Anda di halaman 1dari 24

BATU

SALURAN
KEMIH
Mini-Clinical Examination_Salsa Regianata KP_20214010026
Dokter Pembimbing: dr.Varian Sp.PD
 Nama : Ny.N
 Tanggal Lahir : 13-Desember-1984 (38 tahun)
Identitas Pasien  Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Wates, Magelang
 Pekerjaan : Sales
 Status : Menikah
 Tanggal masuk RS : 02 Januari 2023
 Tanggal keluar RS : 05 Januari 2023
 Keluhan Utama
Nyeri Perut
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD mengeluhkan nyeri perut sebelah kanan bagian bawah dari tanggal
08/desemberr/2022 disertai dengan nyeri saat pipis dan panas. Nyeri tersebut hilang timbul
dan menjalar ke pinggang sebelah kanan. Sudah dibawa ke IGD sebelumnya dan rawat jalan
namun tidak membaik. Hingga kemudian masuk kembali ke IGD tanggal 01/ januari/2023
dengan keluhan yang sama disertai dengan demam naik turun sejak 3 hari SMRS dan mual-
mual. Pasien menyangkal adanya pipis kurang atau berlebihan, berpasir, berbusa maupun
berwarna merah. Pasien mengaku pipis dalam batas normal.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Asam Lambung (+) Appendicitis thn 2014 (+) DM (-) HT (-) Asam Urat (-) Kolestrol (-) Alergi (-)
Hospitalisasi (-)
 Riwayat Personal Sosial
Pasien merupakan sales usia 38 tahun dan sudah berkeluarga memiliki 3 anak. Dalam
kesehariannya, pasien mengaku sering menahan pipis dan meminum-minuman soda.
Konsumsi alcohol (-) merokok (-).
Vital sign
 Keadaan umum: Sehat
 Kesadaran : CM
 Tekanan darah: 140/90 mmHg
 Nadi : 80 x/min
Pemeriksaan Fisik Pasien (25/Nov/2022)
 Laju nafas : 20 x/min
 SpO2 : 98% room air
 Suhu : 36.9 C
Status Gizi
 Berat badan : 67 kg
 Tinggi badan : 160 cm
 IMT : 26,6 kg/m2 (OVERWEIGHT)
 Kepala & leher : CA -/-, SI-/-, tidak terdapat perbesaran KGB, JVP
meningkat (-)
 Thorax
 Inspeksi: pengembangan dinding dada simetris (+), retraksi
dinding dada (-), lesi (-), memar(-), masa (-)
Pemeriksaan  Palpasi: daya kembang paru (+) kuat, vocal fremitus dbn
Fisik Pasien  Perkusi: paru sonor, jantung dbn
(25/Nov/2022)  Auskultasi: SDV +/+, wheezing -/-, rhonki -/-, s1s2 reguler, BJ(-) 
• Abdomen 
• Inspeksi: jejas (-) distensi (-)
• Auskultasi: bising usus (+)N
• Perkusi: timpani
• Palpasi: nyeri tekan supra simfisis (+) buli penuh (-), nyeri ketok
CVA +|- ,hepar tidak teraba, lien tidak teraba
• Ekstremitas: akral hangat (+),edema (-), capilary reffil <2 detik, 
02-01-2023 03-01-2023

S Nyeri perut hilang timbul (+) nyeri saat pipis (+) Nyeri perut hilang timbul (+) nyeri saat pipis (+) VAS 7 panas (-)
VAS 8 panas (-) berpasir (-) berbusa (-) merah (-) berpasir (-) berbusa (-) merah (-) demam (-) mual (-) mual(+)
demam (-) mual (+) mual(-) batuk (-) pilek (-) batuk (-) pilek (-)

O KU: Sedang CM KU: Sedang.CM


TD: TD:
Nadi: 88 Nadi: 82
Suhu: 36.0 Suhu: 36.2
RR:20 RR:20
SP02: 98% CA -/- SI -/-
CA +/+ SI -/- SDV +/+ wh-/- rh-/-
SDV +/+ wh-/- rh-/- Supel (+) BU (+) nyeri tekan supra simfisis (+) buli penuh (-),
Supel (+) BU (+) nyeri tekan supra simfisis (+) nyeri ketok CVA +|-
buli penuh (-), nyeri ketok CVA +|- crt <2 sc
crt <2 sc Edema (-) AH (+)
Edema (-) AH (+)

A Abdominal Pain ec BSK dd ISK Abdominal Pain ec BSK dd ISK

P Inf. Asering 20 tpm Inf.NACL 0,9%


Inj.Ketorolac 30 mg/12 jam Drip farsix 1A/24 jam
Inj.Omeprazole 40 mg/12 jam Inj.Lansoprazole 1A/ 24 jam
Inj.Dexketoprofen 1A/12 jam
Plan: UL,USG Abdomen Inj.Ondancetron 3x4 mg

Plan: UL ,CO.SP Urologi


04-01-2023 05-01-2023

S Nyeri perut hilang timbul (+) nyeri saat pipis (+) Nyeri post op (+) VAS 6, terpasang DC (+) panas (-) berpasir (-)
VAS 6 panas (-) berpasir (-) berbusa (-) merah (-) berbusa (-) merah (-) demam (-) mual (-) mual(+) batuk (-)
demam (-) mual (+) mual(-) batuk (-) pilek (-) pilek (-)

O KU: Sedang CM KU: Sedang.CM


TD: TD:
Nadi: 88 USG: Nadi: 82
Suhu: 36.0 Obs.Pelviectasis Dx Suhu: 36.2
RR:20 RR:20
SP02: 98% CA -/- SI -/-
CA +/+ SI -/- SDV +/+ wh-/- rh-/-
SDV +/+ wh-/- rh-/- Supel (+) BU (+) nyeri tekan supra simfisis (+) buli penuh (-),
Supel (+) BU (+) nyeri tekan supra simfisis (+) nyeri ketok CVA +|-
buli penuh (-), nyeri ketok CVA +|- crt <2 sc
crt <2 sc Edema (-) AH (+)
Edema (-) AH (+)

A Abdominal Pain ec BSK dd ISK Abdominal Pain ec Pelviectasis Dx

P Inf.NACL 0,9% Inf.NACL 0,9%


Drip farsix 1A/24 jam Drip farsix 1A/24 jam
Inj.Lansoprazole 1A/ 24 jam Inj.Lansoprazole 1A/ 24 jam
Inj.Dexketoprofen 1A/12 jam Inj.Dexketoprofen 1A/12 jam
Inj.Ondancetron 3x4 mg Inj.Ondancetron 3x4 mg
Inf.Flucanazole 200mg/24 jam Inf.Flucanazole 200mg/24 jam

Plan: Pro URS DJ STENT Dx


Pemeriksaan Penunjang (02/Januari/2023)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
rujukan
Hematologi
Hemoglobin 13,1 g/dL 13.0 – 18.0 Limfosit # 1,1 (L) 10^3/ul 1.5-4.0
NLR 24,3

Jumlah sel darah Diameter


Sel/Size
Leukosit 10,8 10^3/ul 4.00 – 11.00
RDW-CV 13,0 % 11.6-14.4
Eritrosit 4,00 10^6/ui 4.50 – 6.50
RDW-SD 43,7 fL 35.1-43.9
Hematokrit 39.3 % 40.0 – 54.0
P-LCR 27,3 % 9.3-27.9
Angka trombosit 338 10^3/ul 150 – 450
Calculated
Diff Count
Persentase
MCV 83,0 fL 76-96
Eosinofil 0 % 0-1
MCH 28,0 Pg 27.5-32.0
Basofil 1 % 1-6
MCHC 32,9 g/dL 30.0-35-0
Netrofil Segmen 58 % 40-75
Fungsi Hati
Limfosit 29 % 20-45
Monosit 8 % 2-10 SGOT 22 U/L <40
Netrofil # 5.55 10^3/ul 2.0-7.5 SGPT 26 U/L <41
SATU PEMERIKSAA SATU NILAI
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN N HASIL AN RUJUKAN
AN

URIN LENGKAP MIKROSKOPIS

Leukosit 0-2 /lpb 2-4


MAKROSKOPIS
Eritrosit 0 /lpb 0-1
Warna Kuning Kuning Muda
Epithel 4-5 /lpk 1-3
Kekeruhan Jernih Jernih
Kristal CA
OXALA
KIMIA URIN T POS
(++)
Berat Jenis 1.030 (H) 1.010 – 1.025
Silinder Negatif
Ph/Keasaman 5.0 (L) 6.0 -7.0
Bakteri Negatif
Glukosa Urin Normal Negatif Lain-lain YEAST
POS (++
Protein Urin Negatif Negatif +)

Bilirubin Urin Negatif Negatif

Urobilinogen Normal Normal

Keton Negatif Negatif


Pemeriksaan Penunjang
Nitrit Negatif Negatif (Urin Analisis 03-Januari-2023)
Leukosit Urin Negatif Negatif

Blood Urin Negatif Negatif


Pemeriksaan Penunjang (03/jan/2023)
Pemeriksaan Penunjang

Foto Abdomen Polos AP, Post URS

Kesan:
Post URS DJ Stent Dextra, Posisi Baik
TINJAUAN
PUSTAKA
 Batu saluran kemih (BSK)
didefinisikan sebagai pembentukan
batu di saluran kemih yang meliputi
DEFINISI batu ginjal, ureter, buli, dan uretra.
Pembentukan batu dapat
diklasifikasikan berdasarkan etiologi,
yaitu infeksi, non-infeksi, kelainan
genetik, dan obat-obatan

Source: Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih 2018


 Di Indonesia, masalah batu saluran kemih masih
menduduki kasus tersering di antara seluruh kasus
urologi. Belum terdapat data angka prevalensi batu
sa- luran kemih nasional di Indonesia. Di beberapa
EPIDIOMOLOGI negara di dunia berkisar antara 1-20%. Laki-laki
lebih sering terjadi dibandingkan perempuan yaitu
3:1 dengan puncak insiden terjadi pada usia 40-50
tahun.
Klasifikasi batu saluran kemih dapat diklasifikasikan
berdasarkan:
• Ukuran
• Lokasi
• Karakteristik pencitraan sinar X
• Etiologi terbentuknya batu, komposisi batu, dan risiko
kekambuhan.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik pasien dengan BSK sangat bervariasi
mulai tanpa kelainan fisik sampai adanya tanda-tanda
sakit berat, tergantung pada letak batu dan penyulit yang
ditimbulkan (komplikasi). Pemeriksaan fisik yang dapat
ditemu- kan antara lain:

Pemeriksaan fisik umum : Hipertensi, demam, anemia,


syok
Pemeriksaan fisik urologi
Sudut kostovertebra: Nyeri tekan, nyeri ketok, dan
pembesaran ginjal
Supra simfisis : Nyeri tekan, teraba batu, buli kesan penuh
Genitalia eksterna : Teraba batu di uretra
Colok dubur : Teraba batu di buli-buli (palpasi bimanual)
Pemeriksaan urine rutin digunakan untuk melihat eritrosuria, leukosuria, bakteriuria,
nitrit, pH urine, dan atau kultur urine. Hanya pasien dengan risiko tinggi terjadinya
kekambuhan, maka perlu dilakukan analisis spesifik lebih lanjut. Analisis komposisi
batu sebaiknya dilakukan apabila didapatkan sampel batu pada pasien BSK.
Pemeriksaan analisis batu yang dianjurkan menggunakan sinar X terdifraksi atau
spektroskopi inframerah. Selain pemeriksaan di atas, dapat juga dilakukan pemeriksaan
lainnya yaitu kadar hormon PTH dan kadar vitamin D, bila dicurigai hiperparatiroid
primer
TATALAKSANA

Anda mungkin juga menyukai