Kelompok : 1
1. Muhammad Dimas Saputra (41221060)
2. Kun Zahidan Mu’afa (41221130)
3. Ekky Aulia Rahma Ramadhan (41221051)
4. Efa Yulianti (41221050)
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan
Lingkungan kerja non-fisik adalah semua
berbentuk fisik yang dapat mempengaruhi keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
karyawan baik secara langsung maupun tidak hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
langsung. maupun sesama rekan kerja, ataupun hubungan
dengan bawahan.
Meliputi ; Peralatan Kerja, Tata ruang Kerja
Penerangan adalah cukupnya sinar yang masuk ke dalam ruang Manajemen perusahaan perlu untuk memperhatikan ruang gerak yang
kerja masing-masing karyawan perusahaan. Penerangan yang ada memadai dalam perusahaan agar karyawan dapat leluasa bergerak
harus sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu terang tetapi juga tidak dengan baik. Terlalu sempitnya ruang gerak yang tersedia akan
terlalu gelap. Dengan sistem penerangan yang baik diharapkan mengakibatkan karyawan tidak dapat bekerja dengan baik. Oleh karena
karyawan akan menjalankan tugasnya dengan lebih teliti, sehingga itu, manajemen perusahaan tentunya harus dapat menyusun
kesalahan karyawan dalam bekerja dapat diperkecil. perencanaan yang tepat untuk ruang gerak dari masing-masing
karyawan.
Suhu Udara :
2
Keamanan Kerja :
Temperatur udara atau suhu udara terlalu panas bagi karyawan akan 5
dapat menjadi penyebab menurunnya kepuasan kerja para Keamanan kerja merupakan faktor penting yang perlu juga
karyawan, sehingga akan menimbulkan kesalahan-kesalahan diperhatikan oleh perusahaan. Kondisi kerja yang aman akan membuat
pelaksanaan pekerjaan. karyawan tenang dalam bekerja, sehingga meningkatkan produktivitas
karyawan.
Suara Bising :
3
Karyawan memerlukan suasana yang dapat mendukung konsentrasi
dalam bekerja, suasana bising yang bersumber dari mesin-mesin Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
pabrik maupun dari kendaraan umum akan menganggu konsentrasi
Dr. Qori Al Banin, M. Si
karyawan dalam bekerja.
Manfaat Lingkungan Kerja
Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan semangat kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja
meningkat.
K3 dalam Lingkungan Kerja
K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya
1 Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional;
3 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien;
Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
4
karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan.
K3 ini dibuat tentu mempunyai tujuan dibuatnya K3, secara tersirat tertera dalam
tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan/atau bebas dari kecelakaan dan PAK (Penyakit Akibat Kerja)
yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktivitas kerja.
DANGER (Tingkat Bahaya), peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat
dicegah dengan berbagai tindakan preventif;
Lanjutan.....
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu;
INCIDENT, munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat atau telah
mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur;
ACCIDENT, kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan/atau kerugian (manusia/benda)
Sasaran dari K3 adalah:
3 Norma yang Harus dipahami dalam K3 :
1. Aturan berkaitan dengan kesehatan dan 1. Menjamin keselamatan semua orang;
keselamatan kerja;
2. Menjamin penggunaan peralatan aman
dioperasikan;
2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja;
3. Menjamin proses produksi aman dan lancar.
3. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat Tujuan norma-norma: agar terjadi keseimbangan
“Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja”
2. UU No.21 tahun 2003 Tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour Inspection In
Industry and Commerce (Konvensi ILO No. 81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan Dalam Industri
Dan Perdagangan)
1. PENGENDALIAN TEKNIK
2. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
Contoh,
Contoh,
- Mengatur waktu yang sesuai antara jam
Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja.
2. Perlindungan mesin.
4. Pengamanan ruangan , meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup,
ventilasi yang cukup, dan jalur evakuasi yang khusus.
Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
1. Safety helmet, Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
2. Safety belt, Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi.
3. Penutup telinga, Berfungsi sebagai penutup telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
4. Kacamata pengamanan, Berfungsi sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
6. Masker Berfungsi, sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang bagus.
Lanjutan…..
perlu memelihara dan meningkatkan kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja
serta meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja.