
empiris menuju kepada yang umum atau general.
 Logika ini membahas kasus yang banyak dan representatif serta
menghasilkan ilmu melalui generalisasi, koslitas, dan analogi.

 Premis adalah sesuatu yang diterima dan diketahui


berupa teori, hukum, dan asumsi.
 Konklusi adalah hasil pemikiran (Kesimpulan)
1. Jenis Logika Deduktif
 Jenis Satu Premis:

Inferensi segera
Inferensi segera terdiri dari empat bentuk, yaitu

Bentuk Pertama
Premis : Semua mobil dipajak
Konklusi : Semua mobil tidak dipajak
Sebagian mobil dipajak
Sebagian mobil tidak dipajak
Bentuk Kedua
Premis : Semua toko dipajak
Konklusi : Semua toko dipajak
Sebagian toko dipajak
Sebagian toko tidak dipajak
Bentuk Ketiga
Premis : Sebagian dosen terlambat
Konklusi : Semua dosen terlambat
Semua dosen tidak terlambat
Sebagian dosen tidak terlambat
Bentuk Keempat
Premis : Sebagian siswa tidak hadir
Konklusi : Semua siswa hadir
Semua siswa tidak hadir
Sebagian siswa hadir.
2. Jenis Dua Premis
1. Silogisme Kategoris
Premis mayor: menyatakan ungkapan
kategori ( bersifat umum).
Premis minor : bersifat khusus
Konklusi : penarikan Kesimpulan (Simpulan)

Contoh:
Premis mayor: semua pemimpin berbuat salah
Premis minor : semua ketua adalah pemimpin
Konklusi : semua ketua bisa berbuat salah
2. Silogisme Hipotesis
Premis mayor: menggunakan ungkapan hipotesis.
Dia juga bisa berbentuk:
jika A (anteseden) maka B
(kosekuen).
Premis minor : menerima anteseden
dan menolak konsekuen
Konklusi : penarikan Kesimpulan (Simpulan)

Contoh
Premis mayor: jika turun Hujan, air sungai meuap.
Premis minor : turun hujan
Konklusi : air sungai meluap.
3. Silogisme Disjungtif
Premis mayor: menggunakan ungkapan disjungtif
Premis minor : menerima salah satu pilihan
dan menolak konsekuen
Konklusi : harus menolak pilihan lain

Contoh
Premis mayor: susi pergi ke toko atau pergi kuliah
Premis minor : susi pergi ke toko
Konklusi : susi tidak pergi kuliah
4. Silogisme Alternatif
Premis mayor: menggunakan ungkapan
alternatif
Premis minor : menolak salah satu pilihan
Konklusi : menerima pilihan

Contoh:
Premis mayor: susi pergi ke toko atau pergi
kuliah
Premis minor : susi tidak pergi ke toko
Konklusi : susi pergi kuliah
2. Logika Induktif
1. Generalisasi
Penalaran yang simpulannya dibuat berdasarkan kasus
dan berlaku umum. Tanpa generalisasi tidak akan ada
evaluasi terhadap pengalaman
Contoh:
Kasus :sejumlah gagak berbulu hitam.
Generalisasi :semua gagak berbulu hitam.

2. Analogi
Penalaran menyusun teori atau hukum dasar kemiripan
dengan teori atau hukum yang telah diketahui.
Contoh:
Hubungan meson dengan medan kuat mengambil
analogi dari hubungan foton dengan medan
elektromagnetik

Anda mungkin juga menyukai