Anda di halaman 1dari 13

AKTA PERDAMAIAN KONFLIK

HAM

DISUSUN OLEH:

Denis Anggraini Kusuma Dewi (21/491572/EE/07648)

Anissa Larasati (21/491344/EE/07635)


OVERVIEW KASUS
Senin, 21 April 2014. Bertempat di ruang mediasi Pengadilan Negeri
Karanganyar dengan hakim mediator Reza Arief berhasil mendamaikan 
para pihak antara Melisa (Penggugat I) dan Wahyuni (Penggugat II) dan
Kevin (Tergugat I) serta Dewi Sri (Tergugat II) yang sedang bersengketa
 
dalam gugatan perdata tentang Gugatan Harta Warisan. Selain itu,
karena ada i’tikad baik dari para pihak untuk menempuh jalan damai,
maka oleh mediator diperintahkan untuk merumuskan konsep
perdamaian dari masing-masing pihak dan Juga disebutkan obyek-obyek
yang disengketakan dalam gugatan tersebut. ada 3 obyek, yaitu berupa
sebidang tanah HM dengan luas 500 m2, sevidang tanah berupa tanah
sawah seluas 3200 m2 dan sebidangn tanag perkarangan seluas 1000m2
Substansi Akta Perdamaian
Full Agreements :
• Hasil akhir dari perjanjian komprehensif yang dikombinasikan dengan perjanjian
implementasi yang diperlukan
• Melibatkan semua Pihak
• Semua pihak dalam konflik menyetujui menyelesaikan semua masalah utama
Siklus Penulisan Akta Perdamaian
1. Perencanaan strategi mediasi: Membangun Skenario dan Negosiasi dilakukan
Setelah para pihak memutuskan untuk bekerja bersama menuju solusi bersama,
warga dan pejabat akan menggunakan dua pendekatan yang berbeda, dialog
dan negosiasi yang berkelanjutan.
2. Implementasi negosiasi mediasi: saat dimana para pihak dapat menyatakan
apa yang mereka inginkan dan butuhkan disertai alasannya
3. Pembuatan pointer kesepakatan:
• Poin-poin yang perlu dituliskan dalam kesepakatan perdamaian
• Pengajuaan poin kesepakatan oleh masing-masing pihak yang bersepakat
• Pertimbangan dan negosiasi poin kesepakatan antar pihak
• Revisi poin-poin kesepakatan
1. Pembuatan nota perdamaian: Membuat dokumen yang mengikat secara
hukum berdasarkan masalah mendasar yang disetujui oleh kedua belah pihak.
5. Penandatangan nota perdamaian oleh para pihak:
• Paraf/singkatan tanda tangan belum cukup,
• Harus ditulis sendiri
• Harus atas kehendak sendiri
• Tidak boleh julukan tanpa menyebut nama kecil
• Tanda tangan orang tidak cakap bukan alat bukti
• Memberikan tanda tangan, tanpa membaca isi tidak dapat disebut:
tertipu
5. Pengesahan nota perdamaian oleh para pihak: mendaftarkan dokumen
perjanjian ke dalam Buku Pendaftaran Surat Di Bawah Tangan
(warmerking/Register) atau Buku Legalisas
7. Pengajuan ke pengadilan: Akta/Surat yg dibuat dan ditandatangani oleh
para pihak dengan maksud untuk dijadikan bukti dari suatu perbuatan
hukum, maka untuk menjadi sah perlu tandatangan di persidangan / di
depan hakim
KEPALA AKTA

Judul Akta

Hari, tanggal di tanda


tangani akta tersebut

Bagian ini menjelaskan :


• Kepala Akta
• Kalimat pembuka
IDENTITAS

Identitas (minimal
nama dan alamat) pihak
yang bersengketa

Kedudukan para pihak


Identitas/Komparisi
• Nama lengkap, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan, kedudukan, tempat
tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili
• Keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap
KONSIDERAN

Kehendak untuk sepakat


berdamai

Konsideran/Pertimbangan

Latar belakang persengketaan atau perselisihan yang terjadi kemudia kehendak


para pihak untuk sepakat berdamai
ISI AKTA
Isi Akta berisi pernyataan telah tercapai perdamaian diantara para pihak yang bersengketa dan bentuk
konkrit hal yang menjadikan tercapainya kesepakatan, yang dapat dieksekusi bila salah satu pihak
berkhianat atas kesepakatan yamg dicapai

Obyek Kesepakatan
perjanjian
LANJUTAN ISI AKTA

Kesepakatan
yang dicapai
PENUTUP

Tanda tangan
Pada bagian penutup
mediator
biasanya menyebutkan
Tanda tangan para jumlah saingan yang
pihak terkait dibuat beserta tandatangan
beserta kuasa para pihak dan mediator
hukumya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai